Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai

akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar

demam yang terjadi pada anak akibat dari perubahan pada pusat panas

(termoregulasi) di hipotalamus. Penyakit yang ditandai dengan adanya demam

dapat menyerang sistem tubuh. Selain itu demam mungkin berperan dalam

meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan nonspesifik dalam

membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi (Sodikin, 2012).

World Health Organization(WHO) memperkirakan terdapat lebih dari

21,65 juta penderita demam dan lebih dari 216 ribu diantaranya meninggal

dunia dengan usia antara 1 bulan sampai 11 bulan (WHO, 2018).

Prevalensi demam di Asia dilaporkan lebih tinggi sekitar 80% sampai

90% dari seluruh kejang demam yang terjadi di dunia.Angka kejadian

kejadian kejang demam di Indonesia dilaporkan sekitar 14.252 penderita

(Kemenkes RI, 2019).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (2020) penderita

demam pada anak di Sumatera Selatan sudah mencapai 2.120 orang. Penyakit

infeksi saluran pernafasan atas menjadi penyakit penyebab demam (44,73%),

penyakit demam typoid ditemukan sebanyak (17,10%), penyakit demam

berdarah dengue (9,2%), penyakit anemia ditemukan s (5,26%), penyakit

bronchopneumonia (3,94%), dan penyakit pneumonia (2,63%).

Kebanyakan demam pada anak disebabkan oleh infeksi atau penyakit

lain. Suhu tubuh yang tinggi dapat mempersulit bakteri dan virus penyebab
infeksi untuk bertahan hidup. Beberapa penyebab demam disebabkan oleh

Infeksi saluran pernapasan, efek samping imunisasi tertentu. Diare akibat

makanan yang terkontaminasi kuman (gastroenteritis), Tifus, Cacar air dan

demam berdarah. ( Standford, 2019)

Demam pada anak dibutuhkan perlakuan dan penanganan tersendiri

yang berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini dikarenakan,

apabila tindakan dalam mengatasi demam tidak tepat dan lambat maka akan

mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu. Demam

dapat membahayakan keselamatan anak jika tidak ditangani dengan cepat dan

tepat akan menimbulkan komplikasi lain seperti, hipertermi, kejang dan

penurunan kesadaran (Maharani, 2011). Demam yang mencapai suhu 41°C

angka kematiannya mencapai 17%, dan pada suhu 43°C akan koma dengan

kematian 70%, dan pada suhu 45°C akan meninggal dalam beberapa jam

(Said, 2014).

Penanganan terhadap demam dapat dilakukan dengan tindakan

farmakologi dan tindakan non farmakologis maupun kombinasi keduanya.

Tindakan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat antipiretik, jika

tindakan non farmakologis yaitu dengan dilakukan tindakan tambahan setelah

diberikan obat antipiretik. Tindakan non farmakologis seperti pemberian

kompres air hangat dan tepid water sponge. (Arieswati, 2016).

Kompres hangat yang dilakukan dengan cara menggunakan handuk

atau waslap yang dicelupkan di air setelah itu ditempelkan di tempat tertentu

sehingga dapat menurunkan panas (Wardaniyah, 2015). Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Kusuma (2019) di RSI A Yani Surabaya menunjukan bahwa


pemberian kompres air hangat memberikan efek terhadap penurunan suhu

0,710 °C .

Kompres air hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses

evaporasi. Dengan kompres air hangat menyebabkan suhu tubuh di luar akan

hangat sehingga tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu di luar cukup

panas, akhirnya tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya

tidak meningkatkan suhu pengatur tubuh, dengan suhu di luar hangat akan

membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar dan mengalami vasodilatasi

sehingga pori pori kulit akan membuka dan mempermudah pengeluaran panas,

sehingga akan terjadi penurunan suhu tubuh. Pemberian kompres air hangat

ini dilakukan biasanya dilakukan hanya setempat pada bagian tubuh tertentu

(Permata sari, 2013)

Water tepid sponge merupakan suatu prosedur untuk meningkatkan

kontrol kehilangan panas tubuh melalui evaporasi dan konduksi, yang

dilakukan pada pasien yang mengalami demam tinggi. Tujuan dari tepid

sponge ini untuk menurunkan suhu tubuh pada orang yang mengalami

hipertermi (Hidayati, 2014). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan Dwi dkk

(2019) di RSUD Tidar Kota Magelang menunjukan adanya penurunan suhu

tubuh pada anak yang diberikan kompres tepid water sponge dengan hasil

22,82°C. untuk melakukan studi eksperimen Efektivitas Water Tepid Sponge

Suhu 37°C dan Kompres Hangat Suhu 37°C Terhadap Penurunan Suhu Pada

Anak dengan Hipertermia.

Kompres Tepid sponge mengompres pada lima titik (leher, 2 ketiak, 2

pangkal paha) ditambah menyeka bagian perut dan dada atau diseluruh badan

dengan kain. Basahi lagi kain bila kering. Kompres Tepid sponge bekerja
dengan cara vasodiltasi (melebarnya) pembuluh darah perifer diseluruh tubuh

sehingga evaporasi panas dari kulit ke lingkungan sekitar akan lebih

cepat,dibandingkan hasil yang diberikan oleh kompres hangat yang hanya

mengandalkan reaksi dari simulasi hipotalamus. Kompres Tepid sponge ini

sudah terbukti efektif untuk menurunkan panas tubuh saat demam, bahkan

lebih cepat dari pada meminum obat penurun panas (Novikasari,2019)

Berdasarkan uraian diatas terdapat perbedaan hasil pemeberian

kompres air hangat dan tepid water sponge terhadap penurunan suhu tubuh

sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian“ Perbandingan

efektivitas pemberian kompres air hangat dan kompres tepid water sponge

terhadap penurunan suhu tubuh balita dengan demam”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar berlakang diatas, maka rumusan masalah penelitian

yaitu Perbandingan efektivitas pemberian kompres air hangat dan kompres

tepid water sponge terhadap penurunan suhu tubuh balita dengan demam.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Perbandingan efektivitas pemberian kompres air hangat

dan kompres tepid water sponge terhadap penurunan suhu tubuh balita

dengan demam

1.3.2 Tujuan Khusus

1.Mengetahui distrubusi frekuensi efektivitas kompres air hangat

2.Mengetahui distribusi frekuensi efetktivitas tepid water sponge

3.Mengetahui perbadingan efetivitas kompres air hangat dan kompres tepid

water sponge terhadap penurunan suhu tubuh balita dengan demam

Anda mungkin juga menyukai