ABSTRAK
Hipertermi merupakan peningkatan suhu tubuh yang dapat terjadi yaitu ˃37,5ºC.. Kompres
Tepid Water Sponge adalah tindakan dengan menggunakan kain atau handuk yang telah
dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tertentu sehingga dapat
memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh terapi kompres Tepid Water Sponge terhadap penurunan suhu tubuh
pada penderita hipertermi. Desain penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan
pendekatan one group pre post test design, dengan jumlah responden penelitian enam orang.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan kompres Tepid Water Sponge.
Penilaian terhadap lembar observasi terapi kompres Tepid Water Sponge adalah dengan
pengukuran suhu tubuh. Jika suhu tubuh menurun setelah dilakukan tindakan kompres Tepid
Water Sponge maka tindakan terapi kompres Tepid Water Sponge berpengaruh. Jika suhu
tubuh tidak turun/meningkat setelah dilakukan tindakan kompres Tepid Water Sponge maka
tindakan kompres Tepid Water Sponge tidak berpengaruh. Hasil penelitian ini menjadi
masukan bagi pelayanan keperawatan untuk menangani Hipertermi dengan memberikan
kompres Tepid Water Sponge.
Kata kunci : Hipertermi, Kompres Tepid Water Sponge, Penurunan Suhu Tubuh
ABSTRACT
Hal yang sama dengan hasil sponge sebesar 0,7ºC. Saat ini kompres tepid
penelitian Maling, (2010) tentang water sponge jarang dilakukan terutama di
pengetahuan pasien dan keluarga tentang Rumah Sakit karena tersedianya obat–obatan
kompres Tepid Water Sponge untuk seperti paracetamol. Penggunaan antipiretik
menurunkan demam lebih efektif berkepanjangan dapat menyebabkan efek
dibandingkan dengan penggunaan kompres toksik bagi organ tubuh pasien.
air dingin dalam menurunkan suhu tubuh Berdasarkan pengamatan peneliti,
pada anak yang mengalami demam. bahwa Kompres Tepid Water Sponge
Hal yang sama yang penelitian berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh
Djuwariyah, (2012) bahwa suhu tubuh pada pada pasien Hipertermi.
pasien anak setelah pemberian kompres
Tepid Water Sponge rata-rata dapat Keterbatasan
mengalami penurunan sebesar 1,40°C. Penelitian yang dilakukan oleh
Berdasarkan penelitian Suprapti, peneliti masih memiliki beberapa
(2008) menyatakan Tepid Water Sponge ketebatasan. Adapun keterbatasan dalam
efektif dalam mengurangi suhu tubuh pada penelitian ini adalah :
anak dengan hipertermi dan juga membatu 1. Desain penelitian yang digunakan tanpa
dalam mengurangi rasa sakit atau ketidak kelompok kontrol, sehingga peneliti
nyamanan. hanya bisa membandingkan hasil dari
Berdasarkan pengamatan peneliti pre test dan post test.
tentang pengetahuan pasien dan keluarga 2. Keterbatasan pasien penderita Hipertermi
tentang kompres Tepid Water Sponge untuk di Rumah Sakit Umum Daerah
menurunkan demam, bahwasanya pasien dan Sidikalang.
keluarga subyek tidak pernah mengetahui
dan melakukan tindakan Kompres Tepid Kesimpulan
Water Sponge sampai saat ini sehingga pada Berdasarkan hasil penelitian yang
saat peneliti melakukan observasi subyek dan dilakukan dengan lembar observasi dan hasil
peneliti tertarik melaksanakan kompres Tepid penelitian perawat tentang pengaruh
Water Sponge. kompres tepid water sponge terhadap
Penelitian ini juga didukung oleh penurunan suhu tubuh pada anak yang
(Setiawati, 2008) Melakukan penelitian mengalami hipertermi di ruang Melur RSUD
Pengaruh Kompres Tepid Water Sponge Sidikalang, maka peneliti dapat
Terhadap penurunan suhu tubuh pada anak menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang mengalami Hipertermi di RSUD suhu tubuh pasien sebelum dan sesudah
Tugurejo Semarang. Hasil penelitian diberikan kompres tepid water sponge
menyebutkan rata-rata penurunan suhu tubuh selama 15-20 menit dalam 1 kali perlakuan
setelah pemberian kompres Tepid Water pada pasien yang mengalami hipertermi.
Sponge 0,7ºC. Hal ini dapat disimpulkan Diketahui hasil penelitian dengan keenam
pemberian kompres tepid water sponge lebih subyek mengalami demam sebelum
efektif untuk menurunkan suhu tubuh pada dilakukan kompres Tepid Water Sponge
pasien demam dibanding kompres dengan suhu pada subyek I yaitu 39ºC
menggunakan air es. subyek II dengan suhu 38,6ºC, subyek III
Penelitian ini sejalan dengan Corrard dengan suhu 38ºC, subyek IV dengan suhu
(2001), tentang efektifitas terapi kompres 37,8ºC, subyek V dengan suhu 37,8ºC,
hangat di dinding abdomen dan axial pada 20 subyek VI dengan suhu 38ºC sementara
orang sampel klien demam di RSUD setelah dilakukan kompres Tepid Water
Pamekasan. Bahwa terjadi penurunan suhu Sponge pada keenam subyek maka terdapat
tubuh setelah dilakukan kompres tepid water penurunan suhu yaitu pada subyek I turun