Anda di halaman 1dari 7

Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

PENGARUH KOMPRES TEPID WATER SPONGE TERHADAP PENURUNAN SUHU


TUBUH PADA ANAK YANG MENGALAMI HIPERTERMI DI RUANG MELUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG

HERIATY BERUTU, SST, MKM


Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Dairi Sidikalang

ABSTRAK

Hipertermi merupakan peningkatan suhu tubuh yang dapat terjadi yaitu ˃37,5ºC.. Kompres
Tepid Water Sponge adalah tindakan dengan menggunakan kain atau handuk yang telah
dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tertentu sehingga dapat
memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh terapi kompres Tepid Water Sponge terhadap penurunan suhu tubuh
pada penderita hipertermi. Desain penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan
pendekatan one group pre post test design, dengan jumlah responden penelitian enam orang.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan kompres Tepid Water Sponge.
Penilaian terhadap lembar observasi terapi kompres Tepid Water Sponge adalah dengan
pengukuran suhu tubuh. Jika suhu tubuh menurun setelah dilakukan tindakan kompres Tepid
Water Sponge maka tindakan terapi kompres Tepid Water Sponge berpengaruh. Jika suhu
tubuh tidak turun/meningkat setelah dilakukan tindakan kompres Tepid Water Sponge maka
tindakan kompres Tepid Water Sponge tidak berpengaruh. Hasil penelitian ini menjadi
masukan bagi pelayanan keperawatan untuk menangani Hipertermi dengan memberikan
kompres Tepid Water Sponge.

Kata kunci : Hipertermi, Kompres Tepid Water Sponge, Penurunan Suhu Tubuh

ABSTRACT

A hyperthermia is an increase in body temperature that can occur that is ˃37,5°C.


compresses Tepid Water Sponge is the action by using a cloth or towel that has been dipped
in warm water that is attached to certain parts so as to provide comfort and lower body
temperature. This study aims to determine the effect of warm compress Tepid Water Sponge
againt decreasing body temperature in hipertermia. The design of this research is Quasi
eksperiment with one group pre post test design, with the number of respondents research six
people. Technique of collecting data by using observation sheet. The results of this study
indicate there is influence before and after given compresses Tepid Water Sponge. The
assessment of the compressive Tepid Water Sponge therapeutic observation sheet is by the
measurement of body temperature. If the body temperature decreases after a compress Tepid
Water Sponge therapy effect. If the body temperature does not decrease/increase after a
comress Tepid Water Sponge action the compress Tepid Water Sponge action has no effect.
The results of this study into input for nursing services to deal with Hipertermia by providing
compress Tepid Water Sponge.

Keyword : Hipertermia, Compress Tepid Water Sponge, Decrease In Body Temperature

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 32


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

Pendahuluan ± 1 jam setelah pemberian antipiretik


sehingga set point dapat menurun. Tindakan-
Hipertermi merupakan peningkatan suhu tindakan tersebut dikenali sebagai metode
tubuh yang dapat disebabkan oleh gangguan fisik (Caruso, 1992; Axelord, 2000). Metode
hormon, gangguan metabolisme, penggunaan penangana demam secara fisik,
obat-obatan atau peningkatan suhu memungkinkan tubuh kehilangan panas
lingkungan sekitar/sehubungan dengan dengan cara konduksi, konveksi, atau
pemaparan panas dari luar yang penguapan.
menyebabkan ketidakseimbangan Hasil penelitian Dewi (2016),
pembentukan dan kehilangan panas. Pada mengemukakan bahwa kompres air hangat
hipertermi, peningkatan suhu tubuh yang lebih efektif dibandingkan kompres dingin
dapat terjadi yaitu >37,5ºC pengukuran dalam menurunkan suhu tubuh pada anak
melalui ketiak pada anak atau suhu inti dengan demam. Membuktikan bahwa dalam
>38ºC/melalui pengukuran anus tanpa menurunkan suhu tubuh pada anak dengan
disertai peningkatan suhu (set point) pada demam lebih efektif menggunakan kompres
pengaturan suhu di hipotalamus. Peningkatan hangat dibandingkan dengan kompres
suhu tubuh pada berbagai buku, misalnya plester.
38,3ºC/ 38,8ºC/ 38,9ºC/ 40ºC (Lusia, 2015). Hasil penelitian Astuti, Adimaryanti,
Tatalaksana yang dapat menurunkan Haryani (2016), membuktikan bahwa
suhu tubuh atau demam, salah satunya adalah kompres hangat pada daerah axilla lebih
kompres air hangat pada seluruh tubuh (tepid efektif untuk menurunkan suhu tubuh pada
sponge) dan kompres air hangat dibagian anak yang mengalami kenaikan suhu tubuh.
lipatan-lipatan tubuh (kompres air hangat). Mengemukakan bahwa kompres tepid
Tindakan kompres dapat dilakukan sponge hangat efektif untuk menurunkan
oleh orang tua sendiri maupun perawat suhu tubuh pada anak dengan demam.
sebagai tindakan mandiri keperawatan yang Mengemukakan bahwa kompres tepid
bersifat nonfarmakologi. sponge efektif untuk menurunkan suhu tubuh
Untuk mengembangkan tindakan pada anak dengan demam.
mandiri perawat, perlu adanya penelitian- Menurut penelitian Setiawati, (2008)
penelitian yang harus dilakukan oleh profesi rata-rata penurunan suhu tubuh pada anak
perawat terkait dengan tindakan mandiri hipertermi yang mendapatkan terapi
perawat, sehingga menjadi dasar yang ilmiah antipiretik ditambah tepid water sponge
dan pedoman bagi perawat dalam melakukan sebesar 0,53°C dalam waktu 30 menit.
suhan keperawatan serta perawat selalu Sedangkan yang mendapatkan terapi tepid
mengandalkan tindakan mandiri keperawatan water sponge saja rata-rata penurunan suhu
sesuai profesi yang dimilikinya. Salah satu tubuhnya sebesar 0,97°C dalam waktu 60
tindakan mandiri perawat yang perlu menit.
dikembangkan adalah melakukan tindakan Menurut WHO demam di Amerika
kompres pada pasien yang mengalami dilaporkan per tahun <0,2 kasus/100.000
kenaikan suhu tubuh, terutama pada anak- populasi, mirip dengan di Eropa Barat dan
anak. Jepang. WHO memperkirakan sekurangnya
Tepid water sponge adalah tindakan 12,5 juta kasus terjadi per tahun di dunia. Di
pendinginan secara tradisional, seperti Afrika kasus demam sebanyak 37.687 kasus.
memakaikan pakaian minimal, memajan kulit Dan Pasifik Barat sebanyak 1,2 juta kasus.
dengan udara,, menurunkan suhu kamar, Di Indonesia saat ini untuk kasus
meningkatkan sirkulasi udara, dan pemberian demam sejumlah 55.098 jiwa, dengan angka
kompres dingin dan lembab pada kematian 2,06% dari jumlah penderita.
kulit(misalnya di dahi) efektif jika diberikan Sehingga penyakit demam menjadi penyakit

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 33


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

peringkat ke-3 dari 10 penyakit terbesar di dilakukan intervensi kemudian diobservasi


Indonesia. Berdasarkan data dari dinas lagi sesudah intervensi.
kesehatan Sukaharjo Jawa Tengah dengan Rancangan ini dapat digambarkan sebagai
jumlah 2.281 jiwa, di Semarang 367 jiwa. berikait :
Menurut Riskesdas Sumatra Utara Pre test Perlakuan Post test
pada tahun 2013 sebanyak 1.270 kasus, pada 01 X 02
tahun 2016 sebanyak 1.784 kasus dan dari
kasus terjadi peningkatan pada tahun 2016. Keterangan :
Berdasarkan hasil survey awal di 01 : Pengukuran suhu tubuh sebelum
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang diberikan kompres tepid water sponge
didapatkan data pada tahun 2016 sebanyak X : Pemberian kompres tepid water
148 kasus demam, pada tahun 2017 sebanyak sponge pada anak yang mengalami
218 kasus demam, pada tahun 2018 sebanyak hipertermi
290 kasus demam, dan pada tahun 2019 02 : Pengukuran suhu tubuh setelah
mulai bulan januari sampai bulan mei tanggal diberikan kompres tepid water sponge
05 sebanyak 97 kasus demam.
Berdasarkan latar belakang masalah, Subyek studi kasus dalam penelitian
perumusan masalah penelitian ini adalah: ini adalah anak yang mengalami hipertermia
Apakah ada pengaruh Kompres Tepid Water yang di rawat inap di RSU Daerah
Sponge Terhadap Penurunan Suhu tubuh Sidikalang sebanyak 2 orang anak pada bulan
Anak Penderita Hipertermi di RSU Daerah Mei.
Sidikalang. Adapun yang menjadi kriteria inklusi subyek
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penelitian ini adalah :
pengaruh Kompres Tepid water sponge 1. Anak yang menjalani hospitalisasi
Terhadap Penurunan Suhu tubuh Anak. 2. Anak dapat berbahasa Indonesia
Penderita Hipertermi di RSU Daerah dengan baik
Sidikalang . 3. Tingkat kesadaran compos mentis
1. Untuk mengidentifikasi karakteristik suhu 4. Tidak menderita gangguan
tubuh pada anak penderita Hipertermi pendengaran dan pengucapan
sebelum dilakukan kompres tepid water 5. Orang tua setuju anaknya menjadi
sponge di RSU Daerah Sidikalang. subyek
2. Untuk mengetahui suhu tubuh pada anak Kriteria Eksklusi dari penelitian ini adalah
penderita Hipertermi sesudah dilakukan 1. Anak dan orang tua tidak bersedia
kompres tepid water sponge di RSU menjadi responden penelitian
Daerah Sidikalang . 2. Anak dalam kondisi kritis
3. Untuk mengetahui suhu tubuh pada anak 3. Anak yang baru mengalami operasi
penderita Hipertermi sebelum dan sesudah
dilakukan kompres tepid water sponge di Kajian utama dari masalah yang akan
RSU Daerah Sidikalang . dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh
kompres tepid water sponge terhadap
Metodelogi Penelitian penurunan suhu tubuh pada anak yang
mengalami hipertermi. Kompres tepid water
Penelitian ini adalah studi kasus sponge sebagai variabel independen dan
dengan menggunakan desain penelitian quasi penurunan suhu tubuh pada anak penderita
eksperimen dengan pendekatan one group hipertermi sebagai variabel dependen.
pre post test design. Penelitian ini hanya
menguji satu kelompok subjek dimana
kelompok tersebut diobservasi sebelum

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 34


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

Defenisi Operasional dijadikan subyek penelitian. Kemudian


1. Kompres tepid water sponge adalah peneliti menjelaskan kepada keluarga dan
tindakan dengan menggunakan kain atau subyek penelitian tentang tujuan, manfaat
handuk yang dicelupkan ke dalam air penelitian dan proses penelitian yang akan
hangat yang ditempelkan pada bagian akan dilakukan serta dampak yang mungkin
dahi, leher, ketiak, selangkangan, perut, terjadi selama dan setelah proses
dan bagian tubuh yang terbuka sehingga pengumpulan data. Setelah anak bersedia
memberikan rasa nyaman dan menjadi subyek penelitian maka peneliti
menurunkan suhu tubuh. Terapi ini memberikan lembaran informed consent
dilakukan selama 15-20 menit selama 1 sebagai bentuk persetujuan kepada orang tua
hari jika suhu tubuh >37,5°C. subyek, dan meminta orang tua subyek untuk
2. Hipertermi adalah suatu keadaan dimana memberikan tanda tangannya pada lembaran
suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya, dan persetujuannya tersebut (orang tua yang
merupakan gejala dari suatu penyakit. menandatangani sebagai aspek legalitas
sebahagian besar hipertermi berhubungan karena anak masih dibawah pengawasan
dengan infeksi. orang tua dan belum berusia 21 tahun).
Instrumen dalam penelitian ini
Tempat dan Waktu menggukanan lembar observasi hasil
Penelitian ini dilaksanakan pada pengukuran suhu tubuh sebelum dan setelah
bulan Mei di ruang rawat inap Melur di dilakukan tindakan kompres hangat dengan
RSUD Sidikalang. Jumlah subyek penelitian tepid water sponge. Tindakan kompres
yang diperoleh peneliti adalah 2 anak. hangat dengan tepid water sponge dan
Rumah sakit ini dipilih sebagai tempat pengukuran suhu tubuhdilakukan sesuai
penelitian karena merupakan Rumah Sakit dengan SOP yang telah di buat peneliti.
Pendidikan dan Penelitian, lokasi rumah sakit Intervensi dilakukan sebanyak 2 kali
yang strategis dan terdapat ruangan dengan durasi 15-30 menit dengan standar
perawatan anak sehingga mudah mengambil operasional prosedur sebagai berikut,
subyek penelitian sesuai dengan kriteria sebelumnya peneliti mempersiapkan alat dan
subyek penelitian yang peneliti tentukan. bahan, kemudian peneliti melakukan
kompres tepid water sponge kepada anak.
Pengumpulan Data Kemudian orang tua mengulangi gerakan
Pengumpulan data dilakukan di yang dianjurkan. Kompres ini dilakukan
ruangan melur RSU Daerah Sidikalang secara perorangan, setelah melakukan
selama bulan Mei- Juni 2019. Teknik intervensi sebanyak 2 kali, pada hari kedua
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data kembali (post
dilakukan dengan langkah- langkah yaitu test) dengan menggunakan lembar observasi
mengajukan permohonan ijin kepada bagian yang sama pada saat pre test dengan teknik
pendidikan Akademi Keperawatan observasi selama 15 menit. Instrumen yang
Pemerintah Kabupaten Dairi dan medapat digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
surat persetujuan dari bidang Kurikulum dua bagian yaitu berupa kuesioner data
Akademi Keperawatan Pemerintah demografi tentang karakteristik subyek yang
Kabupaten Dairi. Kemudian mengajukan terdiri dari: umur, jenis kelamin, agama,
permohonan ijin pelaksanaan penelitian pengalaman dirawat dan lama dirawat.
kepada Direktur RSU Daerah Sidikalang, Kemudian instrumen kedua adalah lembar
kepala instansi rawat inap dan kepala observasi dengan pengukuran suhu tubuh
ruangan. Sesudah ijin penelitian diberikan, sebelum dan sesudah dilakukan kompres
peneliti mendata anak yang dirawat inap tepid waater sponge yang telah
yang memenuhi kriteria inklusi untuk dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 35


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

1. Kuesioner Data Demografi Tepid Water Sponge selama 15-20 menit


Kuesioner data demografi disusun oleh sehingga tidak terjadi peningkatan suhu
peneliti yang terdiri dari umur, jenis tubuh pada pasien Hipertermi. Penurunan
kelamin, agama, pengalaman dirawat dan Suhu tubuh pada subyek I dari 39˚C menjadi
lama dirawat. Data demografi subyek 37˚C, subyek II adalah dari 38,6˚C menjadi
digunakan untuk menggambarkan 37,3˚C, subyek III adalah dari 38˚C menjadi
karakteristik subyek. 37˚C, subyek IV adalah dari 37,8˚C menjadi
37˚C, subyek V adalah dari 37,8˚C menjadi
Etika Studi Kasus 36,5˚C, subyek VI adalah dari 38˚C menjadi
Penelitian ini dilaksanakan 37˚C Pemberian Kompres Tepid Water
mempertimbangkan etik penelitian yaitu Sponge terhadap keenam subyek terjadi
terlebih daahulu mendapatkan ijin dari penurunan suhu tubuh. Kompres Tepid Water
Akademi Keperawatan Pemerintah Sponge berdasarkan (Lusia, 2005) yaitu Suhu
Kabupaten Dairi, mendapat persetujuan tubuh diatas 37,5ºC.
komite etik penelitian Akademi Keperawtan Ketidakstabilan suhu yang dialami
Pemerintah Kabupaten Dairi, Direktur keenam subyek merupakan suatu pertanda
Rumah Sakit Umum Daerah sidikalang, adanya gangguan kesehatan. Keadaan
kemudian kepala instalasi rawat inap dan tersebut bisa menyebabkan suhu tubuh diatas
kepala ruangan rawat inap. Sesudah diterima 38ºC apabila hipertermi terjadi maka
oleh pihak rumah sakit, penelitian dibutuhkan penanganan segera agar tidak
menjelaskan kepada keluarga dan calon terjadi komplikasi yang lebih lanjut dengan
subyek tentang tujuan, manfaat penelitian cara dilakukan Kompres Tepid Water Sponge
dan proses penelitian subyek yang bersedia sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan
berpartisipasi melakukan penelitian maka menurunkan suhu tubuh (Sodikin, 2016).
harus mengisi lembar persetujuan (Informed Menurunkan suhu tubuh yang sangat
consent). Selama proses penelitian ini, relative sangat tinggi yang disebut dengan
penelitian tidak menemukan calon subyek hipertermi maka dibutuhkan tindakan yang
adalah klien yang dirawat inap dengan lanjut dengan memberikan kompres Tepid
diagnosa Hipertermi bersedia menjadi Water Sponge untuk mnurunkan suhu tubuh
subyek. Untuk menjaga kerahasiaan subyek, tanpa menimbulkan efek dingin dan
peneliti tidak mencantumkan nama lengkap menggigil (Yushman, Karis, 2018).
tetapi mencantumkan inisial atau memberi Pemakaian kompres Tepid Water
kode pada masing- masing lembar observasi Sponge pada pasien yang mengalami
pengumpulan data. Kerahasiaan informasi gangguan keseimbangan suhu tubuh bisa
subyek dijamin oleh peneliti dan hanya dilakukan dan lebih efektif untuk membuat
kelompok data tertentu saja yang disajikan pasien merasa nyaman. Pemberian kompres
sebagai hasil penelitian. ini merupakan memberikan upaya
rangsangan agar menurunkan suhu tubuh dan
Pembahasan pengeluaran panas tubuh yang lebih banyak
(Haryono, Utami, 2019).
Suhu Tubuh Pada Pasien Hipertermi Pemberian kompres Tepid Water
Sebelum Dan Sesudah Diberikan Kompres Sponge akan menyebabkan terjadinya
Tepid water sponge pengeluaran panas tubuh yang lebih banyak
melalui dua mekanisme yaitu dilatasi
Berdasarkan hasil penelitian pre test pembuluh darah perifer dan berkeringat dan
dan post test pada hari pertama diketahui memberikan rasa nyaman terhadap pasien
bahwa keenam subyek mengalami penurunan dan sangat berpengaruh untuk penurunan
suhu setelah diberikan tindakan Kompres suhu tubuh. (Potter & Perry, 2005).

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 36


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

Hal yang sama dengan hasil sponge sebesar 0,7ºC. Saat ini kompres tepid
penelitian Maling, (2010) tentang water sponge jarang dilakukan terutama di
pengetahuan pasien dan keluarga tentang Rumah Sakit karena tersedianya obat–obatan
kompres Tepid Water Sponge untuk seperti paracetamol. Penggunaan antipiretik
menurunkan demam lebih efektif berkepanjangan dapat menyebabkan efek
dibandingkan dengan penggunaan kompres toksik bagi organ tubuh pasien.
air dingin dalam menurunkan suhu tubuh Berdasarkan pengamatan peneliti,
pada anak yang mengalami demam. bahwa Kompres Tepid Water Sponge
Hal yang sama yang penelitian berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh
Djuwariyah, (2012) bahwa suhu tubuh pada pada pasien Hipertermi.
pasien anak setelah pemberian kompres
Tepid Water Sponge rata-rata dapat Keterbatasan
mengalami penurunan sebesar 1,40°C. Penelitian yang dilakukan oleh
Berdasarkan penelitian Suprapti, peneliti masih memiliki beberapa
(2008) menyatakan Tepid Water Sponge ketebatasan. Adapun keterbatasan dalam
efektif dalam mengurangi suhu tubuh pada penelitian ini adalah :
anak dengan hipertermi dan juga membatu 1. Desain penelitian yang digunakan tanpa
dalam mengurangi rasa sakit atau ketidak kelompok kontrol, sehingga peneliti
nyamanan. hanya bisa membandingkan hasil dari
Berdasarkan pengamatan peneliti pre test dan post test.
tentang pengetahuan pasien dan keluarga 2. Keterbatasan pasien penderita Hipertermi
tentang kompres Tepid Water Sponge untuk di Rumah Sakit Umum Daerah
menurunkan demam, bahwasanya pasien dan Sidikalang.
keluarga subyek tidak pernah mengetahui
dan melakukan tindakan Kompres Tepid Kesimpulan
Water Sponge sampai saat ini sehingga pada Berdasarkan hasil penelitian yang
saat peneliti melakukan observasi subyek dan dilakukan dengan lembar observasi dan hasil
peneliti tertarik melaksanakan kompres Tepid penelitian perawat tentang pengaruh
Water Sponge. kompres tepid water sponge terhadap
Penelitian ini juga didukung oleh penurunan suhu tubuh pada anak yang
(Setiawati, 2008) Melakukan penelitian mengalami hipertermi di ruang Melur RSUD
Pengaruh Kompres Tepid Water Sponge Sidikalang, maka peneliti dapat
Terhadap penurunan suhu tubuh pada anak menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang mengalami Hipertermi di RSUD suhu tubuh pasien sebelum dan sesudah
Tugurejo Semarang. Hasil penelitian diberikan kompres tepid water sponge
menyebutkan rata-rata penurunan suhu tubuh selama 15-20 menit dalam 1 kali perlakuan
setelah pemberian kompres Tepid Water pada pasien yang mengalami hipertermi.
Sponge 0,7ºC. Hal ini dapat disimpulkan Diketahui hasil penelitian dengan keenam
pemberian kompres tepid water sponge lebih subyek mengalami demam sebelum
efektif untuk menurunkan suhu tubuh pada dilakukan kompres Tepid Water Sponge
pasien demam dibanding kompres dengan suhu pada subyek I yaitu 39ºC
menggunakan air es. subyek II dengan suhu 38,6ºC, subyek III
Penelitian ini sejalan dengan Corrard dengan suhu 38ºC, subyek IV dengan suhu
(2001), tentang efektifitas terapi kompres 37,8ºC, subyek V dengan suhu 37,8ºC,
hangat di dinding abdomen dan axial pada 20 subyek VI dengan suhu 38ºC sementara
orang sampel klien demam di RSUD setelah dilakukan kompres Tepid Water
Pamekasan. Bahwa terjadi penurunan suhu Sponge pada keenam subyek maka terdapat
tubuh setelah dilakukan kompres tepid water penurunan suhu yaitu pada subyek I turun

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 37


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

menjadi 37ºC, subyek II menjadi 37,3ºC, Haryono, B. Utami, M. (2019). Keperawatan


subyek III menjadi 37ºC, subyek IV menjadi Medical Bedah 2, Yogyakarta:
37ºC, subyek V menjadi 36,5ºC, subyek VI Pustaka Baru Press.
menjadi 37ºC. Hal ini membuktikan bahwa Lusia. (2015). Mengenal Demam Dan
kompres tepid water sponge ada pengaruh Perawatannya Pada Anak,
untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien Surabaya: Airlangga University
hipertermi. Press (AUP).
Nur, D. Supratman. Keliobas, A, (2015).
Saran Hasil Data WHO Naskah Publikasi,
Berdasarkan analisa dan kesimpulan Sukoharjo: [Skripsi]. Sukoharjo.
penelitian, maka peneliti akan Maryanti, D. Sujianti. Budiarti, T. (2011).
menyampaikan beberapa saran diantaranya: Buku Ajar Neonatus, Bayi, & Balita,
1. Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang Jakarta: CV. Trans Info Media.
Rumah sakit hendaknya menerapkan Potter, P. Perry, A. (2005). Buku Ajar
kompres tepid water sponge terhadap Fundamental Keperawatan, Jakarta:
penurunan suhu tubuh pada penderita EGC.
hipertermi di Rumah Sakit Umum Rukiyah, A. Yulianti, L. (2010). Asuhan
Daerah Sidikalang. Neonatus Bayi Dan Anak Balita,
2. Bagi Pengembangan Ilmu dan DKI Jakarta: Buku Kesehatan.
Teknologi Keperawatan Setiawati, (2009). Pengaruh Kompres Tepid
Penelitian ini dijadikan sebagai salah Water Sponge Terhadap Penurunan
satu keterampilan dalam praktek Suhu Tubuh Pada Anak Yang
laboratorium klinik sebagai tindakan Mengalami Hipertermi di RSUD
mandiri keperawatan, dan dapat Tugurejo Semarang: [Tesis].
diterapkan dalam tindakan keperawatan Semarang: STIKES Telogorejo
pada paktek lapangan. Semarang.
3. Bagi peneliti selanjutnya Silaban, J. Manik, H. Sihombing, M. Sinaga,
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai J. (2017). Panduan Penulisan Karya
sumber pustaka dan data untuk Tulis Ilmiah, Sidikalang.
melakukan penelitian selanjutnya Sodikin. (2016). Prinsip Perawatan Demam
dengan variabel yang berbeda. Pada Anak, Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
DAFTAR PUSTAKA Surjono, A. Setyowireni, D. (2005).
Manajemen Masalah Bayi Baru
Astuti, A. Adimayanti, E. Haryani, S, (2018). Lahir Untuk Dokter, Bidan Dan
Pengaruh Tepid Sponge Terhadap Perawat di Rumah Sakit Rujukan
Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Dasar, Indonesia:Depkes
Pra Sekolah Yang Mengalami Yusman, K. (2018). Panduan Praktikum
Demam DI rsud Unggaran: Kebutuhan Dasar Manusia Untuk
[Skripsi]. Unggaran: STIKES SMK Kesehatan, Jakarta: EGC.
Cendekia Utama Kudus.
Dewi, A, (2016). Perbedaan Penurunan Suhu
Tubuh Antra Pemberian Kompres
Air Hangat Dengan Tepid Sponge
Bath Pada Anak Demam di Rumah
Sakit Islam Surabaya: [Tesis].
Surabaya

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 38

Anda mungkin juga menyukai