Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Mitra Rafflesia Volume 14 Nomor 1

Januari-Juni 2022

EFEKTIVITAS TERAPI TEPID SPONGE TERHADAP PENURUNAN SUHU


TUBUH PADA ANAK DEMAM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
LINGKAR BARAT KOTA BENGKULU

Siska Iskandar1, Indaryani2


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti
Email: siska.flonfel@gmail.com1, Indrayani101182@gmail.com2

ABSTRAK
Latar Belakang : Demam pada anak membutuhkan perlakuan dan penanganan tersendiri
yang berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini dikarenakan, apabila tindakan
dalam mengatasi demam tidak tepat dan lambat maka akan mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak terganggu. Demam dapat membahayakan kesehatan anak, demam dapat
mengakibatkan dehidrasi, kejang demam dan penurunan kesadaran hingga kematian. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi tepid sponge terhadap penurunan
suhu tubuh pada anak demam.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan
kuasi eksperimen dngan bentuk rancangan one group pretest–post test, analisa data dilakukan
untuk melihat efektivitas terapi terapi tepid sponge dengan menggunakan analisis statistik
baik secara univariat untuk melihat distribusi frekuensi maupun bivariat dengan menggunakan
Uji Paired-Samples T Test.
Hasil : Hasil penelitian menemukan adanya penurunan rata-rata suhu tubuh anak sebelum
dilakukan terapi tepid sponge (37,79) dengan setelah dilakukan terapi tepid sponge (37,17)
dengan p value = 0,001 yang berarti ada hubungan signifikan antara sebelum dilakukan terapi
tepid sponge dan setelah dilakukan terapi tepid sponge pada responden (anak) yang
mengalami demam.
Simpulan :Terapi tepid sponge efektf menurunkan demam pada anak dan dapat dilakukan di
rumah sebagai salah satu cara awal dalam penatalaksanaan demam pada anak.
Kata Kunci : Terapi Tepid Sponge, Demam.

ABSTRACT
Background : Fever in children requires separate treatment and handling that is different
when compared to adults. This is because, if the action in dealing with fever is not
appropriate and slow, it will result in impaired child growth and development. Fever can
endanger children's health, fever can lead to dehydration, febrile seizures and decreased
consciousness to death. The purpose of this study was to determine the effectiveness of tepid
sponge therapy on reducing body temperature in children with fever.
Methods : This study used an analytical survey research method with a quasi-experimental
approach in the form of a one group pretest–post test design, data analysis was carried out to
see the effectiveness of tepid sponge therapy using statistical analysis both univariately to see
the frequency distribution and bivariate using the Paired-Samples T test.
Jurnal Mitra Rafflesia Volume 14 Nomor 1
Januari-Juni 2022

Result : The results of the study found that there was a decrease in the average body
temperature of children before being treated with Tepid Sponge (37.79) and after being
treated with Tepid Sponge (37.17) with p value = 0.001 which means that there is a
significant relationship between before and after Perid Sponge therapy. Perid sponge therapy
was performed on respondents (children) who had fever.
Conclusion: Tepid sponge therapy is effective in reducing fever in children and can be done
at home as one of the initial ways to treat fever in children.
Keywords: Tepid Sponge Therapy, Fever.

PENDAHULUAN tubuh menurun kurang dari 36,5°C yang


Demam adalah suatu keadaan suhu disebut dengan hipotermia ataupun naik
tubuh diatas normal sebagai akibat lebih dari 37,5ºC yang disebut dengan
peningkatan pusat pengatur suhu di hipertermi atau demam (Bardu, 2014).
hipotalamus. Sebagian besar demam pada World Health Organization (WHO,
anak merupakan akibat dari perubahan 2018) memperkirakan jumlah kasus
pada pusat panas (termoregulasi) di demam pada anak diseluruh dunia
hipotalamus (Sodikin dalam Wardiyah, mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu
2016). Anak dikatakan demam apabila kematian setiap tahunnya. Menurut
pada saat dilakukan pengukuran suhu Departemen Kesehatan RI, frekuensi
tubuh menunjukan angka >37,5°C atau kejadian demam pada anak meningkat
suhu oral dengan nilai >37,8°C atau suhu menjadi 15,4 per 10.000 penduduk. Survey
aksila menunjukan angka >37,2°C. berbagai rumah sakit di Indonesia
Sebagian besar demam berhubungan memperlihatkan peningkatan jumlah anak
dengan terjadinya infeksi yang dapat yang mengalami demam (Kemenkes RI,
berupa infeksi sistemik ataupun lokal. 2019). Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Demam terjadi karena kota Bengkulu tercatat sebanyak > 300
ketidakmampuan mekanisme kehilangan anak mengalami demam ditahun 2019-
panas untuk mengimbangi produksi panas 2020.
yang berlebih sehingga terjadi peningkatan Demam pada anak membutuhkan
suhu tubuh. Suhu adalah perbedaan antara perlakuan dan penanganan tersendiri yang
jumlah panas yang dihasilkan tubuh berbeda bila dibandingkan dengan orang
dengan jumlah panas yang hilang ke dewasa. Hal ini dikarenakan, apabila
lingkungan luar. Mekanisme kontrol suhu tindakan dalam mengatasi demam tidak
inti (suhu dalam jaringan) tetap konstan tepat dan lambat maka akan
walaupun suhu permukaan berubah sesuai mengakibatkan pertumbuhan dan
aliran darah ke kulit dan jumlah panas perkembangan anak terganggu. Demam
yang hilang ke lingkungan luar. Karena dapat membahayakan kesehatan anak,
perubahan tersebut, suhu normal pada demam dapat mengakibatkan dehidrasi,
manusia dimana jaringan dan sel tubuh kejang demam dan penurunan kesadaran
akan berfungsi secara optimal berkisar dari hingga kematian.
36,5 – 37,5 °C (Crisp, J., Taylor, C., Dehidrasi pada anak
Douglas, C., & Rebeiro, G.,2012). Uraian mengakibatkan anak banyak mengalami
di atas cukup menjelaskan bahwa ketika kehilangan cairan dan elektrolit sehingga
terjadi perubahan suhu tubuh, seperti suhu anak mengalami hipovolemia kondisi ini
Jurnal Mitra Rafflesia Volume 14 Nomor 1
Januari-Juni 2022

sangat berbahaya dan dapat meningkatkan pembuluh darah besar. Selain itu masih ada
resiko kematian pada anak. Sedangkan perlakuan tambahan yaitu dengan
kejang demam pada anak jika tidak memberikan seka di beberapa area tubuh
ditangani dengan cepat dan tepat dapat sehingga perlakuan yang diterapkan
mengakibatkan kerusakan sel-sel pada otak terhadap klien pada teknik ini akan
akibat kekurangan oksigen, hal ini dapat semakin komplek dan rumit dibandingkan
mengakibatkan kerusakan pada sel-sel dengan tekhnik lain namun dengan
tersebut secara permanen hingga berujung kompres blok langsung diberbagai tempat
kematian. Demam yang mencapai 41°C ini akan memfasilitasi penyampaian sinyal
angka kematiannya mencapai 17%,dan ke hipotalamus dengan lebih cepat. Selain
pada suhu 43°C akan koma dengan itu pemberian seka akan mempercepat
kematian 70%,dan pada suhu 45°C akan pelebaran pembuluh darah perifer
meninggal dalam beberapa jam (Said, memfasilitasi perpindahan panas dari
2014). tubuh ke lingkungan sekitar sehingga
Pada saat suhu tubuh yang tinggi, mempercepat penurunan suhu tubuh
tubuh akan melakukan pendinginan (Firmansyah, 2019). Terapi Tepid Sponge
melalui pengeluaran keringat. Namun, dilakukan dengan menggunakan air hangat
dalam kondisi tertentu suhu udara diatas dengan suhu 30-40°C, suhu air disesuaikan
35°C dan dengan kelembaban yang tinggi, dengan suhu anak pada saat mengalami
mekanisme pendinginan ini menjadi demam, semakin tinggi demam maka suhu
kurang efektif, keringat tidak akan air sebaiknya lebih ditinggikan, hal ini
menguap dengan cepat. Sehingga tanpa bertujuan untuk lebih mempercepat
asupan cairan yang cukup, kehilangan pelepasan panas melalui konduksi,
cairan yang berlebihan dan konveksi, radiasi dan evaporasi
ketidakseimbangan elektrolit juga dapat (Maharani,2011)
terjadi menyebabkan dehidrasi. Suhu tubuh
seseorang meningkat dengan cepat dapat METODE PENELITIAN
merusak otak dan organ vital lainnya Penelitian ini menggunakan metode
(Bardu, 2014). penelitian survey analitik dengan
Penurunan suhu tubuh dapat pendekatan kuasi eksperimen dngan
dilakukan dengan metode konduksi dan bentuk rancangan one group pretest–post
evaporasi. Metode konduksi adalah test. Jumlah responden 18 orang anak
perpindahan panas dari suatu objek lain berusia 3-5 tahun yang mengalami
dengan kontak langsung. Ketika kulit yang peningkatan suhu tubuh. Suhu tubuh anak
hangat menyentuh yang hangat maka akan diukur sebelum melakukan tindakan dan
terjadi perpindahan panas melalui setelah dilakukan tindakan tepid sponge.
evaporasi, sehingga perpindahan energi Analisa data dilakukan untuk melihat
panas berubah menjadi gas seperti efektivitas terapi terapi tepid sponge
penggunaan tehnik tepid sponge (Hijriani, dengan menggunakan analisis statistik baik
2019). Tepid Sponge merupakan secara univariat untuk melihat distribusi
kombinasi teknik blok dengan seka. frekuensi maupun bivariat dengan
Teknik ini menggunakan kompres blok menggunakan Uji Paired-Samples T Test.
tidak hanya di satu tempat saja, melainkan
langsung dibeberapa tempat yang memiliki
Jurnal Mitra Rafflesia Volume 14 Nomor 1
Januari-Juni 2022

HASIL terdeteksi demam dilakukan pengukuran


Penelitian ini dilakukan selama suhu tubuh. Setelah diketahui terjadi
kurang lebih 1 bulan dengan memberikan peningkatan suhu tubuh, peneliti
terapi tepid sponge pada anak demam usia melakukan intervensi dengan memberikan
3-5 tahun. Tepid sponge merupakan tehnik terapi tepid sponge pada responden secara
kompres hangat yang menggabungkan berulang selama ±15 menit dengan suhu
teknik kompress blok pada pembuluh air 30-400C . Setelah diberikan terapi tepid
darah (Corrard, 2001 dalam Maling, 2012). sponge, suhu tubuh anak diukur kembali.
Sebelum dilakukan intervensi, anak yang

Tabel 1. Distribusi Rata-Rata Penurunan Suhu Tubuh Anak Sebelum dan


Setelah Dilakukan Terapi Tepid Sponge
Variable Mean SD P Value N
Sebelum dilakukan “Terapi Tepid
37,79 0,126
Sponge"
0,001 18
Setelah dilakukan “Terapi Tepid
37,17 0,213
Sponge"
Sumber: Data Diolah, 2022

Tabel 1 menunjukkan adanya penelitian ini relatif sangat singkat yaitu


penurunan rata-rata suhu tubuh anak dalam waktu 15 menit. Pengaruh
sebelum dilakukan terapi tepid sponge pemberian terapi tepid sponge terhadap
(37,79) dengan setelah dilakukan terapi penurunan suhu tubuh pada anak demam
tepid sponge (37,17) dengan p value = terbukti efektif dalam menurunkan suhu
0,001 yang berarti ada hubungan signifikan tubuh pada anak yang mengalami demam.
antara sebelum dilakukan terapi tepid Hal ini sejalan dengan penelitian
sponge dan setelah dilakukan terapi tepid yang dilakukan oleh Maling (2012),
sponge pada responden (anak) yang menemukan bahwa ada pengaruh kompres
mengalami demam. tepid sponge hangat terhadap penurunan
suhu tubuh pada anak umur 1-10 tahun
PEMBAHASAN dengan hipertermi dilihat dari hasil uji
Berdasarkan hasil penelitian dapat wilcoxon signed rank test didapat p-value
diketahui adanya perubahan yang sebesar 0,0001 < 0,05 dengan penurunan
signifikan antara sebelum dan setelah rata-rata sebesar 1,40C. Sejalan dengan
dilakukan terapi tepid sponge pada anak penelitian Putri (2020), menemukan dari
demam usia 3-5 tahun. Pemberian terapi responden dengan mean suhu water teppid
tepid sponge dalam penelitian yang sponge pada saat sebelum adalah 38,6○C
dilakukan ini terbukti dapat menurunkan dengan standar deviasi 0,54○C. Pada
demam atau suhu tubuh pada anak. Hasil sesudah water teppid sponge didapatkan
penelitian mendapatkan bahwa suhu tubuh hasil mean adalah 37,3○C dengan standar
pada anak setelah pemberian kompres deviasi 0,56○C. Terlihat nilai perbedaan
tepid sponge hangat rata-rata dapat antara sebelum dan sesudah adalah 1,3○C.
mengalami penurunan 0,62○C. Waktu yang Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value
diperlukan untuk kompres berdasarkan 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada
Jurnal Mitra Rafflesia Volume 14 Nomor 1
Januari-Juni 2022

perbedaan yang signifikan pada kelompok tindakan, dengan masing-masing


perlakuan yang diberi water teppid sponge penurunannya adalah sebesar 0,70C dan
sebelum dan sesudah perlakuan. 1,20C. Penelitian ini menunjukkan bahwa
Sejalan dengan teori yang penggunaan metode tepid sponge dapat
dikatakan oleh Sodikin (2012) demam membantu menurunkan demam.
merupakan suatu keadaan suhu tubuh
diatas normal sebagai akibat penurunan KESIMPULAN
pusat pengatur suhu dihipotalamus. Berdasarkan hasil penelitian dapt
Sebagian besar demam pada anak disimpulkan bahwa terapi tepid sponge
merupakan akibat dari perubahan pada efektif menurunkan suhu tubuh pada anak
pusat panas (termoregulasi) di demam. Hal ini terlihat dari rata-rata suhu
hipotalamus. Penyakit – penyakit yang tubuh anak sebelum dilakukan terapi tepid
ditandai dengan adanya demam dapat sponge (37,79) dengan setelah dilakukan
menyerang system tubuh. Selain itu terapi tepid sponge (37,17) dengan p value
demam mungkin berperan dalam = 0,001 yang berarti ada hubungan
meningkatkan perkembangan imunitas signifikan antara sebelum dilakukan terapi
spesifik dan nonspesifik dalam membantu tepid sponge dan setelah dilakukan terapi
pemulihan atau pertahanan terhadap tepid sponge pada responden (anak) yang
infeksi.Terapi water teppid sponge jika mengalami demam.
dilakukan dengan benar akan sangatefektif Terapi tepid sponge adalah sebuah
dalam menurunkan panas atau demam teknik kompres hangat yang
pada anak dengan cepat.Tepid sponging menggabungkan teknik kompres blok pada
merupakan tindakan untuk menurunkan pembuluh darah superficial dengan teknik
suhu tubuh saat demam yaitu dengan seka yang jika diberikan pada anak demam
merendam anak di dalam air hangat, dapat menurunkan suhu tubuh,
mengelap sekujur tubuh dengan air hangat memberikan rasa nyaman dan mengurangi
menggunakan waslap, dan dengan nyeri yang disebebkan oleh penyakit
mengompres pada bagian tubuh tertentu tertentu.
yang memiliki pembuluh darah besar
(Bardu, 2014). SARAN
Penurunan demam yang terjadi Tehnik terapi tepid sponge yang
pada responden dikarenan pada tepid mudah dan sederhana, memungkinkan
sponge pengeluaran suhu tubuh demam dilakukan di rumah jika anak medadak
dikeluarkan melalui cara penguapan atau mengalami peningkatan suhu tubuh.
evaporasi. Penggunaan metode tepid Demam bukan suatu penyakit tapi
sponge ini selama 10-15 menit akan merupakan gejala suatu penyakit,
membantu menurunkan panas dengan cara pengobatan kimia yang kurang tepat dapat
panas keluar melewati pori-pori kulit berdampak pada proses tumbuh kembang
melalui proses penguapan (Karyanti, anak sehingga sangat dianjurkan
2014). menggunakan tehnik sederhana dalam
Penelitian yang dilakukan oleh penatalaksanaan demam pada anak
Labir (2017), menemukan bahwa adanya terutama jika orang tua belum tahu pasti
penurunan suhu tubuh baik sesaat setelah apa penyebab demam pada anak tersebut.
tindakan maupun 30 menit setelah
Jurnal Mitra Rafflesia Volume 14 Nomor 1
Januari-Juni 2022

DAFTAR PUSTAKA Maling, B., Haryani, S., & Arif, S. (2012).


Bardu, S. (2014). Perbandingan efektifitas Pengaruh kompres tepid sponge
tepid sponge dan plester kompres hangat terhadap penurunan suhu
dalam menurunkan suhu tubuh tubuh pada anak umur 1-10 tahun
pada anak usia balita yang dengan hipertermia (Studi Kasus
mengalami demam di puskesmas Di RSUD Tugurejo
salaman 1 kabupaten Magelang. Semarang). Karya Ilmiah.
Crisp, J., Taylor, C., Douglas, C., & Maharani, L. (2011). perbandingan
Rebeiro, G. (2012). Potter & efektifitas pemberian kompres
Perry's Fundamentals of Nursing- hangat dan tepid water sponge
AUS Version-E-Book. Elsevier terhadap penurunan suhu tubuh
Health Sciences. balita yang mengalami demam di
Firmansyah, A., Setiawan, H., & Ariyanto, Puskesmas Rawat Inap Karya
H. (2021). Studi Kasus Wanita Rumbai Pesisir. Skripsi,
Implementasi Evidence-Based Universitas Riau.
Nursing: Water Tepid Sponge Putri, R. H., Fara, Y. D. W. I., Dewi, R. U.
Bath Untuk Menurunkan Demam S. M. A. L. A., & Sanjaya, R.
Pasien Tifoid. Viva Medika: (2020). Differences in the
Jurnal Kesehatan, Kebidanan Effectiveness of Warm
Dan Keperawatan, 14(02), 174- Compresses with Water Tepid
181. Sponge in Reducing Fever in
Hijriani, H. (2019). Pengaruh Pemberian Children: A Study Using a Quasi-
Tepid Sponge Terhadap Experimental
Penurunan Suhu Tubuh pada Approach. International Journal
Anak Demam Usia Toddler(1-3 of Pharmaceutical
tahun). Jurnal Keperawatan Dan Research, 12(04), 3492-3500.
Kesehatan, V, 1-8. Sodikin. (2016). Perbandingan Efektifitas
Karyanti, M. R., Uiterwaal, C. S., Pemberian Kompres Hangat Dan
Kusriastuti, R., Hadinegoro, S. R., Tepidsponge Terhadap Penurunan
Rovers, M. M., Heesterbeek, H., Suhu Tubuh Anak. Kesehatan
... & Bruijning-Verhagen, P. Holistik.
(2014). The changing incidence of Wardiyah, A., Setiawati, S., & Setiawan,
dengue haemorrhagic fever in D. (2016). Perbandingan
Indonesia: a 45-year registry- Efektifitas Pemberian Kompres
based analysis. BMC infectious Hangat dan Tepidsponge
diseases, 14(1), 1-7. Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
Labir, K., & Ribek, I. N. (2017). Suhu Anak yang Mengalamidemam
Tubuh Pada Pasien Demam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
dengan Menggunakan Metode Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu
Tepid Sponge. Jurnal Gema Keperawatan: Journal of Nursing
Keperawatan, 10(2), 130-137. Science, 4(1), 44-56.

Anda mungkin juga menyukai