Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No.

1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN


PENERAPAN TERAPI KOMPRES ALOEVERA TERHADAP
PENURUNAN SUHU TUBUH
1
Nurul Habibah Saragih, 2Raja Fitrina Lestari
1,2
Program Studi Profesi Ners, Fakultas Kesehatan, Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Email: 1nurulhsaragih@gmail.com

ABSTRAK
Gejala awal terjadinya demam biasanya disebabkan oleh infeksi, penyakit autoimun, keganasan, ataupun
obat-obatan. Intervensi non farmakologi masih minim digunakan salah satunya terapi kompres aloevera.
Tujuan terapi kompres aloevera ini digunakan untuk menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami
hipertermi dengan suhu 37,50c-38,50c. Penerapan terapi kompres loevera ini dilakukan selama 15 menit,
lokasi pengompresan pada dahi, aksila, dan lipatan paha anak dan dilakukan observasi suhu tubuh anak
selama 5 menit, 10 menit, dan 15 menit setelah pengompresan aloevera. Hasil yang didapatkan saat
penerapan intervensi kompres aloevera Pada An.M dengan hipertermi di ruang rawat inap adelweis
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, bahwa sebelum dan sesudah intervensi diberikan mengalami
penurunan suhu tubuh anak, sebelum diberikan kompres aloevera suhu tubuh anak 37,50C sedangkan
setelah diberikan kompres aloevera suhu tubuh anak menjadi 36,60C. Berdasarkan hasil pengkajian,
diagnosa, rencana asuhan keperawatan, implementasi dan evaluasi serta penerapan evidence based
nursing didapatkan pengaruh dan terbukti efektif pemberian terapi kompres aloevera untuk menurunkan
suhu tubuh anak. Perawat dapat menambah intervensi tambahan pada anak hipertermi dengan melakukan
terapi kompres aloevera.

Kata kunci: Terapi Kompres Aloevera, Demam, Anak.

ABSTRACT
The initial symptoms of fever are usually caused by infection, autoimmune disease, malignancy, or drugs.
Non-pharmacological interventions are still minimally used, one of which is aloevera compress therapy.
The purpose of this aloevera compress therapy is used to reduce the body temperature of children who
have hyperthermia with a temperature of 37.5oc-38.5oc. The application of aloe vera compress therapy
was carried out for 15 minutes, the location of the compression was on the child's forehead, axilla, and
groin and observed the child's body temperature for 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes after aloevera
compressing. The results obtained when the application of the aloevera compress intervention on An.M
with hyperthermia in the Adelweis inpatient ward Arifin Achmad Hospital, Riau Province, that before and
after the intervention was given there was a decrease in the child's body temperature, before being given
an aloevera compress, the child's body temperature is 37.50C, while after being given an aloevera
compress, the child's body temperature is 36.60C. Based on the results of the assessment, diagnosis,
nursing care plan, implementation and evaluation as well as the application of evidence based nursing, it
was found that the effect and proven effective in giving aloevera compress therapy to reduce the child's
body temperature. Nurses can add additional interventions in hyperthermic children by doing aloevera
compress therapy.

Keywords: Aloevera Compress Therapy, Fever, Children.

1. PENDAHULUAN yang dapat menyebabkan kecemasan, stres,


Demam ialah suatu proses tubuh buat serta fobia untuk orang tua (Cahyaningrum,
melawan infeksi yang masuk ketubuh. Anies, s & Julianti, 2014). Menurut Badan
Demam terjadi di suhu >37,5°C, ini Kesehatan Dunia (WHO) jumlah kasus
dikarenakan oleh infeksi, penyakit autoimun, demam didunia ada 16-33 juta dan 500-600
keganasan, serta obatobatan. Demam ini bisa ribu kematian setiap tahun (Wardiyah,
ada dikarena tidakmampuannya mekanisme Setiawati, & Setiawan, 2016). Dari data
kehilangan panas tubuh buat mengimbangi jumlah penyakit yang menyertai demam ialah
produksi panas yang berlebih hingga terjadi 62% dianak, dengan tigkatan presentase
peningkatan suhu ditubuh (Seggaf, 2015). kematian tinggi 33% kasus ini banyak ada di
Demam pada anak ialah salah satu keadaan Asia Selatan dan di Asia Tenggara (Barus,

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 41
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
2020). Kementrian Kesehatan RI mengatakan panas dari tubuh bisa pindah kedalam lidah
jumlah penderita penyakit demam di buaya. Konduksi terjadi antar suhu lidah
Indonesia ditahun 2017 sejumlah 13.219 anak buaya dengan jaringan sekitarnya termasuk
menderita gejala demam dan mencapai suhu pembuluh darah hingga suhu darah yang
37,5°C-38,5°C. Berikut ini cukup sering melewati area tersebut bisa menurun.
dialami digolongan anak berusia 3-5 tahun Selanjutnya darah tersebut akan mengalir
mencapai 22,70% yang kedua rentang diusia kebagian tubuh lainnya serta proses konduksi
8-15 tahun mencapai 30,19% (Barus, 2020). terus berlangsung sehingga sesudah
Penderita demam di Indonesia sebesar 465 dilaksanakannya kompres memakai lidah
(91.0%) dari 511 ibu yang menggunakan buaya, suhu tubuh pasien bisa menurun
perabaan buat menilai demam dianak mereka (Purnomo, 2019).
dan sisanya 23,1 saja memakai thermometer Berdasarkan hasil penelitian (Fajariyah
(Dani, Sajidah, & Mariana, 2019). Demam (2016) membuktikan jika ada perbedaan suhu
memiliki dampak yang bisa ditimbulkan tubuh antaranya sebelum atau setelahnya
apabila demam tak segera tertangani bisa melakukan kompres lidah buaya di anak
membuat kerusakannya pada otak, dengan demam. Hal berikut didukung oleh
hiperpireksia yang dapat menimbulkan syok, penelitian yang dilaksanakan Zakiyah &
epilepsi, retardasi mental ataupun Rahayu (2022) mendapatkan pemberian
ketidakmampuan untuk belajar. Menurunkan kompres aloevera memberi pengaruh kepada
ataupun mengendalikan serta mengontrol perubahan suhu tubuh pada penderita demam
demam dianak bisa dilaksanakan dengan dengan nilai p value = 0,001 (α < 0,05)
berbagai cara, diantara lain bisa dilaksanakan dengan penurunan suhu sebanyak 0,488ºC
dengan pemberian antipiretik (farmakologik). (Seggaf, 2015). Sesuai pengalaman penulis
Tetapi penggunaan antipiretik mempunyai selama berdinas diruangan Edelweis penulis
efek samping ialah mengakibatkan spasme menemukan pasien anak dengan kondisi anak
bronkus, peredaran saluran cerna, penurunan post op mengalami peningkatan suhu tubuh,
fungsi ginjal (Cahyaningrum & Putri, 2017). sehingga penulis tertarik melakukan
Tindakan non farmakologis yang dapat penerapan kompres aloevera buat
diberikan ialah tindakan tambahan saat menurunkannya suhu tubuh anak. Adapun
menurunkannya panas seperti memberi tujuan penelitian ini adalah terapi kompres
minum yang cukup banyak, ditempatkan aloevera ini digunakan untuk menurunkan
diruang yang memiliki suhu normal, suhu tubuh anak yang mengalami hipertermi
memakai busana tipis serta diberikan dengan suhu 37,50c-38,50c.
kompres (Wati et al., 2020). Pengobatan
secara non farmakologi buat mengobati 2. METODE
demam untuk anak salah satunya dengan Penelitian studi kasus adalah studi yang
memberi kompres, Kompres tak harus selalu mengeksplorasi suatu masalah keperawatan
memakai kompres hangat ataupun dingin, dengan terperinci, memiliki pengambilan data
akan tetapi bisa memakai kompres Aloe yang mendalam dan menyertakan berbagai
Vera, Aloe Vera teruji mempunyai efek sumber informasi. Metode dalam penyusunan
sebagai antipiretik (Wardiyah et al., 2016). studi kasus ini adalah studi kasus dengan
Kompres memakai Aloe vera cukup efektif menggunakan pendekatan proses
didalam mempercepatnya pengeluaran panas keperawatan serta menjabarkan tindakan
didalam tubuh dikarena adanya kandungan asuhan keperawatan yang diberikan pada
senyawa saponin. Aloe vera mempunyai anak dengan hipertermi dimulai dari
kandungan lignin yang bisa menembus pengkajian, diagnosa keperawatan,
kedalam kulit, juga bisa mencegah hilangnya intervensi, implementasi dan evaluasi.
cairan tubuh dari permukaan kulit, pemberian Penelitian dilaksanakan di ruang Edelweis
terapi aloe vera dipakai dikarenakan Aloe RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada
vera memiliki kandungann 95% kadar air tanggal 4 juli 2022.
hingga bisa menghindari terjadi reaksi alergi
dikulit (Barus, 2020).
Metode pengeluaran panas dengan
kompres lidah buaya tersebut memakai
prinsip konduksi. Melewati metode tersebut,

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 42
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
3. HASIL DAN PEMBAHASAN yakni skala nyeri 4, klien menunjukkan
3.1 HASIL sikap menghindar ketika bagian lukanya
Pengkajian ditutup dengan kain, mata tampak
Pada saat pengkajian tanggal 4 Juli 2022 berkaca-kaca, tampak ada luka post
pasien di ruangan edelweis hari kedua, operasi, luka tampak masih basah,
klien An. M post op Rupture muscule periksaan TTV: TD: 100/70 mmHg, N:
tibialis anterior hari pertama, klien 110 x/i. S 37,5 C ̊ , RR: 20x/i terapi
tampak meringis, mengeluh nyeri skala farmakologi: ketorolac 3x 2/3 amp,
4 dibagian tibialis anterior, klien Diagnosa keperawatan ketiga yang di
mengatakan badan terasa panas, klien angkat pada An. M yaitu gangguan
menunjukkan sikap menghindar ketika integritas kulit. Data subjektif (-).
bagian lukanya ditutup dengan kain, Sedangkan data objekif nya yaitu
klien tampak kurang bersemangat, dan terdapat luka yang ditutup verban
mata tampak berkaca-kaca. Tampak luka dibagian tibialis anterior, luka yang
di tibialis anterior dan luka masih ditutup masih basah, nyeri skala 4, terapi
tampak basah. Klien tidak memiliki injeksi cefriaxone 2x500 mg, leukosit
riwayat alergi. Tingkat kesadaran klien 28,75x103/uL.
anak compos mentis, TD:100/70 mmhg,
nadi 110 kali/menit, suhu 37,50C, RR 20 Rencana Asuhan Keperawatan
kali/menit, BB 30 kg, TB 130 cm. Pada Intervensi keperawatan pada diagnosa
pemeriksaan fisik sistem hipertermi yaitu dengan (SLKI)
musculoskeletal, bentuk kaki simetris, termoregulasi dengan tujuan sesudah
terdapat luka yang ditutup verban dilaksanakan asuhan keperawatan dalam
dibagian tibialis anterior, luka yang waktu 3x24 jam maka suhu tubuh akan
ditutup masih basah, akral hangat. Klien baik dengan kriteria hasil: Suhu tubuh
mendapat terapi terapi inj ATS 1 Amp (1 membaik, keluhan menggigil menurun,
ml), ketorolac 3x 2/3 amp, cefriaxone Pucat menurun, ventilasi membaik,
2x500 mg. tekanan darah membaik. Dengan
rencana keperawatan (SIKI):
Analisa Data dan Diagnosa Managemen Hipertermia: Obsevasi:
Keperawatan Identifikasi penyebabnya hipertermia,
Urutan prioritas diagnosa keperawatan Monitor suhu ditubuh, Monitor kadar
yang diangkat sesuai dengan hasil elektrolit. Terapeutik: Sediakan
pengkajian yang sudah dilaksanakan lingkungannya yang dingin,
pada An.M yaitu hipertermi, nyeri akut, melonggarkan ataupun melepaskan
gangguan integritas kulit. Diagnosa busana, memberikan cairan oral,
keperawatan ini diangkat sesuai data memberikan oksigen saat dibutuhlan.
pengkajian yang difokuskannya dan Edukasi: dianjurkan tirah baring, ajarkan
disesuaikannya dengan batasan terapi non farmakologi seperti kompres
karakteristik yang ada didalam diagnosa aloevera. Kolaborasi: kolaborasi dengan
SDKI. Diagnosa keperawatan pertama dokter dan tim kesehatan. Intervensi
yang diangkat penulis yaitu hipertermi. keperawatan pada diagnosa nyeri akut
Data subjektif yang mendukung ialah yakni dengan (SLKI) tingkat nyeri.
klien mengatakan badan terasa panas, Yang bertujuan sesudah
klien post op hari pertama. Sedangkan dilaksanakannya tindakan keperawatan
data objektif yang mendukung yakni dengan waktu 3x24 jam ini dapat di
Klien tampak kurang bersemangat, mata harapkan tingkat nyeri menurun dengan
tampak berkaca-kaca, akral teraba kriteria hasil: keluhan nyeri menurun,
hangat, periksaan TTV: TD: 100/70 sikap protektif menurun, pola nafas
mmHg, N : 110 x/i,S : 37,5 0C, RR: 20 membaik, tekanan darah yang membaik.
x/i. Diagnosa keperawatan ke dua yang Dengan rencana keperawatan (SIKI):
di angkat pada An. M ialah nyeri akut. managemen nyeri: observasi: identifikasi
Data subjektif yang mendukungnya ialah lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
klien mengeluh sakit dibagian post kualitas, intensitas nyeri, identifikasi
oprasi. Sedangkan data objekif nya skala nyeri, identifikasi respon nyeri non

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 43
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
verbal. Terapeutik: Memberikan tehnik 3.2 Pembahasan
nonfarmakologis buat menguranginya A. Analisis Berdasarkan Konsep Kasus
nyeri, fasilitasi istirahat serta tidur. Berdasarkan kasus kelolaan hasil
Edukasi: menjelaskan penyebabnya, pengkajian An.M didapatkan data ialah
periode serta pemicu nyeri, menjelaskan klien mengatakan badan terasa panas,
strategi meredakan nyeri, ajarkan tehnik klien post op hari pertama. Sedangkan
nonfarmakologis buat menguranginya data objektif yang mendukung yakni
rasa nyeri. Kolaborasi: kolaborasi Klien tampak kurang bersemangat, mata
memberikan analgetik saat diperlukan. tampak berkaca-kaca, akral teraba
Intervensi keperawatan saat diagnosa hangat, periksaan TTV: TD: 100/70
gangguan integritas kulit yaitu dengan mmHg, N: 110x/i, S: 37,5°C, RR:20 x/i.
(SLKI) integritas kulit. Yang bertujuan Sehingga terdapat persamaan antara
sesudah dilaksanakannya tindakan teori dengan hasil pengkajian yang
keperawatan dalam waktu 3x24 jam di ditemukan dilapangan. Berdasarkan teori
harapkan integritas kulit meningkat menjelaskan bahwa, demam ialah proses
dengan kriteria hasil: kerusakan jaringan alami tubuh buat mengatasi infeksi yang
menurun, keluhan nyeri menurun, suhu masuknya kedalam tubuh saat suhunya
kulit membaik. Dengan rencana meningkat. Demam ialah proses alami
keperawatan (SIKI): perawatan luka: tubuh buat mengatasi infeksi yang
observasi: monitor karakteristik luka, masuk didalam tubuh. Demam terjadi
monitor tanda infeksi. Terapeutik: saat suhunya mencapai > 37,2°C, ini
lepaskkan balutan serta plester dengan dikarenakan infeksi (bakteri, virus, jamu
cara perlahan, membersihkan atau parasit), penyakit autoimun,
menggunakan cairan nacl ataupun keganasan, hingga obat-obatan (Hartini
pembersih nontoksik sesuai apa yang & Pertiwi, 2015). Berdasarkan teori
dikebutuhan, pasang balutan yang sesuai Sodikin (2012), menjelaskan bahwa
jenis luka, mempertahankan teknik steril dapat terjadinya demam ialah pirogen.
waktu melaksanakan perawatannya Pirogen ada 2 jenis yakni pirogen
diluka. Edukasi: menjelaskan tanda serta eksogen serta endogen. Pirogen eksogen
gejala infeksi, dianjurkan makan yang dari luar dipakai buat merangsang,
tinggi kalorinya serta proteinnya. sementara pirogen endogen terdapat
Kolaborasi: kolaborasi memberikan ditubuh buat merangsang demam
antibiotik saat dibutuhkan. caranya untuk mempengaruhi pusat
Implementasi masalah hipertermi pada pengatur suhu dihipotalamus. Demam
An. M dilaksanakan dengan rencana ini diakibatkan dikarenakan adanya
intervensi keperawatan yang sudah ada beberapa penyakit yakni otitis media,
sebelumnya. Implementasi berikut infeksi saluran pernafasan atas,
dilaksanakan pada hari Senin, 04 Juli bronchiolitis, sinusitis, pneumonia, adses
2022 jam 09.50 WIB. Dengan gigi, pharyngitis, gingivostomatitis,
implementasi: memeriksa TTV klien: gastroentriris, infeksinya saluran kemih,
TD: 100/60 mmhg, nadi: 85x/i,RR: pyelonephritis, meningitis, reaksi imun,
19x/I, suhu: 37,50c, mengkaji penyebab neoplasma, dan osteomyelitis.
hipertermia: post operasi rupture muscle Berdasarkan kasus yang di kelola
tibialis anterior, memberikan terapi non didapatkan An.M usia 9 mengalami
farmakologi terapi kompres aloevera demam dikarenakan klien post operasi.
selama 15 menit: 36,60c. Jadi, terdapat persamaan antara teori
Evaluasi keperawatan hipertermi pada dengan hasil pengkajian di lapangan.
An. M dengan evaluasi pukul 10.55 Pada saat pengkajian anak mengalami
WIB: S : klien menyatakan badan pasien hangat saat sentuhan, rewel, peningkatan
lumayan enakkan, O: klien tampak frekuensi pernafasan, menggigil.
tersenyum dan tidak meringis lagi, S: Menurut teori Nurarif & Kusuma (2015)
36,6 c̊ , A: Permasalahan hipertermi gejalanya demam ialah: anak rewel
terselesaikan, P: Intervensi dilanjutkan: (suhu cukup tinggi 37,5°C hingga 39°C),
kompres aloevera di lanjutkan, pantau kulit memerah, hangat saat sentuhan,
suhu tubuh anak dilanjutkan. peningkatan frekuensi pernapasan,

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 44
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
menggigil, dehidrasi, hingga hilangnya (2015) mengatakan tanda serta gejala
nafsu untuk makan. Jadi terdapat masalah demam ialah: anak rewel (suhu
persamaan antara kasus dilapangan dan cukup tinggi 37,5°C hingga 39°C),
teori. Kulitnya memerah, hangat saat
sentuhan, Meningkatnya frekuensi
B. Analisis Berdasarkan Penerapan pernapasan, menggigil, serta dehidrasi,
Intervensi Kompres menghilangnya nafsu untuk makan.
Merupakan tindakan alternative selain Kompres aloevera dilakukan selama 15
dengan mengonsumsi obat-obatan. menit di bagian dahi anak, aksila, dan
Masih banyak orang tua yang enggan lipatan paha anak, kemudian dilakukan
melakukan tindakan pengompresan pada observasi setiap 5, 10, dan 15 menit, dan
anaknya, karena merasa obat-obatan setiap observasi tersebut aloevera yang
lebih cepat dalam penyembuhan telah dipakai diganti dengan aloevera
(Maharani, 2011). Lidah buaya terdapat yang baru. Setelah dilakukan kompres
air sejumlah 95%. Dengan aloevera dilakukan pemeriksaan suhu
kandungannya air yang cukup besar tubuh anak dengan hasil pengompresan
didalam lidah buaya bisa diambil 5 menit pertama: 36,8°C, pengompresan
manfaatnya buat menurunkannya 10 menit kedua: 36,5°C, pengompresan
demam melewati mekanisme 15 menit ketiga: 36,6°C (post test). Pada
penyerapan panas dari tubuh serta hari kedua penulis tidak melakukan
mentransfernya panas itu kemolekul air penerapan EBNP kepada An.M
sehingga menurunkanya suhu tubuh. dikarenakan klien PAPS, jadi penulis
Penurunannya suhu demam bisa terjadi hanya melakukan penerapan EBNP
dikarena air mempunyai kapasitas panas kompres aloevera An.M satu hari. Hasil
penguapan yang lebih besar yakni 0,6 evaluasi keperawatan untuk diagnosa
kilokalori per gramnya (Fajariyah, hipertermia berhubungan dengan proses
2016). Di dalam tanaman aloevera penyakit adalah sesudah dilakukannya
mengandung Saponin yang mempunyai implementasi keperawatan selama 1 hari
manfaat saat penurunannya suhu diagnosa hipertermia berhubungan
ditubuh. Waktu lidah buaya di dengan proses penyakit dapat teratasi
tempelkan didahi anak yang terkena dengan data subjektif pasien menyatakan
demam, hingga saponin di dalam lidah bahwa tubuh pasien sudah enakkan dan
buaya akan memvasodilatasi kulit, serta objektif klien tampak terseyum,
hingga dapat mempercepatnya kerja tidak meringis lagi dengan suhu anak M
lignin yang memiliki kemampuan 36,6°C.
penyerapan tinggi dalam menurunkan
suhu tubuh dalam menembus masuk ke 4. KESIMPULAN
pori. Lidah buaya mempunyai sel cairan 1. Berikut hasil pengkajian mendapatkan
keasaman (pH) yang natural, mirip hasil jika An.M mengalami demam
dengan pH kulit manusia, berikut bisa dengan suhu 37,5°c. Ayah klien
menghindarinya masalah alergi kulit menyatakan penyebabnya An.M terkena
buat pemakaianya, terutama pada anak demam ialah dikarena klien post operasi.
anak yang memiliki kulit sensitive Tidak ada ditemukan kejang serta tanda
(Seggaf, 2015). Berdasarkan hasil bahaya umum lainnya. Tidak ada
pengkajian yang didapatkan pada An.M ditemukan batuk dan sukar bernafas.
berusia 9 tahun prioritas diagnosa 2. Diagnosa keperawatan An.M dengan
keperawatan yaitu hipertermi. Hari demam ialah hipertermia berhubungan
pertama melakukan penerapan EBNP dengan proses penyakit, nyeri akut
dilakukan ditanggal 4-07-2022 pukul berhubungan sama agen pencedera fisik,
09.50 WIB, kompres aloevera yang maupun gangguan integritas kulit
dilaksanakan pada An.M Klien berhubungan dengan penurunan
mengalami hangat pada sentuhan, mobilitas.
peningkatan frekuensi pernafasan, mata 3. Rencana asuhan keperawatan yang
tampak berkaca-kaca, suhu 37,5°C. Hal dilaksanakan pada An.M dengan demam
ini sejalan dengan, Nurarif & Kusuma ialah Identifikasi penyebab hipertermia,

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 45
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
Monitor suhu tubuh, Monitor kadar Pada Anak Demam Usia Sekolah
elektrolit. Terapeutik: Sediakan Sebelum Dan Sesudah Kompres Daun
lingkungan yang dingin, longgarkan Lidah Buaya Di Rsud Ungaran
ataupun melepaskan lepaskan pakaian, Kabupaten Semarang (Sekolah Tinggi
memberikan cairan oral, memberikan Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo
oksigen apabila perlu. Edukasi: anjurkan Ungaran). Sekolah Tinggi Ilmu
tirah baring, ajarkan terapi non Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran.
farmakologi seperti kompres aloevera. Retrieved from
Kolaborasi: kolaborasi dengan dokter http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2
dan tim kesehatan. 6849997%0Ahttp://doi.wiley.com/10.11
4. Implementasi keperawatan yang 11/jne.12374
dilaksanakan pada An.M dengan demam Hartini, S., & Pertiwi, P. P. (2015).
disesuaikan dengan intervensi yakni, Efektifitas Kompres Air Hangat
memeriksa TTV klien: TD: 100/60 Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak
mmhg, nadi: 85x/i, RR: 19x/I, suhu: Demam Usia 1 - 3 Tahun Di Smc Rs
37,5⁰c, mengkaji penyebab hipertermia: Telogorejo SemaranG. Jurnal Karya
post operasi rupture muscle tibialis Ilmiah STIKES Telogorejo, 4(2), 1–9.
anterior, memberikan terapi non Maharani. (2011). Perbandingan Efektivitas
farmakologi terapi kompres aloevera Kompres Hangat dan Tepid Water
selama 15 menit: 36,6⁰c. Sponge terhadap Penurunan Suhu
5. Hasil evaluasi asuhan keperawatan pada Tubuh Balita Yang Mengalami Demam
An.M dengan demam dengan waktu 1 di Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita
hari mendapatkan hasil: hipertermia Rumabi Pesisir. Universitas Riau.
berhubungan dengan proses penyakit Nurarif, A., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi
teratasi. Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC.
REFERENCES Yogyakarta: MediAction.
Barus, D. T. (2020). Efektivitas Intervensi Purnomo, B. (2019).Pengaruh Pemberian
Kompres Aloevera Terhadap Penurunan Kompres Aloe Vera Terhadap
Suhu Tubuh Anak Fever Di Puskesmas Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam
Bahbiak Kota Pematangsiantar Kec. Usia 3-6 Tahun Di Puskesmas Nusukan.
Siantar Marimbun Tahun 2020. Jurnal ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Penelitian Keperawatan Medik, 3(1), Seggaf, E. M. A. (2015). Pengaruh Kompres
19–25. Aloe Vera Terhadap Suhu Tubuh Anak
Cahyaningrum, E. D., Anies, A., & Julianti, Usia Pra Sekolah Dengan Demam Di
H. P. (2014). Perbedaan Kompres Puskesmas Siantan Hilir. ProNers, 3(1),
Hangat Dan Kompres Bawang Merah 1–14.
Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2641
Dengan Demam. Bhamada: Jurnal Ilmu 8/jpn.v3i1.27688
Teknologi Dan Kesehatan, 5(1), 1–12. Sodikin. (2012). Prinsip perawatan demam
Cahyaningrum, E. D., & Putri, D. (2017). pada anak. Jakarta: Rufaida LQ.
Perbedaan suhu tubuh anak demam Wardiyah, A., Setiawati, & Setiawan, D.
sebelum dan setelah kompres bawang (2016). Perbandingan Efektifitas
merah. MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Pemberian Kompres Hangat Dan
Ilmu-Ilmu Kesehatan, 15(2), 21–28. Tepidsponge Terhadap Penurunan Suhu
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.3059 Tubuh Anak Yang Mengalamidemam
5/medisains.v15i2.1642 Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Dani, A. F., Sajidah, A., & Mariana, E. R. Lampung. Journal of Nursing Update
(2019). Gambaran Penanganan Ibu Pada (JNSU), 4(1), 1–9.
Balita Dengan Riwayat Febris Wati, E., Febrianto, H., Marlia, L.,
Berdasarkan Aspek Budaya Pijat Di Hermawan, D., Isnainy, U. C. A. S.,
Wilayah Kerja Puskesmas Terminal Zainaro, M. A., & Wandini, R. (2020).
Banjarmasin. An-Nadaa: Jurnal Pendidikan Kesehatan Tentang
Kesehatan Masyarakat, 6(2), 10–21. Kompres Hangat Untuk Demam Di
Fajariyah, N. (2016). PerbedaanSuhu Tubuh Margorejo Dusun 6 Kecamatan Jati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 46
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
Agung Lampung Selatan. Jurnal Penerapan kompres menggunakan
Kreativitas Pengabdian Kepada aloevera untuk menurunkan suhu tubuh
Masyarakat (PKM), 3(2), 395–400. anak dengan hipertermia. Ners Muda
https://doi.org/https://doi.org/10.33024/j Jurnal, 3(2), 141–147.
kpm.v3i2.3339. https://doi.org/https://doi.org/10.26714/
Zakiyah, F., & Rahayu, D. A. (2022). nm.v3i2.8376

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 47

Anda mungkin juga menyukai