Anda di halaman 1dari 10

ISSN : 2088-4435

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES


BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN SUHU
TUBUH ANAK DENGAN DEMAM

Etika Dewi Cahyaningrum1, Anies2, Hari Peni Julianti2


STIKes Harapan Bangsa Purwokerto Prodi D3 Kebidanan
1
2
Program Studi Magister Epidemiologi Konsentrasi Sain Terapan Kesehatan Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang

Abstrak
Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal >38°C
(100,4°F), diukur pada oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila >37,2°C (99°F).
Pengaturan suhu tubuh pada manusia dapat dibantu dengan cara kompres. Kompres hangat
mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya besar, dan memungkinkan pasien atau keluarga
tidak terlalu tergantung pada obat antipiretik. Kompres bawang merah mudah dijangkau
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya.
Tujuan penelitian adalah membuktikan perbedaan penurunan suhu tubuh anak dengan
demam antara kompres hangat dan kompres bawang merah. Menggunakan desain penelitian
Quasi Experiment dengan pendekatan Pretest-Postest. Sampel penelitian berjumlah 34
anak dengan demam di Puskesmas I Kembaran Purwokerto. Teknik pengambilan sampel
dengan Purposive Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kompres hangat rerata penurunan
suhu sebesar 0,976oC (S.D ± 0,3270) sedangkan pada kelompok kompres bawang merah
rerata penurunan suhu sebesar 1,106oC (S.D ± 0,3699). Perbedaan rerata penurunan suhu
antara kedua kelompok sebesar 0,1294oC (95% CI -0,3733 – 0,1145). Hasil Uji t tidak
berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,288 (ρ > 0,05). Kesimpulannya tidak terdapat
perbedaan rerata selisih suhu yang bermakna antara kelompok kompres hangat dengan
kelompok kompres bawang merah, namun pemberian kompres bawang merah lebih cepat
mencapai suhu normal dibanding dengan pemberian kompres hangat.
Kata Kunci: Kompres hangat, kompres bawang merah.

Abstract
Fever was the rising body temperature by being above normal. This symptom can be
classified into three types such as rectal, oral, and axillary body temperature. The abnormal
rectal body temperature was above 38p C (100,4p F), then the oral body temperature was
above 37p C, and axillary body temperature was above 37,2p C (99F). Society also
enabled to control their body temperature by applying compress technique. There were
two compresses in this study; a warm compress and shallot compress. A warm compress
was an easy way to apply since people do not need to spend their money and also make the
patients do not depend on the antipyretics. Then the shallot compress was a quite low price
and also available for society.
This study was aiming at the differences between warm compress and shallot com-

BHAMADA, JITK, Vol. 5, No. 1, April 2014 1


ISSN : 2088-4435

press to decrease the children’s body temperature during fever matter. The researcher used
Quasi-experimental studies with the approach of pretest-posttest was conducted for some
samples. The samples were 34 children who were having fever at the local government
clinic I Kembaran Purwokerto. The technique was also used the purposive sampling.
A group which was given a warm compress, the temperature rose up about 0,976p
C (S.D ± 0,3270), while in a group which was given shallot compress, the temperature
decreased up to 1,106p C (S.D ± 0,3699). The difference of the average temperature
between the two compresses were about 0,1294oC (95% CI -0,3733 – 0,1145). It could
be seen from the t-test unpaired control result that the significance value was 0.288 (ñ >
0,05). Based on the research, it could be concluded that there was no significant differences
between the difference average of the body temperature by applying a warm compress and
the shallot compress for each groups, however, giving the shallot compress could be faster
way for reaching the normal temperature than the warm compress gave it way.
Keywords : Effectiveness , Assessment format , Postpartum problems.

LATAR BELAKANG disebabkan oleh infeksi virus2,4,5 Demam juga


dapat disebabkan oleh paparan panas yang
Masalah kesehatan anak merupakan
berlebihan (overhating), dehidrasi atau
salah satu masalah utama dalam bidang
kekurangan cairan, alergi maupun dikarenakan
kesehatan yang saat ini terjadi di Indonesia.
gangguan sistem imun.4
Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat
kesehatan bangsa, karena anak sebagai Menurunkan atau mengendalikan dan
generasi penerus bangsa memiliki kemampuan mengontrol demam pada anak dapat dilakukan
yang dapat dikembangkan dalam meneruskan dengan berbagai cara, diantaranya dapat
pembangunan bangsa. 1 Pembangunan dilakukan dengan pemberian antipiretik
kesehatan di Indonesia diakui relatif berhasil, (farmakologik). Antipiretik bekerja secara
namun keberhasilan yang dicapai belum dapat sentral menurunkan pusat pengatur suhu di
menuntaskan problem kesehatan secara hipotalamus, yang diikuti respon fisiologis
menyeluruh.2 Menjaga kesehatan anak menjadi termasuk penurunan produksi panas,
perhatian khusus saat pergantian musim yang peningkatan aliran darah ke kulit, serta
umumnya disertai dengan berkembangnya peningkatan pelepasan panas melalui kulit
berbagai penyakit. Terjadinya perubahan cuaca dengan radiasi, konveksi, dan penguapan.
tersebut mempengaruhi perubahan kondisi Namun penggunaan antipiretik memiliki efek
kesehatan anak. Kondisi anak dari sehat samping apabila tidak diberikan dengan tepat
menjadi sakit mengakibatkan tubuh bereaksi yaitu mengakibatkan spasme bronkus,
untuk meningkatkan suhu yang disebut demam peredaran saluran cerna, penurunan fungsi
(hipertermi). Demam (hipertermi) adalah suatu ginjal dan dapat menghalangi supresi respons
keadaan dimana suhu tubuh lebih tinggi dari antibodi serum.6 Antipiretik (parasetamol dan
biasanya, dan merupakan gejala dari suatu ibuprofen) tidak harus secara rutin digunakan
penyakit.3,4 dengan tujuan tunggal untuk mengurangi suhu
tubuh pada anak dengan demam.7
Demam merupakan respon normal tubuh
terhadap adanya infeksi. Infeksi adalah Selain penggunaan obat antipiretik,
keadaan masuknya mikroorganisme kedalam penurunan suhu tubuh dapat dilakukan secara
tubuh, dapat berupa virus, bakteri, parasit, fisik (non farmakologik) yaitu dengan
maupun jamur. Demam pada anak umumnya penggunaan energi panas melalui metoda

2 BHAMADA, JITK, Vol. 5, No. 1, April 2014


ISSN : 2088-4435

konduksi dan evaporasi. Metode konduksi yaitu Allylcysteine sulfoxide (Alliin) yang
yaitu perpindahan panas dari suatu objek lain berfungsi menghancurkan pembentukan
dengan kontak langsung. Ketika kulit hangat pembekuan darah. Hal tersebut membuat
menyentuh yang hangat maka akan terjadi peredaran darah lancar sehingga panas dari
perpindahan panas melalui evaporasi, sehingga dalam tubuh dapat lebih mudah disalurkan ke
perpindahan energi panas berubah menjadi pembuluh darah tepi. Senyawa Alliin
gas.8 mempunyai sifat mudah menguap terutama
pada suhu 20°C hingga 40°C. Bawang merah
Salah satu contoh dari metode konduksi yang digerus akan melepaskan enzim alliinase
dan evaporasi adalah penggunaan kompres yang berfungsi sebagai katalisator untuk alliin
hangat. Kompres hangat tidak memiliki efek yang akan bereaksi dengan senyawa lainnya.
samping dan tidak membahayakan ataupun Reaksi tersebut akan terjadi dalam waktu 10
memperparah kondisi penderita. Penggunaan – 60 detik. Agar reaksi ini tidak cepat terjadi,
kompres hangat lebih mudah dilakukan dan maka pada gerusan bawang dapat
tidak mengeluarkan biaya yang banyak dalam ditambahkan minyak. Bawang merah bersifat
menurunkan suhu tubuh. Dapat dilakukan di sebagai isolator karena memiliki kalor jenis
aksila yang dapat membantu pembuluh darah yaitu 0,9 kkal/kg°C.15
tepi di kulit melebar dan pori-pori menjadi
terbuka sehingga panas keluar dari dalam Demam pada anak merupakan suatu
tubuh.9,10 Selain itu, memungkinkan pasien atau keadaan yang sering menimbulkan kecemasan,
keluarga tidak terlalu tergantung pada obat stres, dan fobia bagi orangtua. Ketika anak
antipiretik.10 demam orangtua seringkali melakukan upaya-
upaya untuk menurunkan demam anak. Selama
Cara menurunkan atau mengendalikan ini upaya yang sering dilakukan orangtua untuk
demam pada anak dengan metode konduksi menurunkan demam anak adalah pemberian
dan evaporasi juga dapat dilakukan dengan obat penurun panas/antipiretik. 16 Hasil
obat tradisional. Obat tradisional adalah obat penelitian menemukan bahwa 85% orangtua
yang diolah secara tradisional dan diajarkan di Baltimore Maryland membangunkan
secara turun temurun berdasarkan resep nenek anaknya untuk memberikan antipiretik. Empat
moyang, adat istiadat, kepercayaan atau belas persen orangtua memberikan
kebiasaan setempat. Dari hasil berbagai asetaminofen dan ibuprofen secara selang
penelitian, obat tradisional terbukti memiliki seling. Di Oldham Inggris hampir semua
efek samping yang minim bahkan tanpa orangtua membangunkan anaknya pada malam
menimbulkan efek samping, karena bahan hari untuk memberikan antipiretik. Antipiretik
kimia yang terkandung dalam tanaman obat yang digunakan sebagian besar parasetamol
tradisional sebagian besar dapat dicerna oleh (64%). Pada suatu penelitian 53% orangtua
tubuh.11,12 Selain itu harganya murah dan membangunkan anaknya untuk memberikan
terjangkau oleh setiap kalangan masyarakat antipiretik. Antipiretik yang sering digunakan
dan mudah didapat karena jumlahnya adalah asetaminofen dan aspirin.17
melimpah.11 Salah satu tanaman obat yang
dapat digunakan untuk mengendalikan demam Penanganan demam dengan selalu
adalah bawang merah (Allium Cepa varietas memberikan antipiretik tidak dibenarkan,
ascalonicum).11,12,13,14 sebenarnya manusia mempunyai komponen-
komponen dalam menjaga keseimbangan
Bawang merah dapat digunakan untuk energi dan keseimbangan suhu tubuh.
mengompres. Hal ini disebabkan bawang Diantaranya adalah hipotalamus, asupan
merah mengandung senyawa sulfur organic makanan, kelenjar keringat, pembuluh darah

BHAMADA, JITK, Vol. 5, No. 1, April 2014 3


ISSN : 2088-4435

kulit dan otot rangka. Manusia memiliki berat, dan memiliki riwayat kejang demam.
mekanisme untuk menurunkan suhu tubuh Uji prasyarat atau uji normalitas data
apabila tubuh memperoleh terlalu banyak menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah
panas. Pengaturan suhu tubuh tersebut dapat sampelnya kecil (d”50). Analisis bivariat yang
dibantu untuk diturunkan dengan cara fisik yaitu digunakan untuk parametrik adalah Uji t sampel
kompres.18 berpasangan sedangkan untuk non parametrik
Penelitian terdahulu sudah membahas adalah Wilcoxon. Untuk mengetahui perbedaan
mengenai kompres hangat, begitu juga dengan antara kompres hangat dan kompres bawang
bawang merah. Namun belum pernah ada yang merah terhadap penurunan suhu tubuh anak
membandingkan kedua variabel tersebut. dengan demam, digunakan Uji t tidak
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik berpasangan.
untuk meneliti perbedaan kompres hangat dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
kompres bawang merah terhadap penurunan
suhu tubuh anak dengan demam. 1. Perbedaan Suhu Sebelum dan Setelah
Intervensi Kompres Hangat
Tujuan penelitian ini adalah untuk
membuktikan perbedaan penurunan suhu tubuh
anak dengan demam antara kompres hangat
dan kompres bawang merah.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain/
rancangan penelitian Quasi Experiment
dengan pendekatan Pretest-Postest. Berdasarkan Tabel 1. dapat
Dilakukan pretest pada dua kelompok, diikuti disimpulkan bahwa rerata suhu sebelum Kelomp
pemberian kompres hangat yaitu 38.047oC
intervensi kompres hangat maupun kompres
(simpangan baku ± 0.2503) dan setelah Sebelu
bawang merah kemudian postest. Alat ukur
untuk variabel kompres menggunakan check- pemberian kompres hangat rerata suhu
Setelah
mengalami perubahan menjadi 37.071oC
list pemberian kompres hangat maupun
kompres bawang merah, sedangkan variabel (simpangan baku ± 0.3670) dengan
penurunan suhu tubuh anak dengan demam perbedaan rerata suhu sebesar 0.9765oC
(simpangan baku ± 0.3270; nilai IK 95%
menggunakan termometer digital kemudian
0.8084 - 1.1446). Hasil Uji t sampel
dicatat pada lembar observasi.
berpasangan diperoleh nilai signifikansi
Sampel yang digunakan dalam penelitian 0.000 (ñ < 0.05) artinya ada perbedaan
ini sebanyak 34 orang dengan Purposive Sam- yang bermakna rerata suhu sebelum dan
pling. Kriteria inklusi meliputi anak dengan setelah pemberian kompres hangat pada
demam di wilayah kerja Puskesmas Kembaran anak dengan demam. Hasil analisis
I Purwokerto periode bulan Desember 2013- menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha
Januari 2014, demam hari pertama, umur >2- diterima yaitu ada perbedaan suhu tubuh
6 tahun, dan suhu 37,3oC – 38,5oC. Kriteria anak dengan demam sebelum dan setelah
eksklusi meliputi umur <2 tahun atau >6 tahun, diberi kopres hangat.
suhu >38,5oC, demam dengan suhu yang tidak 2. Perbedaan Suhu Sebelum dan Setelah
turun >24 jam, anak dengan demam yang tidak Intervensi Kompres Bawang Merah
kooperatif, menolak berpartisipasi menjadi
responden, mengalami dehidrasi sedang atau

4 BHAMADA, JITK, Vol. 5, No. 1, April 2014


ISSN : 2088-4435

Mean Perbedaan merah. Hasil analisis menunjukkan bahwa


Kelompok 95% CI ρ
± S.D Mean Ho diterima dan Ha ditolak yaitu tidak ada
Hangat 0.976 perbedaan penurunan suhu tubuh anak
±0.3270 -0.3733
Bawang 1.106
-0.1294
-0.1145
0.288 antara kelompok kompres hangat dan
merah ±0.3699 kelompok kompres bawang merah.
Berdasarkan Tabel 2. dapat Adanya pengaruh terhadap penurunan
disimpulkan bahwa rerata suhu sebelum suhu dapat terlihat pada kedua kelompok
pemberian kompres bawang merah yaitu intervensi, namun penurunan rerata suhu
37.982oC (simpangan baku ± 0.3661) dan kelompok kompres bawang merah lebih
setelah pemberian kompres bawang merah besar dibanding pada kelompok kompres
rerata suhu mengalai perubahan menjadi hangat.
36.847oC (simpangan baku ± 0.4244). PEMBAHASAN
Hasil analisis Wilcoxon diperoleh nilai 1. Perbedaan Suhu Sebelum dan Setelah
signifikansi 0.000 (ñ < 0.05) artinya ada Intervensi Kompres Hangat
perbedaan yang bermakna rerata suhu
sebelum dan setelah pemberian kompres Penelitian ini menunjukkan bahwa ada
bawang merah pada anak dengan demam. perbedaan penurunan suhu tubuh anak
Hasil analisis menunjukkan bahwa Ho dengan demam secara bermakna antara
ditolak dan Ha diterima yaitu ada sebelum dan setelah intervensi pada
perbedaan suhu tubuh anak dengan demam kelompok kompres hangat (ñ 0.000 < á
sebelum dan setelah diberi kompres 0.05). Pada awal sebelum dilakukan
bawang merah. intervensi rerata suhu tubuh anak yaitu
3. Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh Anak 38.047oC (simpangan baku ± 0.2503) dan
Antara Kelompok Kompres Hangat dan setelah intervensi suhu mengalami
Kelompok Kompres Bawang Merah perubahan menjadi 37.071oC (simpangan
baku ± 0.3670) sehingga mengalami
Kelompok Mean ± S.D ρ penurunan sebesar 0.9765oC (simpangan
Sebelum 37.982 ± 0.3661 baku ± 0.3270; nilai IK 95% 0.8084 -
0.000
Setelah 36.847 ± 0.4244 1.1446). Hasil analisis menunjukkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada
Berdasarkan Tabel 3. dapat perbedaan suhu tubuh anak dengan demam
disimpulkan bahwa pada kelompok sebelum dan setelah diberi kopres hangat.
kompres hangat rerata penurunan suhu
sebesar 0.976 oC (simpangan baku ± Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
0.3270) sedangkan pada kelompok penelitian Sri Purwanti, dkk yang
kompres bawang merah rerata penurunan menyebutkan bahwa terdapat perubahan
suhu sebesar 1.106oC (simpangan baku ± rerata suhu tubuh sebelum dan setelah
0.3699). Perbedaan rerata penurunan suhu intervensi kompres hangat sebesar 0.97°C
antara kedua kelompok sebesar 0.1294oC dengan simpangan baku 0.35°C dan nilai
(nilai IK 95% -0.3733 - 0.1145). Hasil Uji ñ = 0.001 yang berarti ada pengaruh
t tidak berpasangan diperoleh nilai kompres hangat terhadap perubahan suhu
signifikansi 0.288 (ñ > 0.05), artinya tidak tubuh.19 Hal ini didukung hasil penelitian
terdapat perbedaan rerata selisih suhu yang Karina Indah Permatasari, dkk yang
bermakna antara kelompok kompres menyebutkan bahwa penurunan suhu
hangat dengan kelompok kompres bawang menggunakan air hangat selama 20 menit

BHAMADA, JITK, Vol. 5, No. 1, April 2014 5


ISSN : 2088-4435

mengalami rerata penurunan suhu sebesar hilang ke lingkungan melalui mekanisme


0.86°C. Kompres air hangat lebih efektif kehilangan panas. Dengan diberikan
menurunkan suhu tubuh pada anak kompres hangat di aksila dan lipat paha,
demam.20 pembuluh darah vena akan berubah ukuran
yang diatur oleh hipotalamus anterior untuk
Kusyati menyatakan bahwa kompres mengontrol pengeluaran panas, sehingga
hangat adalah suatu prosedur menggunakan terjadi vasodilatasi (pelebaran) pembuluh
kain/ handuk yang telah di celupkan pada darah dan hambatan produksi panas.
air hangat, yang ditempelkan pada bagian Darah didistribusi ke pembuluh darah
tubuh tertentu.21 Pemberian kompres permukaan untuk meningkatkan
hangat memberikan sinyal ke hipotalamus pengeluaran panas. Terjadinya vasodilatasi
menyebabkan terjadinya vasodilatasi. Hal ini menyebabkan pembuangan panas
ini menyebabkan pembuangan/ kehilangan melalui kulit meningkat.8
energi/ panas melalui kulit meningkat
(berkeringat), diharapkan akan terjadi 2. Perbedaan Suhu Sebelum dan Setelah
penurunan suhu tubuh sehingga mencapai Intervensi Kompres Bawang Merah
keadaan normal kembali. Adapun manfaat Pada penelitian ini diketahui bahwa
kompres hangat adalah dapat memberikan rerata suhu sebelum pemberian kompres
rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh. hangat yaitu 37.982oC (simpangan baku ±
Boyle and Saine menyatakan bahwa 0.3661) dan setelah pemberian kompres
sebagai organ terbesar tubuh, kulit dan bawang merah rerata suhu mengalai
pembuluh darah memiliki banyak kontrol perubahan menjadi 36.847oC (simpangan
atas eliminasi panas dan konservasi. Jadi baku ± 0.4244). Hasil analisis Wilcoxon
dengan mempertimbangkan suhu pada kulit diperoleh nilai signifikansi 0.000 (ñ < 0.05)
dan lamanya waktu diterapkan, suhu tubuh artinya ada perbedaan yang bermakna
dapat dimanipulasi untuk kenyamanan rerata suhu sebelum dan setelah pemberian
pasien. Perawatan hidroterapi paling umum kompres bawang merah pada anak dengan
direkomendasikan pada anak-anak adalah demam. Hasil analisis menunjukkan bahwa
kompres hangat. Perawatan ini membuat Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada
pendinginan suhu dengan konduksi dan perbedaan suhu tubuh anak dengan demam
kehilangan panas melalui penguapan. sebelum dan setelah diberi kompres
Kompres juga memberikan gesekan bawang merah.
lembut, yang selanjutnya meningkatkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
sirkulasi perifer dan karena itu kehilangan penelitian Rachmad, dkk yang
panas meningkat.22 Meremikwu and Oyo- mengemukakan bahwa semakin besar
Ita mengemukakan bahwa dalam massa bawang merah yang diberikan maka
penelitiannya, kompres hangat membantu semakin sedikit jumlah waktu yang
untuk mengurangi demam pada anak-anak dibutuhkan untuk menurunkan suhu
dan Wang menemukan bukti yang cukup campuran, sehingga semakin efektif dalam
untuk mendukung bahwa kompres hangat menurunkan suhu. Sehingga dapat
sebagai metode untuk mengontrol dikatakan bahwa bawang merah asli lebih
demam.23,24 efektif dalam menurunkan suhu dibanding
Potter & Perry menyatakan bahwa dengan ekstrak bawang merah, atau dengan
panas berpindah dari darah, melalui dinding kata lain ekstrak bawang merah tidak
pembuluh darah, ke permukaan kulit dan mempunyai pengaruh dalam penurunan
suhu.25

6 BHAMADA, JITK, Vol. 5, No. 1, April 2014


ISSN : 2088-4435

Fakta ini sejalan dengan pendapat penurunan suhu sebesar 0.976 o C


Santich and Bone yang menyatakan bahwa (simpangan baku ± 0.3270) sedangkan
botani digunakan untuk efek yang pada kelompok kompres bawang merah
mengeluarkan keringat dan pendinginan rerata penurunan suhu sebesar 1.106oC
pada tubuh. Obat-obatan herbal juga (simpangan baku ± 0.3699). Perbedaan
memiliki keuntungan dapat dipersiapkan rerata penurunan suhu antara kedua
dalam kombinasi yang sesuai dengan kelompok sebesar 0.1294oC (nilai IK 95%
kebutuhan kondisi individu masing-masing -0.3733 - 0.1145). Hasil Uji t tidak
pasien. Bove juga menyatakan bahwa obat berpasangan diperoleh nilai signifikansi
herbal dapat dikombinasikan dengan 0.288 (ñ > 0.05), artinya tidak terdapat
prinsip hidroterapi dan digunakan sebagai perbedaan rerata selisih suhu yang
kompres atau untuk mandi.26,27 bermakna antara kelompok kompres
Santich and Bone menyatakan bahwa hangat dengan kelompok kompres bawang
penggunaan bawang merah juga merah. Hasil analisis menunjukkan bahwa
merupakan pengobatan tradisional Cina Ho diterima dan Ha ditolak yaitu tidak ada
yang memandang demam sebagai ekspresi perbedaan penurunan suhu tubuh anak
panas dalam menanggapi sebuah patogen antara kelompok kompres hangat dan
eksternal. Prinsip pengobatan berusaha kelompok kompres bawang merah.
membantu untuk sepenuhnya Sebelum penelitian ini belum pernah
mengekspresikan demam dan ada yang meneliti atau membuktikan antara
menghilangkan kelebihan panas, terutama kedua intervensi tersebut apakah terdapat
melalui penggunaan obat-obatan herbal.26 perbedaan dalam menurunkan suhu tubuh
Septiatitin dan Tusilawati memiliki pendapat anak dengan demam. Hasil yang
yang sama dengan Holt and Edwin yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
menyatakan bahwa ramuan pengobatan penurunan suhu antara kedua intervensi
herbal yang dapat menurunkan demam tersebut kemungkinan disebabkan karena
pada anak adalah menggunakan bawang pada prinsip penanganannya sama, yaitu
merah.11,12,28 sama-sama memberikan sinyal ke
Tusilawati menyatakan bahwa umbi hipotalamus yang menyebabkan terjadinya
bawang merah memiliki berbagai vasodilatasi sehingga pembuangan panas
kandungan yang sangat penting dalam melalui kulit meningkat. Hasil tersebut juga
menjaga kesehatan tubuh.12 Hal tersebut dapat disebabkan karena peneliti
sependapat dengan Utami yang menggunakan takaran bawang merah
menyatakan bahwa kandungan bawang dalam jumlah minimal yaitu 5 gram. Faktor
merah yang dapat mengobati demam diagnosis/ jenis penyakit juga dapat
antara lain: floroglusin, sikloaliin, metialiin, mempengaruhi hasil penelitian ini. Terdapat
dan kaemferol yang dapat menurunkan suhu penyakit dengan demam yang suhunya
tubuh; dan minyak atsiri yang dapat dapat segera turun dengan pemberian
melancarkan peredaran darah.13 kompres namun ada juga penyakit dengan
demam yang suhunya tidak segera turun
3. Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh Anak dengan pemberian kompres.
Antara Kelompok Kompres Hangat dan
Kelompok Kompres Bawang Merah Meskipun tidak terdapat perbedaan
penurunan suhu yang bermakna antara
Pada penelitian ini diketahui bahwa kelompok kompres hangat dengan
pada kelompok kompres hangat rerata kelompok kompres bawang merah, adanya

BHAMADA, JITK, Vol. 5, No. 1, April 2014 7


ISSN : 2088-4435

pengaruh secara signifikan terhadap tubuh pada anak demam.


penurunan suhu tubuh anak dengan demam
SIMPULAN DAN SARAN
dapat terlihat pada kedua kelompok
intervensi. Hasil analisis deskripif mengenai Dari hasil penelitian dapat ditarik
waktu mencapai suhu normal, dapat ditarik simpulan yaitu Pertama, ada perbedaan
kesimpulan bahwa kompres bawang merah yang bermakna rerata suhu sebelum dan
lebih cepat menurunkan suhu tubuh anak setelah pemberian kompres hangat pada
dengan demam dibanding kompres hangat. anak dengan demam; Kedua, ada
Fakta tersebut terjadi karena pada perbedaan yang bermakna rerata suhu
kompres bawang merah memiliki sebelum dan setelah pemberian kompres
kandungan yang terdapat dalam bawang bawang merah pada anak dengan demam;
merah yaitu zat yang dapat menurunkan Ketiga, tidak terdapat perbedaan rerata
suhu tubuh. Sesuai dengan pendapat selisih suhu yang bermakna antara
Tusilawati bahwa kandungan bawang kelompok kompres hangat dengan
merah yang dapat menurunkan suhu antara kelompok kompres bawang merah namun
lain floroglusin, sikloaliin, metialiin, pada kelompok kompres bawang merah
kaemferol, kuersetin, dan minyak atsiri.12 penurunanan suhu lebih banyak dan lebih
Sementara pada kompres hangat hanya air cepat mencapai suhu normal dibanding
hangat tanpa tambahan zat lain. kelompok kompres hangat.
Berbeda dengan penelitian oleh Bagi Bidan diharapkan dapat
Rahayuningsih yang membandingkan antara memberikan asuhan yang tepat pada anak
kompres hangat dan kompres daun dengan demam yaitu dengan alternatif
kembang sepatu. Daun kembang sepatu kompres hangat maupun kompres bawang
memiliki kandungan flafonoid, saponin, merah sesuai dengan prosedur. Kedua
polifenol, dan minyak atsiri. Flavonoid intervensi tersebut sama-sama dapat
mempunyai kandungan enzim menurunkan suhu tubuh anak dengan
siklooksigenase pada biosintesis prostag- demam secara signifikan. Masyarakat
landin sehingga mempunyai efek antipiretik. diharapkan mempunyai thermometer untuk
Saponin mempunyai manfaat sebagai mengukur suhu badan apabila anak panas/
antivirus, antifungi dan antialergenik. demam sehingga dapat melakukan tindak
Polifenol mempunyai manfaat antioksidan lanjut yang tepat. Sehingga ibu dan keluarga
dan anti mikroba, sedangkan minyak atsiri yang mempunyai anak dengan demam
dapat memperlancar peredaran darah. Dari diharapkan mampu memberikan intervensi
hasil penelitian menunjukan bahwa baik kompres hangat maupun kompres bawang
kompres air hangat ataupun kompres merah untuk menurunkan suhu tubuh anak
dengan daun kembang sepatu sama-sama dengan baik sebelum diberikan pengobatan
efektif dalam menurunkan demam, dengan lebih lanjut. Penelitian selanjutnya
hasil yang berbeda-beda. Penurunan suhu diharapkan untuk menyamakan diagnosa
tubuh dengan kompres air hangat sebesar medis agar hasil penelitian lebih akurat dan
0,56 oC, sedangkan kompres daun diharapkan dapat mengembangkan
kembang sepatu 0,24oC. Hal ini dapat penelitian ini kembali.
diartikan bahwa secara statistik kompres
UCAPAN TERIMA KASIH
dengan air hangat lebih efektif bila
dibandingkan dengan kompres daun Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
kembang sepatu dalam menurunkan suhu Esa, karena rahmat dan karunia-Nya penulis

8 BHAMADA, JITK, Vol. 5, No. 1, April 2014


ISSN : 2088-4435

dapat menyelesaikan penelitian ini. Penyusunan Keperawatan: Konsep, Proses &


tesis ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC.
dari berbagai pihak, untuk itu penulis 2005
mengucapkan terima kasih kepada yang 9. Gabriel. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC.
terhormat: 1996
1. Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK selaku 10. Suwardana, Swasri, Suryaning.
Pembimbing I yang telah memberikan Perbedaan Kompres dingin dengan
bimbingan dalam penyusunan penelitian ini. kompres Hangat dalam menurunkan
2. dr. Hari Peni Julianti, M.Kes, Sp.KFR suhu Tubuh klien Infeksi di Pusat
selaku Pembimbing II yang telah Pelayanan Kesehatan Denpasar. Dep
memberikan bimbingan dalam penyusunan Kes RI. Pusat Tenaga Kesehatan. 1998
penelitian ini. 11. Septiatitin, Atin. Apotek Hidup dari
3. dr. Onny Setiani, Ph.D selaku penguji yang Sayuran dan Tanaman Pangan. Cet 1.
telah memberikan masukan demi perbaikan Bandung: Yrama Widya. 2009
penelitian ini. 12. Tusilawati, Berliana. 15 Herbal Paling
4. drg. Tri Handayaningsih selaku kepala Ampuh. Yogyakarta: Aulia Publishing.
Puskesmas I Kembaran Purwokerto yang 2010
telah memberi ijin untuk tempat penelitian 13. Utami, Prapti dan Mardiana, Lina. Umbi
DAFTAR PUSTAKA Ajaib Tumpas Penyakit. Cet 1. Jakarta:
Penebar Swadaya. 2013
1. Hidayat, A. Aziz Alimul. Metode Penelitian
Kebidanan Teknik Analisis Data. Edisi 14. Tim Pengobatan Alternatif. Obat Herbal
Pertama. Jakarta: Salemba Medika. 2012 Luar Biasa. Pustaka Agung Harapan.
2011
2. Arisandi, Yohana dan Andriani, Yofita.
Therapy Herbal Pengobatan Berbagai 15. Tipler, Paul A. Fisika untuk Sains dan
Penyakit. Cet 6. Jakarta: Eska Media. Teknik Jilid I Edisi I. Jakarta : Erlangga.
2012 1991
3. Maryunani, Anik. Ilmu Kesehatan Anak 16. Soedibyo S. dan Souvriyanti E.
Dalam Kebidanan. Jakarta: TIM. 2010 Gambaran Persepsi Orang Tua tentang
Penggunaan Antipiretik sebagai Obat
4. Lubis, M.B., Tjipta, G.D., dan Ali, M. Demam. Jakarta. Sari Pediatri Volume 8.
Demam pada Bayi Baru Lahir. Editor Nomor 2. 2006
Ragam Pediatrik Praktis. Medan: USU
Press. 2009 17. Soedjatmiko. Penanganan Demam Pada
Anak Secara Profesional. Dalam:
5. Setiawati, Tia. Pengaruh Tepid Sponge. Tumbelaka, et al, Editor. Pendidikan
Jakarta: Fakultas Ilmu Kedokteran Univer- Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan
sitas Indonesia. 2009 Anak XLVII.Cetakan pertama. Jakarta:
6. Sumarmo, Poorwo, dkk. Buku Ajar FKUI-RSCM. 2005
Infeksi & Pediatrik Tropis Edisi Kedua. 18. Sherwood, L. Keseimbangan Energi dan
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia. 2010
Pengaturan Suhu. Dalam: Santoso, B.I.,
7. NICE Clinical Guidelines. CG47 Feverish Editor. Fisiologi Manusia dari Sel ke
illness in young children: Quick refer- Sistem. Edisi Keempat. Jakarta: EGC.
ence. London: Nice. 2007 2001
8. Potter & Perry. Buku Ajar Fundamental 19. Sri Puwanti dan Winarsih Nur Ambarwati.

BHAMADA, JITK, Vol. 5, No. 1, April 2014 9


ISSN : 2088-4435

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap 25. Rachmad, Sri Suryani, dan Paulus Lobo
Perubahan Suhu Tubuh pada Pasien Gareso. Penentuan Efektifitas Bawang
Anak Hipertermia. Berita Ilmu Merah dan Ekstrak Bawang Merah (Al-
Keperaatan Volume 1 Nomor 2. 2008 lium Cepa var. ascalonicum) dalam
20. Karina Indah Permatasari, Sri Hartini, dan Menurunkan Suhu Badan. Program Studi
Muslim Argo Bayu. Perbedaan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA,
Efektifitas Kompres Air Hangat dan UNHAS Makassar. 2012
Kompres Air Biasa Terhadap 26. Santich R. and K. Bone. Infeksi Masa
Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Kanak-kanak Umum dan Manajemen
dengan Demam di RSUD Tugurejo Demam. Dalam: Phytotherapy Essen-
Semarang. Semarang. 2013 tials: Anak Sehat Mengoptimalkan
21. Kusyati, Eni, dkk. Ketrampilan dan Kesehatan Anak dengan Herbal
Prosedur Laboratorium. Jakarta : EGC. Warwick. Australia: Phytotherapy Pers.
2006 2008
22. Boyle W. and Saine A. Kuliah di Hydro- 27. Bove M. Fever. Dalam: 2nd ed An Ency-
therapy Naturopathic. Sandy, OR: clopedia of Natural Healing untuk Anak
Publikasi Medis Eclectic. 1988 dan Bayi. Harrisonburg, VA: Keats Pub-
23. Meremikwu M. and Oyo-Ita A. Metode lishing. 2001
Fisik Untuk Mengobati Demam Pada 28. Holt, Gary A. and Edwin L. Hall.. The Pros
Anak. Cochrane database Syst. 2003 and Cons of Self-medication. Dalam
24. Wang 40 D., Bukutu C., A Thompson, and Journal of Pharmacy Technology. 1986
Vohra S. Komplementer, Holistik, dan
Integrative Medicine. Fever Pediatr.
2009

10 BHAMADA, JITK, Vol. 5, No. 1, April 2014

Anda mungkin juga menyukai