Anda di halaman 1dari 3

DESIMINASI REFLEKTIF

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN PRODI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM

1. DIFFERENT/DOUBT
Apakah pemberian teknik Tepid Sponge Bath efektif dalam menurunkan suhu tubuh pada
pasien hipertermi?
2. DESCRIPTION
Pada saat kami berpraktik di IGD Puskesmas Selong selama 12 hari, kami melakukan
observasi di setiap intervensi yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien
yang mengalami hipertermi. Salah satu tindakan yang dilakukan dalam menurunkan suhu
tubuh pasien hipertermi adalah dengan pemberian obat yang dikolaborasikan dengan
kompres hangat.
3. DISSECTION
Hipertermi adalah keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat diatas rentang
normalnya (Nic-Noc 2007). Keadaan dimana seorang individu mengalami peningkatan suhu
tubuh diatas 37,80C peroral atau 38,80C perrectal karena factor eksternal. Hipertermi adalah
peningkatan suhu tubuh inti akibat kehilangan mekanisme termoregulasi.
Beberapa yang dapat menyebabkan kondisi hipertermi yaitu penyakit atau trauma,
peningkatan metabolisme, aktivitas yang berlebihan, pengaruh medikasi, terpapar lingkungan
panas, dehidrasi dan pakaian yang tidak tepat.
Tindakan yang dapat menurunkan suhu tubuh pada pasien hipertermi dapat dilakukan
dengan tindakan farmakologis dan non farmakologis. Tindakan farmakologis adalah tindakan
dengan pemberian obat, sedangkan tindakan non farmakologi salah satunya adalah kompres
hangat dengan teknik tepid sponge bath.
Tepid water sponge merupakan suatu metode pemandian tubuh yang dilakukan dengan
cara mengelap sekujur tubuh yang dilakukan dengan cara mengelap sekujur tubuh dan
melakukan kompres pada bagian tubuh tertentu dengan menggunakan air yang suhunya
hangat untuk jangka waktu tertentu.
Pada saat pemberian tepid water sponge otak akan menyangka bahwa suhu diluar
panas, sehingga otak akan segera memproduksi dingin dan terjadilah penurunan suhu
tubuh. dengan kompres hangat pada daerah vaskuler yang banyak, maka akan
memperluas daerah yang mengalami vasodilatasi. Vasodilatasi yang kuat pada kulit
akan memungkinkan percepatan perpindahan panas dari tubuh kekulit, hingga delapan kali
lipat lebih banyak. Panas dari kompres tersebut merangsang vasodilatasi sehingga
mempercepat proses evaporasi dan konduksi, yang pada akhirnya dapat menurunkan
suhu tubuh.
Prosedur tepid sponge bath meningkatkan kontrol kehilangan panas dengan cara
efaporasi dan konveksi. Pemberian tepid sponge bath ini menggunakan air hangat dimana
prosedurnya hampir sama dengan pemberian kompres hangat. Air yang digunakan dalam
pelaksanaan tepid sponge bath adalah air hangat dengan suhu 40 0C. Pemberian kompres
hangat dilakukan di tempat-tempat tertentu dibagian tubuh, sedangkan pemberian tepid
sponge bath dilakukan dengan cara menyeka seluruh tubuh pasien dengan air hangat.
Pemberian tepid sponge bath yang di usapkan merata di seluruh tubuh diharapkan makin
banyak pembuluh darah perifer di kulit yang mengalami vasodilatasi.
4. DISCOVER
Hipertermi didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh menjadi >37,5 o C. Kegawatan
yang dapat terjadi ketika demam tidak segera diatasi dan suhu tubuh meningkat terlalu tinggi
yaitu dapat menyebabkan dehidrasi, latergi, penurunan nafsu makan sehingga asupan nutrisi
berkurang, dan kejang yang mengancam kelangsungan hidup anak (Marcdante dkk, 2016).
Hipertermi pada balita juga dapat mengakibatkan komplikasi seperti memicu terjadinya
kejang demam. Fenomena penderita demam pada anak balita masih tinggi berdasarkan data
dari beberapa Negara, seperti Amerika Serikat, Asia, bahkan di Indonesia (Pasaribu, 2015).
Penanganan terhadap hipertermi dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis, tindakan
non farmakologis maupun kombinasi keduanya. Kompres adalah salah satu tindakan non
farmakologis untuk menurunkan suhu tubuh bila anak mengalami demam. Ada beberapa
macam kompres yang bisa diberikan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu Tepid Sponge Bath
dan kompres air hangat (Dewi, 2016).
Water Tepid Sponge / Tepid Sponge Bath merupakan suatu prosedur untuk meningkatkan
kontrol kehilangan panas tubuh melalui evaporasi dan konduksi, yang dilakukan pada pasien
yang mengalami hipertermi. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh pada orang yang
mengalami hipertermi (Putri, Fara, Dewi, & Sanjaya, 2020).
Tepid sponge bath adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik
kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan teknik seka (Alves, 2018). Pemberian
terapi tepid sponge bath disertai antipiretik dapat lebih menurunkan suhu tubuh pada pasien
demam dibandingkan dengan antipiretik saja. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sugiani dkk. (2019) menunjukan bahwa terjadi penurunan suhu rata-rata
setelah dilakukan tindakan tepid sponge bath. setelah minum antipiretik, rata-rata penurunan
suhu tubuh pada anak penderita demam yang mendapat antipiretik ditambah tepid sponge
bath adalah sebesar 1,3º C. Sedangkan pada kelompok anak yang hanya minum antipiretik
tanpa pemberian tepid sponge bath, penurunan suhu tubuh rata-rata setelah 30 menit setelah
minum antipiretik sebesar 0,63º C. Hal ini menunjukan bahwa lebih besarnya penurunan
suhu tubuh pada anak dengan pemberian tepid sponge bath.
Keefektifan tepid sponge bath dalam menurunkan suhu tubuh demam sudah terbukti,
diketahui dari penelitian yang sudah dilakukan oleh Anggraeni (2019) tepid sponge bath
lebih efektif untuk menurunkan demam daripada kompres hangat dilihat dari hasil mean rank
water tepid sponge yang hasil nya 22,82°C sedangkan hasil penurunan kelompok kompres
hangat hasilnya 38,18°C yang artinya penurunan tepid sponge lebih banyak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tepid sponge bath lebih efektif untuk menurunkan demam pada anak
daripada tindakan kompres hangat (Widyawati & Cahyanti, 2019).
5. DECISION
Mahasiswa menyarankan kepada kepala coordinator IGD :
a. Teknik tepid sponge bath pada pasien dengan hipertermi di ruang IGD Puskesmas
Selong.
b. Menyediakan air hangat, washlap dan baskom untuk alat kompres.

Anda mungkin juga menyukai