Anda di halaman 1dari 27

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA USIA DEWASA

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 7 :

1. SUMIA INTAN ROMADINA


2. SITI ASMAH
3. SRI HARTATI
4. SRY ATIN
5. SIAMIN FARIADY
6. TIYA WULANDARI

SEMESTER I/GANJIL

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap individu memiliki usia dan karakter yang berbeda


karena setiap orang adalah unik. Dan disepanjang daur
kehidupannya, individu akan mengalami fase kehidupannya. Mulai
dari fase perinatal, bayi, toddles, preschool, sekolah, remaja, hingga
fase dewasa muda menengah dan tua. Masing-masing dari semua
fase itu memiliki tahap pertumbuhan dan perkembangan yang
berbeda pula. Laju pertumbuhan bervariasi pada tahap pertumbuhan
dan perkembangan yang berbeda pula karena perkembangan
merupakan aspek perilaku dari pertumbuhan.

Adapun dari fase-fase yang terjadi terdapat tugas-tugas


perkembangan yang diharapkan dapat dicapai oleh individu pada
setiap tahap perkembangannya. Tugas-tugas ini harus dicapai
sebelum seorang individu melangkah ke tahapan perkembangan
selanjutnya. Apabila seseorang individu gagal dalam memenuhi tugas
perkembangannya, maka ia akan sulit untuk memenuhi dan
melaksanakan tugas perkembangan pada fase selanjutnya.

Sebagai seorang perawat, kita dituntut untuk mengerti


proses tumbuh kembang manusia mulai dari masa perinatal hingga
masa dewasa tua itu. Oleh karena keunikan yang dimiliki setiap
individu berbeda-beda dan fase kehidupan yang juga bertahap-tahap
sehingga dalam menangani kasus yang samapun tindakan yang di
berikan akan sangat berbeda.

2
B. Tujuan

1.B.1Tujuan umum
1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep pertumbuhan
dan perkembangan orang dewasa.
2. Mahasiswa mampu mengetahui tahap perkembangan dewasa
muda.
3. Mahasiswa mampu mengetahui tugas perkembangan dari
masing- masing fase dewasa itu.
4. Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan sehat jiwa
pada klien dewasa.

1.B.2 Tujuan khusus


1. Untuk melakukan pengkajian pada asuhan keperawatan sehat
jiwa pada klien dewasa.
2. Untuk menentukan diagnosa pada asuhan keperawatan sehat
jiwa pada klien dewasa.
3. Untuk melakukan intervesi pada asuhan keperawatan sehat
jiwa pada klien dewasa.
4. Untuk melakukan implementasi pada asuhan keperawatan
sehat jiwa pada klien dewasa.
5. Untuk melakukan evaluasi pada asuhan keperawatan sehat
jiwa pada klien dewasa.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Dewasa Awal

Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau


kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau
ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock (1999)
mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 20
tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan
psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.

Dariyo (2003) mengatakan bahwa secara umum mereka


yang tergolong dewasa muda (young adulthood) ialah mereka yang
berusia 20- 40 tahun. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang usia
antara 20 hingga 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan
psikologis pada diri individu yang disertai berkurangnya
kemampuan reproduktif, merupakan masa dimana individu tidak
lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis, maupun
psikologis pada orangtuanya, serta masa untuk bekerja, terlibat
dalam hubungan masyarakat, dan menjalin hubungan dengan
lawan jenis.

B. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal

Hurlock (1980) membagi tugas perkembangan pada individu


dewasa awal, antara lain:
a. mulai bekerja

b. memilih pasangan

c. mulai membina keluarga

d. mengasuh anak

e. mengelola rumah tangga

4
f. mengambil tanggung jawab sebagai warga negara

5
g. mencari kelompok sosial yang menyenangkan.

C. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan peningkatan ukuran
yang dapat diukur secara kuantitatif. Indicator pertumbuhan meliputi
tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, dan pertumbuhan gigi.
Pola pertumbuhan fisiologis sama untuk semua orang. Akan tetapi,
laju pertumbuhan bervariasi pada tahap pertumbuhan dan
perkembangan yang berbeda.

2. Perkembangan
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan
kemajuan keterampilan. Perkembangan adalah kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki individu untuk beradaptasi dengan
lingkungan. Perkembangan merupakan aspek perilaku dari
pertumbuhan.

D. Perkembangan Orang Dewasa


1. Karakteristik Perkembangan Orang Dewasa

Karakteristik perkembangan orang dewasa adalah sebagai berikut


:
a) Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik orang dewasa terus
berjalan sesuai dengan jenis pekerjaan, pendidikan dan
latihan serta hobi-hobi aktivitas fisik. Usia dewasa merupakan
usia yang secara fisik sangat sehat, kuat, dan cekatan dengan
tenaga yang cukup besar. Kekuatan dan kesehatan ini sangat
dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi, kebiasaan hidup,
kebiasaan makan, dan pemeliharaan kesehatan.
b) Kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda terus
berkembang lebih meluas atau komprehensif dan mendalam.
Perkembangan ini tergantung pada pengetahuan dan
informasi yang dikuasai.

6
c) Pada masa dewasa, berlangsung pengalaman moral. Melalui
pengalaman moral, orang dewasa mengubah pemikiran-
pemikiran moral menjadi perbuatan moral.
d) Bekerja untuk pengembangan karier merupakan tuntutan dan
karakteristik utama dari masa dewasa

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang orang dewasa adalah sebagai berikut :
1. Faktor genetik
a. Faktor keturunan - masa konsepsi.
b. Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan.
c. Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin,
ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh
dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen.

2. Faktor eksternal / lingkungan


Faktor eksternal mempengaruhi individu setiap hari
mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang
cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.
a. Keluarga
Fungsi keluarga yaitu sebagai tempat bertahan hidup,
rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan
mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu
mempelajari peran dan perilaku.
b. Kelompok teman sebaya
Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola
dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi,
dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. Fungsi
kelompok teman sebayaadalah sebagai tempat belajar
kesuksesan dan kegagalan,

7
memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan,
mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan
sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari
keluarga serta untuk mencapai tujuan kelompok dengan
memenuhi kebutuhan dan harapan.
c. Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dan proses pembelajaran
membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan
apa yang telah dipelajari.
d. Kesehatan
Tingkat kesehatan merupakan respon individu
terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu.
Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin).
Ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan karena kesehatan terganggu akan
mengakibatkan tumbuh kembang juga terganggu.
e. Lingkungan tempat tinggal
Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial
ekonomi juga mempengaruhi perkembangan seseorang.

F. Dewasa Muda (20-40 tahun)


1. Tahap Perkembangan
Dewasa muda disebut sebagai individu yang matur.
Mereka sudah dapat memikul tanggung jawab terhadap diri mereka
sendiri dan mengharapkan hal uang sama dari orang lain. Mereka
menghadapi berbagai tugas dalam hidup dengan sikap realistis dan
dewasa, membuat keputusan dan bertanggung jawab atas
keputusan tersebut.
a) Perkembangna Fisik
Individu berada pada kondisi fisik yang prima diawal
usia 20a-an. Semua sistem pada tubuh(seperi kardio
vaskuler, pengelihatan, pendengaran dan reproduktif) juga
berfungsi pada
8
efesiensi puncak. Perubahan fisik pada tahap ini minimal,
berat badan dan massa otot dapat berubah akikab diet dan
olah raga.
b) Perkembangan Psikososial
Individu dewasa muda, menghadapi sejumlah
pengalaman serta perubahan gaya hidup yang baru saat
beranjak dewasa, mereka harus membuat pilihan mengenai
pendidikan, pekerjaan, perkawinan, memulai rumah tangga,
dan untuk membesarkan anak. Tanggungjawab sosial
meliputi membentuk hubungan pertemanan yang baru dan
menjalani beberapa kegiatan di masyarakat. Beberapa
perkembangan psikososial pada dewasa muda, yaitu:
a. Berada pada tahap genital, yaitu ketika energi
diarahkan untuk mencapai hubungan seksual yang
matur (mengacu pada teori Freud).
b. Memiliki tugas perkembangan berikut, mengacu
pada pemikiran Havighurst: Memilih pasangan,
belajar untuk hidup bersama pasangan, membentuk
sebuah keluarga, membesarkan anak, mengatur
rumah tangga, memulai suatu pekerjaan, memikul
tanggung jawab sebagai warga negara, menemukan
kelompok social yang cocok.

c) Perkembangan Kognitif
Piaget meyakini bahwa struktur kognitif sempurna
terjadi kurang lebih sejak usia 11-15 tahun. Sejak periode
tersebut, operasi formal(contoh: membuat hipotesis)
menandakan pemikiran selama massa dewasa,
egosentrismenya terus berkurang. Perkembangan Moral

Pada periode ini, individu mampu memisahkan diri


dari pengharapan dan aturan-aturan orang lain, dan
mendefinisikan moralitas terkait prinsip moral.

9
d) Perkembangan Spiritual
Pada periode ini, individu berfokus pada realitas.
Individu dewasa yang berusia 27 tahun dapat
mengemukakan pertanyaan yang bersifat filosofi mengenai
spiritualitas dan menyadari akan hal spiritual tersebut.

G. Fase-fase interaksi dalam asuhan keperawatan sehat jiwa klien


Dewasa

1) Pra-interaksi

Dimulai sebelum kontak pertama dengan pasien. Perawat


mengeksplorasikan perasaan, fantasi dan ketakutannya, sehingga
kesadaran dan kesiapan perawat untuk melakukan hubungan dengan
klien dapat dipertanggung jawabkan. Tugas tambahan pada fase ini
adalah mendapatkan informasi tentang klien dan menentukan kontak
pertama.

2) Perkenalan atau orientasi

Dalam memulai hubungan, tugas utama adalah membina rasa


percaya, penerimaan, dan pengertian, komunikasi yang terbuka dan
perumusan kontrak dengan pasien. Elemen-elemen kontrak perlu
diuraikan dengan jelas pada klien sehingga kerjasama perawat-pasien
dapat optimal. Diharapkan pasien berperan serta secara penuh dalam
kontrak, namun pada kondisi tertentu, misalnya pasien dengan gangguan
realita maka kontrak dilakukan sepihak dan perawat perlu mengulang
kontak jika kontak realitas pasien meningkat.

3) Fase kerja

Pada fase kerja, perawat dan pasien mengeksplorasi stressor yang


tepat dan mendorong perkembangan kesadaran diri dengan
menghubungkan persepsi, pikiran, perasaan dan perbuatan klien.
Perawat membantu pasien mengatasi kecemasan, meningkatkan
kemandirian dan tanggung jawab diri sendiri.

1
0
4) Terminasi

Terminasi merupakan fase yang sangat sulit dan penting dalam


hubungan terapeutik. Rasa percaya dan hubungan intim yang
terapeutik sudah terbina dan berada dalam tingkat yang optimal
(Dalami, Ermawati, dkk, 2009).

Kriteria penetapan kesiapan pasien untuk terminasi yaitu:

 Klien mengalami kelegaan dari masalah yang ada.


 Fungsi klien sudah meningkat.
 Harga diri klien meningkat dan rasa identitas diri yang kuat.
 Klien menggunakan respon koping yang lebih adaptif.
 Klien telah mencapai hasil asuhan yang telah direncanakan.
 Kendala sudah ditemukan dalam hubungan perawat-klien
yang tidak dapat diselesaikan (Stuart, Gail, 2016).

1
1
Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Klien Dewasa

KASUS :

Di sebuah klinik x, Seorang klien tn. F umur 24 tahun yang


baru saja menikah 1 tahun yang lalu, istrinya sedang mengandung
dan usia kandungan istrinya sekarang sudah 7 bulan, klien mengeluh
tentang bagaimana dia akan menjadi seorang ayah (kepala keluraga),
dia merasa belum siap menjadi seorang ayah, klien juga merasa
cemas dan bingung akan penghasilannya dari pekerjaanya sebagai
karyawan di sebuah perusahaan tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya

1
2
PENGKAJIAN DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
Data Subjektif: 1. Kesiapan 1. Untuk Diagnosa Pertama 1. Untuk Diagnosa Pertama 1. Untuk Diagnosa Pertama
1. Klien meningkatkan a. Mengksplorasi a. Klien mampu
mengatakan menjadi Peningkatan Efikasi persepsi individu mengatasi menerima
merasa orangtua Diri mengenai keuntungan peran nya sebagai
belum berhubungan a. Eksplorasi persepsi melaksanakan seorang ayah
siap dengan individu mengenai perilaku- perilaku yang ( kepala keluarga)
mengekspresikan keuntungan diinginkan 2. Untuk Diagnosa Kedua
menjadi keinginan melaksanakan b. Mengidentifikasi a. Klien mampu
seorang ayah untuk perilaku- perilaku persepsi individu mengatasi
2. Klien meningkatkan yang diinginkan mengenai resiko tidak kecemasannya.
mengatakan peran menjadi b. Identifikasi persepsi melaksanakan
penghasilanny orangtua individu mengenai perilaku-perilaku yang
a dari ditandai resiko tidak diinginkan
pekerjaanya dengan melaksanakan c. Memberikan
belum klien perilaku- perilaku penguatan
mencukupi yang diinginkan kepercayaan diri dalam
kebutuhan mengatakan c. Berikan penguatan membuat perubahan
keluarga nya merasa belum kepercayaan diri perilaku dan
dalam
Data Objektif: siap menjadi
10
seorang mengambil tindakan
1. Klien tampak
ayah dan d. Memberikan contoh
bingung akan perannya
atau
klien
sebagai
tunjukan perilaku yang
tampak
orangtua
bingung
bagaimana
cara
menjadi
seorang
Ayah

11
2. Klien tampak 2. Ansietas membuat perubahan diinginkan
Ragu, khawatir dan berhubungan perilaku dan e. Memberikan
gelisah bagaimana dengan perubahan mengambil tindakan penguatan positif dan
cara mencukupi besar (mis: status d. Berikan contoh atau dukungan
kebutuhan ekonomi dan tunjukan perilaku emosi selama
keluarganya lingkungan) di yang diinginkan proses pembelajaran
tandai dengan klien e. Berikan penguatan dan saat
mengatakan positif dan mengimplementasikan
penghasilannya dari dukungan emosi perilaku
pekerjaanya belum selama proses f. Mendukung interaksi
mencukupi pembelajaran dan dengan individu lain
kebutuhan keluarga saat yang telah berhasil
dank lien tampak mengimplementasik mengubah
ragu, khawatir dan an perilaku perilaku
gelisah bagaimana f. Dukung interaksi (misalnya,
cara mencukupi dengan individu
dukungan
kebutuhan lain yang telah
kelompok atau
keluarganya. berhasil
berpartisipasi
mengubah
perilaku (misalnya,
12
dukungan
pada pendidikan
kelompok atau
kelompok).
berpartisipasi pada

2. Untuk Diagnosa Kedua

13
pendidikan kelompok). a. Mendukung
pasien untuk
2. Untuk Diagnosa mengidentifikasikan
deskripsi yang
Kedua Peningkatan realistik terhadap
adanya perubahan
Koping (5230) dalam peran
a. Dukung pasien b. Memberikan
untuk suasana penerimaan
mengidentifikasikan c. Mencari jalan untuk
deskripsi yang realistik memahami perspektif
terhadap pasien terhadap
adanya perubahan situasi penuh stres
dalam peran d. Membantu pasien
b. Berikan untuk mengidentifikasi
suasana penerimaan strategi-strategi positif
c. Cari jalan untuk untuk
memahami perspektif mengatasi
pasien terhadap situasi keterbatasan
penuh stres dan mengelola
14
d. Bantu pasien untuk kebutuhan
mengidentifikasi gaya hidup maupun
strategi-strategi positif

15
untuk perubahan peran
e. Mendukung pasien
mengatasi untuk
keterbatasan mengidentifikasi
dan kekuatan
mengelola kebutuhan dan kemampuan diri
gaya hidup maupun f. Menginstruksikan
perubahan peran pasien
e. Dukung pasien untuk
untuk mengidentifikasi menggunakan teknik
kekuatan dan relaksasi sesuai
kemampua diri dengan kebutuhan
f. Instruksikan g. Mengevaluasi
pasien untuk kemampuan
menggunakan teknik pasien dalam
relaksasi sesuai membuat keputusan.
dengan kebutuhan
g. Evaluasi kemampuan
pasien dalam
membuat keputusan.
16
Role Play

Suatu hari ada seorang pemuda, Tn. F yang baru membentuk


keluarga 1 tahun yang lalu, istrinya sedang mendandung dan usia
kandungan istrinya sudah 7 bulan, Tn. F mendatangi klinik X yang berada
di daerah kota medan. dia datang ke klinik untuk berkonsultasi dengan
perawat yang ada diklinik tersebut.

Perawat 1 : Selamat pagi pak? (perawat dengan

senyum)

Suami : Selamat pagi suster

Perawat 1 : Ada yang bisa saya bantu pak?

Suami : Begini suster, saya ingin berkonsultasi.

Perawat 1 : Baiklah pak, silahkan masuk

Suami : Baik suster

Perawat 1 : Sebentar ya pak, tolong isikan format ini terlebih

dahulu ya

Suami : (mengisi format) sudah selesai suster

Perawat 1 : Baiklah kalau begitu mari saya antarkan ke ruangan


konsultasinya ya pak.

Suami : iya suster

Di ruangan konsultasi

Perawat 1 : Selamat pagi kak ini ada klien kita,bapak Filipus, ingin
melakukan konsultasi kak, ini format konsultasi
yang sudah diisi, permisi ya kak.

Perawat 2 : Baiklah, terimakasih ya.

Kemudian bapak tersebut masuk keruangan konsultasi.....

14
Perawat 2 : Selamat pagi pak

15
Suami : Selamat pagi suster

Perawat 2 : Perkenalkan saya ….. saya perawat yang bertanggung


jawab untuk melakukan tindakan konsultasi di klinik ini,
apakah benar ini dengan bapak filipus?

Suami : ya, benar suster

Perawat 2 : kalau boleh tau pak, apa tujuan bapak datang kesini?

Suami : saya datang kesini untuk berkonsultasi mengenai


permasalahan saya. saya merasa belum mampu untuk
menjadi orangtua. padahal istri saya sekarang sedang
mengandung, suster.

Perawat 2 : ohh begitu ya pak, sebenarnya apa masalah yang membuat


bapak merasa belum mampu untuk menjadi orangtua? dan
kalau boleh saya tau, sudah berapa bulan usia kandungan
istri bapak?

Suami : saya merasa penghasilan saya tidak akan bisa mencukupi


keluarga kami nanti suster, apalagi membayar biaya untuk
persalinan dan keperluan bayi kami nanti setelah istri saya
ini melahirkan. Kalau usia kandungan istri saya sudah 7
bulan, suster.

Perawat 2 : kalau boleh tau pekerjaan bapak apa?

Suami : saya seorang karyawan di sebuah perusahaan suster

Perawat 2 : baiklah pak, jadi menurut saya mengenai masalah yang


bapak hadapi, sebaiknya bapak tidak perlu merasa begitu
khawatir. Bapak mestinya merasa bersyukur karena tidak
ada ruginya jika mempunyai anak, apalagi ini nanti
merupakan anak pertama bapak, nah saya mau tanya,
apakah bapak senang dengan kehamilan istri bapak saat
ini?

Suami : sangat senang suster,

16
Perawat 2 : nah kalau begitu bapak harus bisa menerima dan siap
untuk menjadi seorang suami sekaligus ayah, dan
memang tanggungjawab bapak akan semakin bertambah
dan itu bukan

17
sesuatu hal yang harus bapak cemaskan, melainkan di saat
seperti itulah bapak sudah harus memiliki rencana kedepan
nya harus seperti apa, apalagi dengan bertambahnya
anggota keluarga baru yaitu anak pertama bapak nantinya,
dengan kehadiran anak pastinya ada perubahan, tetapi itu
merupakan sesuatu yang lumrah karena kehadiran anak
pastinya akan membuat kehidupan di keluarga lebih
bewarna, bisa juga sebagai rejeki dan membawa
kebahagian terkhusus untuk bapak dan istri bapak.

Suami : iya suster, apa yang suster katakan benar

Perawat : iya pak, jadi bapak jangan mudah putus asa, melainkan
bapak harus semangat, bapak harus bisa menjadi teladan
bagi keluarga dan lebih memberi perhatian atau lebih
memprioritaskan keluarga

Suami : baiklah suster, tetapi saya masih merasa khawatir dengan


keuangan saya . saya khawatir tidak bisa mencukupi
kebutuhan keluarga kedepannya

Perawat 2 : nah, seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa bapak


dari sekarang sudah harus memiliki rencana, seperti
menabung, menyisihkan uang agar bisa di gunakan
sewaktu-waktu. Bapak juga bisa ikut program asuransi
seperti untuk anak bapak, sehingga nanti masa depannya
lebih terjamin.

Suami : oh iya suster, itu merupakan ide yang bagus untuk saya
lakukan mulai dari sekarang

Perawat 2 : iya pak, nah kalau bapak memang mencemaskan sesuatu,


bapak bisa merilekskan pikiran bapak, melalui hobi bapak,
kalau boleh tau, hobi bapak apa ya?

Suami : biasanya sih suster, jika saya sedang bosan saya akan
bermain gitar

18
Perawat 2 : nah, itu lebih bagus pak, hobi bapak ini bisa menjadi salah
satu cara untuk mengurangi kecemasan. Bukankah
setelah bermain gitar perasaan bapak lebih rileks?

Suami : iya suster, serasa saya mampu untuk melanjutkan aktivitas


saya yang lain setelahnya.

Perawat 2 : Nah, bapak. Kita sudah membicarakan dan membahas


banyak hal pada petemuan ini. jadi bagaimana menurut
bapak? Apakah bapak merasa sudah lebih baik sekarang?

Suami : iya, suster. Setelah konsultasi ini saya merasa tidak perlu
khawatir lagi kalau saya akan menjadi seorang ayah karena
itu bukan beban tetapi itu sudah menjadi tanggung jawab
yang harus saya jalani. Saya juga tidak perlu terlalu
mencemaskan keuangan saya. Jika saya sudah
merencanakan kehidupan keluarga saya untuk ke
depannya sejak sekarang maka kebutuhan keluarga saya
dapat tercukupi.

Perawat 2 : Baiklah, pak. Saya rasa untuk sesi kali ini sudah cukup. Jika
nantinya bapak memiliki hal yang ingin dikonsultasikan dan
dicari penyelesaiannya bersama, bapak bisa berkunjung
lagi ke sini.

Suami : iya suster, terimakasih banyak ya

suster. Perawat 2 : Sama-sama, pak.

Suami : kalau begitu saya permisi dulu ya suster, Selamat pagi

(salaman). Perawat 2: Selamat pagi, pak. Hati-hati di jalan.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang usia


antara 20 hingga 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan
psikologis pada diri individu yang disertai berkurangnya
kemampuan reproduktif, merupakan masa dimana individu tidak
lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis, maupun
psikologis pada orangtuanya, serta masa untuk bekerja, terlibat
dalam hubungan masyarakat, dan menjalin hubungan dengan
lawan jenis.

20
DAFTAR PUSTAKA

 Santrock, J.W. (2002) Life spon Development(perkembangan masa hidup,


jilid 2, penerjemah chusatri dan Damanik). Jakarta:Erlangga
 Agnes Dariyo, (2003), proses perkembangan Dewasa muda, Jakarta : PT
Gramedia Widiasarana.
 Hurlock, Elizabeth B. (1980). Development Psycology A life-spon
approach New york : Mc Grow-Hill
 Hurlock, (1999). Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang

21

Anda mungkin juga menyukai