Anda di halaman 1dari 15

Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari 2021 ISSN 2087-4154

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati E-ISSN 2774-8669

HUBUNGAN PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DAN PARACETAMOL


PADA ANAK USIA 12-24 BULAN DENGAN PENURUNAN DEMAM DI DESA
LARIKREJO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS
1
Noor Sofikah, 2Lailatul Mustaghfiroh, 3Irfana Tri Wijayanti
Prodi Sarjana Kebidanan, Stikes Bakti Utama Pati
irfana@stikesbup.ac.id

ABSTRAK
Demam terjadi jika suhu tubuh diatas kisaran normal 37º C (100º C), rektal 38,8º C
(101ºC) yang ditandai dengan kulit terasa hangat, dan kulit kemerahan (Asmadi, 2012). Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pemberian kompres hangat dan paracetamol
pada anak usia 12-24 bulan dengan penurunan demam di Desa Larikrejo Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional dengan
rancangan cross sectional. Berdasarkan teknik total sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak
30 responden. Uji statistik menggunakan uji Chi square.
Hasil penelitian menunjukkan; 1).Balita diberikan kompres hangat sebanyak 15 orang
(50,0%), sedangkan balita yang diberikan paracetamol sebanyak 15 orang (50,0%). 2). Sebagian
besar suhu anak usia 12-24 bulan di Desa Lurikrejo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus
setelah dilakukan tindakan turun sebanyak 18 anak (60,0%), sedangkan suhu anak yang tidak
mengalami penutunan sebanyak 12 orang (40,0%). 3). Berdasarkan hasil uji chi square
didapatkan nila p value = 0,025 yang artinya Ada hubungan pemberian kompres hangat dan
paracetamol pada anak usia 12-24 bulan dengan penurunan demam di Desa Larikrejo
Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus
Diharapkan tenaga kesehatan untuk mengenalkan konsep bagaimana cara penanganan
demam pada anak dan balita secara farmakologis dan non farmakologis dengan cara
memberikan penyuluhan bagi masayarakat.
Kata kunci : Demam, Suhu, Kompres Hangat, Paracetamol dan Demam

ABSTRACT
Fever occurs when the body temperature is above the normal range of 37 º C (100 º
C), rectal 38.8 º C (101 º C) which is characterized by warm skin, and skin redness (Asmadi,
2012). The purpose of this study was to determine the relationship between giving warm
compresses and paracetamol to children aged 12-24 months with a decrease in fever in
Larikrejo Village, Undaan District, Kudus Regency.
This type of research used in this research is correlational analytic with cross
sectional design. Based on the total sampling technique, a total sample of 30 respondents was
obtained. Statistical test using the Chi square test.
The results showed; 1). Toddlers were given warm compresses as many as 15 people
(50.0%), while toddlers who were given paracetamol were 15 people (50.0%). 2) Most of the
temperature of children aged 12-24 months in Lurikrejo Village, Undaan Subdistrict, Kudus
Regency after taking action decreased as many as 18 children (60.0%), while the temperature
of children who did not experience childbearing were 12 people (40.0%). 3). Based on the
results of the chi square test, it was found that p value = 0.025, which means that there is a
relationship between giving warm compresses and paracetamol to children aged 12-24 months
with a reduction in fever in Larikrejo Village, Undaan District, Kudus Regency.
It is hoped that health workers will introduce the concept of how to treat fever in
children and toddlers pharmacologically and non-pharmacologically by providing counseling
for the community.
Key words: Fever, Temperature, Warm Compress, Paracetamol and Fever

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 1


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari 2021 ISSN 2087-4154
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati E-ISSN 2774-8669

PENDAHULUAN 39,62 % diantaranya mengalami


Status kesehatan dapat dilihat demam, 33, 96% batuk pilek, 16,98%
secara langsung maupun tidak langsung. diare dan 9,43% dengan keluhan alergi
Penentuan status kesehatan secara serta gatal-gatal (Riskesdas Kabupaten
langsung antara lain melalui Kudus, 2018).
pemeriksaan diagnosis/medis oleh Penyebab kematian balita di
tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil Kabupaten Kudus adalah pneumonia,
Susenus 2017 anak usia 0-17 tahun kejadian infeksi, dan diare. Penelitian
yang mengalami keluhan kesehatan Fauzie (2014) menyatakan sebesar 95%
sebesar 28,56%. Anak-anak yang ibu bingung bila anaknya demam,
mengalami keluhan kesehatan di alasan ibu karena demam pada bayi
pedesaan sebesar 28,56% relatif lebih menyebabkan kejang (69%), kerusakan
tinggi dibandingkan dengan di otak (16%), koma (14%), gejala dari
perkotaan sebesar sebesar 26,39%. penyakit yang berat (11%), bahkan
Sedangakan cara pengobatan anak yang demam bisa menyebabkan kematian.
mengalami keluhan kesehatan Angka kesakitan bayi dan balita di
diperkotaan adalah melakukanobat jalan Indonesia cukup tinggi dan terjadi
ke dokter prektek /bidan sebesar peningkatan dari setiap tahunnya, yaitu
38,77% sedangkan dipedesaan adalah 71,4% pada tahun 2013 dan mengalami
melakukan pengobatan tradisional penurunan pada tahun 2017 yaitu
sebesar 50%. lebih (Menkes, 2018). sebesar 32,2% (Depkes RI, 2018).
Data penyakit penyebab kematian Bermacam penyakit itu biasanya
pada balita yaitu Pneumonia (23,8%), makin mewabah pada musim peralihan,
Diare (31,4%), campak (1,2%), kelainan baik dari musim kemarau ke penghujan
jantung kongenital (5,8%), sepsis maupun sebaliknya. Sebagai wilayah
(4,1%), tetanus (2,9%), malnutrisi tropis Indonesia merupakan tempat
(2,3%). Setiap anak yang mempunyai yang cocok bagi kuman untuk
keluhan tersebut sebagian besar disertai berkembang biak contohnya flu,
dengan peningkatan suhu tubuh malaria, demam berdarah, dan diare.
(demam) (Riskesdas, 2016). Terjadinya perubahan cuaca tersebut
Kejadian demam seringkali mempengaruhi perubahan kondisi
meningkatkan angka kesakitan dan kesehatan anak. Kondisi anak dari sehat
angka kematian pada balita. Angka menjadi sakit mengakibatkan tubuh
kematian balita dalam 3 tahun terakhir bereaksi untuk meningkatkan suhu.
di Kabupetan Kudus menunjukkan Penyebab demam pada anak
penurunan dari tahun ke tahun, adalah infeksi, baik karena bakteri
sedangkan angka kematian di maupun virus. Selain karena infeksi,
Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus demam juga dapat disebabkan oleh
pada tahun 2018 sebesar 5,67% dari beberapa hal, antara lain inflamasi atau
1.000 penduduk. Berdasarkan data peradangan, penyakit autoimun seperti
PKD Desa Larikrejo Kecamatan kawasaki atau lupus. Sedangkan
Undaan Kabupaten Kudus yang penyebab lain dari demam yaitu
berkunjung ke PKD dalam 2 bulan efektivitas fisik yang berlebihan,
terakhir yaitu pada bulan Oktober- aktivitas fisik yang berlebihan, selain
November 2019 tercatat terdapat 53 itu bila berada di lingkungan yang
balita yang melakukan pemeriksaan, terlalu panas dan lama Pengukuran suhu

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 2


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

tubuh diberbagai tubuh memiliki kompres dingin basah dengan air biasa,
batasan nilai atau derajat demam yaitu kompres dingin kering dengan kirbat es
axilla/ ketiak >37,2oC, suhu oral/ mulut (eskap) (Asmadi, 2012).
>37,8oC, suhu rektal/ anus >38 oC, suhu Menurut hasil penelitian oleh
dahi dan suhu dimembran telinga diatas Ernawati, dkk (2018) dengan judul
38 oC. Sedangkan demam tinggi bila “Pola penggunaan paracetamol atau
suhu tubuh >39,5oC dan hiperpireksia ibuprofen sebagai obat antipiretik single
bila suhu >41,1oC. Pengukuran suhu therapy pada pasien anak” dengan hasil
pada oral dan rektal lebih menunjukkan pada penggunaan paracetamol sebagai
suhu tubuh sebenarnya, namun hal ini obat antipiretik untuk demam anak
tidak direkomendasikan kecuali benar- sebanyak 42,2% responden menjawab
benar dapat dipastikan keamanannya suhu yang menjadi patokan dalam
khususnya pada anak-anak. Demam pemberian obat adalah >37oC dengan
terjadi jika suhu tubuh diatas kisaran pemberian obat 4 jam sekali (35,3%)
normal 37º C (100º C), rektal 38,8º C dan penurunan suhu dicapai dalam, 2-4
(101ºC) yang ditandai dengan kulit jam (44,1%). Penggunaan ibuprofen
terasa hangat, dan kulit kemerahan mayoritas responden melaporkan
(Asmadi, 2012). penggunaannya pada saat suhu tubuh
Dampak terjadinya demam pada anak > 39oC (43,8%) dengan pemberian
anak menurut Ridha (2014) penanganan tiap 4 jam sekali (433,8%) dan
demam yang tidak tepat seperti penurunan suhu dicapai dalam <2 jam
pemberian kompres yang tidak tepat (56,2%).
sasaran, kurangnya pemberian minum Menurunkan atau mengendalikan
dapat menyebabkan masalah kesehatan dan mengontrol demam pada anak dapat
serius. Masalah kesehatan tersebut dilakukan dengan berbagai cara,
meliputi kejang hingga menurunnya diantaranya dapat dilakukan dengan
kesadaran, dehidrasi hingga kematian. pemberian antipiretik (farmakologik).
Demam yang mencapai suhu 41°C Antipiretik bekerja secara sentral
angka kematiannya mencapai 17%, dan menurunkan pusat pengatur suhu di
pada suhu 43°C akan koma dengan hipotalamus, yang diikuti respon
kematian 70%, dan pada suhu 45°C fisiologis termasuk penurunan produksi
akan meninggal dalam beberapa jam panas, peningkatan aliran darah ke kulit,
(Said, 2014). serta peningkatan pelepasan panas
Pertolongan pertama yang melalui kulit dengan radiasi, konveksi,
dilakukan oleh orang tua untuk dan penguapan. Pemilihan antipiretik,
mengatasi kenaikan suhu yang tinggi cara pemberian, dan dosis antipiretik
tersebut pada umumnya adalah dengan penting untuk diketahui oleh praktisi
memberikan obat penurun panas maupun orangtua dalam menangani
berbahan kimia seperti golongan demam, sehingga informasi yang
Paracetamol atau Asam Salisilat. lengkap harus diberikan kepada orang
Beberapa tindakan kompres yang dapat tua pada setiap kunjungan untuk
dilakukan untuk menurunkan suhu mencegah kesalahan pemberian obat
tubuh antara lain kompres hangat basah, dan juga mencegah toksisitas
kompres hangat kering menggunakan antipiretik, karena penggunaan
buli-buli hangat, kompres dingin basah antipiretik memiliki efek samping yaitu
dengan larutan obat anti septik, mengakibatkan spasme bronkus,

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 3


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

peredaran saluran cerna, penurunan kompres tepid sponge (Kozier, dkk,


fungsiginjal dan dapat menghalangi 2010).
supresi respons antibodi serum Hasil penelitian oleh Fatkularini,
(Prayitno, 2015). dkk (2014) dengan judul “Efektivitas
Parasetamol merupakan derifat Kompres Air Suhu Biasa Dan Kompres
asetanilida yang digunakan sebagai Plester Terhadap Penurunan Suhu
analgetik antipiretik. Parasetamol Tubuh Pada Anak Demam Usia
sebagai obat golongan analgetik- Prasekolah Di Rsud Ungaran
antipiretik yang pada saat ini banyak Semarang” dengan hasil penelitian
digunakan oleh masyarakat. Kelebihan kompres dengan air suhu biasa
dari Parasetamol dianggap sebagai zat mengalami rata-rata penurunan suhu
anti nyeri yang paling aman dan tubuh sebesar 0,8oC dan setelah
umumnya obat dalam bentuk cair lebih diberikan kompres plester mengalami
disukai daripada bentuk padat karena rata-rata penurunan suhu tubuh sebesar
mudahnya menelan cairan dan 0,4oC. Hasil uji Mann Whitney
keluwesan dalam pemberian dosis, menunjukkan nilai P=0,02 (P<0,05),
pemberian lebih mudah untuk sehingga disimpulkan bahwa terdapat
memberikan dosis yang relatif sangat perbedaan kompres air suhu biasa dan
besar, aman dan juga mudah diatur kompres plester terhadap penurunan
penyesuaian dosis untuk anak (Arisandi, suhu tubuh anak dengan demam usia
2014). prasekolah.
Kompres hangat adalah suatu Penelitian Roihatul Zahroh, dkk
prosedur menggunakan kain / handuk (2017) dengan judul “ Efektifitas
yang telah dicelupkan pada air hangat Pemberian Kompres Air Hangat Dan
yang ditempel pada bagian tertentu. Sponge Bath Terhadap Perubahan Suhu
Adapun tehnik pemberian kompres air Tubuh Pasien Anak Gastroenteritis”.
hangat yaitu menggunakan kain / Hasil penelitian menunjukkan ada
handuk yang telah di celupkan pada air perbedaan suhu tubuh pada anak
hangat (suhu 30°C), yang ditempelkan sebelum dan sesudah tindakan. Pada
pada kening dan aksila selama 15 menit. kompres air hangat þ=0,000, sponge
Manfaat kompres hangat ini adalah bath þ=0,005. Sehingga dapat
menurunkan suhu tubuh dan memberi disimpulkanbahwa Pemberian sponge
rasa nyaman (Corwin, 2011). bath dalam menurunkan suhu tubuh
Penanganan demam dapat berupa lebih efektif dari pada kompres air
tindakan hidroterapi. Hidroterapi adalah hangat.
terapi penggunaan air untuk Berdasarkan informasi dari bidan
menyembuhkan & meredakan berbagai desa Larikrejo Kecamatan Undaan
penyakit dengan cara tertentu (Kozier, Kabupaten Kudus, masih banyaknya
dkk, 2010). Ada 2 macam hidroterapi, balita dengan usia 12-24 bulan serta
yaitu hidroterapi internal meliputi tempat yang masih jauh dari perkotaan
pemberian minum seperti pemberian air dan banyaknya penduduk yang bekerja
putih, susu, jus dan lain-lain, sedangkan sebagai petani sehingga untuk
hidroterapi eksternal meliputi kompres mendapatkan paracetamol pasien
air hangat dengan kompres plester, membutuhkan biaya. Berbeda dengan
kompres air hangat dan kompres daun kompres air hangat yang tidak
kembang sepatu, sponge bath, serta membutuhkan waktu yang lama dan

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 3


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

banyak biaya untuk mendapatkannya. penurunan demam di Desa Larikrejo


Data yang berkunjung ke PKD dalam 2 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.
bulan terakhir yaitu pada bulan
Oktober-November 2019 tercatat ada 53 METODE
balita yang melakukan pemeriksaan, Jenis penelitian yang digunakan
yang mengalami keluhan demam dalam penelitian ini adalah studi korelasi.
(39,62%), batuk pilek (33,96%), Metode penelitian yang digunakan dalam
muntah diare (16,98%), alergi dan penelitian ini adalah survei dengan
gatal-gatal (9,43%). pendekatan cross sectional. Ruang lingkup
penelitian ini termasuk dalam lingkup ilmu
Berdasarkan data tersebut diatas
kebidanan dan ilmu kesehatan reproduksi.
peneliti melakukan survey awal di Variabel independen adalah pemberian
Larikrejo Kecamatan Undaan paracetamol dan pemberian kompres
Kabupaten Kudus dengan cara hangat, sedangkan variabel dependen
wawancara terhadap 9 orang balita, ibu adalah penurunan demam balita 12-24
mengatakan 5 balita diberikan kompres bulan. Populasi dan sampel dalam
hangat untuk menurunkan demam anak penelitian adalah semua balita dengan
dengan alasan anak sulit dan rewel demam di Desa Larikrejo Kecamatan
untuk diberikan obat turun panas dan Undaan Kabupaten Kudus. pada bulan
jika dipaksakan anak akan muntah Maret tahun 2020 sebanyak 57 balita
setelah minum obat turun panas. demam usia 12-24 bulan yang diambil
dengan teknik accidental sampling.
Sedangkan4 balita lainnya diberikan
Pengolahan data dilakukan dengan cara
paracetamol dan kompres hangat untuk editing, coding, scoring dan tabulasi data.
menurunkan demam pada anak. Sedangkan analisis data meliputi uji
Tingginya angka demam pada balita di univariat dan bivariat dengan Chi Square.
Desa LarikrejoKecamatan Undaan
Kabupaten Kudus menjadikan penulis HASIL
ingin melakukan penelitian mengenai
hubungan pemberian kompres hangat 1. Analisis Univariat
dan paracetamol pada anak usia 12-24 a. Pemberian Kompres Hangat dan
Paracetamol Pada Anak Usia 12-24
bulan dengan penurunan demam di Bulan Dengan Penurunan Demam
Desa Larikrejo Kecamatan Undaan di Desa Lurikrejo Kecamatan
Kabupaten Kudus. Undaan Kabupaten Kudus
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pemberian
kompres hangat dan paracetamol pada
anak usia 12-24 bulan dengan
b.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pemberian Kompres Hangat dan Paracetamol Pada Anak Usia
12-24 Bulan Dengan Penurunan Demam di Desa Lurikrejo Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus (n=30)
Tindakan Frekuensi Persen (%)
kompres air hangat 15 50.0
Paracetamol 15 50.0
Total 30 100.0
Berdasarkan tabel 4.1 diberikan kompres hangat
diketahui bahwa balita sebanyak 15 orang (50,0%),

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 3


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

sedangkan balita yang c. Penurunan Suhu Anak Usia 12-24


diberikan paracetamol Bulan Dengan Penurunan Demam
sebanyak 15 orang (50,0%). Di Desa Larikrejo Kecamatan
Undaan Kabupaten Kudus

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Penurunan Suhu Anak Usia 12-24 Bulan di Desa Lurikrejo
Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus (n= 30)
Penurunan Frekuensi Persen (%)
Turun 18 60.0
tidak turun 12 40.0
Total 30 100.0
Berdasarkan tabel 4.2 penutunan sebanyak 12 orang
diketahui bahwa sebagian besar (40,0%).
suhu anak usia 12-24 bulan di
Desa Lurikrejo Kecamatan 2. Analisa Bivariat
Undaan Kabupaten Kudus Hubungan Pemberian Kompres Hangat
setelah dilakukan tindakan Dan Paracetamol Pada Anak Usia 12-
turun sebanyak 18 anak 24 Bulan Dengan Penurunan Demam
(60,0%), sedangkan suhu anak Di Desa Larikrejo Kecamatan Undaan
yang tidak mengalami Kabupaten Kudus
Tabel 4.3
Tabulasi Silang Pemberian Kompres Hangat dan Paracetamol pada Anak Usia 12-
24 Bulan dengan Penurunan Demam di Desa Larikrejo Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus (n=30)
Penurunan Suhu
Indakan Turun Tidak Turun Total P Value χ2
f % f % f % 0,025 5,000
Kompres 6 20 9 30 15 50
Paracetamol 12 40 3 10 15 50
Total 18 60 12 40 30 100
Berdasarkan tabel 4.3 >chi square tabel 3,841 artinya
menjelaskan bahwa anak usia Ha diterima dan Ho ditolak,
12-24 bulan di Desa Larikrejo berarti ada hubungan
Kecamatan Undaan Kabupaten pemberian kompres hangat dan
Kudus dari 30 responden yang paracetamol pada anak usia 12-
diberikan kompres air hangat 24 bulan dengan penurunan
dan mengalami penurunan suhu demam di Desa Larikrejo
sebanyak 6 orang (20,0%), Kecamatan Undaan Kabupaten
yang diberikan kompres air Kudus.
hangat dan tidak mengalami
penurunan suhu sebanyak 9 PEMBAHASAN
orang (30,0%). yang diberikan a. Pemberian Kompres Hangat dan
paracetamol dan mengalami Paracetamol Pada Anak Usia 12-24
penurunan suhu sebanyak 12 Bulan Dengan Penurunan Demam
orang (40,0%), dan yang di Desa Lurikrejo Kecamatan
diberikan paracetamol dan Undaan Kabupaten Kudus
tidak mengalami penurunan Berdasarkan hasil
suhu sebanyak 3 orang penelitian diketahui bahwa bahwa
(10,0%). balita diberikan kompres hangat
Hasil uji hubungan sebanyak 15 orang (50,0%),
dengan chi square di dapatkan sedangkan balita yang diberikan
hasil nilai Pvalue = 0,025 < 0,05 paracetamol sebanyak 15 orang
dan chi square hitung 5,000 (50,0%).

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 4


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

Kompres hangat adalah kompres hangat pada balita.


suatu prosedur menggunakan kain / Dengan kompres hangat
handuk yang telah dicelupkan pada menyebabkan suhu tubuh diluaran
air hangat yang ditempel pada akan terjadi hangat sehingga tubuh
bagian tertentu. Adapun tehnik akan menginterpretasikan bahwa
pemberian kompres air hangat yaitu suhu diluaran cukup panas,
menggunakan kain / handuk yang akhirnya tubuh akan menurunkan
telah di celupkan pada air hangat kontrol pengatur suhu di otak
(suhu 30°C), yang ditempelkan supaya tidak meningkatkan suhu
pada kening dan aksila selama 15 pengatur tubuh, dengan suhu
menit. Manfaat kompres hangat ini diluaran hangat akan membuat
adalah menurunkan suhu tubuh dan pembuluh darah tepi dikulit
memberi rasa nyaman. Pemberian melebar dan mengalami
kompres hangat pada daerah vasodilatasi sehingga pori-pori kulit
pembuluh darah besar merupakan akan membuka dan mempermudah
upaya memberikan rangsangan pengeluaran panas, sehingga akan
pada area preoptik hipotalamus terjadi perubahan suhu tubuh.
agar menurunkan suhu tubuh. Hasil penelitian ini sejalan
Sinyal hangat yang dibawa oleh dengan penelitian yang dilakukan
darah ini menuju hipotalamus akan oleh Hasan Akmal (2018) dengan
meransang area preoptik judul “ Pengaruh Kompres Hangat
mengakibatkan pengeluaran sinyal Terhadap Perubahan Suhu Tubuh
oleh sistem efektor. Sinyal ini akan Pada Pasien Febris” hasil uji
menyebabkan terjadinya analisis univariat didapatkan nilai
pengeluaran panas tubuh yang lebih rata-rata sebelum intervensi yaitu
banyak melalui dua mekanisme hasil mean 38,14 standar deviasi
yaitu dilatasi pembuluh darah 0,61 dengan nilai min 37,3 nilai
perifer dan berkeringat (Potter & max 39,5. Dari hasil penelitian
Perr (Corwin, 2011). dengan uji Kolmogorov-Smirnov Z
Ada 2 jenis kompres yaitu didapat nilai pre p=0,62 dan untuk
kompres hangat dan kompres post p=0,54. Dengan tingkat
dingin. Pada penelitian ini peneliti kemaknaan p >α (0,05) Yang
menerapkan penggunaan kompres dimana p >α (0,05) berarti uji
hangat. Kompres hangat adalah normalitas data berdistribusi
tindakan dengan menggunakan kain normal maka dari itu dilakukan uji
atau handuk yang telah dicelupkan Paired T test, dengan hasil
pada air hangat, yang ditempelkan p=0,0001 dengan tingkat
pada bagian tubuh tertentu kemaknaan p <α (0,05) yang
sehingga dapat memberikan rasa dimana 0,0001<0,05 maka dari itu
nyaman dan menurunkan suhu dapat disimpulkan bahwa adanya
tubuh. Sebagian besar tindakan pengaruh kompres hangat terhadap
penatalaksanaan demam dengan perubahan suhu tubuh pasien febris
kompres yang dilakukan oleh orang di ruangan instalasi gawat darurat
tua terhadap anak yang mengalami puskesmas Tanru Tedong
demam berdasarkan kebiasaan dan Kabupaten Sidrap. Hasil penelitian
bersifat turun temurun (Maharani ini dapat di pergunakan sebagai
dalam Wardiyah 2016). bahan masukan bagi institusi
Hasil penelitian kesehatan dan penanganan
menunjukkan bahwa sebagian besar peningkatan suhu tubuh pada
responden mempunyai suhu tubuh pasien febris.
sebelum diberikan kompres hangat Parasetamol merupakan
antara 37,4oC-37,9oC, sehingga derifat asetanilida yang digunakan
untuk menurunkan demam masih sebagai analgetik antipiretik.
dapat diatasi dengan memberikan Parasetamol sebagai obat golongan

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 4


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

analgetik-antipiretik yang pada saat saluran napas), hepatotoksik dan


ini banyak digunakan oleh dapat meningkatkan waktu
masyarakat. Kelebihan dari perkembangan virus seperti pada
Parasetamol dianggap sebagai zat cacar air (memperpanjang masa
anti nyeri yang paling aman dan sakit). Dosis yang diberikan antara
umumnya obat dalam bentuk cair 10-15 mg/Kg BB akan menurunkan
lebih disukai daripada bentuk padat demam dalam waktu 30 menit
karena mudahnya menelan cairan dengan puncak pada 2 jam setelah
dan keluwesan dalam pemberian pemberian. Demam dapat muncul
dosis, pemberian lebih mudah kembali dalam waktu 3-4 jam.
untuk memberikan dosis yang Paracetamol dapat diberikan
relatif sangat besar, aman dan juga kembali dengan jarak 4-6 jam dari
mudah diatur penyesuaian dosis dosis sebelumnya. Penurunan suhu
untuk anak. Sirup parasetamol yang diharapkan 1,2 – 1,4 oC,
sering digunakan sebagai sehingga jelas bahwa pemberian
antipiretik buat anak-anak, bahkan obat paracetamol bukan untuk
sebagian orang menyediakannya menormalkan suhu namun untuk
sebagai stok dirumah untuk menurunkan suhu tubuh (Nurarif,
menjaga jika anak mereka demam. 2015).
Penggunaan sirup parasetamol Hasil penelitian
hanya mengobati gejala, sehingga menunjukkan bahwa sebagian besar
tidak diminum hingga habis. suhu tubuh balita diatas 37,9oC,
Keberhasilan pengobatan sehingga tindakan yang diberikan
tergantung pada kadar zat aktif adalah dengan cara pemberian
yang dapat mencapai tempat aksi. paracetamol pada anak yang
Kadar yang kurang dari dosis bertujuan untuk menurunkan
efektif akan mempersulit demam anak, dan apabila pada
penyembuhan penyakit. Hal ini bisa waktu 2 jam setelah pemberian
terjadi karena pemberian dosis paracetamol demam muncul lagi
yang kurang atau karena terjadinya maka paracetamol dapat diberikan
penurunan kualitas obat selama kembali. Hal ini sejalan dengan
penyimpanan. Dengan demikian teori dalam Nurarif (2015), yang
kontrol kualitas dan penetapan mana pemberian obat paracetamol
waktu kadaluwarsa obat sangat bukan untuk menormalkan suhu
diperlukan (Arisandi, 2014). namun untuk menurunkan suhu
Paracetamol tidak tubuh.
dianjurkan diberikan pada bayi < 2 Hal tersebut diatas sejalan
bulan karena alasan kenyamanan. dengan penelitian yang dilakukan
Bayi baru lahir umumnya belum oleh Ernawati, dkk (2018) dengan
memiliki fungsi hati yang judul “Pola penggunaan
sempurna, sementara efek samping paracetamol atau ibuprofen sebagai
paracetamol adalah hepatotoksik obat antipiretik single therapy pada
atau gangguan hati. Selain itu, pasien anak” dengan hasil pada
peningkatan suhu pada bayi baru penggunaan paracetamol sebagai
lahir yang bugar (sehat) tanpa obat antipiretik untuk demam anak
resiko infeksi umumnya sebanyak 42,2% responden
diakibatkan oleh factor lingkungan menjawab suhu yang menjadi
atau kurang cairan. Efek samping patokan dalam pemberian obat
parasetamol antara lain: muntah, adalah >37oC dengan pemberian
nyeri perut, reaksi, alergi berupa obat 4 jam sekali (35,3%) dan
urtikaria (biduran), purpura (bintik penurunan suhu dicapai dalam, 2-4
kemerahan di kulit karena jam (44,1%). Penggunaan
perdarahan bawah kulit), ibuprofen mayoritas responden
bronkospasme (penyempitan melaporkan penggunaannya pada

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 4


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

saat suhu tubuh anak > 39oC dapat dilakukan untuk menurunkan
(43,8%) dengan pemberian tiap 4 suhu tubuh antara lain kompres
jam sekali (433,8%) dan penurunan hangat basah, kompres hangat
suhu dicapai dalam <2 jam kering menggunakan buli-buli
(56,2%). hangat, kompres dingin basah
b. Penurunan Suhu Anak Usia 12-24 dengan larutan obat anti septik,
Bulan Dengan Penurunan Demam kompres dingin basah dengan air
Di Desa Larikrejo Kecamatan biasa, kompres dingin kering
Undaan Kabupaten Kudus dengan kirbat es (eskap) (Aden,
Berdasarkan hasil 2010).
penelitian diketahui bahwa Penanganan demam dapat
sebagian besar suhu anak usia 12- berupa tindakan hidroterapi.
24 bulan di Desa Lurikrejo Hidroterapi adalah terapi
Kecamatan Undaan Kabupaten penggunaan air untuk
Kudus setelah dilakukan tindakan menyembuhkan & meredakan
turun sebanyak 18 anak (60,0%), berbagai penyakit dengan cara
sedangkan suhu anak yang tidak tertentu. Ada 2 macam hidroterapi,
mengalami penutunan sebanyak 12 yaitu hidroterapi internal meliputi
orang (40,0%). pemberian minum seperti
Upaya-upaya yang dapat pemberian air putih, susu, jus dan
dilakukan untuk menurunkan suhu lain-lain, sedangkan hidroterapi
tubuh yaitu terapi farmakologis dan eksternal meliputi kompres air
non farmakologis. Upaya non hangat dengan kompres plester,
farmakologis yang dapat dilakukan kompres air hangat dan kompres
yaitu mengenakan pakaian tipis, daun kembang sepatu, sponge bath,
lebih sering minum, banyak serta kompres tepid sponge
istirahat, mandi dengan air hangat, (Kozier, dkk, 2010).
memberi kompres. Upaya Berdasarkan hasil
farmakologis yaitu memberikan penelitian dapat disimpulkan bahwa
obat penurun panas serta setelah diberikan kompres hangat
penggunaan obat antipiretik. suhu tubuh balita mengalami
Pertolongan pertama yang penurunan hal ini karena terapi
dilakukan oleh orang tua untuk penggunaan air untuk
mengatasi kenaikan suhu yang menyembuhkan & meredakan
tinggi tersebut pada umumnya berbagai penyakit dengan cara
adalah dengan memberikan obat memberikan kompres hangat pada
penurun panas berbahan kimia balita. Kompres hangat memiliki
seperti golongan Paracetamol atau pengaruh terhadap perubahan suhu
Asam Salisilat, tetapi untuk tubuh pada anak-anak. Kompres
penanganan pertama dirumah hangat termasuk tindakan mandiri
sebelum pemberian obat-obatan yang harus diketahui oleh semua
bisa dilakukan dengan pemberian tenaga kesehatan begitupun dengan
kompres. Efek samping pemberian orang tua. Maka dari itu diharapkan
obat penurun panas serta bagi orang tua untuk memberikan
penggunaan obat antipiretik adalah tindakan kompres hangat kepada
mual, nyeri perut dan kehilangan anaknya yang mengalami demam.
nafsu makan. Selain hal tersebut Kompres hangat berpengaruh
penggunaan jangka panjang dan karena pembuluh tepi dikulit
dosis besar dapat menyebabkan melebar dan mengalami
kerusakan hati dan reaksi vasodilatasi sehingga pori-pori kulit
hipersensitiv /alergi seperti ruam, akan membuka dan mempermudah
kemerahan kulit, bengkak di wajah pengeluaran panas, sehingga terjadi
(mata, bibir) sesak nafas dan syok. perubahan suhu tubuh. Oleh
Beberapa tindakan kompres yang karena peneliti mengambil

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 4


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

kesimpulan bahwa kompres hangat penurun panas berbahan kimia


berpengaruh terhadap perubahan seperti golongan Paracetamol atau
suhu tubuh pada anak-anak yang Asam Salisilat. Prosedur
mengalami demam. pemberian paracetamol antara lain
Hasil penelitian ini sejalan adalah mencuci tangan sebelum
dengan penelitian yang dilakukan pemberian paracetamol pada anak,
oleh Sri Hartini (2015) dengan pemberian paracetamol 15 mg/kg,
judul “Efektifitas Kompres Air untuk usia 1-6 tahun 60-120
Hangat Terhadap Penurunan Suhu mg/kali, dosis maksimum usia 1-6
Tubuh Anak Demam Usia 1 - 3 tahun 1,2 gr/hari dan penilaian
Tahun Di Smc Rs Telogorejo penurunan suhu pada 4 jam
Semarang” pada penelitian ini, pertama pasca pemberian
sebelum dilakukan kompres air paracetamol. Sedangkan beberapa
hangat rata – rata suhu tubuh anak tindakan kompres yang dapat
mencapai 38,65°C, standar deviasi dilakukan untuk menurunkan suhu
0,45, nilai maximum 39,5, nilai tubuh antara lain kompres hangat
minimum 37,9. Setelah dilakukan basah, kompres hangat kering
kompres hangat, didapatkan hasil menggunakan buli-buli hangat,
yang baik yaitu adanya penurunan kompres dingin basah dengan
suhu tubuh rata–rata suhu tubuh larutan obat anti septik, kompres
menjadi 37,27 °C, standar deviasi dingin basah dengan air biasa,
0,53, nilai maximum 38,2, nilai kompres dingin kering dengan
minimum 36,10. Suhu sesudah kirbat es (eskap) (Asmadi, 2012).
diberikan kompres air hangat yang Menurunkan atau
menunujukan suhu normal dengan mengendalikan dan mengontrol
rata – rata suhu 36,1°C, 37,1°C, demam pada anak dapat dilakukan
37,2°C, 37,3°C, 37,4°C dan suhu dengan berbagai cara, diantaranya
yang masih diatas normal dengan dapat dilakukan dengan pemberian
rata- rata suhu 36,7°C, 36,8°C, antipiretik (farmakologik).
37,8°C, 37,9°C, 38°C, 38,2°C Antipiretik bekerja secara sentral
dengan hasil p value 0,001, ini menurunkan pusat pengatur suhu di
menunjukan ada penurunan suhu hipotalamus, yang diikuti respon
tubuh setelah intervensi. Selain hal fisiologis termasuk penurunan
tersebut diatas penelitian ini juga produksi panas, peningkatan aliran
sejalan dengan penelitian yang darah ke kulit, serta peningkatan
dilakukan oleh Djuwariyah (2011) pelepasan panas melalui kulit
dengan judul “Efektivitas dengan radiasi, konveksi, dan
Penurunan Suhu Tubuh penguapan. Pemilihan antipiretik,
Menggunakan Kompres Air Hangat cara pemberian, dan dosis
Dan Kompres Plester Pada Anak antipiretik penting untuk diketahui
Dengan Demam Di Ruang Kanthil oleh praktisi maupun orangtua
Rumah Sakit Umum Daerah dalam menangani demam, sehingga
Banyumas” diketahui bahwa rata- informasi yang lengkap harus
rata penurunan suhu tubuh sebelum diberikan kepada orang tua pada
diberikan kompres air hangat setiap kunjungan untuk mencegah
adalah 38,39 terjadi penurunan kesalahan pemberian obat dan juga
setelah diberikan kompres air mencegah toksisitas antipiretik,
hangat yaitu menjadi 37,68 (dengan karena penggunaan antipiretik
selisih sebesar 0,71). memiliki efek samping yaitu
Pertolongan pertama yang mengakibatkan spasme bronkus,
dilakukan oleh orang tua untuk peredaran saluran cerna, penurunan
mengatasi kenaikan suhu yang fungsiginjal dan dapat menghalangi
tinggi tersebut pada umumnya supresi respons antibodi serum
adalah dengan memberikan obat (Prayitno, 2015).

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 4


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

Hal tersebut diatas sejalan yaitu setelah 120 menit pemberian


dengan penelitian yang dilakukan obat antipretik terdapat perubahan
oleh Ernawati, dkk (2018) dengan suhu 1,3oC karena efek obat
judul “Pola penggunaan antipretik dapat berlangsung 3 jam
paracetamol atau ibuprofen sebagai setelah pemberian paracetamol.
obat antipiretik single therapy pada Penelitian ini menjelaskan anak
pasien anak” dengan hasil pada yang mengalami demam dan
penggunaan paracetamol sebagai mendapatkan antipretik, mengalami
obat antipiretik untuk demam anak penurunan suhu rata-rata 0.36oC
sebanyak 42,2% responden pada 30 menit setelah pemberian
menjawab suhu yang menjadi antipretik.
patokan dalam pemberian obat c. Hubungan Pemberian Kompres
adalah >37oC dengan pemberian Hangat Dan Paracetamol Pada
obat 4 jam sekali (35,3%) dan Anak Usia 12-24 Bulan Dengan
penurunan suhu dicapai dalam, 2-4 Penurunan Demam Di Desa
jam (44,1%). Parasetamol Larikrejo Kecamatan Undaan
termasuk obat dengan indeks terapi Kabupaten Kudus
yang lebar namun ketidaktepatan Berdasarkan hasil
dalam pembagian dosis akan penelitian diketahui bahwa anak
berpotensi terjadinya subterapetik usia 12-24 bulan di Desa Larikrejo
atau juga overdosis. Pembagian Kecamatan Undaan Kabupaten
sediaan seharusnya dihitung secara Kudus dari 30 responden yang
pasti dalam konsentrasi (mg/ml). diberikan kompres air hangat dan
Hasil penelitian diketahui mengalami penurunan suhu
bahwa sebagian besar suhu tubuh sebanyak 6 orang (20,0%), yang
balita mengalami penurunan setelah diberikan kompres air hangat dan
diberikan paracetamol, beberapa tidak mengalami penurunan suhu
hal yang harus diperhatikan sebanyak 9 orang (30,0%). yang
pemilihan antipiretik, cara diberikan paracetamol dan
pemberian, dan dosis antipiretik mengalami penurunan suhu
penting untuk diketahui oleh sebanyak 12 orang (40,0%), dan
praktisi maupun orangtua dalam yang diberikan paracetamol dan
menangani demam, sehingga tidak mengalami penurunan suhu
informasi yang lengkap harus sebanyak 3 orang (10,0%).
diberikan kepada orang tua pada Hasil uji hubungan dengan
setiap kunjungan untuk mencegah chi square di dapatkan hasil nilai
kesalahan pemberian obat dan juga Pvalue = 0,025 < 0,05 dan chi
mencegah toksisitas antipiretik. square hitung 5,000 >chi square
Hasil penelitian menunjukkan tabel 3,841 artinya Ha diterima dan
adanya penurunan suhu tubuh Ho ditolak, berarti ada hubungan
sampai dengan 4 jam setelah pemberian kompres hangat dan
pemberian parasetamol yang paracetamol pada anak usia 12-24
pertama. Perhitungan efektivitas bulan dengan penurunan demam di
terapi parasetamol menunjukkan Desa Larikrejo Kecamatan Undaan
bahwa penurunan suhu tubuh pada Kabupaten Kudus.
tiap anak yang mendapat terapi Hasil penelitian ini
parasetamol sangat bervariasi diketahui bahwa setelah diberikan
antara 0,7-0.9˚C dengan rata rata kompres hangat diketahui bahwa
penurunan suhu tubuh adalah demam pada anak mengalami
0,9˚C. penurunan suhu tubuh, hal ini
Hasil penelitian ini sejalan sejalan dengan penelitian Roihatul
dengan penelitian yang dilakukan Zahroh, dkk (2017) dengan judul
oleh Thomas, dkk (2008) yang “Efektifitas Pemberian Kompres
dilakukan pada 150 klien anak Air Hangat Dan Sponge Bath

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 4


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

Terhadap Perubahan Suhu Tubuh oleh Hasan Akmal (2018) dengan


Pasien Anak Gastroenteritis” judul “ Pengaruh Kompres Hangat
dengan hasil penelitian Terhadap Perubahan Suhu Tubuh
menunjukkan ada perbedaan suhu Pada Pasien Febris”menunjukkan
tubuh pada anak sebelum dan bahwa dari 17 Responden uji
sesudah tindakan. Pada kompres air analisis bivariat didapatkan nilai
hangat þ=0,000, sponge bath selisih rata-rata skor suhu tubuh
þ=0,005. Sehingga dapat sebelum dan setelah intervensi
disimpulkanbahwa Pemberian yaitu mean 0,65 standar deviasi
sponge bath dalam menurunkan 0,37 dengan nilai min 0,41 dan max
suhu tubuh lebih efektif dari pada 0,80 dengan nilai p =0,0001 dengan
kompres air hangat. tingkat kemaknaan p <α (0,05)
Hasil penelitian diketahui yang dimana 0,0001<0,05 maka
bahwa pemberian kompres hangat dari itu dapat disimpulkan bahwa
pada daerah aksila pada balita lebih adanya pengaruh kompres hangat
efektif karena pada daerah tersebut terhadap perubahan suhu tubuh
lebih banyak terdapat pembuluh pasien febris di ruangan instalasi
darah yang besar dan banyak gawat darurat puskesmas Tanru
terdapat kelenjar keringat apokrin Tedong Kabupaten Sidrap yang
yang mempunyai banyak vaskuler berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
sehingga akan memperluas daerah Selain hal tersebut diats
yang mengalami vasodilatasi yang hasil penelitian ini diketahui bahwa
akan memungkinkan percepatan setelah diberikan paracetamol maka
perpindahan panas dari tubuh ke demam anak akan mengalami
kulit hingga delapan kali lipat lebih penurunan. Hal ini sejalan dengan
banyak serta kompres hangat yang penelitian yang dilakukan oleh
diletakkan pada lipatan tubuh dapat Ernawati, dkk (2018) dengan judul
membantu proses evaporasi atau “Pola penggunaan paracetamol atau
penguapan panas tubuh. ibuprofen sebagai obat antipiretik
Penanganan demam secara awal single therapy pada pasien anak”
sebelum pemberian obat dan dengan hasil pada penggunaan
antibiotik secara tepat dapat paracetamol sebagai obat
dilakukan dengan pemberian antipiretik untuk demam anak
kompres hangat, karena selain sebanyak 42,2% responden
biaya tidak mahal, menjawab suhu yang menjadi
penatalaksanaannya efektif dan patokan dalam pemberian obat
efisien serta bisa dilakukan oleh adalah >37oC dengan pemberian
siapapun baik orang tua maupun obat 4 jam sekali (35,3%) dan
petugas kesehatan. Metode penurunan suhu dicapai dalam, 2-4
kompres hangat merupakan jam (44,1%). Penggunaan
penatalaksanaan demam secara non ibuprofen mayoritas responden
farmakologi yang memberikan melaporkan penggunaannya pada
banyak manfaat diantaranya saat suhu tubuh anak > 39oC
menurunkan suhu tubuh, memberi (43,8%) dengan pemberian tiap 4
kenyamanan dan ketenangan pada jam sekali (433,8%) dan penurunan
anak, dan mengurangi penggunaan suhu dicapai dalam <2 jam
obat penurun demam. Namun bila (56,2%).
anak mengalami demam yang terus Hasil penlitian diketahui
– menerus meskipun sudah diberi pemberian paracetamol dapat
tindakan kompres, orang tua harus menurunkan demam pada balita hal
segera berkolaborasi dengan ini karena antipiretik bekerja secara
dokter. sentral menurunkan pusat pengatur
Hasil penelitian ini sejalan suhu di hipotalamus, yang diikuti
dengan penelitian yang dilakukan respon fisiologis termasuk

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 4


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

penurunan produksi panas,


peningkatan aliran darah ke kulit, SIMPULAN DAN SARAN
serta peningkatan pelepasan panas Hasil penelitian menunjukkan
melalui kulit dengan radiasi,
hasil bahwa Balita diberikan kompres
konveksi, dan penguapan. Namun
hangat sebanyak 15 orang (50,0%),
penggunaan antipiretik memiliki
efek samping yaitu mengakibatkan sedangkan balita yang diberikan
spasme bronkus, peredaran saluran paracetamol sebanyak 15 orang (50,0%),
cerna, penurunan fungsi ginjal dan sebagian besar suhu anak usia 12-24
dapat menghalangi supresi respons bulan di Desa Lurikrejo Kecamatan
antibodi serum. Demam pada Undaan Kabupaten Kudus setelah
sepsis dan penyakit infeksi sangat dilakukan tindakan turun sebanyak 18
berkaitan dengan efektivitas. anak (60,0%), sedangkan suhu anak
Efektivitas penggunaan yang tidak mengalami penutunan
parasetamol terhadap penurunan sebanyak 12 orang (40,0%), ada
suhu tubuh, ketepatan pemberian hubungan pemberian kompres hangat
antibiotika juga mempengaruhi dan paracetamol pada anak usia 12-24
efektivitas penurunan suhu tubuh.
bulan dengan penurunan demam di Desa
Selain itu terapi non farmakologi
(misalnya peningkatan pemasukkan Larikrejo Kecamatan Undaan Kabupaten
cairan, kontrol temperatur Kudus dengan p value = 0,025.
lingkungan) juga mempengaruhi Diharapkan bagi masyarakat untuk lebih
efektivitas terapi parasetamol. meningkatkan dan memperhatikan
Hasil penelitian ini sejalan tentang tujuan dan manfaat penanganan
dengan penelitian yang dilakukan demam pada anak dan balita baik secara
oleh Dita Nururiyanie, dkk (2017) farmokologis maupun secara non
dengan judul “Evaluasi penggunaan farmakologis.
parasetamol intravena pada pasien
Anak rawat inap di RSUD Mas
Amsyar Kasongan Kalimantan DAFTAR PUSTAKA
Tengah” yang menyatakan bahwa Ayu, E.I. 2015.Kompres Air Hangat pada
efektivitas antipiretik diamati Daerah Aksila dan Dahi Terhadap
berdasarkan penurunan suhu tubuh Penurunan Suhu Tubuh pada
sampai dengan 4 jam setelah Pasien Demam di PKU
pemberian parasetamol intravena Muhammadiyah Kutoharjo.Journal
yang pertama. Perhitungan Ners dan Kebidanan vol 3 No. 1,
efektivitas terapi parasetamol 10-14.
intravena menunjukkan bahwa Ari Prayitno, dkk. 2015. Laporan kasus
penurunan suhu tubuh pada tiap berbasis bukti Efektivitas
pasien yang mendapat terapi Kombinasi Parasetamol dan
parasetamol intravena sangat Ibuprofen sebagai Antipiretik pada
bervariasi antara 0,0-3,3˚C dengan Anak. Sari Pediatri, Vol. 17, No. 2,
ratarata penurunan suhu tubuh Agustus 2015. Departemen Ilmu
adalah 0,6 ± 0,94˚C. Hasil evaluasi Kesehatan Anak Fakultas
rasionalitas penggunaan Kedokteran Universitas
parasetamol intravena pada pasien Indonesia/RS Dr. Cipto
anak rawat inap berdasarkan Mangunkusumo, Jakarta.
masing-masing kriteria Arisandi, Yohana dan Andriani,
menunjukkan bahwa penggunaan Yofita.2014. Therapy Herbal
parasetamol intravena dengan Pengobatan Berbagai Penyakit.
ketepatan indikasi sebesar 100%, Jakarta: Eska Media.
ketepatan obat sebesar 50%, Asmadi.2012. Tehnik Prosedural
ketepatan pasien sebesar 100% dan Keperawatan Konsep dan Aplikasi
ketepatan dosis sebesar 8,09%. Kebutuhan Dasar Klien.Jakarta:
Salemba Medika.

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 4


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

Badan Pusat Statistik (BPS).2008. Statistik Anak.http://kesehatanmuslim.com/p


Asmadi.2013. Teknik Prosedural erawatan-demam-pada-anak/.
Keperawatan Konsep dan Aplikasi Diperoleh Desember 2019.
Kebutuhan Dasar Klien.Jakarta: Nanda. 2013. Diagnosa Keperawatan
Salemba Medika Definisi Dan Klasifikasi.
Budiarto, Eko. 2011. Biostatistik Untuk Yogyakarta: Digna Pustaka
Kedokteran Dan Kesehatan Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi
Masyarakat. Jakarta: EGC Penelitian Kesehatan.
Cahyaningrum, Etika Dewi, dkk. 2017. Jakarta:Rineka Cipta
Perbedaan Suhu Tubuh Anak Nurarif.A.H. dan Kusuma.H. (2015).
Demam Sebelum Dan Setelah Aplikasi Asuhan Keperawatan
Kompres Bawang Merah. Berdasarkan Diagnosa Medis
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu- &Nanda NIC-NOC.Jogjakarta:
ilmu Kesehatan, Vol 15 No 2, MediAction
AGUSTUS 2017. Staf Pengajar Nururiyanie Dita, dkk (2017) “Evaluasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan penggunaan parasetamol intravena
Harapan Bangsa Purwokerto pada pasien Anak rawat inap di
Corwin, E. J. 2011. Buku Saku RSUD Mas Amsyar Kasongan
Patofisiologi. Jakarta: EGC. Kalimantan Tengah.The 5th Urecol
Dinkes Jateng. 2018. Presentase cakupan Proceeding. ISBN 978-979-3812-
pelayanan anak balitadi Jawa 42-7. ¹ Magister Farmasi Klinik
Tengah tahun 2019. Dinas Universitas Gadjah Mada.
Kesehatan Jawa Tengah Yogyakarta.
Fauzie, 2014.Angka Kesakitan Bayi dan Nurdiansyah, Nia. 2011. Buku Pintar Ibu
Balita di Indonesia.Dinas dan Bayi. Jakarta: Bukuné.
Kesehatan Nursalam. 2014 . Konsep & Penerapan
Hasan Akmal, 2018. Pengaruh Kompres Metodologi Penelitian Ilmu
Hangat Terhadap Perubahan Suhu Keperawatan, Jakarta: Salemba
Tubuh Pada Pasien Febris. Jurnal Medika
Ilmiah Kesehatan Pencerah. Profil Anak Indonesia.2018. Tentang Status
Volume 7 Nomor 2 Bulan Kesehatan Anak.Departemen
Desember Tahun 2018 ISSN:2089- Kesehatan
9394. Program Studi Profesi Ners Profil Kesehatan Kabupaten Kudus,
STIKES Muhammadiyah Sidrap. 2018.Kejadian Demam pada Balita
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Pengantar di Kabupaten Kudus. Dinas
Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Kesehatan Kabupaten Kudus.
Salemba Medika. Potter dan Perry. 2012. Buku Ajar
Kristianingsih Ani, dkk. 2019. Hubungan Fundamental Keperawatan:
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Konsep, Proses &Praktek.Edisi 4.
Demam dengan Penanganan Vol 1. Jakarta: EGC.
Demam pada Bayi 0-12 Bulan di Riskesdas, 2016.Data penyakit penyebab
Desa Datarajan Wilayah Kerja kematian pada balita. Dinas
Puskesmas Ngarip Kabupaten Kesehatan
Tanggamus Tahun 2018.Midwifery R. Aden. 2010. Seputar Penyakit dan
Journal Vol.4, No.1, Januari Gangguan Lain pada Anak.
2019.Program DIV Kebidanan, SIKLUS: Yogyakarta.
STIKes Aisyah Pringsewu, Roihatul Zahroh, dkk, 2017. Efektifitas
Lampung. Pemberian Kompres Air Hangat
Kozier.Barbara, dkk. 2010. Buku Ajar Dan Sponge Bath Terhadap
Fundamental Keperawatan: Perubahan Suhu Tubuh Pasien
Konsep, Proses dan Praktik, Edisi Anak.Jurnal Ners LENTERA, Vol.
7 Volume 1. Jakarta: EGC 5, No. 1, Maret 2017. Program
Mansur, Arif Rohman. 2014. Perawatan Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Demam pada Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 4


Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume 12 No 1, Hal 35 – 49, Januari ISSN 2087-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama 4154

Rosalina, Vivi. 2018.Analisis Kadar Sedian


Parasetamol Syrup Pada Anak
Terhadap Lama Penyimpanan Dan
Suhu Penyimpanan.Jurnal
ParaPemikir Volume 7 Nomor 2
Juni 2018.p-ISSN:2089-5313. e-
ISSN:2549-5062. Prodi DIII
Farmasi, Stikes Bhakti husada
Madiun Indonesia
Septiari, Bety Bea. 2012. Mencetak Balita
Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua.
Yogyakarta : Medical Book.
Sodikin. 2012. Prinsip Perawatan Demam
Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk
Penelitian, Bandung Alfabeta
Sumarmo, Poorwo, dkk. 2010. Buku Ajar
Infeksi & Pediatrik Tropis Edisi
Kedua. Jakarta: Ikatan Dokter
Indonesia
Thomas, S. Vijakumar, C dkk. 2008.
“Comparative Effectiveness of
Tepid Sponging and Antipyretic
Drug Versus Only Antipyretic Drug
in the Management of Fever Among
Children. Volume 46, Indian
Universitas Gadjah Mada:
Yogyakarta.
Wardiyah, Aryanti. 2016. Perbandingan
Efektivitas Pemberian Kompres
Hangat dan Tepid Sponge terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Anak yang
Mengalami Demam RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi
Lampung.Journal Ilmu
Keperawatan – Volume 4, No. 1,
45.

HUBUNGAN PEMBERIAN… NOOR, LAILATUL, 4

Anda mungkin juga menyukai