Disusun oleh:
JOKO SANTOSA
NIM : 2019122032
Latar Belakang : Tindakan mandiri perawat yang dapat digunakan untuk mengurangi
kenaikan suhu tubuh pada pasien demam adalah dengan memberikan kompres bawang
merah. Bawang merah mengandung senyawa sulfur organic yaitu Allylcysteine sulfoxide
(Alliin). Bawang merah yang digerus akan melepaskan enzim alliinase yang berfungsi
sebagai katalisator untuk alliin yang akan bereaksi dengan senyawa lain misalnya kulit
yang berfungsi menghancurkan bekuan darah. Kandungan minyak atsiri dalam bawang
merah juga dapat melancarkan peredaran darah sehingga peredaran darah menjadi lancar.
Kandungan lain dari bawang merah yang dapat menurunkan suhu tubuh adalah
florogusin, sikloaliin, metialiin, dan kaemferol.
Tujuan: Mengetahui pengaruh kompres bawang merah terhadap demam pada anak di
Puskesmas Kecamatan Ngadirojo.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design, serta
rancangan penelitian yang akan digunakan penulis adalah one group pre test-post test
design. Sampel penelitian adalah seluruh anak yang menderita demam di Kecamatan
Ngadirojo 30 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive.
Analisis data dilakukan dengan uji normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk yang
dilanjutkan analisis dengan menggunakan uji statistik parametric dengan Wilcoxon.
Hasil : Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji statistik parametric dengan hasil uji
wilcoxon test, diperoleh nilai significancy 0,001 (p < 0,05), secara statistik terdapat
perbedaan rerata pemberian kompres bawang merah yang bermakna sebelum dan sesudah
selama 1 hari dan hasil rerata sebelum pemberian kompres bawang merah 38,3 ◦ C dan
sesudah pemberian kompres bawang merah 36,3 ◦.
Simpulan : Ada perbedaan signifikan pada suhu tubuh anak sesudah pemberian kompres
bawang merah
PENDAHULUAN
Demam disebabkan oleh dikatakan demam apabila suhu rektal >
paparan panas yang berlebihan 38oC dan pada bayi usia lebih dari 3
(overhating), dehidrasi atau kekurangan bulan apabila suhu aksila dan oral lebih
cairan, alergi maupun karena gangguan dari 38,3oC. Demam diklasifikasikan
sistem imun. Gejala demam dapat menjadi beberapa jenis, misalnya
dipastikan dari pemeriksaan suhu tubuh demam berdarah, kejang demam dan
yang lebih tinggi dari rentang normal. demam. (Susilaningsih, 2016).
Dikatakan demam, apabila pada World Helath of Organization
pengukuran suhu rektal >38oC (WHO) pada tahun 2016
(100,4oF) atau suhu oral >37,8oC atau memperkirakan jumlah kasus demam di
suhu aksila >37,2oC (99oF). Sedangkan Dunia mencapai 16 – 33 juta dengan
pada bayi berumur kurang dari 3 bulan, 500 – 600 ribu kematian tiap tahunnya.
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.4
Hasil Uji Wilcoxon Pengukuran Suhu Tubuh Sebelum dan Sesudah Pemberian
kompres Bawang Merah (n:36)
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Negative Ranks 36a 18.50 666.00
Suhu Sesudah - Suhu Positive Ranks 0 b
.00 .00
Sebelum Ties 0 c
Total 36
Test Statisticsa
Suhu Sesudah -
Suhu Sebelum
Z -5.240b
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Sumber : Data Diolah (2021)
PEMBAHASAN
Hasil penelitian penggunaan bawang merah
berdasarkan wilcoxon juga merupakan pengobatan
menunjukan hasil sebagai tradisional Cina yang
berikut:ada pengaruh suhu memandang demam sebagai
tubuh sebelum dan sesudah ekspresi panas dalam
pemberian kompres bawang menanggapi sebuah patogen
merah yang ditunjukkan eksternal. Prinsip pengobatan
dengan nilai uji wilcoxon berusaha membantu untuk
sebelum pemberian kompres sepenuhnya mengekspresikan
bawang merah nilai rerata 38,3 demam dan menghilangkan
dan sesudah pemberian kelebihan panas, terutama
kompres bawang merah nilai melalui penggunaan obat-
rerata 36,3 dengan nilai p-value obatan herbal. Septiatitin
0,001 < α. (0,05. De nga n (2009) dan Tusilawati (2010)
nilai (ρ < 0,05) dapat memiliki pendapat yang sama
disimpulkan bahwa terdapat dengan Holt and Edwin (1986)
perbedaan suhu tubuh yang yang menyatakan bahwa
bermakna antara sebelum dan ramuan pengobatan herbal
setelah kompres bawang yang dapat menurunkan
merah. Hasil penelitian ini demam pada anak adalah
sejalan dengan penelitian menggunakan bawang merah.
Rachmad (2012) yang Tusilawati (2010) menyatakan bahwa
mengemukakan bahwa umbi bawang merah memiliki berbagai
semakin besar massa bawang kandungan yang sangat penting dalam
merah yang diberikan maka menjaga kesehatan tubuh. Hal tersebut
semakin sedikit jumlah waktu sependapat dengan Utami (2013) yang
yang dibutuhkan untuk menyatakan bahwa kandungan bawang
menurunkan suhu campuran, merah yang dapat mengobati
sehingga semakin efektif demam antara lain: floroglusin,
dalam menurunkan suhu. sikloaliin, metialiin, dan kaemferol
Sehingga dapat dikatakan yang dapat menurunkan suhu tubuh
bahwa bawang merah asli dan minyak atsiri yang dapat
lebih efektif dalam melancarkan peredaran darah.
menurunkan suhu dibanding
dengan ekstrak bawang KESIMPULAN
merah, atau dengan kata lain Berdasarkan hasil penelitian
ekstrak bawang merah tidak pada pemberian kompres bawang merah
mempunyai pengaruh dalam pada anak demam, pada hasil analisis
penurunan suhu. dan pembahasan yang telah diuraikan
Fakta ini sejalan dengan oleh peneliti di bab sebelumnya, dapat
pendapat Santich dan Bone diambil kesimpulan beberapa hal
(2008) menyatakan bahwa sebagai berikut :
Holt and Edwin. 1986. Ramuan Rachmad, Suryani, S., & Gareso, PL.
Pengobatan Herbal. RGC : Jakarta (2012). Penentuan Efektifitas
Bawang Merah dan Ekstrak
Mahdiyah, Dede, dkk. 2015. Bawang Merah (Allium Cepa var.
Perbedaan Efektifitas Kompres Hangat ascalonicum) dalam Menurunkan
Basah Dan Suhu Badan. Program Studi Fisika,
Plester Kompres Terhadap Jurusan Fisika, Fakultas MIPA,
Penuruan Suhu Tubuh Anak Demam Universitas Hasanuddin Makassar
Typhoid
diakses pada hari Jumat 26 Ridha, H. 2014. Buku Ajar Keperawatan
Januari 2017 pukul 20.00 Anak. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
WIB Santich dan Bonne. 2018. Macam-
https://scholar.google.co.id/scholar? Macam Tumbuhan Herbal. Nuha
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Jurnal+ Medika : Yogyakarta
Kompres+Hangat+untuk+mengatas