Umur :
P : Peneliti, I : Informan
P Assalamualaikum pak
I Waalaikumsalam warahmatulloh.
P Perkenalkan saya Febi Septiani, mahasiswi magister
keperawatan dari UNDIP. Disini saya ingin melakukan
penelitian pak terkait dengan kualitas hidup dari pasien yang
menjalani pengobatan di rumah sakit.
I Iya..
P Jadi nanti bapak bisa ceritakan pengalamannya, perasaanya
bagaimana selama menjalani pengobatan.
I Iya
P Jadi nanti bapak bisa ceritakan pengalamannya, perasaanya
bagaimana selama menjalani pengobatan.
I Iya
P Nanti untuk kerahasiannya akan saya jaga juga pak, nanti
untuk namanya saya kasih singkatan saja seperti partisipan
menjadi p.
P Untuk waktunya mungkin kurang lebih 30 sampai 60 menit ya
pak.
I Iya
P Langsung saja ya pak, bapak bisa ceritakan bagaimana bapak
melihat diri bapak sejak mrnjalani pengobatan tuberkulosis
ini?
I Sejak menjalani pengobatan ya mba, jadi saya itu gak pernah 1.
berpikir sama sekali kalau Saya mau sakit kayak gini, jadi 2.
saya itu orangnya enerjik sehat banget, tidak merokok bahkan 3.
itu sampai sakit paru-paru itu ya saya heran saya sama sekali 4.
nggak ya saya paling sama istri saya keluar kota motor 5.
Motoran sampai Jogja sampai Jakarta sampai ke mana mana. 6.
Nggak papa kok tiba tiba kok sakit, sakitnya paru-paru itu lo. 7.
Yang identic penyakit itu kan merokok dan lain lain. Padahal 8.
kan saya kehidupan pola sehat sudah benar benar saya jaga, 9.
maka itu pengalaman saya sejak mengalami sakit itu. Berat 10. L
badan saya turun sampai 10 kg lebih. 11.
P Bapak bisa ceritakan juga dari pengobatan itu kan minum
obat ya pak?
I Iya..
P Ada perasaan seperti bosan tidak pak?
I Kalau… kalau… apa e… malah setelah pengobatan saya ndak 12.
pernah merasa bosan. Tapi sebelum itu saya pernah putus asa 13.
dalam artian saya sudah ke dokter sampai lima kali lima kali 14.
resep itu kan berarti 1,3 hari sudah 15 hari menjelang sakit 15.
kemudian diketahui paru-paru itu. Saya sempat putus asa 16.
dalam artian minum obat lo sehari, saya ndak pernah putus asa 17.
kepada Allah, tapi ya sudahlah terserah ini Allah mau apa 18.
terserah, itu saya nggak mau minum obat, tapi setelah apa 19.
diketahui penyakit saya terus diberi pengobatan ya saya, apa 20.
ya mengikuti dokternya aja. Cuma yang kemarin sempat ada 21.
aturan baru untuk apa itu, itu rujukannya itu kan, kan saya 22.
harus ke biasanya saya akan ke tugu dan kemudian kemarin 23.
tiba tiba, mau dipindah ke Medika. Ya rs Medika kan saya 24.
sudah katakana dengan istri saya ini kalo ini sulit sulit saya 25.
istri saya yang meminta ke sana rujukan, tetapi saya karena 26.
saya ke sana, menunggu sampai dua jam menunggu sampai 27.
dua jam ternyata saya tidak dibutuhkan Cuma dikasih itu saja 28.
tanda tangan sudah. Besok lagi ke tugu lagi. Nah bahkan saya 29.
nanti kalau ini suruh pindah saya hentikan karena saya sudah 30.
mau lebih dari enam bulan. Saya berhenti saya nggak mau apa 31.
pengobatan lagi saya anggap sudah sembuh, uang saya nggak 32.
merasakan apa apa bahkan saya akibat obat itu malah saya 33.
jadi nggak pernah asam urat tinggi jadi asam yang tinggi, 34.
seperti itu kan. Makanya saya, saya mau berhenti saya pengen 35.
berhentinya karena itu ada efek sampingnya kayak asam 36.
uratnya jadi tinggi 14,5 itu kan badannya sakit semua, dan 37.
saya ngomong ngomong sama passion waktu menunggu 38.
dokternya belum datang itu kan begitu semua, karena obatnya. 39.
Maka saya berfikir kalau saya harus pindah ke Medika saya 40. L
hentikan pengobatan nya. Terus saya nggak minum obat, saya 41. L
kembali lagi gitu lo, saya berpikir begitu saya. 42.
P Bagaimana pengalaman bapak sejak mengalami tuberkulosis
paru?
I Hari kesembilan itu, tadi saya kalau ke rs jam 7 itu juga 43.
karena tetangga saya melihat begitu saya memaksa melihat 44.
saya begitu, ayo pakde saya antar ke rs. Saya ndak mau, 45.
sampai 3x itu kan dites lab kan, dies lab itu, kalau jam 7 sudah 46.
berangkat, nanti jam 3 setengah 4 dokter dateng, pak ghozali 47.
ini hasil labnya sudah, hasilnya bagus. Sampe gitu tapi waktu 48.
itu covid lagi tinggi-tingginya, kalau bapak disini resiko bapak 49.
pulang saja, ya saya pulang. Itu 3 hari berturut-turut kayak 50.
gitu. Kalau dirumah malem gitu lagi saya sakit gak bisa 51.
bernafas lagi, batuk, sampe kayak gitu sampe 3x akhirnya 52.
ndak sembuh-sembuh itu tadi yang buat saya putus asa minum 53.
obatnya. Sudah itu ponakan saya kerja disitu karena tau saya 54.
dikasih obat, biasanya kalau saya batuk minum 1 sendok saja 55.
terus sudah teler. Itu satu botol saya minum 2x ndak ada 56.
pengaruhnya. Sampai pagi saya bilang keistri saya besok 57.
datang keapotik cari, tanya obat batuk yang paling bagus 58.
mana beli, itu sebelum saya ditangani dokter spesialis, seperti 59.
itu. Bahkan pagi itu buat batuk gitu lagi, saya minum saking 60.
sakitnya. Tapi malah ndak sembuh. Saya inget dokternya udah 61.
akrab dengan saya. Pak ghozali lab 1x lagi ndak usah di rs. 62.
Karena saya tau itu didokter Bambang itu kan, ternyata 63.
mereka diagnosanya itu kalau ndak demam berdarah, tipes. 64.
Nah itu kan gitu disuruh tempat lain hasilnya bagus lagi, terus 65.
ya itu mbak saya sebelum itu pengalaman spiritual saya, saya 66.
tidur kalau malam jam 3 saya ndak tidur lagi saya sholat. 67.
Allah itu memberi saya dengan saya sedikit tidur saya sehat, 68.
saya diberi itu, saya nyetir itu sampai sumatera, pernah nyetir 69.
28 jam, saya berenti 15 menit saya ndak dibangunin nanti 70.
bangun sudah sehat lagi. Seperti itu alhamdulillah, ngedit juga 71. L
gitu kadang tau-tau sudah jam 2 harus saya hentikan, saya 72. L
tidur satu jam kan bangun sudah jam tiga. 73.
P Mungkin pertanyaan selanjutnya ya pak.. tadi kan pengalaman
bapak sudah diceritakan, bapak sudah berapa lama menjalani
pengobatan ini?
I Sudah 6 bulan ini, ini masuk ke 6 bulan 74.
P Waktu bapak menjalani pengobatan, kegiatan yang bapak
lakukan dirumah apa saja?
I Ya saya usahakan.. e.. ya biasa-biasa saja, yang harus saya 75.
kerja kan saya kerja kan yang bisa saya kerja kan ya saya 76.
kerjakan. Yang penting yang penting nasehat dokter nggak 77.
boleh begini begini saya laksanakan seperti makan apa itu gak 78.
boleh ini gak boleh ini itu aja. Tapi untuk pekerjaan yang lain 79.
lain saya itu orangnya nggak bisa diem kerja aja pengen ya 80.
malah samping itu jadi kolam saya kerja biasa aja nggak bisa 81. L
diam orangnya
P Jadi setiap hari kerja ya pak?
I Iya jadi saya orangnya yang bisa saya kerja kan saya kerja 82.
kan.
P Bagaimana perasaan bapak saat tau sakit paru-paru?
I Iya itu tadi mba, saya heran saja wong aku gak ngerokok, 83.
wong maaf ini pertama kali dokternya tanya ntah dokter atau 84.
tenaga medis saya gak tau. Tibatiba tanya bapak satu hari 85.
berapa bungkus. Ya tanyanya begitu. Saya ndak merokok, dari 86.
kecil saya ndak merokok. 87.
P Sampai sekarang perasaan apa yang bapak rasakan?
I Ya heran, ya saya cuman segala sesuatu kembali ke Allah, 88.
saya begitu, orang itu apa, sakit itu, sakit aja, Allah yang 89.
menentukan bukan sakitnya itu kalau orang nggak pernah 90.
berfikir kalau orang sakit nya itu paru-paru atau flek atau 91.
TBC.
P Apakah ada perasaan sedih, kecewa atau marah?
I Saya itu alhamdulillah saya ini, saya tidak katakan saya tidak 92.
orang yang beragama sangat kuat tapi segala sesuatu nya 93.
kembalikan kepada Allah itu saja.. Jadi mau saya sakit, mau 94.
apa, itu ya pokoknya saya gembira terus karena walaupun 95.
sakit itu saya rasakan memang badan sakit, atau orang lain 96.
melihat saya seperti itu bahkan, berat badan saya turun sampai 97.
10 kg lebih, tapi saya tetap bergembira karena itu datangnya 98.
dari Allah bahkan orang lain sama saya kalau orang sini 99.
memanggil saya pakde jadi kebetulan kalau misalkan ada 100.
orang yang sakit sering datangnya ke sini itu, nggak ke dokter 101.
tapi ke sini tapi dia bilang pakde kalo gini gini gini nanti 102.
Cuma saya beri air putih, saya bacakan alfatihah, sembuh. 103.
Kemudian kemarin tanya, sama saya, pakde pakde sakit 104. L
sendiri itu gimana? Apa minta sembuh atau ndak? Oh ndak 105. L
saya kalau sakit nggak pernah minta sembuh tetapi penyakit 106. L
ini dari Allah. Maka saya bilang ya sudah kalau Allah yang 107. L
memberi saya Bahagia senang saja berarti baik buruk 108. L
tergantung Allah. Jadi kalau misalkan nggak pernah minta 109. L
segera disembuhkan buat Allah ini engkau yang memberi tapi 110. L
kalau misalkan engkau yang memberi maka berarti engkau 111. L
mengurangi dosa dosaku, makah yaitu saya gembira saja terus 112. L
ya sudahlah berarti beri aku kekuatan untuk menghadapi yang 113. Ll
kau Cobakan itu aja dari saya. 114. LL
P Gakpapa pak
I itu setelah itu saya lihat istri saya tidur ngorok ya saya tau, 187. L
terus saya jam 3 kurang seperempat ada salam kepada saya 188. L
assalamualaikum. Bahasa jawa itu artiya ini temapt bapak, 189. L
saya jam tiga kurang seperempat itu mungkin saya halusinasi 190. L
tapi saya tidak halusinasi saya lihat istri saya kasian 10 hari 191. L
nemenin saya dia ndak tidur, waktu puasa itu kan subuh nya 192. L
jamsetengah 5 sekarang jam 4 kurang 5 menit sudah subuh. 193. L
Waktu itu kan masih jam 4 kurang seperempat itu suara 194. L
itudatang lagi kok jenengan mboten jawab artinya kok anda 195. L
tidak jawab, gitu, apa tidak suka yang tadi. Opo mboten kerso 196. L
sengmau. Bahasa jawa tapi suaru itu Bahasa jawa mboten 197. L
kerso sengmau. Kalau anda tidak seneng yang tadi saya ganti, 198. ;
ruangan yang kedua subhanallah lebih indah lagi ruangannya 199. L
itu saya baru berfikir waktu saya ini sudah datang sementara 200. L
izrail datang, ya saya santai saja, apalagi kalau guru ngaji ini 201. L
diceritakan orang orang yang punya amalan baik, apa sebelum 202. L
meninggal itu dikasih tau temaptnya, lalu saya berfikir gini oh 203. L
ya Allah apa waktu nanti saya sampai yaumul hisab, kalau ya 204. L
begitu segerakan saja ya Allah, ada azan subuh itu, terus istri 205. L
saya bangun. (menangis) Saya bilang keistri saya sampai 206. L
nangis mah tadi saya begini begini, sudah nanti kalau sampai 207. L
saya ndak ada tenang aja, ndak ada siapa siapa ada Allah, 208. L
yang harus kamu pegang, anakmu yang satu sudah ini, santai 209. L
saja semua ada Allah. Ya istri saya nangis. Yang kasian itu 210. L
anak saya yang dilampung itu ditelvon bisa agak bisa pulang 211. L
naik pesawat, padahal itu kan pandemic gak boleh dia udah 212. L
nyevbrang lo sampe merak tapi mau masuk kesini ambil bis 213. L
jurusan semarang ndak bisa suruh pulang sama petugasnya, 214. L
sampe dia video call, sudah sampai sini ndak boleh. Terus 215. L
kakknya istrinya meninggal terus saya pake hp saya sendiri 216. L
japri saya bilang papa gapapa, kamu pulamg saja urus istrimu. 217. L
Terus yasudah, dari situ saya gak pernah berfikir saya mau 218. L
mati mau apa ya itu lah segalanya balik. Kalau saya mati 219. L
sekarang berarti potensi saya tidakmenambah keburukan, 220. L
kalau saya masih hidup saya masih ingin mendekatkan diri 221. L
kepada Allah.
P Ada pengalaman bapak dari keluarga maupun orang lain yang
tahu bapak sakit paru-paru ini?
I O… kalau anu dulu mbak.. Saya kemarin waktu sakit saya 222. L
sempat tanya sama dokter dok apa saya penyakit ini keturunan 223. K
karena ibu saya dulu begitu tapi ibu saya puluhan tahun sudah 224. K
nggak ada nah saya dulu waktu kecil ditinggal ibu saya saya 225. K
masih SD masih kelas dua tapi saya tahu ibu saya masih sakit 226. K
itu karena dulu bapak saya kan kerjanya itu salah satu 227. K
pekerjaan nya salah satu perusahaan bonafit ya jadi punya 228. K
dokter ibu saya sakitnya paru-paru terus kemarin saya sama 229. K
dokter dijawab apa bisa keturunan.. o.. ndak pak kalau 230. K
keturunan Endak kalau ditularkan bisa. Kata dokter gitu 231.
I Iya tetap dikembalikan ke Allah. Semoga ini amal baik saya, 287.
nanti kalau kamu berhasil kamu tularkan ke orang lain ya..
P Mungkin ada hal lain pak dari keluarga agar tetap semangat
dalam menjalani pengobatan?
I Ya motivasi, teman-teman banyak yang ngasih motivasi 288. L
seperti itu, yang penting gini mba segala sesuatudikembalika, 289. L
kita beragama saya seorang muslim Allah segala sesuatu. 290. L
Motivasinya itu tok pikiran saya sudah kalau saya ceritakan 291. L
gak selesai-selesai. 292.