Anda di halaman 1dari 5

Dokter : assalamualaikum, permisi bapak ibu apakah ada yang bisa saya bantu?

Suami pasien : waalaikumsalam dokter iya silahkan tolong prisa istri saya. Istri saya sudah dua
hari mengeluh sakit perut,, padahal menurut hasil pemeriksaan bidan yang terahir
belum waktunya untuk melahirkan.

Dokter : baik bapak permisi ya saya periksa dulu istri bapak.

Suami pasien : baik dokter silahkan.

Dokter : sebelum saya periksa apakah boleh saya mengajukan pertanyaan untuk diaknosa
awal ibu bapak?

Pasien : iya dokter silahkan.

Dokter :permisi ibu,, mohon maaf saya ingin bertanya. Apakah ibu berkenan benjawab
pertanyaan saya?

Pasien : iya dokter saya siap menjawabnya.

Dokter : keluhan apa yang ibu rasakan selama ini dan sejak kapan ibu merasakannya?

Pasien : begini dok, saya merasakan nyeri pada perut saya. Rasanya itu kadang datang
kadang juga tiba” hilang dok. Tetapi, saya merasakannya itu ketika janin saya
bergerak dokter, jika janin saya tidak bergerak saya tidak merasakan sakit.

Dokter : sejak kapan ibu merasakan itu?

Pasien : saya merasakannya sejak dua hari lalu dok, sebelum saya langsung kerumah
sakit ini.

Dokter : apakah selama ibu merasakan sakit itu ada sesuatu yang keluar dari kemaluan
ibu? Seperti flek atau cariran yang berupa lendir.

Pasien : tidak dok, saya hanya merasakan sakit saja tidak mesakan ada cairan yang keluar
dari organ intim saya.

Dokter : apakah pergerakan janin ibu aktif

Pasien : iya dokter pergerakannya sangat aktif, kadang dalam satu jam saya merasakan
lebih dari 5 kali dok.

Dokter : apakan ibu sudah mengkonsumsi obat-obatan dari bidan atau yang ibu beli
sendiri di apotik?

Pasien : belum dok. Karena saya belum pergi kebidan dan saya juga tidak membeli obat.
Menurut perkiraan saya awalnya saya akan melahirkan. Tetapi saya ingat
perkataan bidan sewaktu saya melakukan pemeriksaan terahir sekitar 2minggu
yang lalu bahwasannya sekarang ini masih bukan waktunya saya untuk
melahirkan.

Dokter : apakah ibu mempunyai riwat penyakit sebelumnya?. Seperti hipertensi, diabetes
mellitus, asma, alergi, penyakit jantung dan atau ibu sudah melakukan operasi
sebelumnya?

Pasien : tidak dokter.


Dokter : apakah untuk sekarang ini ibu merasakan nyeri seperti yang ibu katakana tadi?

Pasien : iya dokter. Tetapi, rasa nyerinya sudah hilang lagi.

Dokter : baik, kalau begitu saya lanjutkan nggeh ibu untuk pertanyaanya?

Pasien : baik dokter silahkan.

Dokter : kalo boleh saya tau lagi apa didalam keluarga ibu ada riwayat penyakit Seperti
hipertensi, diabetes mellitus, asma, alergi, penyakit jantung, kolesterol dan atau
penyakit sistemik lainnya didalam keluarga?.

Pasien : tidak juga dokter.

Dokter : apakah dalam keluarga ibu juga ada riwayat keguguran atau hamil bayi kembar?.

Pasien : tidak ada juga dokter.

Dokter : kalo boleh saya tau ini kehamilan yang keberapa ya ibu?.

Pasien : ini kehamilan saya yang kedua dok, saat saya hamil anak yang pertama saya
tidak merasakan nyeri perut seperti kehamilan saya yang sekarang

Dokter : apakah sebelumnya ibu pernah merokok, mengkonsumsi alcohol, jamu atau
obat-obatan lainnya?

Pasien : tidak dokter. Saya hanya mengkonsumsi obat-obatan yang di beri oleh bidan
atau dokter kandungan saja. Saya tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan
lainnya. Dan untuk rokok saya tidak mengkonsumsinya juga suami pun juga tidak
merokok dokter.

Dokter : kalau untu makanan ibu bagai mana.

Pasien : Alhamdulillah dokter kalo menurut saya untuh pola maka saya teratur dan untuk
gizi yang saya konsumsi sudah seimbang untuk ibu hamil. Karena, suami saya
sendiri bekerja sebagai ahli gizi dan suami saya sendiripun yang mengatur semua
kebutuhan gizi dalam keluarga saya. Saya juga rutin mengkonsumsi tablet FE
yang di berikan bidan juga saya rutin mengkonsumsi susu ibu hamil dua kali
dalam sehari.

Dokter : baik. kalau untuk status gizi ibu baik. Kalau boleh saya bertanya bolehkah saya
bertanya tentang riwayat mentruasi ibu?.

Pasien : iya dokter boleh.

Dokter : pertama kali ibu menstruasi itu saat ibu berusia berapa ya? Dan untuk siklus ibu
bersih dari haid berapa hari? Juga untuk haidnya sendiri biasanya berapa hari
terus untuk mengganti pembalutnya biasanya berapa kali sehari?.

Pasien : kalau untuk awal saya menstruasi itu sepertinya sejak saya berusia 12 tahun
dokter. Kalau untuk siklusnya biasanya saya sekitar 27 atau 28 hari. Dan untuk
lama haidnya kadang 5 sampai 6 hari kadang saya juga mengganti pembalut saat
haid 2-3 kali dalam sehari.

Dokter : baik. Kalau boleh saya tau ibu menikah saat usia berapa tahun ya bud an sudah
berapa tahun lama pernikahan ibu?
Pasien : saya menikah sejak saya berusia 19 tahun dok dan kalau untuk sekarang sya
sudah menikah sekitar 7 tahun.

Dokter : mohon maaf bu mungkin pertanyaan saya untuk yang satu ini sedikit privasi
apakah ibu atau bapak berkenan untuk menjawabnya?

Pasien&suami : iya dokter kami berkenan untuk memjawabnya?

Dokter : ibu melakukan hubungan seksual untuk pertama kalianya saat berusia berapa
tahun ya bu?.

Pasein : saya melakukannya saat saya berusia 19 tahun dokter, setelah saya menikah
dengan suami saya.

Dokter : baik ibu terimakasih untuk jawabannya.

Pasien : sama-sama dokter.

Dokter : kolau boleh saya tau ibu menggunakan kontrasepsi apa ya bu?.

Pasien : saya menggunakan KB suntik dok.

Dokter : sejak kapan ya bu, ibu menggunakannya?.

Pasien : sejak sekiitar tahun 2010 dok dan saya hanya menggunakan selama 3 tahun
setelah itu saya berhenti dokter.

Dokter : dalam data yang tertera pada buku KIA ibu bahwasannya usia kehamilan ibu
sudah memasuki usia ke 40 menuju 41 munggu, untuK HPHT ( hari pertama haid
terahir ) yaitu tanggal 1 september 2015, untuk taksiran kelahiran yakni tanggal 8
juni 2016, gerakan janin dirasakan sejak usia kandungan 4 bulan, untuk ahir tes
kehamilan yakni ahir bulan september 2015 setelah terlambat haid 2 minggu, dan
untuk awal USG yakni pada usia kehamilan 13 minggu, iminisasi juga sudah
suntik TT sekali pada usia kehamilan 7 bulan, dan untuk ANC sudah melakukan
sebanyak 3 kali, satu kali di puskesmas dan 2 kali di rumah sakit. Apakah itu
benar ibu?

Pasien : iya dokter benar.

Dokter : kalau boleh saya tau ibu sekarang tinggal bersama keluarga besar apa hanya
dengan suami dan anak pertama ibu?

Pasien : saya hanya tinggal bersam suami dan anak saya dok tidak dengan keluarga
besar.

Dokter : apakah ibu sering melakukan pekerjaan yang beret.

Pasien : tidak juga dok, soalnya dirumah ada mbak yang membantu saya meskipun jika
sore mbaknya pulang.

Dokter : apakah ibu juga pernah ada riwayat penanganan obtetri atau juga ginekologi?

Pasien : tidaj juga dok.

Dokter : baik pertanyaannya sudah selesai ibu bapak. Setelah ini saya akan melakukan
pemeriksaan fisik kepada ibu dan mungkin untuk hasilnya akan bisa di ketahui
setelah 1 jam dari saya setelah selesai memeriksa.
Pasien : baik dokter silahkan.

Dokter : untuk bapak, bapak boleh menemani ibu selama proses pemeriksaan jika bapak
berkenan dan ini juga untu menambah semangat ibu agar ibu tidak merasakan
ketakutan selama proses pemeriksaan, supaya ibu juga erasa tenan dan rileks.

Suami pasien : baik dokter saya berkenan menemani istri saya smapai proses pemeriksaan
selesai.

Dokter : dan mungkin untuk hasilnya nanti bisa saya langsung sampaikan kepada bapak
karena bapak adalah kepala keluarga, dan semoga semuanya hasilnya nanti baik
atau buruknya bapak akan memberikan keputusan yang terbaik untuk tindakan
selanjudnya. Dan jangan lupa pula saat mengambil keputusan jangan tergesa-gesa
bapak bisa bermusyawarah terhadap keluarga besar bapak dan ibu, agar jika
seandainya terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan tidak ada satu pihak yang
disalahkan.

Suami pasien : baik dokter, insaallah apapun hasil dari pemeriksaan nanti baik atau tidaknya
hasil dan apapun keputusan yang harus saya ambil saya aka berunding kepada
keluarga besar saya,, agar bisa menyelamatkan istri dan calon anak saya,, juga
jika ada hal buruh yang terjadi tidah ada pihak yang akan disalahkan.

Dokter : baik kalau begit terimakasih untu semua pertanyaan yang saya tanyakan sudah
bapak dan ibu jawab semuan,, dan sekarang saya akan menyiapkan semua
peralatan pemeriksaan nya. Untuk ibu silahkan berbaring di brangka tersebut dan
untuk mempermudah akan di bantu oleh asisten saya.

Pasien : baik dokter.

Dokter : sus tolong bantu ibunya untu mengganti pakaian dan naik ke atas berangka agar
tidak kesulitan

Asisten dokter : baik dok akan saya bantu ibunya untuk mempersiapkanya.

Dokter : terimakasih banyak sus.

Asisten dokter: sama-sama dokter dan ini memang sudah kewajiban saya.

Dokter : baik sekarang kita mulai untuk pemeriksaanya, untuk ibu rileks ya tidak usah
tegang, ibu sudah di temani suami ibu juga.

Pasien : baik dokter.

Dokter : apakah ibu sudah siap?

Pasien ; sudah dok.

Dokter : baik akan saya mulai.

Setelah beberapa waktu pemeriksaanya dilakukan ahirnya pemeriksaanya selesai


tetapi untuk hasilnya belum bisa dilihat karena juga harus menunggu hasil dari
laboratorium.

Dokter : baik untuk pemeriksaannya sudah selesai dan untuk hasilnya jika sudah selesai
akan langsung saya berikan kepada bapak dan untuk waktu menunggu ibu dan
bapak bisa menunggu di ruangan yang sudah di siapkan di sebelah agar ibu bisa
beristirahat sejenak.

Suami pasien : baik dokter terimakasih banyak untuk bntuannya.

Dokter : sama-sama bapak dan jangan berterimakasih ini sudah kewajiban saya
membantu anda dan istri anda,, seharusnya saya yang harus berterimakasih karena
anda dan istri anda suga percaya kepada sya untuk memeriksa kandungan dan
calon anak anda.

Suami pasien : kalau begitu kami permisi ya dok dan sekali lagi terimakasih.

Dokter : siap bapak,, silahkan dan untuk keruangannya agar di antar oleh asisten saya.

Suami pasien : baik dok,, assalamualaikum wr wb.

Dokter : waalailumsalam wr wb.

Anda mungkin juga menyukai