Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO KONSELING ODHA

Disusun Oleh :

Berliana Oktapiani P

Betty Sulistya

Endah Rahayu

AKADEMI FARMASI MAHADHIKA

Ciracas, Jakarta Timur

2017-2018
Pada suatu hari ada seorang ibu-ibu berusia 35 tahun mendatangi Rumah Sakit
dengan keluhan Buang air besar cair terus-menerus selama kurang lebih 3 bulan,
berat badan turun drastis, mual, muntah, kelelahan, sakit kepala serta sering
berkeringat di malam hari, sariawan yang cukup banyak. Dari keluhan tersebut
dokter menyuruh perawat mengambil sedikit darah pak irwan untuk di uji di
laboratorium. Dari hasil uji laboratorium pak irwan positif menderita penyakit
HIV/AIDS, dokter meresepkan obat untuk bu ani dan mengarahkan ke apotek
untuk konseling.

Peran

Berliana : pasien

endah : notulen

betty sulistya : apoteker

tahap konseling

didalam ruangan konseling

konselor : selamat siang Bu ( sambil mempersilahkan duduk ) perkenalkan


saya Apoteker di apotek ini, nama saya betty. Maaf saya bicara dengan bapak
siapa?

Pasien : iya selamat siang juga bu, nama saya bu Ani.

Konselor : sebelum ibu kesini, dokter telah menelepon saya dan


memberitahukan tentang penyakit yang ibu derita atau alami sekarang.
sebelumnya, apakah ibu berobat kesini sendirian?

Pasien : iya bu

Konselor : apakah ibu sudah berkeluarga ?

Pasien : iya bu, suami saya sudah meninggal.

Konselor : sebelumnya turut berdukacita bu, ibu sudah punya anak berapa?
Pasien : saya sudah punya anak 2 bu.

Konselor : apakah ibu ada waktu sekarang buat saya ? ada yang ingin saya
bicarakan

Pasien : silahkan bu, apa yang akan kita bicarakan.

Konselor : begini bu, saya harapkan ibu dapat tabah dan sabar atas penyakit
yang ibu derita, sebagaimana yang disampaikan oleh dokter kepada saya tentang
penyakit ibu, dengan berat hati saya ingin memberitahukan kepada ibu bahwa ibu
positif menderita penyakit HIV. Tapi kita dari tim medis akan tetap berusaha
memberikan yang terbaik kepada ibu, kita percaya dengan kerjasama dengan
dokter dan juga ibu kedepannya akan lebih baik karena bagi Tuhan tidak yang
tidak bisa diobati bu.

Pasien : iya bu, sebenarnya saya sudah tahu tadi dari dokter, saya sangat
terpukul saat dokter memberitahukan bahwa saya menderita penyakit ini, saya
tidak mengerti ini berasal dari mana, banyak orang berkata penyakit ini
disebabkan karena sering berhubungan seksual dengan beda pasangan, saya tidak
pernah melakukan hal seperti itu, suami saya juga bisa saya pastikan tidak, karena
dia sangat baik. Sayangnya dia sudah meninggal karena kecelakaan.

Konselor : jika ibu percaya bahwa suami ibu tidak seperti itu, berarti
penyakit ini tidak berasal dari suami ibu. Penyakit HIV bisa menular juga dari
transfusi darah..

Pasien : transfusi darah bu?

Konselor : iya bu, apakah ibu pernah melakukan transfusi darah ?

Pasien : saya baru ingat saat saya melahirkan anak yang kedua 6 tahun
yang lalu saya pernah mendapatkan transfusi darah dari tetangga saya tapi sudah
pindah dan saya dengar-dengar dia sudah meninggal.

Konselor : apakah ibu tahu dia meninggal karena apa?

Pasien : saya tidak tahu bu.


Konselor : apakah pada saat ibu melakukan transfusi darah dokter tidak
mengidentifikasi terlebih dahulu darah yang hendak ditransfusikan pada ibu?

Pasien : tidak bu, saat itu saya sangat benar-benar membutuhkan darah
jadi dokter tidak sempat mengidentifikasi darah tetangga saya.

Konselor : sayang sekali bu, seharusnya dokter perlu melakukan cek


laboratorium dulu. Apakah saat ibu melakukan transfusi darah anak ibu sudah
keluar dari rahim ibu?

Pasien : sudah bu.

Konselor : baiklah bu, sekarang saya mau menjelaskan obat yang diresepkan
oleh dokter dulu ya bu

Pasien : baik bu.

Konselor : di dalam resep dokter memberikan 3 kombinasi obat yaitu


tenofovir tablet 300 mg diminum 1 kali sehari 1 tablet pagi hari , lamivudin tablet
150 mg 1kali sehari 2 tablet pagi hari , dan efavirenz tablet 600 mg diminum 1
kali sehari 1 tablet di pagi hari. Ketiga obat ini bisa diminum setelah makan ya bu,
obat ini akan mengurangi risiko penularan virus dan memperlambat
perkembangan virus. Tapi Obat ini mempunyai efek samping yaitu mula, muntah,
berat badan menurun.

Pasien : baiklah bu.

Konselor : saya harapkan ibu mengubah pola hidup yang sehat ya bu, rajin
berjemur di pagi hari batasnya sampai jam 9 pagi. Perlu juga saya sarankan
kepada ibu sebaiknya anak-anak ibu juga harus benar-benar dijaga kesehatannya
karena HIV ini menyerang daya tahan tubuh dan sangat cepat penularannya.

Pasien : saya sudah mengerti bu, saya juga berencana akan menitipkan
anak-anak saya pada keluarga yang lain karena saya juga akan terbuka pada
keluarga, saya tidak ingin menyembunyikannya, saya tidak sanggup bila mereka
tertular.
Konselor : baiklah bu, tapi ibu juga harus tetap semangat dan optimis bisa
sembuh, karena semangat adalah modal ibu untuk memulai terapi pengobatan ini.
Diharapkan setiap 3 bulan sekali ibu harus datang kembali ke RS ini untuk
mengetahui perkembangan kesehatan ibu setelah mengkonsumsi obat ini, ibu
harus patuh minum obatnya jangan sampai terlewat.

Pasien : iya bu.

Konselor : maaf bu boleh tidak ibu ulang aturan pakai obat yang sudah saya
jelaskan

Pasien : tenofovir tablet 300 mg diminum 1 kali sehari 1 tablet pagi hari ,
lamivudin tablet 150 mg 1kali sehari 2 tablet pagi hari , dan efavirenz tablet 600
mg diminum 1 kali sehari 1 tablet di pagi hari. Ketiga obat ini bisa diminum
setelah makan.

Konselor : sudah tepat bu. Terimakasih semoga lekas sembuh ya bu.

Pasien : iya terimakasih kembali bu.

Anda mungkin juga menyukai