Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DESKRIPSI PELAKSANAAN ROLEPLAY

2.1.1 Setting Tempat

Rumah Sakit

2.1.2 Setting Waktu

Pagi Hari

2.1.3 Pembagian Peran

1. Narator : Ira Adelia


2. Perawat 1 : Syifa Inayati
3. Perawat 2 : Vinola Adiesty Pratami
4. Perawat 3 : Eva Daya Nababan
5. Perawat 4 : Meike Dwi Ratna Gea
6. Pasien 1 : Cika Oktavia
7. Pasien 2 : Husnul Hotimah
8. Pasien 3 : Lala Delva Santi
9. Pasien 4 : Miftahur Rohmah
10. Pasien 5 : Rani Rizma Al Fatiha H
11. Pasien 6 : Indah Agustiani

2.2 SKENARIO ROLEPLAY

Pada Suatu Pagi, Perawat melakukan konseling berkelompok pada pasien penderita
HIV. Konseling tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pasien penderita
HIV bahwa pentingnya meningkatkan kepatuhan pengobatan.
Perawat 1 : “ Selamat pagi, ibu-ibu semua.”

Semua Pasien : “ Selamat pagi, ners”

Perawat 2 : “ Bagaimana kabar ibu-ibu hari ini?”

Semua Pasien : “ Alhamdulillah baik ners”

Perawat 3 : “Sebelumnya kami akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya


ners Eva “

Perawat 4 : “Saya ners Meike”

Perawat 1 : “Saya ners Syifa”

Perawat 2 : “Dan saya ners Vinola”

Perawat 3 : “Karena ibu-ibu sudah pada kumpul semua, kami disini tujuannya
adalah untuk melakukan konseling pada ibu-ibu disini”

Perawat 4 : “Iya kami akan melakukan konseling kepatuhan pengobatan kepada


ibu-ibu”

Perawat 1 : “Waktunya sekitar 30 menit saja, bagaimana ibu-ibu? Sepakat?”

Semua Pasien : “ Sepakat”

Perawat 2 : “Baik ibu-ibu nanti kita akan membahas bagaimana resiko-resiko


yang akan timbul jika ibu-ibu melakukan ketidakpatuhan dalam
pengobatan dan mengevaluasi kepatuhan ibu-ibu minum obat ARV”

Setelah semuanya berkumpul dan semuanya sepakat menjalani konseling. Konseling


pun dimulai.

Perawat 3 : “ Nah sebelumnya ada yang ingin menyampaikan atau menceritakan


permasalahan atau pengalaman selama mengkonsumsi obat ARV?”

Pasien 1 : “Saya ners”


Perawat 4 : “ Baik silahkan perkenalkan namanya bu”

Pasien 1 : “Saya bu Cika . Jadi sudah 1 tahun ini saya konsumsi obat ARV, tapi
saya takut jika saya konsumsi terus menerus akan ada efek samping
yang buruk untuk tubuh saya. Jadi bagaimana ya ners?”

Perawat 1 : “ Baik, terimakasih ibu Cika. Jadi begini bu memang ketika kita
mengkonsumsi obat-obatan dalam waktu yang lama tentunya bisa
mengalami efek samping dari obat. Tetapi bagi penderita HIV dimana
penyakit yang dialami adalah penyakit seumur hidup, maka obat juga
harus diminum secara konsisten ibu.”

Perawat 2 : “ Benar bu, Selain itu gaya hidup yang sehat juga diperlukan untuk
menjaga kesehatan, seperti dengan tidak merokok,tidak minum
alcohol, makan-makanan yang bergizi dan olahraga rutin”

Perawat 3 : “ Nah untuk efek samping dari obat, cara mengatasinya tergantung
dari efek samping apa yang ibu rasakan”

Pasien 2 : “ Kalau efek sampingnya jadi kurang nafsu makan bagaimana ners?’

Perawat 4 : “ Kalau ibu merasa jadi kurang nafsu makan,ibu bisa coba makan
sedikit-sedikit tapi sering. Ibu juga bisa minum suplemen atau obat
penambah nafsu makan namun sebaiknya dikonsultasikan dulu
kedokter ya bu”

Pasien 2 : “ Oh jadi begitu ya ners”

Pasien 3 : “ Ners selama saya konsumsi obat ARV juga kadang saya jadi suka
diare, mual muntah dan badan saya jadi lemas ners”

Perawat 1 : “Jika efek samping yang ibu rasakan diare dan mual muntah, ibu bisa
coba untuk menghindari makanan berlemak, makanan berminyak atau
terlalu pedas dan ibu juga jangan lupa jaga asupan nutrisi dan minum
air yang cukup dan bisa ditambah dengan obat diare”

Pasien 4 : “ Ners bagaimana jika efek samping yang saya dapat itu sulit tidur?
Soalnya saya sering merasa sulit tidur dan mudah lelah ners”

Perawat 2 : “ Kalau sulit tidur, ibu bisa coba untuk usahakan tidur malam teratur
dan terjadwal, dibantu dengan olahraga dan jangan konsumsi kafein ya
bu.

Pasien 4 :” Iya ners akan saya coba”

Setelahnya para perawat mempersilahkan pasien untuk bertanya

Perawat 3 : “ Ibu-ibu sekalian ada yang ingin ditanyakan?”

Pasien 5 : “ Saya ners”

Perawat 3 : “ Silahkan bu perkenalkan namanya”

Pasien 5 : “ Saya bu Rani. Begini ners, apakah memang kami semua harus
benar-benar rutin konsumsi obat ARV ners? Atau ada alternative lain?

Perawat 4 : “ Iya bu, saya akan mencoba menjelaskan kenapa penting minum
obat arv secara terus menerus. ARV ini merupakan jenis obat yang
dapat memperlambat perkembangan virus. ARV bekerja dengan
menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk
menggandakan diri dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4.

Pasien 5 :” Jadi begitu ya cara kerja obatnya ners?”

Perawat 1 : “ Benar bu, Jadi selama mengonsumsi obat antiretroviral ini, dokter
akan memonitor jumlah virus dan sel CD4 untuk menilai respons
pengidap terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 akan dilakukan tiap 3–
6 bulan. Sedangkan pemeriksaan HIV RNA, dilakukan sejak awal
pengobatan, lalu dilanjutkan tiap 3–4 bulan selama masa pengobatan.
Agar perkembangan virus dapat dikendalikan, maka pengidap harus
segera mengonsumsi ARV begitu didiagnosis mengidap HIV.

Pasien 6 : “ Jadi benar-benar harus rutin ya ners konsumsi obatnya?”

Perawat 2 : “Iya, ibu. Karena risiko pengidap HIV untuk terserang AIDS akan
semakin besar jika pengobatan ditunda, karena virus akan semakin
merusak sistem kekebalan tubuh. Selain itu, penting bagi pengidap
untuk mengonsumsi ARV sesuai petunjuk dokter. Konsumsi obat yang
terlewat hanya akan membuat virus HIV berkembang lebih cepat dan
memperburuk kondisi pengidap.”

Pasien 6 :” Jadi, selain meminum obat ARV ini, apa saja yang perlu saya
lakukan untuk mempercepat kesembuhan saya Ners?”

Perawat 3 :”Sebaiknya selain minum obat. Ibu-ibu juga perlu mencegah


komplikasinya dengan mengkontrol dan jalani pengobatan HIV
dengan teratur, Jalani gaya hidup sehat dan selalu jaga kebersihan,
Hindari penggunaan jarum suntik, merokok, dan mengonsumsi
alkohol, Lakukan pemeriksaan rutin sistem reproduksi, serta hindari
tempat ramai.”

Pasien 1 : “Jadi selain minum obat juga harus menjalani gaya hidup sehat serta
harus pemeriksaan rutin sistem reproduksi ya ners?”

Perawat 4 :” Benar sekali bu, hal tersebut juga perlu dilakukan.Nah ibu-ibu disini
apakah sudah rutin minum obatnya ?”

Pasien 2 :” Kalau saya sih rutin ners, Cuma ya itu kadang efek sampingnya
muncul juga”

Pasien 3 :” Iya ners saya juga rutin minum obatnya”


Pasien 4 :” Saya sampai sekarang rutin kok ners tidak pernah bolong minum
obatnya”

Perawat 1 : “ Wah, bagus sekali ibu-ibu sudah rutin konsumsi obatnya. Ibu-ibu
yang lain bagaimana? Apa ada yang minum obatnya tidak teratur?”

Pasien 5 : “Kalau saya pernah beberapa kali gak minum obat karna diare dari
efek samping obatnya ners”

Pasien 6 :”Iya ners, saya juga pernah gak teratur minum obat”

Perawat 2 : “ Ibu-ibu obat ARV itu harus rutin diminum. Ibu-ibu tidak perlu
khawatir tentang efek samping yang akan ibu-ibu alami karena seiring
waktu efek samping yang ringan akan membaik.

Perawat 3 :” Benar , ibu-ibu juga jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter ya”

Pasien 1 : “ Baik terimakasih ners atas penjelasannya”

Perawat 4 :” Sama-sama ibu. Jadi ibu-ibu harus rutin minum obat sesuai anjuran
dokter agar virus HIV tidak berkembang lebih cepat dan tidak
memperburuk kondisi ibu-ibu.

Pasien 2 :” Baiklah ners, kami akan melanjutkan terapi obat saya sesuai yang
sudah diresepkan dan saya juga akan melakukan kegiatan yang
mendukung pencegahan biar tidak terjadinya komplikasi lanjut.

Pasien 5 : baik ners, kami akan melanjutkan terapi obat agar meminimalisir
tertularnya orang lain

Perawat 3 : baik, ibu - ibu telah selesai pertemuan kita pada hari ini apakah ada
yang ingin ditanyakan

Semua pasien : tidak ners..


Perawat 2 : baik ibu kalau tidak ada yang ditanyakan, untuk itu kita jadwalkan
pertemuan selanjutnya di 3 hari kedepan apakah ibu – ibu bersedia

Semua pasien : bersedia ners

Perawat 3 : baik sampai jumpa kembali dan selamat pagi

Para perawat pun kembali ke ners station dan pasien pun beristirahat

Anda mungkin juga menyukai