Disusun Oleh:
2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdhulillah, Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Triase Bencana MASS Triage (Move, Assesment, Sort, Send)”. Terima kasih kami
ucapkan kepada dosen pengampu yang telah membantu kami baik secara moral maupun
materi. Terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman anggota kelompok 7B3 yang telah
membantu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menjadi acuan agar
penulis dapat menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan pembaca dan dapat bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kelompok 7B3
DAFTAR ISI
BAB 1 ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
A. Triase............................................................................................................................... 6
B. Prinsip-Prinsip Triase...................................................................................................... 6
PENUTUP................................................................................................................................ 17
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 17
B. Saran. ............................................................................................................................ 17
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana Alam Di Indonesia sering terjadi, karena indonesia termasuk daerah dengan
tingkat kerentanan bencana cukup tinggi. berbagai ancaman bencana alam mengintai
Indonesia , Mulai dari Gempa Bumi, Tsunami, Banjir, Tanah Longsor hingga letusan Gunung
Api (kemenkes RI,2016). Penanganan dalam penyelamatan korban bencana perlu dilakukan
dengan cepat dan segera sesuai dengan kebutuhan pasien. Triage adalah suatu cara untuk
menseleksi atau memilah korban berdasarkan tingkat kegawatan. Menseleksi dan memilah
korban tersebut bertujuan untuk mempercepat dalam memberikan pertolongan terutama pada
para korban yang dalam kondisi kritis atau emergensi sehingga nyawa korban dapat
diselamatkan. Triage dilakukan segera dan tepat waktu, penanganan yang segera dan tepat
waktu akan segera mengatasi masalah pasien dan mengurangi terjadi kecacatan akibat
kerusakan organ. Pengkajian dilakukan adekuat dan akurat, data yang didapatkan dengan
adekuat dan akurat menghasilkan diagnosa masalah yang tepat (Kemenkes RI,2016). Triase
adalah salah satu prinsip utama dari manajemen yang efektif dari keadaan darurat besar.
Triage berasal dari kata Perancis "trier", yang berarti memisahkan, mengkategorikan atau
mengklasifikasikan, dan mengacu pada kategorisasi, klasifikasi, dan prioritas pasien dan
orang yang terluka, berdasarkan kebutuhan mendesak mereka untuk pengobatan. Triage
diartikan sebagai proses memilah pasien menurut tingkat keparahannya. Pasien akan
mendapatkan pelayanan sesuai kondisi dan tingkat kegawatan (Bazyar, J., Farrokhi, M., &
Khankeh, H, 2019).
Ada beberapa macam sistem triase yang dapat digunakan untuk penanggulangan
bencana seperti START triage system, SALT (Sort-Assess-Lifesaving Interventions-
Treatment/Transport), MASS triage (Move, Assess, Sort, Send), Sieve Triage, MASS
Gathering Triage. Sistem triase yang dapat di gunakan salah satunya dengan menggunakan
mass triage (Move, Assess, Sort, Send). Sistem ini adalah sistem triase bencana yang
digunakan di Amerika Serikat. Meskipun sistem ini didasarkan pada sistem triase START, itu
mengklasifikasikan yang terluka orang sebelum pemeriksaan individu. Ini termasuk empat
tahap bergerak, mengevaluasi, mengklasifikasikan dan mentransfer. Sistem ini, yang
algoritmanya sangat mirip dengan metode triase SALT, memiliki empat tag: merah, kuning,
hijau dan hitam (Bazyar, J., Farrokhi, M., & Khankeh, H, 2019).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN TEORI
A. Triase
Triage adalah suatu cara untuk menseleksi atau memilah korban berdasarkan tingkat
kegawatan. Menseleksi dan memilah korban tersebut bertujuan untuk mempercepat dalam
memberikan pertolongan terutama pada para korban yang dalam kondisi kritis atau emergensi
sehingga nyawa korban dapat diselamatkan(Kemenkes RI,2016). Triase adalah salah satu
prinsip utama dari manajemen yang efektif dari keadaan darurat besar (Bazyar, J., Farrokhi,
M., & Khankeh, H, 2019). Triase adalah proses pemilahan pasien mana yang berisiko
meninggal, berisiko mengalami kecacatan, atau berisiko mengalami perburukan kondisi
klinisnya apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis, dan mana pasien yang dapat
menunggu atau ditunda penanganannya (Ariyani, H., & Rosidawati, I. (2020). Triase dalam
pelayanan gawat darurat merupakan proses pengumpulan setiap informasi dari pasien,
mengkategorikan dan memprioritaskan kebutuhan pasien dan merupakan bagian dari upaya
manajemen patient safety (Astuti, Z., Nurjannah, M., & Widyastuti, D, 2018).
B. Prinsip-Prinsip Triase
Triage seharusnya segera dan tepat waktu, penanganan yang segera dan tepat waktu
akan segera mengatasi masalah pasien dan mengurangi terjadi kecacatan akibat kerusakan
organ. Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat, data yang didapatkan dengan adekuat dan
akurat menghasilkan diagnosa masalah yang tepat. Keputusan didasarkan dari pengkajian,
penegakan diagnose dan keputusan tindakan yang diberikan sesuai kondisi pasien. Intervensi
dilakukan sesuai kondisi korban, penanganan atau tindakan yang diberikan sesuai dengan
masalah/keluhan pasien. Kepuasan korban harus dicapai, kepuasan korban menunjukkan
teratasinya masalah. Dokumentasi dengan benar, dokumentasi yang benar merupakan sarana
komunikasi antar tim gawat darurat dan merupakan aspek legal (Kemenkes RI, 2016).
Sistem MASS triage adalah sistem triase bencana yang digunakan di Amerika Serikat.
Meskipun sistem ini didasarkan pada sistem triase START, itu mengklasifikasikan yang
terluka orang sebelum pemeriksaan individu. Ini termasuk empat tahap bergerak,
mengevaluasi, mengklasifikasikan dan mentransfer. Sistem ini, yang algoritmanya sangat
mirip dengan metode triase SALT, memiliki empat tanda: merah, kuning, hijau dan hitam.
Diizinkan tindakan terapeutik dalam model ini termasuk pembukaan jalan napas, mengontrol
perdarahan, suntikan antidotum dan dekompresi dada. Setelah melakukan tindakan untuk
grup merah ini, lalu kuning dan hijau kelompok dipertimbangkan, masing-masing (Bazyar, J.,
Farrokhi, M., & Khankeh, H, 2019).
D→ Dead/ Meninggal
➢ pasien immediate/Segera
1) Menilai ABC dengan cepat:
- Apakah jalan napas terbuka? Buka secara manual
- Apakah pasien bernafas? Jika tidak, Expectant/ berharap dan
lanjutkan
- Apakah ada perdarahan yang tidak terkontrol? Tetapkan tekanan
langsung (jangan ragu untuk menggunakan tourniquet!)
- Apakah ada kemungkinan cedera fatal? Jika ya, Expectant/ berharap
2) Perbaiki ancaman hidup segera.
3) Hitungan akurat pasien immediate/segera.
4) Apakah transportasi tersedia untuk siapa saja sekarang? Lalu Pindah!
3. Sort (Menyortir/ mengurutkan)
1) Setiap orang harus dapat menyelesaikan langkah “ move/Pindah” dan
“Assess/Menilai” dari Triase.
2) "sort/Urutkan" membutuhkan tingkat keterampilan penilaian pasien di luar
pertolongan pertama dasar.
3) Jika Anda tidak dapat "Mengurutkan", maka pastikan bahwa layanan
medis darurat yang sesuai sedang dalam perjalanan dan terus "move dan
Assess/ menilai".
➢ Sort dengan menggunakan “ID-ME”:
Immediate = Segera
Delayed = Tertunda
Minumum = Minimal
Expectant =Mengharapkan
Dead = Mati
Sort/ urutkan mereka berdasarkan penilaian individu, kemudian lanjutkan
perawatan yang menyelamatkan jiwa.
➢ Sort Immediate/ Segera (Warna Merah)
1) Cedera yang mengancam nyawa atau anggota tubuh
2) Biasanya masalah ABC persisten
Contoh:
– Tidak responsif, perubahan status mental, kesulitan bernapas parah, perdarahan
tak terkendali, amputasi proksimal, membiru, nadi cepat dan lemah.
➢ Sort Delayed/ Tertunda (Warna Kuning)
1) Membutuhkan perawatan medis definitif, tetapi tidak boleh memburuk
dengan cepat jika perawatan awal tertunda
Contoh: Luka dalam atau patah tulang terbuka dengan perdarahan terkontrol dan
denyut nadi yang baik; amputasi jari; cedera perut dengan tanda vital stabil.
➢ Sort Minimal (Warna Hijau)
1) “Berjalan Terluka”
2) Diperlakukan dan dilepaskan (sebaiknya tanpa transportasi)
3) Sumber bantuan "sukarelawan"
Contoh: Lecet, memar, laserasi ringan, tidak ada cedera yang nyata.
➢ Sort Expectant/ mengharapkan (Warna Hitam)
1) Terluka parah dengan sedikit atau tanpa peluang untuk bertahan hidup
2) Sumber daya perawatan tidak digunakan pada awalnya
3) Sumber daya kenyamanan digunakan jika tersedia
4) Ingat kematian bisa berjam-jam atau berhari-hari lagi!
5) Memerlukan penilaian ulang dan transportasi: – Jika hidup setelah semua
pasien segera diangkut, resusitasi per sumber daya yang tersedia.
4. Send/ Mengirim
1) Sintaks tradisional
Immediate/Segera (Warna Merah) →Delayed/Tertunda (Warna Kuning)
→Minimal(Warna Hijau)→ Expectant/Berharap (Warna Hitam)
2) Tujuan
Mengangkut atau melepaskan semua pasien hidup secepatnya
3) Berfokus pada Misi
Kirim pasien Minimal (Warna Hijau) dengan Pasien Immediate/segera
(Warna Merah) jika ruang yang tidak terpakai tersedia di kendaraan.
4) Fasilitas perawatan sekunder untuk poin minimal (Warna Hijau) atau
perawatan dan pelepasan di tempat kejadian.
5) Memanfaatkan bus, taksi, kereta api, kapal, dll
WORKSHEETS (LEMBAR KERJA) TUGAS
Kelas : PSIK 7B
Kelompok : 7b3
Skenario:
B. Asses/ Menilai
C. Sort/ Menyortir
Sort dengan menggunakan “ID-ME”:
1. Immediate = Segera (Warna Merah)
2. Delayed = Tertunda (Warna Kuning)
3. Minumum = Minimal (Warna Hijau)
4. Expectant =Mengharapkan (Warna Hitam)
5. Dead = Mati
D. Send (Mengirim)
Mengirim pasien ke rumah sakit dan fasilitas
perawatan sekunder dengan urutan sebagai
berikut:
1. Pasien kategori Immediate
(warna merah) terlebih dahulu.
2. Pasien kategori Delayed
(Warna Kuning) setelah pasien
kategori Immediate.
3. Pasien kategori Minimal
(Warna Hijau) setelah pasien
kategori Delayed
4. Pasien kategori Expectant
No Keterangan Deskripsi
(Warna Hitam) setelah pasien
kategori Minimal.
Send bertujuan untuk mengangkut semua
pasien yang hidup secepatnya untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut di fasilitas
kesehatan. Atau melepaskan pasien yang
kategori minimal jika tidak memerlukan
perawatan lanjutan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran.
Ariyani, H., & Rosidawati, I. (2020). Literature Review: Penggunaan Triase Emergency
Severity Index (ESI) di Instalasi Gawat Darurat (IGD) . Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi , 143-152.
Association, A. M. (t.thn.). MASS TRIAGE Chapter 1 part B. Dipetik November 04, 2021,
dari Basic Disaster Life Support: https://slidetodoc.com/mass-triage-chapter-1-part-b-v-2/
Astuti, Z., Nurjannah, M., & Widyastuti, D. (2018). Studi Fenomenologi : Peran Perawat
Dalam Penetapan Level Triase. Jurnal Care Vol .6, No.2, , 131-137.
Bazyar, J., Farrokhi, M., & Khankeh, H. (2019). Triage Systems in Mass Casualty Incidents
and Disasters: A Review Study with A Worldwide Approach . Open Access Maced J Med Sci
, 482-494.
Kemenkes RI (2016). Pusat Krisis Kesehatan K. Dipetik November 02, 2021, dari
Kementrian Kesehatan RI: https://pusatkrisis.kemkes.go.id/5-kejadian-bencana-alam-besar-
di-indonesia