Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TRIASE BENCANA

MASS TRIAGE (MOVE, ASSESS, SORT, SEND)

Disusun Oleh:

1. Siti Rohama 1810201098


2. Nur Afifah Juni M 1810201099
3. Masriyati Vitria Savitri 1810201100
4. Feni Sabrina 1810201101
5. Edtincia Helen Puspa K 1810201102
6. Windi Angraini 1810201103
7. Anis Priyani 1810201104
8. Syilvia Puspa Ananda 1810201105
9. Adevia Putri Sekar N 1810201106
10. Novita Sri Rahayu 1810201107
11. Linda Ayu Riska 1810201108
12. Siti Nur Khalimah 1810201109
13. Emi Hermawati 1810201110

PROGRAM STUDI KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdhulillah, Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Triase Bencana MASS Triage (Move, Assesment, Sort, Send)”. Terima kasih kami
ucapkan kepada dosen pengampu yang telah membantu kami baik secara moral maupun
materi. Terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman anggota kelompok 7B3 yang telah
membantu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menjadi acuan agar
penulis dapat menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan pembaca dan dapat bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 03 November 2021

Kelompok 7B3
DAFTAR ISI

BAB 1 ........................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5

C. Tujuan ............................................................................................................................. 5

BAB II........................................................................................................................................ 6

TINJAUAN TEORI ................................................................................................................... 6

A. Triase............................................................................................................................... 6

B. Prinsip-Prinsip Triase...................................................................................................... 6

C. Mass triage (Move, Assess, Sort, Send) ......................................................................... 6

BAB III .................................................................................................................................... 17

PENUTUP................................................................................................................................ 17

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 17

B. Saran. ............................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bencana Alam Di Indonesia sering terjadi, karena indonesia termasuk daerah dengan
tingkat kerentanan bencana cukup tinggi. berbagai ancaman bencana alam mengintai
Indonesia , Mulai dari Gempa Bumi, Tsunami, Banjir, Tanah Longsor hingga letusan Gunung
Api (kemenkes RI,2016). Penanganan dalam penyelamatan korban bencana perlu dilakukan
dengan cepat dan segera sesuai dengan kebutuhan pasien. Triage adalah suatu cara untuk
menseleksi atau memilah korban berdasarkan tingkat kegawatan. Menseleksi dan memilah
korban tersebut bertujuan untuk mempercepat dalam memberikan pertolongan terutama pada
para korban yang dalam kondisi kritis atau emergensi sehingga nyawa korban dapat
diselamatkan. Triage dilakukan segera dan tepat waktu, penanganan yang segera dan tepat
waktu akan segera mengatasi masalah pasien dan mengurangi terjadi kecacatan akibat
kerusakan organ. Pengkajian dilakukan adekuat dan akurat, data yang didapatkan dengan
adekuat dan akurat menghasilkan diagnosa masalah yang tepat (Kemenkes RI,2016). Triase
adalah salah satu prinsip utama dari manajemen yang efektif dari keadaan darurat besar.
Triage berasal dari kata Perancis "trier", yang berarti memisahkan, mengkategorikan atau
mengklasifikasikan, dan mengacu pada kategorisasi, klasifikasi, dan prioritas pasien dan
orang yang terluka, berdasarkan kebutuhan mendesak mereka untuk pengobatan. Triage
diartikan sebagai proses memilah pasien menurut tingkat keparahannya. Pasien akan
mendapatkan pelayanan sesuai kondisi dan tingkat kegawatan (Bazyar, J., Farrokhi, M., &
Khankeh, H, 2019).

Ada beberapa macam sistem triase yang dapat digunakan untuk penanggulangan
bencana seperti START triage system, SALT (Sort-Assess-Lifesaving Interventions-
Treatment/Transport), MASS triage (Move, Assess, Sort, Send), Sieve Triage, MASS
Gathering Triage. Sistem triase yang dapat di gunakan salah satunya dengan menggunakan
mass triage (Move, Assess, Sort, Send). Sistem ini adalah sistem triase bencana yang
digunakan di Amerika Serikat. Meskipun sistem ini didasarkan pada sistem triase START, itu
mengklasifikasikan yang terluka orang sebelum pemeriksaan individu. Ini termasuk empat
tahap bergerak, mengevaluasi, mengklasifikasikan dan mentransfer. Sistem ini, yang
algoritmanya sangat mirip dengan metode triase SALT, memiliki empat tag: merah, kuning,
hijau dan hitam (Bazyar, J., Farrokhi, M., & Khankeh, H, 2019).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan triase?


2. Apa saja prinsip-prinsip triase?
3. Apa yang di maksud dengan Mass triage (Move, Asses, Sort, Send)?
4. Bagaimana bentuk MASS Triage Flow Chart?
5. Apa saya komponen Mass triage (Move, Asses, Sort, Send)?
6. Bagaimana cara mengaplikasikan Mass triage (Move, Asses, Sort, Send) sesuai
dengan contoh kasus?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian triase


2. Untuk mengetahui prinsip-prinsi triase
3. Untuk mengetahui pengertian Mass triage (Move, Assess, Sort, Send)
4. Untuk mengetahui bentuk MASS Triage Flow Chart
5. Untuk mengetahui komponen Mass triage (Move, Asses, Sort, Send)
6. Untuk dapat mengaplikasikan Mass triage (Move, Asses, Sort, Send) sesuai dengan
kasus yang ada.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Triase

Triage adalah suatu cara untuk menseleksi atau memilah korban berdasarkan tingkat
kegawatan. Menseleksi dan memilah korban tersebut bertujuan untuk mempercepat dalam
memberikan pertolongan terutama pada para korban yang dalam kondisi kritis atau emergensi
sehingga nyawa korban dapat diselamatkan(Kemenkes RI,2016). Triase adalah salah satu
prinsip utama dari manajemen yang efektif dari keadaan darurat besar (Bazyar, J., Farrokhi,
M., & Khankeh, H, 2019). Triase adalah proses pemilahan pasien mana yang berisiko
meninggal, berisiko mengalami kecacatan, atau berisiko mengalami perburukan kondisi
klinisnya apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis, dan mana pasien yang dapat
menunggu atau ditunda penanganannya (Ariyani, H., & Rosidawati, I. (2020). Triase dalam
pelayanan gawat darurat merupakan proses pengumpulan setiap informasi dari pasien,
mengkategorikan dan memprioritaskan kebutuhan pasien dan merupakan bagian dari upaya
manajemen patient safety (Astuti, Z., Nurjannah, M., & Widyastuti, D, 2018).

B. Prinsip-Prinsip Triase

Triage seharusnya segera dan tepat waktu, penanganan yang segera dan tepat waktu
akan segera mengatasi masalah pasien dan mengurangi terjadi kecacatan akibat kerusakan
organ. Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat, data yang didapatkan dengan adekuat dan
akurat menghasilkan diagnosa masalah yang tepat. Keputusan didasarkan dari pengkajian,
penegakan diagnose dan keputusan tindakan yang diberikan sesuai kondisi pasien. Intervensi
dilakukan sesuai kondisi korban, penanganan atau tindakan yang diberikan sesuai dengan
masalah/keluhan pasien. Kepuasan korban harus dicapai, kepuasan korban menunjukkan
teratasinya masalah. Dokumentasi dengan benar, dokumentasi yang benar merupakan sarana
komunikasi antar tim gawat darurat dan merupakan aspek legal (Kemenkes RI, 2016).

C. Mass triage (Move, Assess, Sort, Send)

Sistem MASS triage adalah sistem triase bencana yang digunakan di Amerika Serikat.
Meskipun sistem ini didasarkan pada sistem triase START, itu mengklasifikasikan yang
terluka orang sebelum pemeriksaan individu. Ini termasuk empat tahap bergerak,
mengevaluasi, mengklasifikasikan dan mentransfer. Sistem ini, yang algoritmanya sangat
mirip dengan metode triase SALT, memiliki empat tanda: merah, kuning, hijau dan hitam.
Diizinkan tindakan terapeutik dalam model ini termasuk pembukaan jalan napas, mengontrol
perdarahan, suntikan antidotum dan dekompresi dada. Setelah melakukan tindakan untuk
grup merah ini, lalu kuning dan hijau kelompok dipertimbangkan, masing-masing (Bazyar, J.,
Farrokhi, M., & Khankeh, H, 2019).

➢ Basic disaster life support:


1. Kategori Triase :
"ID-ME"! “Identifikasi Saya” Sebuah mnemonic untuk menyortir pasien selama
triase:

I → Immediate /Segera ( Warna Merah)

D → Delayed /Tertunda (Warna Kuning)

M → Minimal (Warna Hijau)

E → Expectant /Mengharapkan (Warna Hitam)

D→ Dead/ Meninggal

2. MASS Triage Flow Chart

3. Komponen MASS Triage


1. Move (Pindah)
Siapa pun yang bisa berjalan disuruh PINDAHKAN ke area pengumpulan.
Korban yang tersisa disuruh PINDAHKAN lengan atau kaki
2. Assess (Menilai)
Sisa pasien yang tidak bergerak (bantu orang-orang ini terlebih dahulu)
3. Sort (Menyortir)
Kategorikan pasien berdasarkan “ID-ME” :
1) Segera (Warna Merah)
2) Tertunda (Warna Kuning)
3) Minimal (Warna Hijau)
4) Berharap (Warna Hitam)
5) Meninggal
4. Send (Kirim).
transportasi pasien Immediate terlebih dahulu. kirim ke rumah sakit dan fasilitas
perawatan sekunder.

4. model MASS Triage (Move, Assess, Sort, Send) paradigma bencana.


1. Move (Pindah) step 1
1) Tujuan :
Kelompok - Pasien Rawat Jalan
2) Tindakan:
“Setiap orang yang dapat mendengar saya dan membutuhkan perhatian medis,
harap pindah ke area yang berbendera hijau” .
3) Kategori “ID-ME”
Grup awal minimal (Warna Hijau)
kelompok minimal Warna Hijau, penyaringan awal:
- Jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi utuh
- Status mental: mampu mengikuti perintah
- Tidak mungkin tekanan darah rendah atau kesulitan bernapas
- Beberapa kondisi memburuk, kategori triase lebih mendesak
- Harus dinilai ulang dan dipantau
- Keterbatasan: belum berdasarkan penilaian individu.
Mengelola kelompok ini secara aktif akan mengurangi transportasi mandiri dan
mungkin beban berlebih yang tidak perlu di UGD rumah sakit terdekat .Minimal
group (Warna Hijau) sebagai nilai terakhir, setelah penanganan grup
immediate/Segera (Warna Kuning) dan delayed/Tertunda (Warna Hitam)
Move Step 2:
1) Sasaran
Kelompok – tidak dapat berjalan, tetapi terjaga atau sadar dan dapat mengikuti
perintah untuk Menggerakkan lengan atau kaki
2) Tindakan
Minta korban yang tersisa “setiap orang yang bisa mendengar saya tolong
angkat tangan atau kaki agar kami bisa datang membantu Anda”
3) Kategori “ID-ME”
Grup awal Delayed/ tertunda (Warna Kuning)
- Jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi adekuat untuk mengikuti perintah
sederhana
- Status mental: Sadar & mampu mengikuti perintah sederhana
- Mungkin memiliki tekanan darah rendah atau kadar oksigen rendah
- Kemungkinan ada cedera signifikan
- Keterbatasan: belum berdasarkan penilaian individu
- Group Awal Delayed/ tertunda adalah Nilai kedua (Warna Kuning),
setelah kelompok immediate/ segera atau langsung (Warna Merah).
2. Assess (Menilai)
1) Sasaran
Grup - Identifikasi lokasi siapa yang tersisa, tidak dapat ambulasi dan tidak
dapat mengikuti perintah sederhana
2) Tindakan
Lanjutkan segera ke pasien ini dan berikan intervensi penyelamatan jiwa segera
3) Kategori “ID-ME” – Grup awal langsung/ Immediate:
- Status ABC tidak diketahui, penilaian segera
- Status mental: Tidak responsif terhadap perintah verbal
- Kemungkinan tekanan darah rendah atau kadar oksigen rendah
- Cedera yang mengancam jiwa hadir
- Pasien hamil dan pasien meninggal mungkin termasuk dalam kelompok ini
- Cedera ringan dapat terjadi karena: Gendang telinga pecah, gangguan
pendengaran, cacat kronis
- Keterbatasan: tidak berdasarkan penilaian individu
- Nilailah orang-orang ini terlebih dahulu.

➢ pasien immediate/Segera
1) Menilai ABC dengan cepat:
- Apakah jalan napas terbuka? Buka secara manual
- Apakah pasien bernafas? Jika tidak, Expectant/ berharap dan
lanjutkan
- Apakah ada perdarahan yang tidak terkontrol? Tetapkan tekanan
langsung (jangan ragu untuk menggunakan tourniquet!)
- Apakah ada kemungkinan cedera fatal? Jika ya, Expectant/ berharap
2) Perbaiki ancaman hidup segera.
3) Hitungan akurat pasien immediate/segera.
4) Apakah transportasi tersedia untuk siapa saja sekarang? Lalu Pindah!
3. Sort (Menyortir/ mengurutkan)
1) Setiap orang harus dapat menyelesaikan langkah “ move/Pindah” dan
“Assess/Menilai” dari Triase.
2) "sort/Urutkan" membutuhkan tingkat keterampilan penilaian pasien di luar
pertolongan pertama dasar.
3) Jika Anda tidak dapat "Mengurutkan", maka pastikan bahwa layanan
medis darurat yang sesuai sedang dalam perjalanan dan terus "move dan
Assess/ menilai".
➢ Sort dengan menggunakan “ID-ME”:
Immediate = Segera
Delayed = Tertunda
Minumum = Minimal
Expectant =Mengharapkan
Dead = Mati
Sort/ urutkan mereka berdasarkan penilaian individu, kemudian lanjutkan
perawatan yang menyelamatkan jiwa.
➢ Sort Immediate/ Segera (Warna Merah)
1) Cedera yang mengancam nyawa atau anggota tubuh
2) Biasanya masalah ABC persisten
Contoh:
– Tidak responsif, perubahan status mental, kesulitan bernapas parah, perdarahan
tak terkendali, amputasi proksimal, membiru, nadi cepat dan lemah.
➢ Sort Delayed/ Tertunda (Warna Kuning)
1) Membutuhkan perawatan medis definitif, tetapi tidak boleh memburuk
dengan cepat jika perawatan awal tertunda
Contoh: Luka dalam atau patah tulang terbuka dengan perdarahan terkontrol dan
denyut nadi yang baik; amputasi jari; cedera perut dengan tanda vital stabil.
➢ Sort Minimal (Warna Hijau)
1) “Berjalan Terluka”
2) Diperlakukan dan dilepaskan (sebaiknya tanpa transportasi)
3) Sumber bantuan "sukarelawan"
Contoh: Lecet, memar, laserasi ringan, tidak ada cedera yang nyata.
➢ Sort Expectant/ mengharapkan (Warna Hitam)
1) Terluka parah dengan sedikit atau tanpa peluang untuk bertahan hidup
2) Sumber daya perawatan tidak digunakan pada awalnya
3) Sumber daya kenyamanan digunakan jika tersedia
4) Ingat kematian bisa berjam-jam atau berhari-hari lagi!
5) Memerlukan penilaian ulang dan transportasi: – Jika hidup setelah semua
pasien segera diangkut, resusitasi per sumber daya yang tersedia.
4. Send/ Mengirim
1) Sintaks tradisional
Immediate/Segera (Warna Merah) →Delayed/Tertunda (Warna Kuning)
→Minimal(Warna Hijau)→ Expectant/Berharap (Warna Hitam)
2) Tujuan
Mengangkut atau melepaskan semua pasien hidup secepatnya
3) Berfokus pada Misi
Kirim pasien Minimal (Warna Hijau) dengan Pasien Immediate/segera
(Warna Merah) jika ruang yang tidak terpakai tersedia di kendaraan.
4) Fasilitas perawatan sekunder untuk poin minimal (Warna Hijau) atau
perawatan dan pelepasan di tempat kejadian.
5) Memanfaatkan bus, taksi, kereta api, kapal, dll
WORKSHEETS (LEMBAR KERJA) TUGAS

Mata Kuliah : Keperawatan Bencan

Materi : Triage Bencana

Judul Tugas : Mass Triage

Kelas : PSIK 7B

Kelompok : 7b3

Nama Anggota Kelompok : 1. Siti Rohama 1810201098


2. Nur Afifah Juni M 1810201099
3. Masriyati Vitria Savitri 1810201100
4. Feni Sabrina 1810201101
5. Edtincia Helen Puspa K 1810201102
6. Windi Angraini 1810201103
7. Anis Priyani 1810201104
8. Syilvia Puspa Ananda 1810201105
9. Adevia Putri Sekar N 1810201106
10. Novita Sri Rahayu 1810201107
11. Linda Ayu Riska 1810201108
12. Siti Nur Khalimah 1810201109
13. Emi Hermawati 1810201110

Skenario:

Ditemukan 4 korban bencana dengan kondisi sbb:


1. Pasien mampu berjalan dengan kondisi patah pada lengan kanan bawah, pernapasan
22x/menit, nadi radialis 124x/menit, pasien sadar penuh dan menangis kesakitan MOVE
KE AREA BENDERA HIJAU
2. Pasien mengalami luka terbuka pada area kepala, terlihat adanya perdarahan namun
terkontrol. Pernapasan 16x/menit, nadi 88x/menit. Pasien tidak sadar SORT
3. Pasien mengatakan tidak bisa menggerakkan ataupun merasakan kakinya. Pernapasan
26x/menit, nadi radialis 110x/menit. Pasien sadar dan terorientasi penuh. MOVE
4. Pasien tidak bernafas, nadi karotis lemah, pasien tidak responsif SEND
No Keterangan Deskripsi

1 Flow chart triage :

Gambarkan flow chart


triage sesuai dengan
pembagian tugas yang
saudara dapatkan.

2 Langkah-langkah : Komponen MASS Triage


pelaksanaan dan cara 1. Move (Pindah)
penilaian Siapa pun yang bisa berjalan disuruh
PINDAHKAN ke area pengumpulan. Korban
yang tersisa disuruh pindahkan lengan atau kaki
Jelaskan langkah- 2. Assess (Menilai)
langkah yang harus Sisa pasien yang tidak bergerak (bantu orang-
dilakukan dalam orang ini terlebih dahulu)
penilaian triage sesuai 3. Sort (Menyortir)
tugas yang saudara Kategorikan pasien berdasarkan “ID-ME” :
dapatkan. 1) Immediate/ Segera (Warna Merah)
No Keterangan Deskripsi
2) Delayed /Tertunda (Warna Kuning)
3) Minimal (Warna Hijau)
4) Expectant /Berharap (Warna Hitam)
5) Dead/ Meninggal
4. Send (Kirim).
transportasi pasien Immediate terlebih dahulu.
kirim ke rumah sakit dan fasilitas perawatan
sekunder.

3 Hasil penilaian korban : A. Move / pindah


menggunakan model
triage bencana 1. Memindahkan pasien yang mampu berjalan
dengan kondisi patah pada lengan kanan bawah,
pernapasan 22x/menit, nadi radialis 124x/menit,
Tuliskan hasil pasien sadar penuh dan menangis kesakitan yang
penilaian korban membutuhkan pertolongan dipindahkan ke area
dengan menggunakan yang berwna hijau atau group awal minimal.
triage sesuai
pembagian yang 2. Memindahkan pasien yang tidak bisa
saudara dapatkan dan menggerakkan ataupun merasakan kakinya.
urutkan berdasarkan Pernapasan 26x/menit, nadi radialis 110x/menit.
prioritas penanganan Pasien sadar dan terorientasi penuh dipindahkan
ke group awal delayed/tertunda yang berwna
kuning.

B. Asses/ Menilai

1. Identifikasi dilokasi siapa yang tersisa, tidak dapat


ambulasi dan tidak dapat mengikuti perintah
sederhana. Menilai pasien yang mengalami luka
terbuka pada area kepala, terlihat adanya
perdarahan namun terkontrol. Pernapasan
16x/menit, nadi 88x/menit. Pasien tidak sadar.
Pasien Immediate atau yang membutuhkan
pertolongan segera (Warna Merah)

2. Mengidentifikasi Pasien yang tidak bernafas, nadi


karotis lemah, pasien tidak responsif maka
termasuk pasien Expectant/ berharap (Warna
Hitam).
No Keterangan Deskripsi

C. Sort/ Menyortir
Sort dengan menggunakan “ID-ME”:
1. Immediate = Segera (Warna Merah)
2. Delayed = Tertunda (Warna Kuning)
3. Minumum = Minimal (Warna Hijau)
4. Expectant =Mengharapkan (Warna Hitam)
5. Dead = Mati

1. Sort Immediate/ Segera (Warna Merah)


Pasien mengalami luka terbuka pada area
kepala, terlihat adanya perdarahan namun
terkontrol. Pernapasan 16x/menit, nadi
88x/menit. Pasien tidak sadar.
2. Sort Delayed/ Tertunda (Warna Kuning)
Pasien mengatakan tidak bisa menggerakkan
ataupun merasakan kakinya. Pernapasan
26x/menit, nadi radialis 110x/menit. Pasien
sadar dan terorientasi penuh.
3. Sort Minimal (Warna Hijau)
Pasien mampu berjalan dengan kondisi patah
pada lengan kanan bawah, pernapasan
22x/menit, nadi radialis 124x/menit, pasien
sadar penuh dan menangis kesakitan.
4. Sort Expectant/ mengharapkan (Warna
Hitam)
Pasien tidak bernafas, nadi karotis lemah,
pasien tidak responsif .

D. Send (Mengirim)
Mengirim pasien ke rumah sakit dan fasilitas
perawatan sekunder dengan urutan sebagai
berikut:
1. Pasien kategori Immediate
(warna merah) terlebih dahulu.
2. Pasien kategori Delayed
(Warna Kuning) setelah pasien
kategori Immediate.
3. Pasien kategori Minimal
(Warna Hijau) setelah pasien
kategori Delayed
4. Pasien kategori Expectant
No Keterangan Deskripsi
(Warna Hitam) setelah pasien
kategori Minimal.
Send bertujuan untuk mengangkut semua
pasien yang hidup secepatnya untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut di fasilitas
kesehatan. Atau melepaskan pasien yang
kategori minimal jika tidak memerlukan
perawatan lanjutan.

4 Simpulan : Dalam MASS Triage ((Move, Assess, Sort, Send)


langkah utama dengan mengkategorikan pasien yang
dapat dipindahkan ke tempat yang lebih aman
(Move) lalu menilai (Assess) pasien yang tidak dapat
pindah tempat yang di tentukan untuk segera
mendapatkan bantuan, Menyortir (Sort) Pasien
kedalam 4 kategori dengan lambang warna yaitu:

1. Warna Merah (Immediate atau segera)


2. Warna Kuning (Delayed/ditunda)
3. Warna Hijau (Minimum)
4. Warna Hitam (Expectant/mengharap)
Kemudian mengirim (Send) pasien sesuai urutan
kebutuhan pasien dari langkah sort yang sudah
ditentukan (Merah, Kuning, Hijau, Hitam) yaitu:
1. Mengirim pertama pasien yang mengalami
luka terbuka pada area kepala, terlihat adanya
perdarahan namun terkontrol. Pernapasan
16x/menit, nadi 88x/menit. Pasien tidak
sadar.
2. ke dua Mengirim pasien yang mengatakan
tidak bisa menggerakkan ataupun merasakan
kakinya. Pernapasan 26x/menit, nadi radialis
110x/menit. Pasien sadar dan terorientasi
penuh.
3. Ke tiga mengirim pasien yang mampu
berjalan dengan kondisi patah pada lengan
kanan bawah, pernapasan 22x/menit, nadi
radialis 124x/menit, pasien sadar penuh dan
menangis kesakitan.
4. Terakhir mengirim pasien yang mengalami
Pasien tidak bernafas, nadi karotis lemah,
pasien tidak responsif
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penerapan triase dalam kegiatan Penanganan bencana dapat membuat proses


penyelamatan korban berjalan lebih cepat dan terarah, sehingga korban mendapatkan
pertolongan segera sesuai dengan kebutuhan pasien. Triase dalam pelayanan gawat darurat
merupakan proses pengumpulan setiap informasi dari pasien, mengkategorikan dan
memprioritaskan kebutuhan pasien dan merupakan bagian dari upaya manajemen patient
safety. salah satu triase bencana yang diterapkan adalah MASS Triage ((Move, Assess, Sort,
Send) langkah utama dengan mengkategorikan pasien yang dapat dipindahkan ke tempat
yang lebih aman (Move) lalu menilai (Assess) pasien yang tidak dapat pindah tempat yang di
tentukan untuk segera mendapatkan bantuan, Menyortir (Sort) Pasien kedalam 4 kategori
dengan lambang warna yaitu, Warna Merah (Immediate atau segera), Warna Kuning
(Delayed/ditunda), Warna Hijau (Minimum), Warna Hitam (Expectant/mengharap),
Kemudian mengirim (Send) pasien sesuai urutan kebutuhan pasien dari langkah sort yang
sudah ditentukan (Merah, Kuning, Hijau, Hitam) ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan
sekunder.

B. Saran.

Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu menambah wawasan


mahasiswa dalam belajar mengenai MASS Triage ((Move, Assess, Sort, Send), semoga isi
dari maklah ini dapat diterapkan oleh perawat ataupun tim medis dalam proses gawat darurat
penanganan bencana alam apabila terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, H., & Rosidawati, I. (2020). Literature Review: Penggunaan Triase Emergency
Severity Index (ESI) di Instalasi Gawat Darurat (IGD) . Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi , 143-152.

Association, A. M. (t.thn.). MASS TRIAGE Chapter 1 part B. Dipetik November 04, 2021,
dari Basic Disaster Life Support: https://slidetodoc.com/mass-triage-chapter-1-part-b-v-2/

Astuti, Z., Nurjannah, M., & Widyastuti, D. (2018). Studi Fenomenologi : Peran Perawat
Dalam Penetapan Level Triase. Jurnal Care Vol .6, No.2, , 131-137.

Bazyar, J., Farrokhi, M., & Khankeh, H. (2019). Triage Systems in Mass Casualty Incidents
and Disasters: A Review Study with A Worldwide Approach . Open Access Maced J Med Sci
, 482-494.

Kemenkes RI (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan. Keperawatan


Kegawatdaruratan & Manajemen Bencana (hal. 9-11). Indonesia.

Kemenkes RI (2016). Pusat Krisis Kesehatan K. Dipetik November 02, 2021, dari
Kementrian Kesehatan RI: https://pusatkrisis.kemkes.go.id/5-kejadian-bencana-alam-besar-
di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai