No Keterangan Deskripsi
pelaksanaan dan cara berjalan, kepatenan jalan nafas, frekuensi pernapasan, dan
penilaian frekuensi nadi. sieve triase mengkaji pernapasan dan nadi
berbeda dengan triase START. Sieve triase mendefinisikan
Jelaskan langkah- pernapasan yang abnormal jika frekuensi napas <10 atau >30
langkah yang harus per menit, dimana triase START menyatakan frekuensi napas
dilakukan dalam abnormal jika >30. Sieve triase mengkategorikan pasien
penilaian triage sesuai dengan frekuensi nadi >120 sebagai “immediate”. Sieve triase
tugas yang saudara menggunakan 4 warna sebagai tanda untuk mengkategorikan
dapatkan. luka pasiennya. Warna hijau untuk prioritas 3 atau Delayed,
warna kuning untuk prioritas 2 atau Urgent, warna merah
untuk prioritas 1 atau Immediate, dan warna hitam diberikan
kepada pasien yang meninggal.
Dilihat dari flow chart langkah-langkah triase sieve yaitu :
1. Kita mengkaji dari apakah pasien tersebut dapat berjalan
atau tidak. Jika pasien tersebut dapat berjalan tetapi pasien
tersebut terluka, maka pasien tersebut termasuk dalam
kategori hijau atau “delayed priority”, tetapi jika pasien
tersebut tidak terluka maka pasien tersebut dipindahkan ke
“Survivor Reception Centre”.
2. Jika pasien tidak dapat berjalan cek pernapasannya. Jika
tidak bernapas buka jalan napas pasien lalu cek kembali
pernapasannya. Jika pasien tidak bernapas, maka pasien
dinyatakan meninggal atau masuk kategori hitam, tetapi jika
pasien bernapas, maka pasien masuk dalam kategori
“Immediate” atau masuk kategori merah.
3. Jika pada pemeriksaan napas pertama pasien bernapas, cek
frekuensi napasnya. Jika frekuensinya <9 atau >30 maka
pasien masuk kategori “Immediate” atau kategori merah. Jika
frekuensinya dalam rentang 10-29 cek frekuensi nadinya.
4. Jika frekuensi nadinya >120 pasien masuk dalam kategori
“Immediate” atau kategori merah. Jika frekuensinya <120
pasien masuk dalam kategori “Urgent” atau kategori kuning.
3 Hasil penilaian korban : 1. Pasien mampu berjalan dengan kondisi patah pada lengan
menggunakan model kanan bawah, pernapasan 22x/menit, nadi radialis
triage bencana 124x/menit, pasien sadar penuh dan menangis kesakitan.
Dengan kondisi pasien di atas, maka pasien masuk dalam
kategori merah atau prioritas 1 (Immediate).
Tuliskan hasil
penilaian korban 2. Pasien mengalami luka terbuka pada area kepala, terlihat
dengan menggunakan adanya perdarahan namun terkontrol. Pernapasan
triage sesuai 16x/menit, nadi 88x/menit. Pasien tidak sadar. Dengan
pembagian yang kondisi pasien di atas, maka pasien masuk dalam kategori
saudara dapatkan dan kuning atau prioritas 2 (Urgent).
urutkan berdasarkan 3. Pasien mengatakan tidak bisa menggerakkan ataupun
prioritas penanganan merasakan kakinya. Pernapasan 26x/menit, nadi radialis
110x/menit. Pasien sadar dan terorientasi penuh. Dengan
kondisi pasien di atas, maka pasien masuk dalam kategori
kuning atau prioritas 2 (Urgent).
No Keterangan Deskripsi
Daftar Pustaka/Rujukan:
Bazyar, J., Farrokhi, M., & Khankeh, H. (2019). Triage systems in mass casualty incidents
and disasters: A review study with a worldwide approach. Open Access Macedonian
Journal of Medical Sciences, 7(3), 482–494. https://doi.org/10.3889/oamjms.2019.119
Jenkins, J. L., McCarthy, M. L., Sauer, L. M., Green, G. B., Stuart, S., Thomas, T. L., & Hsu,
E. B. (2008). Mass-casualty triage: Time for an evidence-based approach. Prehospital
and Disaster Medicine, 23(1), 3–8. https://doi.org/10.1017/S1049023X00005471