Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 176-183 Riza Alfian

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER MEDICATION


ADHERENCE REPORT SCALE (MARS) TERHADAP PASIEN DIABETES
MELLITUS
Riza Alfian, Aditya Maulana Perdana Putra
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
E-mail : riza_alfian89@yahoo.com

ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan
penurunan kualitas hidup. Ketidakpahaman terhadap tujuan pengobatan dapat
menyebabkan ketidakpatuhan untuk minum obat. Ketidakpatuhan pasien terhadap terapi
atau penggunaan obat yang diberikan dapat menyebabkan kegagalan terapi. Tingkat
kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus perlu diketahui. Tingkat kepatuhan
minum obat pasien diabetes mellitus dapat diukur menggunakan kuesioner MARS dan
dijadikan sebagai tolak ukur terkait jenis terapi dan intervensi yang diberikan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner MARS dengan
maksud agar kuesioner tersebut dapat diaplikasikan pada pasien diabetes mellitus di
Indonesia
Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah kuesioner MARS. Jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini
adalah 25 pasien diabetes mellitus di RSUD Ulin Banjarmasin. Pengambilan sampel
menggunakan metode consecutive sampling. Kriteria inklusi sampel adalah pasien
diabetes mellitus dengan usia 18-65 tahun, minimal satu kali pernah menjalani terapi obat,
mendapatkan obat oral, dan bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi sampel
adalah pasien diabetes mellitus dengan kondisi tuli dan buta huruf. Uji validitas kuesioner
pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Uji reliabilitas
kuesioner pada penelitian ini menggunakan uji Cronbach alpha coefficient.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi skor tiap pertanyaan dengan
skor total menunjukkan nilai korelasi lebih dari 0,396. Pertanyaan nomor 1,4, dan 5
digolongkan memiliki korelasi yang kuat dengan skor total pertanyaan kuesioner MARS.
Pertanyaan nomor 2 dan 3 digolongkan memiliki korelasi yang sedang terhadap skor total
pertanyaan kuesioner MARS. Hasil dari uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai
Cronbach Alpha Coefficient 0,803. Berdasarkah hasil uji validitas dan reliabilitas,
kuesioner MARS versi Bahasa Indonesia dinyatakan valid dan reliabel untuk digunakan
mengukur tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus.
Kata kunci : Diabetes Mellitus, Kepatuhan, Kuesioner MARS.

Artikel diterima : 14 Agustus 2017 176


Diterima untuk diterbitkan: 1 September 2017
Diterbitkan : 16 Oktober 2017
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 176-183 Riza Alfian

ABSTRACT
Diabetes mellitus is one of the degenerative diseases that can lead to decreased
quality of life. Uncomprehension of medicinal purposes may lead to noncompliance to
take medication. Patient non-compliance with therapy or given drug use may lead to
treatment failure. Levels of adherence to taking drugs for diabetes mellitus patients
should be known. Levels of adherence to the treatment of patients with diabetes mellitus
can be measured using a MARS questionnaire and serve as a benchmark for the type of
therapy and interventions given. The purpose of this study was to test the validity and
reliability of MARS questionnaires with the intention that the questionnaire can be
applied to patients with diabetes mellitus in Indonesia
This type of research is descriptive observasional. The research instrument used is
MARS questionnaire. The number of samples involved in this study were 25 patients with
diabetes mellitus at Ulin Hospital Banjarmasin. Sampling using consecutive sampling
method. The sampling inclusion criteria were patients with diabetes mellitus aged 18-65
years, at least once having undergone drug therapy, received oral medication, and were
willing to follow the study. Sample exclusion criteria were diabetes mellitus patients with
deaf and illiterate conditions. Test the validity of the questionnaire in this study using
Pearson Product Moment correlation test. Test the reliability of the questionnaire in this
study using Cronbach alpha coefficient test.
The results showed that the value of the correlation score of each question with a
total score shows a correlation value of more than 0.396. Questions 1.4, and 5 are
classified as having a strong correlation with the total score of MARS questionnaire
questions. Questions 2 and 3 are classified as having a moderate correlation to the total
score of MARS questionnaire questions. The results of the reliability test show that the
value of Cronbach Alpha Coefficient 0.803. Based on the results of validity and reliability
test, MARS Indonesian version of the questionnaire is valid and reliable to be used to
measure the level of adherence to take medication of diabetes mellitus patient.

Keywords: Diabetes Mellitus, The adherence, MARS questionnaire.

PENDAHULUAN
Diabetes mellitus adalah salah Pada tahun 2015, Perkumpulan
satu penyakit degeneratif yang dapat Endokrinologi (PERKENI) menyatakan
menyebabkan penurunan kualitas hidup. bahwa jumlah penderita diabetes mellitus
Menurut laporan International Diabetes di Indonesia mengalami peningkatan dari
Federation (2013), Indonesia termasuk peringkat ke-7 menjadi peringkat ke-5
10 negara terbesar di dunia dengan teratas diantara negara-negara dengan
penderita diabetes mellitus terbanyak. jumlah penderita DM terbanyak dunia.
Indonesia ada di peringkat ke-7 dengan World Health Organisation (WHO)
jumlah penderita sebanyak 8,5 juta orang. memperkirakan jumlah penderita

177
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 176-183 Riza Alfian

diabetes mellitus di Indonesia akan terus gula darah yang baik, maka pasien
melonjak, dari semula 8,4 juta penderita diabetes mellitus diharapkan untuk patuh
di tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta di minum obat (Alfian, 2015).
tahun 2030 (Perkeni 2006). Tingkat kepatuhan minum obat
Diabetes mellitus yang tidak pasien diabetes mellitus perlu diketahui.
ditangani dengan baik dapat Tingkat kepatuhan minum obat pasien
menimbulkan dampak buruk bagi diabetes mellitus dapat dijadikan sebagai
penderitanya karena diabetes mellitus tolak ukur terkait jenis terapi dan
adalah merupakan salah satu penyakit intervensi yang diberikan. Tingkat
kronis. Sebagian besar penderita diabetes kepatuhan minum obat dapat diukur
mellitus tidak paham tentang tujuan dengan menggunakan metode langsung
terapi diabetes mellitus sehingga tidak dan tidak langsung. Metode langsung
sadar akan bahaya komplikasi yang bisa yang dapat digunakan untuk mengukur
muncul akibat penyakit diabetes mellitus. tingkat kepatuhan minum obat adalah
Komplikasi yang muncul terutama adalah dengan pengukuran kadar obat di dalam
terjadinya kerusakan pembuluh darah darah. Metode tidak langsung yang dapat
yang menyebabkan timbulnya penyakit digunakan untuk mengukur tingkat
jantung koroner, gagal ginjal, dan stroke kepatuhan minum obat adalah dengan
(Priyanto, 2009). menggunakan hitung jumlah obat dan
Ketidakpahaman terhadap tujuan penggunaan kuesioner (Osterberg &
pengobatan dapat menyebabkan pasien Blaschke, 2005). Pengukuran tingkat
diabetes mellitus menjadi tidak patuh kepatuhan minum obat menggunakan
untuk minum obat. Akibat dari kuesioner dianggap lebih praktis, murah,
ketidakpatuhan dan ketidaktahuan pasien dan efisien. Kuesioner dapat digunakan
terhadap terapi atau penggunaan obat untuk menggambarkan tingkat kepatuhan
yang diberikan adalah adanya kegagalan dan pola pengobatan yang sudah dijalani
terapi. Pasien harus tahu bahwa tujuan pasien. Salah satu jenis kuesioner yang
pengobatan diabetes mellitus adalah dapat digunakan untuk mengukur tingkat
untuk mengontrol kadar gula darah agar kepatuhan minum obat pasien adalah
senantiasa berada dalam rentang normal. kuesioner Medication Adherence Report
Demi tercapainya pengontrolan kadar Scale (MARS) (Lu et al., 2015).

178
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 176-183 Riza Alfian

Kuesioner MARS terdiri dari 5 jawaban pasien dari kuesioner. Instrumen


pertanyaan yang dapat menggambarkan penelitian yang digunakan adalah
tingkat kepatuhan minum obat pasien kuesioner MARS. Jumlah sampel yang
menjadi tingkat kepatuhan tinggi, tingkat terlibat dalam penelitian ini adalah 25
kepatuhan sedang, dan tingkat kepatuhan pasien diabetes mellitus di RSUD Ulin
rendah (Farmer et al., 2006). Banjarmasin. Pengambilan sampel
Kuesioner MARS yang akan menggunakan metode consecutive
digunakan untuk mengukur tingkat sampling. Kriteria inklusi sampel adalah
kepatuhan minum obat pasien diabetes pasien diabetes mellitus dengan usia 18-
mellitus di Indonesia perlu dilakukan uji 65 tahun, minimal satu kali pernah
validitas dan reliabilitas. Kedua uji menjalani terapi obat, mendapatkan obat
tersebut diperlukan karena adanya oral, dan bersedia mengikuti penelitian.
perbedaan bahasa ketika translasi Kriteria eksklusi sampel adalah pasien
sehingga memungkinkan terjadinya diabetes mellitus dengan kondisi tuli dan
perbedaan pemahaman mengenai maksud buta huruf. Uji validitas kuesioner pada
pertanyaan-pertanyaan yang ada di penelitian ini menggunakan uji korelasi
kuesioner. Pada penelitian ini dilakukan Pearson Product Moment. Pertanyaan
uji validitas dan reliabilitas kuesioner dianggap valid apabila nilai R hitung
MARS dengan tujuan agar kuesioner lebih besar dari R tabel (N=25, R tabel
tersebut dapat diaplikasikan pada pasien =0,396). Uji reliabilitas kuesioner pada
diabetes mellitus di Indonesia. penelitian ini menggunakan uji Cronbach
alpha coefficient. Kuesioner dianggap
METODE PENELITIAN reliabel apabila nilai Cronbach alpha
coefficient di atas 0,6.
Jenis penelitian ini adalah
observasional deskriptif. Pengambilan HASIL DAN PEMBAHASAN
data dilakukan dengan menggunakan Penelitian diawali dengan
kuesioner yang dilaksanakan pada waktu pengumpulan data karakteristik sampel
tertentu. Data karakteristik sampel yang penelitian. Data karakteristik sampel
dikumpulkan berupa usia, jenis kelamin, penelitian dikumpulkan dari hasil
dan tingkat pendidikan. Data yang wawancara secara langsung dan
dikumpulkan adalah data primer hasil pengisian data sampel pada kuesioner.

179
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 176-183 Riza Alfian

Jumlah sampel yang terlibat pada inklusi dan eksklusi. Data karakteristik
penelitian ini adalah 25 orang pasien sampel penelitian dapat dilihat pada tabel
diabetes mellitus yang memenuhi kriteria I.

Tabel I. Data Karakteristik Sampel Penelitian


Karakteristik Parameter N = 25 %
31-40 3 12,0
41-50 5 20,0
Usia
51-60 9 36,0
61-65 8 32,0
Laki-laki 6 24,0
Jenis Kelamin
Perempuan 19 76,0
SD 10 40,0
SLTP 4 16,0
Pendidkan
SLTA 7 28,0
PT 4 16,0

Berdasarkan data karakteristik pembuluh darah menuju sel berkurang


pada tabel I, sampel penelitian (Ekpenyong et al., 2012). Jenis kelamin
didominasi oleh usia 51-60 tahun (36%) sampel pada penelitian ini didominasi
dan usia 61-65 tahun (32%). Hal ini oleh jenis kelamin perempuan (76%). Hal
disebabkan karena penyakit diabetes ini disebabkan karena pada perempuan
mellitus adalah penyakit kronis yang memiliki Kadar LDL dan trigliserida
dapat merusak organ secara pelan sedikit yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
demi sedikit. Peningkatan keparahan Jumlah lemak pada laki-laki berkisar
diabetes mellitus berbanding lurus antara 15-20% dari berat badan total dan
dengan semakin bertambahnya usia pada perempuan berkisar antara 20-25%.
karena semakin bertambahnya usia dan Tingginya kadar lemak tersebut dapat
lama menderita diabetes mellitus maka menurunkan sensitifitas reseptor insulin
kualitas organ terutama pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan kadar gula
akan semakin buruk. Semakin dalam tubuh (Trisnawati, 2013). Sampel
bertambahnya usia maka kemampuan sel pada penelitian didominasi oleh tingkat
pankreas untuk memproduksi insulin pendidikan SD. Tingkat pendidikan yang
menurun sehingga kapasitas rendah berbanding lurus dengan
pengangkutan gula darah dari dalam rendahnya pemahaman pasien terhadap

180
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 176-183 Riza Alfian

tujuan terapi diabetes mellitus statistika Pearson Product Moment.


(Trisnawati, 2013). Berdasarkan hasil uji Korelasi Pearson,

Jenis validitas pada penelitian ini pertanyaan pada kuesioner dianggap

adalah validitas isi. Pertanyaan pada valid apabila nilai R hitung lebih besar

kuesioner MARS dianggap valid apabila dari R tabel. Nilai R tabel untuk sejumlah

pertanyaan tersebut benar-benar 25 sampel adalah 0,396. Apabila nilai R

merepresentasikan maksud pertanyaan hitung lebih rendah daripada nilai R tabel

seharusnya yang ditujukan pada maka pertanyaan tersebut dianggap tidak

kuesioner. Uji validitas isi dilakukan valid dan tidak bisa digunakan (Sari et al.,

dengan menggunakan korelasi antara 2015). Hasil uji validitas kuesioner

skor tiap pertanyaan dengan skor total MARS dapat dilihat pada tabel II.

dari seluruh pertanyaan menggunakan uji


Tabel II. Hasil Uji Validitas Kuesioner MARS
Nilai Koefisien
No Item pertanyaan Kesimpulan
Korelasi
1 Saya lupa minum obat 0,829 Valid
2 Saya mengubah dosis minum obat 0,682 Valid
3 Saya berhenti minum obat sementara 0,583 Valid
Saya memutuskan untuk minum obat
4 0,812 Valid
dengan dosis lebih kecil
Saya minum obat kurang dari petunjuk
5 0,829 Valid
sebenarnya

Nilai korelasi skor tiap pertanyaan yang menyatakan bahwa kuesioner

dengan skor total menunjukkan nilai MARS juga valid untuk mengukur

korelasi lebih dari 0,396. Hasil tersebut tingkat kepatuhan pasien penyakit paru

menunjukkan bahwa semua pertanyaan obstruksi kronik dalam menggunakan

pada kuesioner MARS versi Indonesia sediaan inhalasi di salah satu Rumah

valid dan dapat digunakan untuk Sakit di Belgia. Pertanyaan nomor 1,4,

mengukur tingkat kepatuhan minum dan 5 digolongkan memiliki korelasi

obat pasien diabetes mellitus. Hasil yang kuat dengan skor total pertanyaan

penelitian ini serupa dengan yang kuesioner MARS. Pertanyaan nomor 2

dilakukan oleh Tommelein et al., (2014) dan 3 digolongkan memiliki korelasi

181
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 176-183 Riza Alfian

yang sedang terhadap skor total dan reliabel untuk mengukur tingkat
pertanyaan kuesioner MARS. kepatuhan minum obat pasien diabetes
Uji reliabilitas pada penelitian ini mellitus
menggunakan uji statistika Cronbach
PENGHARGAAAN
Alpha Coefficient. Hasil dari uji
Penelitian ini dilaksanakan
Cronbach Alpha Coefficient akan
menggunakan dana hibah dari Direktur
menunjukkan apakah kuesioner tersebut
Riset dan Pengabdian Masyarakat,
sudah reliabel atau belum. Kuesioner
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
dinyatakan reliabel apabila nilai
Pengembangan Kementrian Riset dan
Cronbach Alpha Coefficient ³ 0,70
Teknologi Pendidikan Tinggi Republik
(Budiman & Riyanto, 2013). Hasil uji
Indonesia.
reliabilitas kuesioner MARS dengan
metode Cronbach alpha coefficient DAFTAR PUSTAKA
dapat dilihat pada tabel III Alfian, R., 2015, Layanan Pesan Singkat
Pengingat untuk Meningkatkan
Kepatuhan Minum Obat dan
Tabel III. Hasil Uji Reliabilitas
Kontrol Glikemik Pasien
Kuesioner MARS Diabetes Melitus di RSUD Dr.
Cronbach's Alpha N of Items H. Moch. Ansari Saleh
0,803 5 Banjarmasin, Media Farmasi,
Vol.12, No.1 Hal : 129-138
Berdasarkan tabel III, dapat dilihat
Budiman, Riyanto, A., 2013, Kapita
bahwa hasil uji statistika Cronbach Selekta Kuesioner Pengetahuan
alpha coefficient kuesioner MARS ³ dan Sikap Dalam Penelitian
Kesehatan, Salemba Medika
0,70. Hal ini mengindikasikan bahwa Press, Jakarta
kuesioner MARS versi Bahasa Indonesia Ekpenyong, C.E., Akpan, U.P., Ibu, J.O.,
Nyebuk, D.E., 2012, Gender
reliabel untuk digunakan mengukur
And Age Specific Prevalence
tingkat kepatuhan minum obat pasien And Associated Risk Factors Of
Type 2 Diabetes Mellitus In
diabetes mellitus.
Uyo Metropolis, South Eastern
Nigeria, Diabetologia
KESIMPULAN Croatica, 41:1, 17-28
Hasil uji validitas dan reliabilitas Farmer, A., Kinmonth, A.L., Sutton, S.,
menunjukkan bahwa kuesioner MARS 2006, Measuring beliefs about
taking hypoglycaemic
versi Bahasa Indonesia dinyatakan valid medication among people with

182
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 176-183 Riza Alfian

Type 2 diabetes, Diabet. Med, COPD, Annals of


23, 265–270 Pharmacotherapy, Vol. 48(5)
IDF, 2013, IDF Diabetes Atlas Sixth 589–595
Edition , International Diabetes Trisnawati, S., 2013, Faktor Resiko
Federation. Diabetes melitus Tipe 2 Pasien
Lu, Y., Xu, J., Zhao, W., Han, H.R., Rawat Jalan Di Puskesmas
2015, Measuring Self-Care in Wilayah Kecamatan Denpasar
Persons With Type 2 Diabetes: Selatan, Skripsi, Universitas
A Systematic Review, Udayana: Denpasar
Evaluation & the Health
Professions 1-54
Osterberg, L., Blaschke, T., 2005,
Adherence to medication, N
Eng, J, Med; 353: 487-97
Perkeni, 2006, Konsensus Pengelolaan
dan Pencegahan Diabetes
Mellitus Tipe 2 di Indonesia,
Perkeni, Jakarta, Indonesia.
Priyanto, 2009, Farmakoterapi dan
Terminologi Medis, Leskonfi,
Jakarta, Indonesia
Sari, A., Lestari, N.Y., Perwitasari, D.A.,
2015, Validasi St European
Quality Of Life-5 Dimensions
(EQ-5D) Versi Indonesia Pada
Pasien Hipertensi Di
Puskesmas Kotagede II
Yogyakarta Validation Of
European Quality Of Life ST-5
Dimensions (EQ-5D) Indonesia
Versions Of Hypertension
Patients In Health Care Center
Kotagede II Yogyakarta,
Pharmaciana, Vol. 5, No. 2,
131-138
Tommelein, E., Mehuys, E., Tongelen,
I.V., Bruselle, G., Boussery, K.,
2014, Accuracy of the
Medication Adherence Report
Scale (MARS-5) as a
Quantitative Measure of
Adherence to Inhalation
Medication in Patients With

183

Anda mungkin juga menyukai