Anda di halaman 1dari 28

design by wulnmaniez

PENDAHULUAN
Radiasi pengion elektromagnetik digunakan untuk

mengungkapkan struktur di dalam tubuh manusia.


Dalam
industri
dan
riset,
digunakan
untuk
menghasilkan perubahan kimia dan biokimia dalam
bahan yang diiradiasi.
Dalam kedokteran, efek biologi radiasi dapat
digunakan untuk mengobati pasien, seperti dalam
radioterapi.
Efek biologi yang utama dari radiasi pengion ialah
merusak sel dan jaringan.
Hal ini digunakan dalam radioterapi, radiodiagnostik
dan kedokteran nuklir.
jfksdhhvfnnn
design by wulnmaniez

RADIASI PENGION
Adalah pemancaran energi yang cukup besar dalam

bentuk
gelombang
atau
partikel
yang
dapat
menimbulkan ionisasi di sepanjang lintasannya.
Radiasi pengion meliputi sinar kosmis, sinar x, radiasi
yang yang dipancarkan oleh bahan radioaktif (alpha,
beta, neutron, dan sebagainya) serta sebagian dari
radiasi ultraviolet (panjang gelombangnya kurang dari
100 nm).
Dalam kedokteran meliputi sinar x dan elektron yang
dihasilkan oleh alat elektrik dan sinar alpha, beta,
gamma, dan neutron yang dipancarkan oleh zat
radioaktif.
Ada empat tipe radiasi pengion yang dapat berinteraksi
dengan sistem biologi, yaitu gamma, neutron, beta, dan
alpha.
design by wulnmaniez

PENYINARAN LUAR
Adalah penyinaran yang berasal dari sumber

yang terletak di luar tubuh manusia.


Sehingga dapat mengenai seluruh tubuh saja
(penyinaran parsial).
Pada penyinaran ini sinar alpha, elektron yang
berasal dari konversi internal, dan sinar beta
(energi <65 keV) tidak cukup kuat untuk
menembus lapisan kulit.
Oleh karena itu ketiga jenis radiasi ini tidak
menimbulkan bahaya pada penyinaran luar.

design by wulnmaniez

Radiasi sinar x, gamma, neutron, dan sinar beta

(energi >65 keV) dapat menembus lapisan kulit dan


menyinari jaringan dalam tubuh manusia.
Radiasi neutron, neutron cepat dan relativistik akan
mengadakan tumbukan elastik dengan atom H
karena 2/3 atom-atom penyusun tubuh adalah atom
H, sedangkan neutron lambat dan termal akan
mengalami absorbsi oleh atom H dan N
Reaksi H (n,y) dan D dan 14 N (n,p) 14C
Beberapa reaksi antara neutron dan material
biologik dapat menghasilkan proton, radiasi gamma,
dan bahkan heavy recoil particles maka transfer
energi ke jaringan tubuh menjadi bervariasi dan
praktis neutron 2,5 10 kali lebih merusak daripada
gamma.
design by wulnmaniez

PENYINARAN DALAM
Adalah penyinaran yang berasal dari sumber

radiasi yang terletak di dalam tubuh manusia.


Terjadi karena masuknya radionuklida ke dalam
tubuh melalui jalan nafas, saluran pencernaan,
luka di kulit maupun menembus kulit yang utuh.
Radiasi yang lebih berbahaya adalah radiasi
yang lebih banyak menimbulkan ionisasi di
dalam tubuh.

design by wulnmaniez

MENPENGARUHI
EFEK BIOLOGI PENYINARAN
DALAM
A. Dosis serap, yang ditentukan oleh:
1. Aktivitas sumber radiasi
2. Jenis dan tenaga radiasi
3. Jarak dari sumber radiasi
4. Lama penyinaran
5. Media pelemah (attenuating media)

design by wulnmaniez

B. Distribusi penyinaran dalam tubuh


1. Penyinaran total (uniform dan tidak
uniform)
2. Penyinaran parsial
C. Distribusi radionuklida dalam tubuh
Penyinaran dosis tunggal akan lebih terasa
efeknya daripada dosis terbagi walaupun
dosis akumulasinya sama.

design by wulnmaniez

Kontaminasi radionuklida dalam tubuh


manusia dapat dianalisa (secara kualitatif
dan kuantitatif) dengan:
1. Whole Body Counter

Bila radionuklida kontaminan yang


memancarkan radiasi sinar x atau gamma
dengan energi cukup kuat untuk menembus
tubuh (beberapa puluh keV).
2. Analisis Ekskreta

Melakukan
analisis
ekskreta
tubuh,
darah, urine, faeces,
lainnya.
design by wulnmaniez

terhadap
zat-zat
misalnya sample
atau cairan tubuh

INTERAKSI RADIASI
DENGAN BAHAN BIOLOGI
1. Tahap Fisik
Absorbsi radiasi pengion dengan hasil berupa eksitasi
dan
ionisasi pada molekul atau atom penyusun
bahan biologi.
2. Tahap Fisikokimia
Reaksi-reaksi yang dialami oleh atom atau molekul
yang
tereksitasi
atau
terionisasi
sampai
terbentuk
radikal bebas
yang tidak stabil.
Radiasi pengion akan menyebabkan molekul air
terpecah menjadi ion H+
dan OH-. Absorbsi energi
radiasi oleh air akan menghasilkan radikal bebas
yang sangat reaktif dan
toksis melalui radiolisis
air.
design by wulnmaniez

3. Tahap Kimia dan Biologi

Radiasi bebas dan molekul reaktif lain yang


terbentuk akan saling bereaksi dengan media
sekitarnya untuk menimbulkan keseimbangan
efek
kimia akhir. Tanggapan biologik akan
dimulai
dengan
terkenanya
molekul-molekul
organik
penyusun sel atau protein dalam sel
(enzim, DNA, dan sebagainya).
4. Tahap Biologik

Tanggapan biologik dapat bervariasi tergantung


pada
molekul penting yang terkena radiasi.
Rusaknya
molekul enzim akan menimbulkan
blokade pada
berbagai proses metabolisme.
Kerusakan molekul
DNA dapat menimbulkan cacat
genetik. Kerusakan
yang terjadi dapat meluas dari
skala sel ke jaringan dan organ bahkan dapat
menimbulkan kematian.
design by wulnmaniez

EFEK BIOLOGI RADIASI


A. Tanggapan Sistem Biologi Terhadap Radiasi
Jaringan tubuh manusia dapat dibedakan menjadi:
1. Jaringan epitel
2. Jaringan ikat
3. Jaringan otot
4. Jaringan syaraf
Kromosom maupun gen dapat mengalami mutasi
oleh radiasi pengion. Mutasi itu menimbulkan
perubahan sifat ataupun gangguan fungsi sel anak
yang diwarisi oleh induknya.

design by wulnmaniez

B. Radiosensitivitas
Bergonie dan Tribondeeu mendapatkan bahwa
radioaktivitas berbanding terbalik dengan
derajat diferensiasi dan berbanding lurus
dengan kapasitas reproduksi. Termasuk ke
golongan ini adalah sel-sel darah putih, sel-sel
pembentuk darah dalam sumsum tulang
merah, sel-sel epitel kulit dan selaput lendir,
serta sel-sel pembentuk sperma dan telur. Selsel yang mempunyai diferensiasi rendahpun
demikian halnya, misalnya sel-sel tubuh janin
dan sel-sel kanker tertentu.
design by wulnmaniez

Tabel sensitivitas jaringan terhadap


berdasarkan hypoplasia parenchym.

design by wulnmaniez

radiasi

C.
Faktor
Yang
Mempengaruhi
Radiosensitivitas
Selain air terdapat faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi radiosensitivitas, seperti pengaruh
kadar oksigen menyebabkan organisme menjadi
kurang sensitif terhadap radiasi.
Senyawa yang mengandung ikatan S-H dapat
memberikan proteksi terhadap radiasi, misalnya
cystein.
Ambang tenaga untuk merubah ikatan S-H pada
cystein menjadi ikatan S-S pada cystein lebih
rendah daripada ambang tenaga untuk radiolisis
air.
design by wulnmaniez

D. Efek Genetik, Somatik, Stokastik, dan


Non
Stokastik
Efek

genetik adalah efek radiasi yang


dirasakan
oleh keturunan dari orang yang
menerima radiasi tersebut.

Efek radiasi dikatakan somatik jika akibat

radiasi dapat langsung dirasakan oleh orang


yang
menerima radiasi tersebut.

design by wulnmaniez

Efek stokastik adalah efek yang kebolehjadian

timbulnya merupakan fungsi dosis radiasi dan


tidak mengenal dosis ambang.
Cirinya yaitu tidak mengenal dosis ambang,

timbul setelah melalui masa tenang yang


lama, keparahannya tidak tergantung pada
dosis radiasi, dan tidak ada penyembuhan
spontan.
Efek stokastik ini meliputi kanker, leukimia,

dan penyakit keturunan.


design by wulnmaniez

Efek non stokastik adalah efek yang kualitas

keparahannya bervariasi menurut dosis dan


hanya timbul bila dosis ambang dilampaui.
Cirinya
yaitu
mempunyai
dosis
ambang,
umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi,
adanya penyembuhan spontan (tergantung pada
keparahan), dan keparahannya tergantung pada
dosis radiasi.
Efek non stokastik meliputi beberapa efek
somatik
seperti
luka
bakar,
sterilitas
(kemandulan),
katarak,
kelainan
kongenital
(setelah iradiasi pada rahim).
Efek genetik adalah efek stokastik sedangkan
efek somatik dapat stokastik (leukimia dan
kanker) maupun non stokastik.
design by wulnmaniez

Kurva efek stokastik dan non stokastik


design by wulnmaniez

E. Efek Biologi pada Sistem, Organ, atau Jaringan


1. Darah dan Sumsum Tulang Merah
Darah putih merupakan komponen sel darah yang
tercepat mengalami perubahan akibat radiasi. Efek
pada jaringan ini berupa penurunan jumlah sel.
Sumsum tulang merah yang mendapat dosis tidak
terlalu tinggi masih dapat memproduksi sel-sel
darah merah, sedangkan pada dosis yang cukup
tinggi akan terjadi kerusakan permanen yang
berakhir dengan kematian (dosis lethal 3 5 Sv).
Efek stokastik karena penyinaran sumsum tulang
adalah leukimia.

design by wulnmaniez

2. Saluran Pencernaan
Memberikan gejala mual, muntah, gangguan
pencernaan dan penyerapan makanan serta diare.
Kematian dapat timbul karena dehidrasi akibat
muntah dan diare yang parah. Efek stokastik yang
dapat timbul adalah kanker pada epitel saluran
pencernaan.
3. Organ Reproduksi
Efek somatik non stokastik pada organ reproduksi
adalah sterilitas, sedangkan efek genetik terjadi
karena mutasi gen atau kromosom pada sel
reproduksi.
4. Sistem Syaraf
Sistem syaraf termasuk tahan radiasi. Kematian
karena kerusakan sistem syaraf terjadi pada dosis
puluhan sievert.
design by wulnmaniez

5. Mata
Lensa mata peka terhadap radiasi. Katarak merupakan
efek somatik non stokastik yang masa tenangnya agak
lama dan tejadi pada dosis <1,5 Sv.

6. Kulit
Efek somatik non stokastik pada kulit bervariasi
tergantung pada besarnya dosis, mulai dari kemerahan
sampai luka bakar dan kematian jaringan. Efek
stokastik pada kulit adalah kanker kulit.

7. Tulang
Bagian tulang yang peka terhadap radiasi adalah
sumsum tulang dan selaput dalam serta luar dari
tulang. Kerusakan pada tulang biasanya terjadi karena
penimbunan 90Sr atau 226Ra dalam tulang. Efek somatik
stokastik berupa kanker pada sel epitel selaput tulang.
design by wulnmaniez

8. Thyroid
Thyroid relatif tahan terhadap penyinaran
luar
namun
mudah
rusak
karena
kontaminasi internal oleh 131I.
9. Paru-paru
Paru-paru umumnya menderita kerusakan
akibat penyinaran gas uap atau partikel
dalam bentuk aerosol yang bersifat
radioaktif yang terhirup melalui pernafasan.
10. Hati dan Ginjal
Umumnya kedua organ ini relatif tahan
terhadap radiasi.
design by wulnmaniez

F. Efek Teratogenik
Adalah efek timbulnya cacat bawaan karena
penyinaran yang terjadi sewaktu janin berada
dalam kandungan. Efek ini dapat berupa
kematian dalam kandungan atau segera
sesudah lahir.
Apabila penyinaran terjadi pada usia kehamilan
15 sampai 50 hari maka pada umumnya terjadi
kelainan bawaan karena pada saat itu organorgan tubuh sedang dibentuk.
Sedangkan penyinaran pada usia kehamilan 50
hari akan berakibat gangguan pertumbuhan
janin dalam kandungan.
design by wulnmaniez

PENYAKIT AKIBAT
RADIASI
A.Radiodermatitis
Adalah peradangan pada kulit yang
terjadi akibat penyinaran lokal dengan
dosis tinggi.

Tabel gejala radiodermatitis berdasarkan dosis radiasi


design by wulnmaniez

B. Katarak
Penyinaran pada mata dengan dosis lebih dari 1,5 Gy.
C. Sterilitas
Efek berupa pengurangan kesuburan sampai kemandulan.
Sel sperma yang muda lebih peka daripada sel sperma tua.
D. Sindroma Radiasi Akut
Terjadi setelah penyinaran dalam tubuh manusia
dengan
dosis
<1 Gy yang diterima sekaligus
dengan laju
dosis yang cukup tinggi oleh radiasi yang
berdaya
tembus besar. Diawali dengan
gejala yang tidak khas
seperti mual dan muntah, demam, rasa lelah, sakit kepala
serta
diare, kemudian diikuti masa tenang
selama
2 sampai 3 minggu. Pada masa tenang gejala mereda.
Setelah masa tenang lewat akan timbul nyeri perut, diare,
perdarahan, anemia, infeksi bahkan kematian.
design by wulnmaniez

KESEHATAN PEKERJA
RADIASI
Pemeriksaan kesehatan sebelum masa kerja

akan memberikan informasi tentang kondisi


kesehatan pekerja radiasi pada saat akan
mulai bekerja serta penyakit-penyakit apa
saja yang pernah diderita.
Pemeriksaan selama masa kerja dilakukan
secara berkala minimal sekali setahun.
Pemeriksaan
ini
meliputi
pengambilan
riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan laboratorium.
design by wulnmaniez

PENUTUP
Efek dari radiasi pengion adalah mengubah fungsi

dan struktur sel hidup, terutama inti sel.


Efeknya
terhadap cairan tubuh, enzim dan
sebagainya dapat dianggap diabaikan dalam selang
dosis yang biasa digunakan dalam pengobatan
radiasi.
Sebuah sel yang dipengaruhi oleh radiasi tidak dapat
menjalankan fungsinya atau bahkan menyebabkan
kematian sel, dapat juga sel menjadi lebih ganas
daripada semula.
Hubungan biologis dari tiap efek terhadap sel
bergantung pada jenis dan jumlah sel yang terkena
radiasi
serta
kemampuan
organisme
untuk
mengganti kehilangan atau kelainan fungsi dari
beberapa sel.
design by wulnmaniez

Anda mungkin juga menyukai