Anda di halaman 1dari 4

1. Mengapa diperlukan Tata Tertib di sekolah?

Jawab:
Tata tertib diperlukan pada sebuah sekolah karena:
 Agar siswa mengetahui tugas, hak dan kewajibannya.
 Agar siswa mengetahui hal-hal yang diperbolehkan dan kreatifitas meningkat serta
terhindar dari masalah- masalah yang dapat menyulitkan diri.
 Agar siswa mengetahui dan melaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh seluruh
kegiatan yang telah di programkan oleh sekolah

2. Apa saja nilai-nilai yang dapat dikembangkan dari sikap disiplin di sekolah?
Jawab :
 Tepat waktu masuk sekolah atau kegiatan belajar , mengikuti pertemuan atau kegiatan
lain yang dijadwalkan oleh sekolah.
 Menumbuhkembangkan sifat sabar dan membiasakan budaya antri bagi siswa dan
warga sekolah dalam mengikuti berbagai kegiatan sekolah dan luar sekolah yang
berlangsung bersama-sama
 Menjaga suasana ketenangan belajar baik di kelas , perpustakaan , laboratorium dan
tempat lainnya
 Menaati jadwal kegiatan sekolah

3. Salah satu dari pelanggaran tata tertib sekolah adalah membolos yang menyebabkan hilangnya
rasa disiplin. Bagaimanakah akibat dari hilangnya rasa disiplin tersebut bagi siswa?
Jawab:

Akibatnya ketaatan terhadap peraturan sekolah berkurang. Bila diteruskan, siswa akan acuh tak
acuh pada urusan sekolahnya. Dan yang lebih parah siswa dapat dikeluarkan dari sekolah. Lalu
karena tidak masuk, secara otomatis ia tidak mengikuti pelajaran yang disampaikan guru.
Akhirnya ia harus belajar sendiri untuk mengejar ketertinggalannya. Masalah akan muncul
manakala ia tidak memahami materi bahasan. Sudah pasti ini juga akan berpengaruh pada nilai
ulangannya.
4. sebutkan bentuk-bentuk pelanggaran kedisiplinan oleh siswa
jawab:

bentuk pelanggaran kedisiplinan siswa berupa kehidupan sex bebas, keterlibatan dalam
narkoba, gang motor dan berbagai tindakan yang menjurus ke arah kriminal lainnya.

5. Apa sajakah Unsur-Unsur Disiplin Siswa ?


Jawab:

Disiplin harus mempunyai empat unsur pokok apapun cara mendisiplin yang harus digunakan,
yaitu: peraturan sebagai pedoman prilaku, hukuman untuk pelanggaran peraturan,
penghargaan untuk prilaku yang baik sejalan dengan peraturan dan konsistensi dalam
peraturan tersebut dan dalam cara yang di gunakan untuk mengajar dan melaksanakannya.

6. Apa saja Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Ketidak Disiplinan kelas?


Jawab:

Adapun yang ditimbulkan oleh ketidak disiplinan adalah membuat siswa menjadi tidak lebih
tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga tidak dapat mengerti
bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, kerena tidak dapat
membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.

7. Bagaimanakah Cara Mencegah Ketidak Disiplinan?


Jawab:

Adapun cara mencegah ketidak disiplinan adalah dengan menerapkan kedisiplinan sejak dini
kepada anak, salah satu cara dengan menaati peraturan, mengetahui resiko apabila tidak
disiplin, jangan sering memanjakan anak bagi orang tua, ajak mereka melakukan sesuatu hal
yang berhubungan dengan kedisiplinan.
8. Bagaimana penerapkan Gerakan Disiplin bagi siswa yang membolos?

Jawab :

Gerakan disiplin ini difokuskan untuk memantau para pelajar yang membolos atau pergi pada
waktu jam-jam sekolah. Biasanya mereka barada di tempat keramaian atau di tempat hiburan.

Oleh karena itu perlu tindakan tegas dari para aparat Satpol PP untuk sering melakukan
operasi agar menjadi sebuah shock therapy yang mempunyai efek jera bagi para
pembolos dan juga ketegasan dari pihak sekolah untuk mencegah siswanya bolos
sekolah. Kalaupun siswa harus keluar sekolah pada jam sekolah haruslah seijin sekolah
dengan menggunakan surat ijin.

9. Apa solusi dari ketidakdisiplinan siswa?

Jawab:

 Guru melakukan pendekatan persuasif dan edukatif kepada siswa, memposisikan siswa
sebagai teman bicara dan bukan sebagai terdakwa
 Guru memberikan teladan yang baik kepada siswa, jangan sampai siswa terlambat
dihukum sedangkan guru yang sering terlambat dibiarkan saja.
 Guru selalu berkreasi, berinovasi agar suasana kelas tercipta ceria menyenangkan dan
hidup.
 Guru hendaknya merefleksi dan mengevaluasi diri apakah siswa dapat menerima
danmemahami yang telah diajarkan guru.
 Guru harus memberikan penilaian kepada siswa dengan adil, transparan, jujur dan
tidak merekayasa.

10. Apa Peran dan Fungsi Bimbingan Konseling (BK) dalam Mengatasi Siswa yang Suka
Membolos?
Jawab:

Melalui pendekatan personal, harapannya siswa dapat lebih terbuka dengan


pemasalahannya, sehingga pembimbing dapat memahami dan mendapat gambaran secara
jelas apa yang sedang dihadapi siswa. Menghentikan sepenuhnya kebiasaan membolos
memang tidaklah mudah dan sangatlah minim kemungkinannya. Tetapi usaha untuk
meminimalisisir kebiasaan tidak baik tersebut tentu ada. Dan salah satu usaha dari pihak
sekolah ialah dengan program Bimbingan Konseling (BK). Kita mungkin pernah melihat
atau bahkan mengalami sendiri bagaimana rasanya dihukum karena membolos. Padahal
menghukum bukanlah satu-satunya jalan untuk membuat siswa jera dalam melakukan
perbuatannya. Bisa jadi hal tersebut malah menjadikan anak lebih bengal dan lebih susah
ditangani. Sebab siswa remaja merupakan masa kondisi emosi yang tidak labil, mudah
tersinggung dan mudah sekali marah. Ibaratnya tulang rusuk, jika dipaksakan untuk lurus
maka ia akan patah. Oleh karena itu, penanganannya harus hati – hati.

Anda mungkin juga menyukai