Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KASUS

FARMASI PRAKTIS III

“ FARMAKOEKONOMI “
Cost Utility Analysis (CUA)

Kelompok 6 (Teori 2)
Nama Kelompok :
1. Adrian Junior Sahuburua ( 21154485A )
2. Putrie E. Sukandar ( 21154486A )
3. Ana Maria Ulfa ( 21154487A )
4. Rosita P. Nugraheni ( 21154488A )
5. Echa Malinda N. N ( 21154489A )
6. Nining A. Tamu Ina ( 21154490A )
7. Tantri Gancarwati ( 21154491A )

PROGAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2018
1. Farmakorkonomi

Farmakoekonomi adalah ilmu yang mengukur biaya dan hasil yang diperoleh
dihubungkan dengan pengunaan obat dalam perawatan kesehatan. Analisis
farmakoekonomi menggambarkan dan menganalisa biaya obat untuk sistem
perawatan kesehatan. Studi farmakoekonomi dirancang untuk menjamin bahwa
bahan-bahan perawatan kesehatan digunakan paling efisien dan ekonomis (Orion,
1997).

2. Cost-Utility Analysis

Cost-Utility analysis (CUA). Metode ini dianggap sebagai subkelompok CEA


karena CUA juga menggunakan ratio cost-effectiveness, tetapi menyesuaikannya
dengan skor kualitas hidup. Biasanya diperlukan wawancara dan meminta pasien
untuk memberi skor tentang kualitas hidup mereka. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan kuesioner yang sudah dibakukan, sebagai contoh digunakan skala
penilaian (0= kematian; 10= kesehatan sempurna). Quality-adjusted life years
(QALYs) merupakan pengukuran yang paling banyak digunakan.

Analisis Cost-Utility adalah tipe analisis yang mengukur manfaat dalam utility-
beban lama hidup; menghitung biaya per utility; mengukur ratio untuk
membandingkan diantara beberapa program. Analisis cost-utility mengukur nilai
spesifik kesehatan dalam bentuk pilihan setiap individu atau masyarakat. Seperti
analisis cost-effectiveness, cost-utility analysis membandingkan biaya terhadap
program kesehatan yang diterima dihubungkan dengan peningkatan kesehatan yang
diakibatkan perawatan kesehatan (Orion, 1997).

Dalam cost-utility analysis, peningkatan kesehatan diukur dalam bentuk


penyesuaian kualitas hidup (quality adjusted life years, QALYs) dan hasilnya
ditunjukan dengan biaya per penyesuaian kualitas hidup. Data kualitas dan kuantitas
hidup dapat dikonversi kedalam nilai QALYs, sebagai contoh jika pasien dinyatakan
benar-benar sehat, nilai QALYs dinyatakan dengan angka 1 (satu). Keuntungan dari
analisis ini dapat ditujukan untuk mengetahui kualitas hidup. Kekurangan analisis ini
bergantung pada penentuan QALYs pada status tingkat kesehatan pasien (Orion,
1997).

3. Kasus Cost Utility Analysis

Sebuah Rumah Sakit ingin memilih obat kanker yang akan dimasukkan dalam
formularium. RS tersebut ingin menggunakan obat yang paling efektif dan nyaman
yang dapat digunakan oleh pasien. Hasil dari kajian Farmakoekonomi Rumah SAkit
tersebut adalah sbb;

Obat A Obat B Obat C

Biaya Rp. 12.000.000,- Rp. 14.000.000,- Rp. 18.000.000,-


Pengobatan
Pasien

Penambahan 5 tahun 6 tahun 7 tahun


usia Pasien

Nilai Utility 0.6 0.7 0.5


untuk 1
tahun
Sakit tersebut adalah sbb;

Obat mana yang sebaiknya dipilih Rumah sakit tersebut?

 Perhitungan

CUA = ( 18.000.000 - 14.000.000 - 12.000.000 )

= ( 4,2 - 3,5 - 3 QALYs )

 Pembahasan

Obat Yang paling dominant adalah obat A dengan nilai utility 3, karena
harga obat relatif murah dan nilai QALYs jika dibandingkan dengan obat C
tidak terlalu jauh selisihnya dan tidak merugikan perusahaan jika obat tersebut
masuk kedalam obat BPJS. Termasuk obat Yang efektif dan berdasarkan
kenyamanan pasien. obat A Yang lebih dipilih dibandingkan B dan C.

DAFTAR PUSTAKA

Orion, 1997, Pharmacoeconomics Primer and Guide Introduction to Economic

AsEvaluation, Hoesch Marrion Rousell, Virginia

Anda mungkin juga menyukai