Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 2

1. Sri wahyuni 1548201001


2. Ongki alexander 1548201021
3. Maratus shaleha 1548201031
4. Arvina desmawelita 1548201035
5. Wiwit mujaeni 1548201036
6. Devi orlando 1548201039
7. Reza nofaridayani 1548201041
8. Lady rezty ananza 1548201048
9. Widya hardiyanti 1548201054
10. Fadhila ayu maharani 1548201058
Farmakoekonomi
1. DEFINISI

Farmakoekonomi adalah ilmu yang


mengukur biaya dan hasil yang diperoleh
dihubungkan dengan penggunaan obat dalam
perawatan kesehatan.

2. TUJUAN

Tujuan farmakoekonomi adalah


membandingkan obat yang berbeda
untuk pengobatan pada kondisi yang
sama. Selain itu juga membandingkan
pengobatan yang berbeda pada
kondisi yang berbeda
METODE FARMAKOEKONOMI
Analisis manfaat-biaya (AMB—
cost-benefit analysis, CBA

Analisis efektivitas-biaya (AEB—


cost-effectiveness analysis,
CEA)

Analisis utilitas-biaya (AUB—


cost-utility analysis, CUA

Analisis minimalisasi-biaya
(AMiB—cost-minimization
analysis, CMA

Analisis (kajian) biaya sakit


(ABS—cost of illness evaluation,
COI)
Analisis efektivitas-biaya (AEB—cost-
effectiveness analysis, CEA)
AEB dapat digunakan untuk memilih intervensi kesehatan yang
memberikan nilai tertinggi dengan dana yang terbatas jumlahnya,
misalnya:

1. Membandingkan dua atau lebih jenis obat dari kelas terapi yang sama
tetapi memberikan besaran hasil pengobatan berbeda, misalnya dua obat
antihipertensi yang memiliki kemampuan penurunan tekanan darah
diastolik yang berbeda.

2. Membandingkan dua atau lebih terapi yang hasil pengobatannya dapat


diukur dengan unit alamiah yang sama, walau mekanisme kerjanya
berbeda, misalnya obat golongan proton pump inhibitor dengan H2
antagonist untuk reflux oesophagitis parah.
CEA

CEA hanya dapat digunakan untuk membandingkan intervensi


kesehatan yang memiliki tujuan sama, atau jika intervensi
tersebut ditujukan untuk mencapai beberapa tujuan yang
muaranya sama.

Efektivitas suatu farmakoterapi bisa diukur menggunakan analisis


farmakoekonomi antara lain dengan cost effectiveness analysis
(CEA) yang digunakan untuk menentukan apakah suatu obat
telah cukup untuk ditawarkan dan digunakan dalam pelayanan
kesehatan.
RUMUS PERHITUNGAN (CEA)
Contoh Skenario Perhitungan RIEB / ICER:

Untuk terapi sebuah penyakit dapat digunakan tiga macam


obat yang masing-masing memiliki kinerja sebagai berikut:

1. Obat A membutuhkan biaya Rp6.000.000/100 pasien,


tingkat survival 3%
2. Obat B membutuhkan biaya Rp22.000.000/100 pasien,
tingkat survival 5%
3. Obat C membutuhkan biaya Rp30.000.000/100 pasien,
tingkat survival 1%

Berapa RIEB / ICER jika terapi dialihkan dari menggunakan Obat


A ke Obat B?
RIEB untuk pindah obat dari A ke B dapat dihitung seperti berikut:
RIEB A ke B = (22.000.000 – 6.000.000) / (5 – 3) = 16.000.000/2
kematian yang dicegah
Dengan demikian, RIEB untuk pindah obat dari A ke B adalah
Rp16.000.000 / 2 kematian yang dicegah, atau Rp 8.000.000 / kematian
yang dicegah.
SOAL
2. Seorang peneliti membandingkan pengobatan
sepsis menggunakan ceftriakson dan ceftizidime.
Pada penelitian ditemukan bahwa kedua obat
tersebut belum diketahui efektifitasnya.

Jika saat penelitian diketahui memiliki efektifitas


yang berbeda, maka kajian farmakoekonomi yang
tepat adalah
a. Cost Minimalization Analysis
b. Cost Effectiveness Analysis
c. Cost Utility Analysis
d. Cost Benefit Analysis
e. Cost Of Illness
3. Seorang peneliti membandingkan
pengobatan sepsis menggunakan
ceftriakson dan ceftizidime yang berbeda
efektifitasnya. Data yang perlu diambil
terkait penelitian tersebut adalah
a. Biaya tidak langsung
b. Rasio incremental utilitas biaya
c. QALY
d. total pasien dan jumlah pasien yang
efektif pengobatannya, biaya obat
e. jumlah pasien yang tidak efektif
pengobatannya, biaya obat
4. Berdasarkan jawaban diatas, maka data
diatas dapat ditentukan pula
a. ACER
b. Rasio B/C
c. Persen efektifitas
d. RIUB
e. QALY
12. Data pada penelitian CEA menunjukkan jumlah
pasien yang efektif pengobatan adalah 70. Total
pasien adalah 100. Biaya pengobatan adalah 2 jt.
Nilai yang didapat pada perhitungan ACER adalah...
a. 2.000.000
b. 2.857.142 2.000.0000 x 100
c. 3.000.000 70
d. 3.857.142 = 2.857.142
e. 4.000.000
DAFTAR PUSTAKA

MenKes RI. 2013. Buku Pedoman Farmakoekonomi. Jakarta: Kementrian


Kesehatan RI
Musdalipah. Setiawan, A., dkk. 2018. ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA
ANTIBIOTIK SEFOTAXIME DAN GENTAMISIN PENDERITA
PNEUMONIA PADA BALITA DI RSUD KABUPATEN BOMBANA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Akademi Farmasi Bina Husada
Kendari. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 1-11
Abdulganiyu, G. Fola, T. 2014. Cost Effectiveness Analysis Of Anti- Diabetic
Therapy \ in University Teaching Hospital. Department of Clinical
Pharmacy and Pharmacy Pharmacy Practice, Faculty of Pharmaceutical
Sciences, University of Ilorin, Nigeria. Vol 5 No 03 Mar 2014
Fitriani, R. Sudarso. 2014. Cost Effectiveness Analysis Pengobatan Pasien
Demam Tifoid Pediatrik Menggunakan Cefotaxime Dan
Chloramphenicol Di Instalasi Rawat Inap RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. PHARMACY, Vol.11 No. 01 Juli 2014

Anda mungkin juga menyukai