Jika outcome tidak diukur, hanya diasumsikan sama--maka metode cost analysis.
secara i.v di suatu RS. Karena efek mual yang timbul pada
kemoterapi ini, onkoplatin kerap diberikan menurut 2 pilihan
cara :
Pemberian dosis yang mestinya setiap bulan, dapat dibagi menjadi 15
Komponen Biaya
Onkoplatin (rerata)
29.640.000
29.600.000
Antimual (rerata)
400.000
1.600.000
800.000
1.280.000
640.000
32.520.000
31.640.000
Kesimpulan
Biaya rerata onkoplatin relatif sama untuk kedua cara
Tetapi, kelompok onkoplatin dosis terbagi, tidak ada biaya
antimual
Sebaliknya, pada pemberian dosis terbagi, biaya untuk jasa
pemberian onkoplatin iv menjadi 2x lipat dari pemberian dosis
lengkap
Biaya untuk jasa klinik dan kunjungan dokter, menjadi 2x lipat
= biaya total pemberian dosis lengkap dengan tambahan antimual
lebih murah Rp. 880.000, atau 2,71% dibandingkan pemberian
onkoplatin dosis terbagi.
bronkokontriksi.
Inhalasi kortikosteroid telah menjadi cara pengobatan rutin
Tetapi, pengobatan inhalasi kortokosteroid tunggal kadang tidak
cukup efektif untuk mengontrol gejala asma
Dua pengobatan baru, digunakan sebagai terapi penunjang, yaitu
:
A = BreatheAgain
B = AsthmaBeGone
Langkah
1.
TentukanTujuan
2.
Contoh
Membandingkan biaya dan efektivitas dua terapi penunjang baru
bagi pasien asma yang mendapatkan pengobatan inhalasi
kortikosteroid, yaitu terapi penunjang BreatheAgain dan
AsthmaBeGone
Membandingkan :
Inhaler kortikosteroid + plasebo (A)
Inhaler kortikosteroid + BreatheAgain (B)
Inhaler kortikosteroid + AsthmaBeGone (C)
Membandingkan jumla pasien dari masing-masing terapi yang
meningkatkan FEV (Forced-exipiration volume)-nya 12%
No Langkah
Contoh
3.
Identifikasi tingkat
efektivitas
4.
Identifikasi dan
hitung biaya
pengobatan
5.
Efektivitas biaya
Efektivitas lebih
rendah
A terhadap B
B terhadap C
(lakukan RIEB)
Efektivitas sama
C terhadap B
Biaya sama
B terhadap C
B terhadap A
C terhadap A
(lakukan RIEB)
6. Intepretasi
a. Antara Pengobatan B dan C harus dipilih pengobatan C, karena
dengan efektivitas yangs ama pengobatan C lebih murah
b. Antara pengobatan A dan B, bila dipilih pengobatan B harus
dikeluarkan biaya lebih sebesar Rp. 868.000 untuk peningkatan
1 unit efektivitas
c. Antara pengobatan A dan C, bila dipilih pengobatan C harus
dikeluarkan biaya lebih sebesar Rp. 234.615 untuk [eningkatan
1 unit efektivitas
d. Bila pengobatan B atau C akan dipilih, pengambil kebijakan di
fasilitas pelayanan kesehatan harus mempertimbangkan apakah
biaya lebih yang harus dikeluarkan sebanding dengan
peningkatan efektivitas yang diperoleh.