Anda di halaman 1dari 31

Cost-minimization Analysis

(CMA)
Abu rachman 1906458842
Afifah fauziyyah 1906458855
Ariska Deffy Anggarany 1906408680
Hindun W. Risni 1906338415
Nofria Rizki A. Harahap 1906338503
Sofiah Yunita Radjah 1906408831
Cost Minimization Analysis (CMA)

Analisis minimalisasi biaya adalah teknik analisis


farmakoekonomi untuk membandingkan dua
pilihan intervensi yang memberikan hasil
(outcome) kesehatan ekuivalen
Tujuan: untuk mengidentifikasi pilihan yang
menawarkan biaya yang lebih rendah
metode yang paling sederhana untuk dilakukan karena
metode ini mengganggap outcome dari kedua terapi
yang dibandingkan ekuivalen; dengan demikian, hanya
biaya intervensi yang dibandingkan.

Contoh:
1. Membandingkan obat generik berlogo dengan obat
generik bermerek dengan bahan kimia obat sejenis
dan telah dibuktikan kesetaraannya melalui uji
bioavailabilitas/bioekuivalen (BA/BE).
2. Membandingkan obat standar dengan obat baru
yang memiliki efek setara
Hal-hal yang penting dalam analisis minimalisasi biaya

• When should cost-minimisation analysis be


used?

Analisis minimalisasi biaya dilakukan hanya


ketika outcome yang dihasilkan dari kedua
intevensi 'identik atau setara‘
• Equivalence in what?

Kesetaraan dalam outcome primer dan sekunder


Outcome primer: efikasi
Outcome sekunder: keamanan (safety)

 Outcome diperoleh berdasarkan pengalaman klinis yang relevan, bukti


klinis yang dipublikasikan, dan pengetahuan tentang kebutuhan pasien
 Setiap perbedaan dalam outcome sekunder harus cukup kecil agar
tidak mencapai signifikansi klinis.
 Jika asumsi-asumsi ini tidak dapat dibuktikan, maka masih belum tepat
untuk menggunakan metodologi analisis minimalisasi biaya, meskipun
ada bukti mengenai kesetaraan dalam outcome primernya
Sources of clinical evidence

• Ketepatan analisis minimalisasi biaya


ditentukan oleh sumber dan sifat bukti klinis
yang tersedia.
• ‘Standar emas' : RCT (Random Clinical Trial)
a. Superiority trials (uji keunggulan)
b. Non-inferiority trials
c. Equivalence trials (uji kesetaraan)
Penggunaan CMA
• Terdapat penggunaan bukti klinis yang tidak tepat dalam
analisis CMA sehingga profkes seharusnya tidak terlalu
bergantung pada hasil publikasi CMA.
• Namun, berbagai upaya sedang dilakukan dalam rangka
meningkatkan pelaporan dan interpretasi bukti RCT
sehingga diharapkan dapat meningkatkan implementasi
dan interpretasi CMA
• Evaluator yang melakukan CMA harus secara jelas
memberikan definisi hasil “identik atau serupa” karena
CMA membutuhkan bukti ekivalensi klinis yang jelas
Kelebihan CMA Kekurangan CMA
• Memfasilitasi pemilihan obat atau • Hanya bisa digunakan untuk
intervensi yang lebih murah tetapi membandingkan dua produk
efektif yang telah dibuktikan
• Analisis farmakoekonomi yang memiliki efek terapeutik dan
paling sederhana dibanding dosis yang setara
keempat analisis lainnya karena • Dalam banyak kasus, tidak
fokusnya hanya pengukuran biaya terdapat ekivalensi yang bisa
• Sangat berguna dalam diandalkan antara dua
mengevaluasi biaya obat spesifik produk dan jika ekivalensi
• Paling bermanfaat dalam terapeutik tidak bisa
membandingkan obat generik dan dibuktikan, maka CMA tidak
bermerk yang ekivalen secara bisa dijadikan acuan
terapeutik
Langkah-langkah perhitungan
analisis minimal-biaya

No Langkah Contoh
1 Identifikasi Masalah dan Pada tahap ini harus ditentukan masalah apa yang
menentukan tujuan akan diatasi
2 Identifikasi alternatif Pada tahap ini ditentukan alternatif pengobatan apa
pemecahan masalah yang akan digunakan. Untuk menentukan alternatif
ini beberapa faktor yang harus diperhatikan
termasuk jenis, dosis, formulasi, dan
rute pemberian obat.
3 Identifkasi besarnya efektivitas melakukan penelusuran informasi tentang jenis
pilihan pengobatan penyakit dan pengobatan dengan cara mendapatkan
data/literatur tentang efektivitas obat tersebut
melalui produsen dari obat yang akan dikaji,
melakukan penelusuran literatur atau jurnal ilmiah
melalui situs internet resmi yang ada.
4 Identifikasi biaya Identifikasi biaya yang dikeluarkan untuk setiap pilihan
pengobatan, termasuk biaya langsung dan tidak langsung
serta biaya medis dan non-medis.
5 Melakukan analisis minimalisasi- Yaitu jika obat (atau intervensi kesehatan) yang
biaya (AMiB) akan dibandingkan memberikan hasil yang sama, serupa,
atau
setara - atau dapat diasumsikan setara. Cara
menghitungnya yaitu :

Komponen biaya yang termasuk biaya tetap yaitu biaya


Biayabiaya
pelayanan, Totallaboratorium,
= Biaya Tetapdan
+ Biaya
biayaVariabel
rawat inap.
Komponen biaya variabel yaitu biaya alat kesehatan dan
biaya pengobatan
6 Interpretasi Hasil Yaitu membandingkan hasil analisis untuk menentukan
kelompok obat / intervensi mana yang memiliki biaya
paling minimal , sehingga layak dipilih
7 Analisis sensitivitas dan mengambil Analisis dilakukan dengan melihat standar deviasi dari
kesimpulan setiap pengobatan, limit atas, dan limit bawah.setelah itu,
hitung biaya satuan dengan mempertimbangkan variasi
volume obat yang digunakan, kemudian Tarik kesimpulan.
CONTOH PENELITIAN CMA
Contoh Cost Minimization Analysis (CMA)

Cost-Minimization Analysis of Metformin and


Acarbose in Treatment of Type 2 Diabetes

1-s2.0-S2212109915000205-main.pdf
Pendahuluan
Prevalensi DIabetes
Dunia 422 juta jiwa (8,5%)(2014)
Cina 113,9 juta jiwa (11,6%) (2010)

Pengobatan jangka panjang diabetes mempengaruhi kualitas hidup


dan beban ekonomi keluarga dan pemerintah

Menghasilkan beban ekonomi pmerintah Cina $27 juta (2007)

Penggunaan metformin dan akarbosa telah digunakan sebagai pilihan terapi baik
monoterapi atau kombinasi di Cina
Metformin (53,7%)
Akarbosa (35,9%)

Menurut penelitian, efek penurunan gula darah metformin dan


akarbosa dalam penggunaan monoterapi hampir sama
Metode dan Hasil
Metode

Estimation of the Cost

Base- Case Identification

Sensitivity Analysis
Estimation of the Cost

Metformin (Glucophage)
500mg 20 tablet), harga
tertinggi yang ditetapkan
oleh pemerintah adalah ¥
Menggunakan perspektif 29,2 dan harga terendah
pembayar (Payer) karena Dosis dimulai dengan dosis
yang ditetapkan oleh pasar rendah ke dosis tinggi
kedua obat ditanggung oleh adalah ¥ 24,82.
pembayar . secara bertahap. Dan
acarbose ( Glucobay ), diasumsikan bahwa pasien
Biaya perkiraan berdasarkan spesifikasi 50mg 30 tablet), yang mengambil kedua obat
jadwal perawatan dan harga harga tertinggi dan harga tersebut memiliki frekuensi
kedua obat tersebut di China terendah adalah ¥ 74,2 dan kunjungan dokter yang
(hanya biaya medis langsung ¥ 61,92 sama
yang dimasukkan )
harga terendah dan
tertinggi digunakan untuk
memperkirakan tahunan
biaya perawatan rata-rata
Estimation of the Cost Contd’

Sehingga biaya terkait


penggunaan metformin
dan acarbose seperti Semua biaya Tidak ada diskon
kunjungan dokter, didasarkan pada biaya yang
diagnostik, inspeksi, dan diterapkan karena
biaya rawat inap, dan harga 2014 dan semua biaya diukur
sebagainya dianggap dinyatakan dalam pada periode 1
sama dan tidak Renminbi (¥) tahun.
termasuk dalam
penelitian
Base- Case Identification
• Tidak ada rejimen dosis tetap untuk pengelolaan
hiperglikemia pada pasien dengan Dm tipe 2 dengan
metformin atau acarbose atau agen farmakologis lainnya

• Data tentang penggunaan obat-obatan dan dosis rata-rata


berasal dari perbandingan langsung yang merupakan bagian
studi Meta Analisis

• Dengan membandingkan efek pengobatan metformin dan


 Acarbose secara langsung yang sebanding terhadap
kemanjuran kedua obat tersebut pada populasi Cina (1500mg
/ hari untuk metformin and 150mg /hari untuk acarbose).
Sensitivity Analysis
beberapa skenario klinis berbeda dikembangkan setelah wawancara dengan dokter yang
mengobati diabetes pasien, untuk menggambarkan situasi klinis potensial serta
menganalisis perbedaan dalam biaya perawatan rata-rata tahunan dengan metformin
dan acarbose.

Berdasarkan perilaku resep dokter di China dan potensi peningkatan risiko transaminase
serum yang meningkat pada pasien dengan berat badan rendah dosis maksimum
acarboseakan sedikit berbeda dengan kelompok berat badan lainnya. (150mg / hari
untuk berat ≤ 60 kg dan 300mg / hari untuk berat >60 kg

Pada kondisi lain, adanya kebiasaan dalam peresepan sesuai dengan pengalaman para
dokter, metformin diberikan dengan dua dosis maksimum pada umumnya 1500 mg atau
2000 mg perhari tanpa memperhatikan BB pasien. Sehingga dibuat lah 8
model/skenario klinis untuk memodelkan kondisi klinis yang berbeda tersebut agar
dapat mencerminkan pola penggunaan pasien DM Tipe 2 pada kondisi sebenarnya.
8 skenario pemodelan

Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3


dan 4
• Semua pasien • Pasien yang • Pasien yang
yang dirawat hanya menerima menggunakan
dengan satu obat oral metformin atau
menggunakan acarbose, dimana
metformin atau Kedua obat
salah satu obat acarbose dengan tersebut di
metformin atau dosis maksimum titrasikan dari
acarbose tanpa yang biasa dosis inisial
memperhatikan digunakan pada terendah ke dosis
BB pasien dengan masimum secara
berat badan ≤ 60 bertahap pada
pasien berat
kg
badan ≤ 60 kg
8 skenario pemodelan

Skenario 5 Skenario 7 Skenario 8


dan 6
• Pasien yang • Pasien yang • Pasien yang
hanya menggunakan menggunakan
menerima oral metformin oral metformin
atau acarbose atau acarbose
satuobat oral dengan dengan
metformin peningkatan dosis peningkatan
atau acarbose dari dosis inisial dosis dari dosis
dengan dosis terendah ke dosis inisial terendah
maksimum masimum secara ke dosis
yang biasa bertahap masimum secara
digunakan denganbobot bertahap
pada pasien tubuh yang denganbobot
berbeda (berat tubuh yang
dengan berat badan >60 kgg ) berbeda (berat
badan >60 kg badan >60 kg)
Hasil
Biaya rata-rata perawatan tahunan pada Base-Case Metformin dan Acarbose
• Biaya pengobatan tahunan terendah untuk metformin sebesar ¥ 1358,90
sedangkan biaya tahunan terendah acarbose adalah ¥ 2260,08. unutk biaya
tahunan tertinggi metformin sebesar ¥ 1598,70 dan ¥ 2708,30 untuk acarbose.
Pada level kontrol glikemik yang sama antara metformin dan acarbose, diperoleh
bahwa metformin dapat menghemat biaya tahunan sebesar 39,87% (harga
terendah) atau 40,97% (harga tertinggi) dibandingkan dengan acarbose

Biaya rata-rata perawatan tahunan pada metformin dan acarbose dengan


skenario berbeda (8 skenario)
• Pada skenario 1-4 dengan BB pasien ≤ 60 kg , Biaya perawatan tahunan metformin
berkisar antara ¥ 452,97 hingga ¥ 2131,60 di mana seperti halnya acarbose
berkisar antara ¥ 753,36 hingga ¥ 2708,30 dari empat skenario yang berbeda
tersebut. Selaiin itu metformin juga meminimalkan biaya di keempat skenario
terlepas dari perubahan dosis harian atau biaya pengobatan,serta memiliki
strategi penghematan biaya dari 19,83% menjadi 40,97% (Table 2).
• Biaya perawatan tahunan pada lima skenario yang berbeda (skenario1, dan 5-8)
dimana berat pasien lebih dari 60 kg , biaya untuk metformin berkisar antara ¥
452,97 hingga ¥ 2131,60 sementara acarbose berkisar  dari ¥ 753,36 ke ¥. Untuk
kelima skenario pasien tersebut, metformin memiliki strategi biaya yang lebih
rendah dibandingkan dengan acarbose, dengan penghematan berkisar antara
39,87% hingga 70,49%
PEMBAHASAN
Penelitian ini meneliti biaya metformin dan akarbose pada pengobatan
pasien dengan DM Tipe 2.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis minimalisasi biaya di bawah


hipotesis yaitu hasil klinis dan efek samping dari kedua obat secara efektif
setara berdasarkan hasil dari studi meta-analisis sebelumnya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metformin tampaknya lebih efektif


daripada akarbose.
Lanjutan
Dalam evaluasi ekonomi, sulit untuk mengukur secara akurat variabel penelitian,
dan masing masing terapi pengobatan dapat menyebabkan biaya perawatan yang
berbeda ketika diterapkan di antara populasi atau institusi medis yang berbeda;

Oleh karena itu, penting untuk memverifikasi pengaruh asumsi dasar pada hasil
penelitian

Jadi, dalam penelitian ini dikembangkan delapan skenario dalam analisis


sensitivitas untuk mencerminkan profil biaya kehidupan nyata

Hasilnya konsisten dengan analisis kasus dasar yang menguatkan bahwa


metformin lebih hemat biaya daripada akarbose. Hasil penelitian ini dapat
mewakili keuntungan biaya-efektif untuk metformin.
Lanjutan
Hasil dari penelitian ini mengkonfirmasi temuan dari beberapa studi evaluasi ekonomi yang
dilakukan di China, membandingkan monoterapi metformin dengan monoterapi akarbose
pada pengobatan DM Tipe 2.

Seiring berjalannya DM tipe 2, satu terapi saja mungkin sulit untuk mengontrol kadar glukosa
darah pasien dengan DM tipe 2 secara efektif dan kemudian ada kebutuhan untuk
menggunakan terapi kombinasi untuk memperkuat kontrol glikemik pada praktik klinis.

Dalam konteks ini, beberapa studi menilai khasiat komparatif dan biaya metformin dan
akarbose dari perspektif kombinasi obat juga menunjukkan bahwa terapi kombinasi
metformin masih merupakan rejimen terapi yang lebih disukai dibandingkan dengan terapi
kombinasi akarbose

Namun demikian, kehandalan hasil evaluasi ini mungkin dibatasi karena ukuran sampel yang
kecil (kisaran 87-705) temuan ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
Lanjutan

Selanjutnya, ulasan evaluasi ekonomi metformin hidroklorida dan akarbose


menunjukkan bahwa keduanya memiliki peran yang sama dalam memperpanjang hidup
pasien, memperbaiki penyakit kardiovaskular, dan mencegah atau menunda timbulnya
DM tipe 2.

Metformin hidroklorida adalah pengobatan yang disukai untuk pasien dengan DM tipe 2
dengan efisiensi yang lebih tinggi dalam mengurangi glukosa darah puasa dan biaya
minimum dibandingkan dengan obat hipoglikemik yang lain

Meskipun akarbose bagus dalam mengurangi glukosa darah postprandial tapi memiliki
biaya yang lebih tinggi. Bahkan, pada pasien dengan gangguan toleransi glukosa,
metformin menunjukkan nilai yang lebih baik.

Metformin lebih efektif tidak hanya dalam mengobati DM tipe 2 tetapi juga dalam
mencegah timbulnya diabetes dibandingkan dengan akarbose
Lanjutan

Studi ini dilakukan dari perspektif pembayar, dan biaya tidak langsung
terkait dengan perawatan DM tipe 2 tidak diperhitungkan

Biaya medis langsung secara teoritis terdiri dari biaya untuk


kunjungan dokter, biaya pengobatan, biaya diagnostik, biaya
pemeriksaan, biaya rawat inap, biaya transportasi, dan sebagainya

Namun, dalam penelitian ini, peneliti hanya memperkirakan biaya


obat, bukan biaya lainnya karena peneliti berasumsi bahwa biaya
lainnya sama pada kedua kelompok perlakuan.
Lanjutan
Penelitian ini, selanjutnya, hanya mempertimbangkan terapi tunggal selama 1 tahun;
Namun, dalam praktik klinis karena kompleksitas diabetes, terapi kombinasi obat
adalah umum dan pasien dapat mengganti obat yang memiliki dampak terhadap biaya;
selama periode yang lebih lama, lebih banyak komplikasi terkait dengan diabetes,
termasuk penyakit, mikrovaskuler dan makrovaskuler dapat terjadi yang juga dapat
menambah biaya perawatan

Dengan demikian, diperlukan lebih banyak studi untuk memahami secara komprehensif
biaya tahunan untuk menyediakan informasi beban penyakit sebagai panduan dalam
pengambilan keputusan alokasi sumber daya.

Terlepas dari keterbatasan ini, penelitian ini patut diperhatikan kelebihannya yaitu
bahwa ini adalah evaluasi ekonomi pertama yang berfokus pada perbandingan
metformin dengan akarbose dalam pengobatan DM tipe 2 yang dilakukan berdasarkan
hasil dari studi meta-analisis dengan ukuran sampel besar dan data klinis yang
memadai.
KESIMPULAN
Metformin memiliki nilai lebih baik dalam hal
uang daripada akarbosa

Berdasarkan studi ini tidak diragukan lagi


penggunaan metformin sebagai pilihan pertama
pada terapi DM tipe 2 dengan biaya terapi yang
rendah.

Anda mungkin juga menyukai