Angga Aditjandra
Farmakoekonomi A
Sub Bahasan
01 Definisi Cost-Utility Analysis
Kekurangan :
Kesulitan untuk menentukan utility atau
QALY secara tepat
Pengunaan CUA
1. Jika Health related quality of life (HRQoL) adalah outcome penting, contoh :
membandingkan intervensi yang tidak berpengaruh pada mortilitas, tetapi
berpengaruh pada fungsi dan kenyaman pasien (terapi osteoarthritis)
2. Jika HRQoL adalah outcome penting, contoh : (terapi infark miokard akut)
outcome yang diukur tidak hanya keselamatan jiwa, tetapi kualitas hidup
yang terselamatkan
3. Jika intervensi mempengaruhi baik mortilitas maupun morbiditas, misal :
evaluasi terapi estrogen pada wanita post menopouse yang dapat
meningkatkan kualitas hidup,dapat menurunkan mortalitas yang disebabkan
penyakit lain (misal peny. Jantung), tetapi dapat meningkatkan mortilitas
dari penyakit lain (misalnya kanker)
4. Jika intervensi yang dibandingkan mempunyai outcome yang luas dan
diperlukan satu unit outcome untuk dibandingkan.
5. Jika tujuannya adalah membandingkan intervensi yang dilakukan evaluasi
terhadap biasa per QALY yang diperoleh
Langkah-Langkah dalam Menghitung QALY
Contoh (dialis ginjal di RS) : Anda selalu merasa lelah dan letih. Sebuah
cateter dimasukkan dalam lengan atau kaki, yang membatasi gerak
anda. Tidak ada rasa sangat nyeri, tetapi keadaan yang tidak
menyenangkan dan bersifat kronis. Beberapa orang menjadi tertekan
karena menyusahkan oranglain dan membatasi aktivitasnya dan
beberapa merasa seperti hidupnya tergantung alat bantu.
2. Memilih metode untuk menentukan utility
b
Standart Gamble (SG)
c
Time Tradeoff (TTO)
a. Rating Scale (RS) 100(1,0) Kesehatan Sempurna
20 (0,2)
0 (0,0) Kematian
b. Standart Gamble (SG)
SEHAT
Probabilitas p
Alternatif 1 Meninggal
Probabilitas 1-p
Nilai Utility
Alternatif 1
1,0
Sehat
Alternatif 2
Keadaan Sakit
Kematian 0 Waktu
x 1
Sistem Klasifikasi status kesehatan
The EQ-5D
Bagian 1:
Terdiri dari mobilitas, perawatan diri, aktivitas,
nyeri/ketidaknyamanan, ansietas/depresi
Bagian 2:
Visual analog scale 20 cm dengan endpoint status
kesehatan paling baik dan status kesehatan paling
buruk
3.Menentukan subjek yang akan ditetapkan
Marini, E & Thinni 2014, ‘Cost Benefit Analysis Mendirikan Laboratorium Klinik Sederhana Mandiri
Dibanding Kerjasama Operasional Laboratorium Luar di PLK-UA’, Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia, vol.2, no.2, pp. 121-127, dilihat 27 Februari 2018, https:// journal.unair.ac.id
Nuryadi, Herawati, Y, T, & Triswardhani,R 2014, ‘Cost Benefit Analysis Antara Pembelian Alat CT-
Scan Dengan Alat Laser Dioda Photocoagulator RSD Balung Jember’, Jurnal IKESMA, Vol.10, no.1,
pp. 49-57, dilihat 27 Februari 2018, http://journal.unec.ac.id
Probandari, Ari. 2007. Cost Effectivess Analysis dalam penentuan Kebijakan Kesehatan: Sekedar
Konsep Atau Aplikatif.Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan (10): 104-107
Schniederjans, Marc J., Hamaker, Jamie L. Schniederjans, Ashlyn M., (2004). Information Technology
Investment, Decision–Making Methodology.World Scientific, NJ.