Anda di halaman 1dari 29

FARMAKOEKONOMI

Analisis Keputusan
Kelompok 5 (S1-7C)
Ainun nurain (1801122)
Mela fahriza (1501083)
Nursinta albasit (1501089)
Raihana fitriyah (1501094)
Sakila shania (1801133)
Tyasakti viryana (1501105)
Widya lestari (1501110)

Dosen Pengampu
Fina Aryani, M.Sc, Apt
DEFINISI
Analisis Keputusan merupakan pendekatan
sistemik untuk membuat keputusan dalam
keadaan yang tidak pasti.

Kelebihan

Memberikan kerangka untuk memperkirakan

Dapat memberikan informasi yang bermakna pada rentang


asumsi dasar yang berbeda atau dalam kondisi yang berbeda
Untuk membantu pengambil
keputusan

Memperkirakan konsekuensi
dan outcome dar pilihan

Kegunaan Menilai probabilitas dari


outcome yg mungkin terjadi

Menetapkan nilai masing-


masing outcome

Menentukan pilihan keputusan


terbaik
•Menilai Probabilitas

Langkah-langkah Dalam Melakukan


Analisis Keputusan
Siapa yaang akan Keputusan, pilihan
Identifikasi
mengambil keputusan, dan
Keputusan
keputusan kriteria keputusan

Jangka Waktu Membuat Pohon Menilai


Analisis Keputusan probabilitas

Menghitung biaya
Menilai Outcome pada masing-masing
keputusan
Identifikasi Keputusan, Meliputi :

Seleksi Pilihan keputusan yang akan


dikaji

Menetapkan kerangka keputusan

Menetapkan perspektif mana


keputusan dibuat

Pengukuran outcome yang akan


dimasukkan kedalam analisis
Siapa yang akan mengambil keputusan ?

• Biaya obat
Untuk
menentukan dari
Farmasi/ • Biaya penyimpanan obat
perspektif mana Rumah • Biaya penyiapan obat
• Biaya pemberian obat
analisis dilakukan Sakit • Biaya monitoring

• Biaya dalam episode


perawatanyang ditanggung
Asuransi oleh asuransi saja

• Semua biaya langsung


• Biaya tidak langsung
Masyarakat • Biaya non medik
Keputusan, Pilihan keputusan, dan kriteria
Keputusan

Jika mempertimbangkan penggunaan obat baru,


pembandingnya adalah standar terapi

• Sesuai dengan tipe • struktur pohon keputusan


analisis yang akan • choice node (simbol kotak),
menunjukan titik waktu dimana
dilakukan pembuat keputusan memilih
satu diantara beberapa pilihan

Kriteria keputusan Analisis keputusan


Analisis keputusan menggunakan struktur pohon keputusan
untuk mengorganisir komponen dalam keputusan.

• Pohon keputusan dimulai dengan alternatif pilihan


• Choice node (simbol kotak) menunjukkan alternatif titik waktu
dimana pembuat keputusan memilih satu diantara beberapa
pilihan.
• Choice node awal disebut juga root node, diletakkan
disebelah kiri, menunjukkan awal untuk menentukan pilihan
yang mungkin.
Jangka Waktu Analisis

periode terbatas

satu minggu, satu bulan, atau satu tahun

jika kondisi pasien bervariasi periode waktunya, maka dilakukan


pendekatan dengan menggunakan lama waktu terapi
Membuat Pohon Keputusan

Membuat :

Struktur
keputusan

Konsekuensi dari
waktu ke waktu
Menilai Probabilitas

Jumlah probabilitas semua konsekuensi


dari chance node harus 1

Data probabilitas dapat diperoleh dari uji


klinik fase III dari industri farmasi atau
dari sumber yang lain
CONTOH KASUS
Alphazorin dan omegazorin merupakan antibiotika yang efektif untuk
bakteri gram negatif yang resisten terhadap beberapa antibiotika. Dari uji
klinik diketahui 95 % kasus septicemia gram negatif rentan terhadap alphazorn
dan 88 % rentan terhadap omegazorin. Meskipun insidensi toksisitas terkait
penggunaan omagazorin tinggi, kadar kedua antibiotika tersebut harus dijaga
dalam rentang terapi yang sempit. Efek samping kedua antibiotika tersebut
meliputi diare, mual (toksisitas gastrointestinal), perubahan enzymhepatik
(hepatotoksisitas), dan penghambatan platelet (hemotoksisitas).

Biaya untuk pemberian Alphazorin intravena, yang diberikan setiap 8


jam selama 10 hari sebesar Rp. 1.650.000, meliputi biaya langsung terkait
dengan biaya obat dan penyimpanannya, biaya penyiapan Rp.540.000, dan
biaya pemberian Rp.18.000/dosis. Omegazorin diberikan setiap jam, dengan
besarnya masing-masing biaya Rp.1.050 Rp.720.000, dan Rp.18.000/dosis.
Meskipun biaya alphazorn lebih tinggi, tetapi efektivitasnya juga lebih tinggi,
dan insidens toksisitasnya lebih rendah.
Identifikasi Keputusan

• Identifikasi Keputusan.
• Siapa yaang akan mengambil keputusan.
• Keputusan, pilihan keputusan, dan
kriteria keputusan.
• Jangka Waktu Analisis.
• Membuat Pohon Keputusan.
• Menilai Probabilitas.
• Menilai outcome.
• Menghitung biaya pada masing-masing
keputusan
Siapa yang akan mengambil keputusan?

Perspektif : rumah sakit (Komite Farmasi dan


Terapi)

Outcome : kedua antibiotika sebanding,


sehingga di pilih biaya minimal
bagi rumah sakit

Biaya terkait : biaya obat dan biaya pelayanan


selama perawatan di rumah sakit
Keputusan, pilihan keputusan, dan Kriteria
keputusan

Karena outcome dari kedua antibiotika sebanding, maka


Komite Farmasi dan Terapi memutuskan untuk
menambahkan satu antibiotika kedalam Formularium.

Jika organism resisten terhadap alphazorin maupun


omegazorin, maka terapi diganti antibiotika betasporin.

Kriteria Keputusan : cost-minimization analysis


Jangka Waktu Analisis

Dimulai pada saat memberikan antibiotika


untuk mengatasi septicemia bakteri gram
negatif sampai infeksi dinyatakan sembuh.
Membuat Pohon Keputusan

pohon keputusan dari


alphazorin
Membuat Pohon Keputusan

pohon keputusan dari


omegazorin
Menilai Probabilitas
Dari 1000 pasien yang mendapatkan alphazorin, 850 ( 85 % )
memberikan respon yang ditunjukkan dengan penurunan suhu
tubuh dan perubahan prameter hematologi dan 150 ( 15 % )
tidak memberikan respon.

Dari 850 pasien yang memberikan respon :


• Chance node A :
Probabilitas memberikan respon atau tidak dimasukkan dalam
pohon keputusan pada 2 cabang awal dari alphazorin
• Chance node B :
680 ( 80 % ) tidak mengalami gejala toksisitas dan 170 ( 20 % )
mengalami toksisitas
• Chance node C :
170 pasien dengan gejala toksik , 131 ( 77 % ) mengalami
toksisitas gastrointestinal , 35 ( 20,6 % ) mengalami peningkatan
fungsi enzym hepar , dan 4 ( 2,4 % ) mengalami penurunan
fungsi platelet.
Gambar 15
Kadar alphazorin diukur pada semua pasien
yang mengalami gejala toksisitas.

Sebanyak 81 pasien (62%) dengan gejala


gastrointestinal konsentrasi obat dalam serum
diatas COL (node D).

Pada node G, 16 dari 35 pasien (45,7%) dengan


hepatotoksisitas konsentrasi obatnya diatas COL
dan 4 dari 4 pasien dengan hematotoksisitas,
konsentrasi diatas COL.
Menilai Outcome
Biaya obat dan biaya penyimpanan untuk 10 hari
pemberian :
• Alphazorin Rp. 1.650.000
• Omegazorin Rp. 1.050.000
Total biaya pemberian obat :
 Alphazorin Rp.540.000
 Omegazorin Rp.720.000

Jika dilakukan perubahan terapi karena kemungkinan terjadi resistensi, maka


diberikan betasporin secara IV selama 10 har, dengan biaya obat sebesar
Rp.1.800.000 dan biaya pemberian obat Rp. 360.000
Biaya yang disebabkan karena pengobatan:

Jenis Biaya
Biaya tambahan rawat inap / hari Rp. 1.000.000

Pemeriksaan kadar obat dalam serum/ Rp. 75.000


pemeriksaan
Tes fungsi hepar / pemeriksaan Rp. 65.000

Pemeriksaan jumlah platelet/ Rp. 60.000


pemeriksaan
Biaya konsultasi / konsultasi Rp. 115.000
farmakokinetik
Konsultasi hematologi & infeksi / Rp. 400.000
konsultasi
Bagaimana
menggabungkan
beberapa pilihan
keputusan , nilai
probabilitas dan niali
outcome untuk
memilih yang paling
sesuai???
Langkah Pertama

Memotong Perhitungan Untuk masing-masing


pohon dilakukan dari change node nilai
keputusan kanan kekiri outcome dikaliakan
dalam bagian tau choice probabilitas untuk
yang lebih kecil node awal masing-masing cabang.
contoh untuk alphazorin
Langkah selanjutnya

Kembali keawal atau kearah kiri dari pohon


keputusan pada cabang dimana semua pasien
mengalami gejala gastrointestinal.

Pada simpulan cabang berikutnya perkirakan biaya


pasien dengan kadar obat dalam serum diatas dan
dibawah COL dikaliakan dengan masing-masing
probabilitasnya.

Proses perhitungan dilanjutkan sampai diperoleh


nilai perkiraan biaya pada dua cabang diawal pohon
keputusan.
Perkiraan biaya perpasien pada
pilihan alphazorin adalah
Rp. 2.912.000 dan dengan
omegazorin sebesar
Rp. 3.090.000. meskipun biaya Jika panitia farmasi dan
omegazorin per pasie terapi mengambil
Rp.600.000 lebih rendah keputusan berdasarkan
dibandingkan alphazorin. biaya penggunaan obat
saja maka akan memilih
omegazorin dengan biaya
Biaya terkait dengan tinggi nya terapi keseluruhan yang
angka resistensi omegazorin dan lebih tinggi
toksisitas dari omegazorin
menjadi lebih tinggi dibandingkan
alphazorin.

Anda mungkin juga menyukai