Anda di halaman 1dari 12

Active listening & empati

Bidan : selamat pagi bu as, mari silakah duduk

Pasien : pagi bu bidan

Bidan : saya izin menutup pintu terlebih dahulu ya bu supaya privasi pasien saya tetap terjaga

Pasien : iya bu bidan

Bidan : perkenalkan saya bidan lala bidan yang bertugas pagi ini. Begini ya bu nanti dalam
pemeriksaan saya akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada ibu dan saya sebagai bidan akan
merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui mengenai pasien saya apakah diperbolehkan bu?

Pasien : boleh bu bidan

Bidan : saya izin mengkonfirmasi data diri terlebih dahulu ya bu

Pasien : iya bu bidan

Bidan : benar ini dengan ibu astuti yang beralamat di jalan pisang berusia 29 tahun statusnya
sudah menikah dan bekerja sebagai ibu rumah tangga bu?

Pasien : benar bu bidan

Bidan : ada yang bisa saya bantu? Kenapa wajahnya tampak cemberut bu as?

Pasien : bu bidan saya lo bingung harus bagaimana, rumah saya jauh, dalam keadaan hamil tujuh
bulan rasanya berat sekali jika saya harus pergi ke bidan sendirian. Suami saya seperti tidak peduli,
dia sulit sekali di minta untuk mengantar, selalu ada saja alasannya. Sudah sering saya mengeluh,
tapi dia tidak juga mau berubah. Sebagai istri saya ingin diperhatikan. Apalagi ini kehamilan pertama.
Dia memang sering tidak mendengarkan kata-kata saya, suami saya sepertinya hanya takut kepada
ibunya. Menurut bidan apa yang harus saya lakukan

Bidan : oh begitu ya bu. Baik, jadi maksud ibu bahwa ibu sekarang ini ingin diperhatikan ingin
dimanjakan bukan begitu bu?, lalu ibu di sini juga merasa kesal dengan sikap suami ibu yang sudah
seperti tidak perduli begitu ya bu?

Pasien : iya bu bidan, padahal saya itu sudah seringkali marah lalu merengek-rengek tapi tetap saja
suami saya tidak mau mengantarkan saya untuk memeriksakan kehamilan karena alasan lain

Bidan : iya baik, saya mengerti perasaan ibu. Ibu dalam kondisi hamil pertama pasti ingin
diperhatikan, ingin dipedulikan apalagi kehamilan itu kan sebuah anugerah yang indah untuk sebuah
pernikahan ya bu. ibu tidak usah marah-marah tidak usah jengkel, ibu bisa coba berbicara baik-baik
dengan suami ibu tapi dipastikan juga ya bu kondisi di rumah juga dalam keadaan baik supaya bisa
saling mengerti mengenai persoalan yang sedang dialami. Ibu bisa melakukan pembicaraan saat mau
tidur atau saat bersantai, nonton tv mungkin.

Pasien : tapi kalau nanti suami saya tetap tidak mau mendengarkan bagaimana bu bidan?

Bidan : di coba dulu ya bu jangan buru-buru berfikiran negatif ya bu, atau ibu bisa minta
pertolongan dengan mertua ibu, tadi kan ibu juga bilang kalau suami ibu lebih takut dengan ibunya
jadi siapa tahu itu bisa membantu merubah sikap dingin suami ibu tetapi ibu saat berbicara dengan
mertuanya juga jangan seolah-olah menyalahkan suami ya bu supaya tidak terjadi pertengkaran

Pasien : begitu ya bu bidan, kalau begitu nanti saya coba ya bu bidan


Bidan : iya silakan di coba, semangat ya bu, dijaga kondisinya ya bu supaya kondisi janinnya juga
tetap stabil

Pasien : iya bu bidan

Bidan : ada yang ingin ditanyakan lagi bu as

Pasien : tidak ada bu bidan, saya pamit dulu ya bu bidan

Bidan : iya bu as, hati-hati di jalan


Rapport building

Bidan : selamat pagi bu as, mari silakah duduk bu

Pasien : pagi bu bidan

Bidan : saya izin menutup pintu terlebih dahulu ya bu agar privasi dari pasien saya tetap terjaga

Pasien : iya bu bidan

Bidan : saya izin mengkonfirmasi data diri sebentar ya bu

Pasien : iya bu bidan

Bidan : benar ini dengan bu astuti yang beralamat di jalan pisang, dengan usia 26 tahun bekerja
sebagai reporter dan statusnya sudah menikah bu?

Pasien : benar bu bidan

Bidan : iya baik perkenalkan saya bidan lala yang bertugas pagi ini bu. begini ya bu, saya sebagai
seorang bidan akan berusaha membantu permasalahan kesehatan yang ibu sedang alami saat ini
sehingga dalam pemeriksaan ini nanti saya akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada ibu dan
nanti saya juga akan menuliskan beberapa data pribadi yang diperlukan untuk rekam medis apakah
diperbolehkan bu?

Pasien : boleh bu bidan

Bidan : iya baik bagaimana kabarnya sekarang

Pasien : kabar saya sedang tidak baik-baik saja bu bidan

Bidan : apa yang sedang dirasakan sekarang bu?

Pasien : saya lo bu bidan tenggorokan saya terasa panas

Bidan : sangat menyiksa ya bu pasti rasanya, dan membuat tidak nafsu makan ya bu?

Pasien : iya bu bidan

Bidan : kalau saya boleh bertanya apa ibu bisa menjelaskan rasa sakitnya itu bagaimana?

Pasien : rasa sakitnya itu bu bidan pasti waktu saya gunakan untuk menelan dan rasanya seperti
tergores benda tajam bu bidan

Bidan : tetapi kalau untuk berbicara atau teriak-teriak tidak sakit bu?

Pasien : sakit bu bidan

Bidan : suara yang timbul serak ya bu?

Pasien : iya bu bidan

Bidan : kalau saya boleh bertanya lagi memangnya sebelum ini ibu mengkonsumsi apa?

Pasien : itu bu bidan saya minum es campur di pinggir jalan bu bidan karena waktu itu kan panas ya
bu saya habis kerja jadi mampir deh bu beli es buat menyegarkan badan

Bidan : oh iya saya mengerti, memang udara sekarang panas sekali bu apalagi sekarang ini kan
musim kemarau. Lalu untuk rasa nyerinya sudah dirasakan sejak kapan bu?
Pasien : sudah sejak 2 hari yang lalu bu, ya semenjak saya beli es itu bu

Bidan : oh iya, kalau saya boleh tahu rasa sakitnya kalau dari rentang angka 1 sampai 10 berapa
bu?

Pasien : 8 bu bidan

Bidan : baik, berarti sakit sekali ya bu?

Pasien : iya bu bidan

Bidan : apa ibu sudah mengkonsumsi obat sebelumnya untuk meredakan rasa nyerinya?

Pasien : belum bu bidan, saya hanya meminum air hangat untuk meredakan nyerinya, dan ajaibnya
bu bidan rasa nyerinya lebih berkurang sedikit

Bidan : iya baik jadi dari yang saya tangkap maksudnya di sini ibu mengalami nyeri tenggorokan
kemudian nyerinya seperti tergores benda tajam dan rasanya tenggorokan menjadi panas ya bu?

Pasien : iya bu bidan benar.

Bidan : lalu mengapa ini wajahnya jadi terlihat khawatir bu?

Pasien : saya ini khawatir bu bidan karena kan kalau suara saya serak tenggorokan saya sakit lalu
bagaimana dengan pekerjaan saya bu bidan apalagi saya kan bekerja sebagai reporter dan dituntut
untuk bekerja secara professional bu bidan dan saya juga takut bu bidan karena waktu itu saya kan
telepon teman saya ya bu lalu saya dikasih tahu kalau gejala yang saya alami itu pernah dialami
saudaranya dan saudaranya itu ternyata bu bidan terkena kanker tenggorokan bu bidan, saya harus
bagaimana bu bidan?

Bidan : baik, saya mengerti perasaan ibu, tidak usah khawatir ya bu belum tentu gejala yang
dialami sama persis nanti sakitnya juga sama bu, saya akan memberikan ibu obat untuk
menyembuhkannya, dan ibu juga memerlukan istirahat untuk mengoptimalkan kondisi ibu saat ini.
Ibu bisa ambil cuti untuk beristiarahat dari pekerjaan sejenak ya bu

Pasien : baik bu bidan

Bidan : apa ibu ada riwayat alergi bu? mungkin dengan es batu yang bukan air matang

Pasien : tidak ada bu bidan

Bidan : iya baik, saya buatkan resep obat sebentar ya bu

Pasien : iya bu bidan

Bidan : ini resepnya, jangan lupa ditebus ya bu obatnya, diminum secara teratur dan banyak
istirahat ya bu

Pasien : baik bu bidan, terima kasih banyak bu

Bidan : iya sama-sama, ada yang ingin ditanyakan lagi?

Pasien : tidak ada bu bidan, saya pamit dulu, terima kasih bu

Bidan : iya bu as, semoga lekas sembuh ya bu


History taking

Bidan : selamat pagi bu as, mari silakan duduk

Pasien : pagi bu bidan

Bidan : saya izin menutup pintu ya bu supaya privasi pasien saya tetap terjaga

Pasien : baik bu bidan

Bidan : saya izin mengkonfirmasi data diri dulu ya bu?

Pasien : iya bu bidan

Bidan : benar ini dengan bu astuti yang berusia 25 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga
alamatnya di jalan pisang, statusnya sudah menikah, sudah pernah hamil, memiliki 1 anak, tidak
pernah abortus, dan menggunakan kb suntik

Pasien : benar bu bidan

Bidan : perkenalkan bu saya bidan lala bidan yang bertugas pagi ini. Begini ya bu saya ini kan
seorang bidan jadi dalam pemeriksaan ini nanti saya akan menanyakan beberapa hal kepada ibu
untuk mendapatakn informasi secara detail mengenai keluhan ibu dan saya juga akan merahasiakan
apapun yang saya ketahui meengenai pasien saya apakah diperbolehkan bu?

Pasien : iya bu bidan tidak apa-apa

Bidan : baik, ada yang bisa saya bantu bu? keluhan uatamanya apa?

Pasien : sakit kepala bu bidan

Bidan : sejak kapan bu terasa sakitnya?

Pasien : sudah sejak seminggu ini bu bidan

Bidan : di mana bu nyerinya biasanya terasa

Pasien : di pelipis sama tengkuk bu bidan

Bidan : kalau menurut ibu penyebab sakit kepala ibu karena apa?

Pasien : saya juga bingung bu sebenarnya, tetapi 2 minggu belakangan saya banyak membantu
tetangga saya yang sedang hajatan bu bidan

Bidan : apa sakitnya hilang timbul bu?

Pasien : iya bu bidan hilang timbul

Bidan : sifat nyerinya seperti apa bu mungkin seperti ditonjok, atau di benturkan

Pasien : seperti dicengkeram dan tegang bu bidan bahkan sering memberat akhir-akhir ini

Bidan : faktor yang dapat membuat sakitnya semakin parah apa bu

Pasien : ya kalau saya tetap memaksakan membantu tetangga bu bidan

Bidan : kalau faktor yang membuat sakitnya lebih berkurang apa bu

Pasien : biasanya kalau saya tidur gitu hilang bu bidan


Bidan : apakah nyerinya sampai menyebar bu?

Pasien : iya bu bidan, bahkan sampai ke leher dan bahu

Bidan : apa biasanya nyerinya itu timbul di waktu-waktu tertentu bu? mungkin saat mau tidur atau
saat bangun tidur bu?

Pasien : biasanya itu saat mau tidur bu bidan

Bidan : tingkat nyerinya jika dilihat dari rentang angkat 1 sampai 10 berapa bu?

Pasien : 9 bu bidan

Bidan : baik jadi dari yang saya tangkap ibu di sini mengalami sakit kepala di bagian pelipis, tengkuk
bahkan menjalar hingga ke leher dan bahu, kemudian rasanya seperti tegang dan dicengkeram ya
bu?

Pasien : iya bu bidan

Bidan : iya baik, saya mengerti perasaan ibu, ibu pasti khawatir dengan kondisi ibu saat ini. Tapi ibu
tidak perlu takut karena saya di sini akan membantu mengatasi keluhan ibu saat ini. Saya akan
memberikan ibu obat untuk meredakan sakit kepalanya ya bu, dan ibu juga harus banyak
beristirahat juga banyak mengkonsumsi air putih ya bu

Pasien : baik bu bidan

Bidan : oh iya bu saya mau bertanya, apakah ibu pernah mengalami penyakit yang kronis mungkin,
kanker atau diabetes bu?

Pasien : tidak pernah bu bidan, saya tidak mau bu kalau sampai terkena penyakit seperti itu

Bidan : ibu dulu pernah di rawat di rumah sakit? Mungkin ibu pernah sakit tipes atau melahirkan
secara sc di rumah sakit?

Pasien : tidak bu bidan, saya tidak pernah mengalami tipes dan Alhamdulillah saya bersalin secara
normal di dukun bayi bu bidan

Bidan : berarti tidak pernah mengalami pembedahan ya bu?

Pasien : tidak bu bidan

Bidan : ibu ada riwayat trauma? mungkin trauma dengan jarum suntik bu?

Pasien : tidak bu bidan, saya selalu siap kalau memang harus disuntik

Bidan : apa ibu pernah mengalami penyakit waktu usia masih kecil?

Pasien : pernah bu bidan, saya dulu itu kena cacar

Bidan : ibu sering tidak melakukan pemeriksaan kesehatan

Pasien : tidak pernah bu bidan, paling saya kalau periksa ya memang karena ada keluhan atau sakit
bu bidan

Bidan : menstruasinya lancar bu?

Pasien : lancar bu bidan


Bidan : pernah mengalami keputihan?

Pasien : pernah bu bidan tapi untuk sekarang sudah jarang bu bidan

Bidan : sebelum berobat ke sini apakah ibu sudah mengobati sakit kepala ibu? Mungkin ibu minum
obat-obatan lain?

Pasien : iya bu bidan, saya minum puyer bintang 7

Bidan : dikonsumsinya berapa kali sehari bu?

Pasien : 3 kali setiap hari bu bidan

Bidan : apa ibu suka mengkonsumsi jamu?

Pasien : tidak bu bidan, la jamu rasanya pahit banget bu bidan

Bidan : ibu ada alergi makanan? Mungkin alergi telur atau udang bu?

Pasien : tidak bu bidan

Bidan : apa ibu ada alergi dengan obat-obat tertentu bu?

Pasien : sepertinya ada bu bidan, la saya setelah minum puyer bintang 7 itu lo bu bidan perut saya
terasa perih bu bidan

Bidan : apa ibu ada penyakit turunan dari keluarga? Mungkin hipertensi bu?

Pasien : tidak ada bu bidan

Bidan : bagaimana bu kebersihan lingkungan di tempat tinggalnya? Apa sudah baik

Pasien : sudah baik bu bidan

Bidan : selokan di sekitar rumah alirannya lancar bu?

Pasien : iya bu bidan

Bidan : apa ibu memelihara hewan peliharaan?

Pasien : tidak bu bidan

Bidan : mungkin tetangga ibu ada yang memelihara hewan peliharaan seperti kucing, anjing atau
ayam bu?

Pasien : tidak ada bu bidan

Bidan : apa ibu ada kebiasaan merokok?

Pasein : tidak bu bidan

Bidan : suka makan makanan pedas bu?

Pasien : tidak bu bidan

Bidan : pola tidurnya bagaimana bu?

Pasien : saya sulit banget bu bidan untuk tidur itu, biasanaya saya sering terbangun tengah malam
terus udah ngga bisa tidur bu
Bidan : mohon maaf ya bu sebelumnya jika pertanyaan saya ini terlalu mendalam, apakah ibu ada
masalah dalam keuangan keluarga

Pasien : tidak ada bu bidan

Bidan : kalau konsumsi air putihnya sudah sesuai anjuran bu?

Pasien : tidak bu bidan, la saya paling malas untuk minum air e bu bidan

Bidan : apakah gejala yang ibu alami tadi berpengaruh pada kehidupan ibu?

Pasien : iya bu bidan, saya jadi sulit untuk melakukan sesuatu, mau masak tiba-tiba pusing

Bidan : apa ada rasa pusing atau kepala terasa berputar bu?

Pasien : iya bu bidan

Bidan : ibu mengalami sesak nafas atau nyeri dada atau jantung berdebar begitu bu?

Pasien : tidak bu bidan

Bidan : lalu ketika makan begitu apa ibu mengalami mual atau muntah mungkin bu?

Pasien : tidak bu bidan

Bidan : nafsu makannya bagaimana?

Pasien : masih normal bu bidan

Bidan : apa ibu mengalami penurunan berat badan?

Pasien : tidak bu bidan

Bidan : lalu untuk kencingnya bagaimana bu? lancar atau ada nyeri

Pasien : saya lo bu bidan jarang banget kalau kencing karena saya jarang minum bu bidan

Bidan : apa ibu mengalami nyeri dan kaku sendi?

Pasien : tidak bu bidan

Bidan : jadi di sini dapat saya simpulkan jika ibu mengalami sakit kepala seperti dicengkeram, siklus
mentruasinya lancar, tidak mengalami penurunan berat badan, nafsu makannya normal, lalu
kepalanya terasa pusing dan berputar, pola tidurnya masih belum tepat, lalu tidak mengalami
penurunan berat badan, serta kencingnya tidak normal. Sebelumnya apa masih ada yang belum jelas
bu?

Pasien : sudah bu bidan

Bidan : baik, mari kita ke bed pemeriksaan ya bu untuk melanjutkan proses pemeriksaannya

Pasien : baik bu bidan


Bad news

Bidan : selamat pagi bu as, mari silakan duduk bu

Pasien : iya bu bidan

Bidan : saya izin menutup pintu terlebih dahulu ya bu supaya privasi pasien saya tetap terjaga

Pasien : baik bu bidan

Bidan : perkenalkan saya bidan nisa bidan yang bertugas pagi ini

Pasien : iya bu bidan

Bidan : saya izin mengkonfirmasi data diri terlebih dahulu ya bu

Pasien : benar ini dengan ibu astuti yang bekerja sebagai ibu rumah tangga berusia 28 tahun
statusnya sudah menikah dan beralamat di jalan pisang benar begitu bu?

Bidan : benar bu bidan

Bidan : iya baik, senang sekali ini wajahnya, mau menjemput bayinya ya bu?

Pasien : iya bu bidan, saya meninggalkan bayi saya selama 2 hari itu rasanya sudah kangen sekali bu
bidan

Bidan : iya bu saya mengerti. Begini ya bu nanti saya akan menanyakan beberapa hal kepada ibu
dan saya juga akan merahasiakan seluruh informasi yang saya ketahui mengenai pasien saya apakah
diizinkan bu?

Pasien : baik bu bidan

Bidan : apakah ibu ingin ditemani keluarga untuk pemberitahuan hasil pemeriksaan ini bu?

Pasien : tidak bu bidan

Bidan : baik, sebelumnya saya mau bertanya ya bu, apakah ibu sebelum program hamil sudah
memeriksakan kesehatan ke dokter?

Pasien : sudah bu bidan

Bidan : jadi sudah tahu ya bu risiko yang mungkin terjadi pada bayinya

Pasien : loh memangnya ada apa bu bidan

Bidan : tenang dulu ya bu, saya akan menjelaskannya. Apa sebelumnya ibu tahu mengenai kondisi
jari yang saling menempel bu?

Pasien : saya tahu itu bu, dulu keluarga saya juga ada yang mengalami hal itu

Bidan : baik, sekarang saya akan menjelaskan hasil pemeriksaan bayi ibu apakah ibu keberatan ?

Pasien : tidak bu bidan

Bidan : mohon maaf ya bu, saya harus menyampaikan hal ini, jadi hasil pemeriksaan pada bayi ibu
menyatakan bahwa bayi ibu mengalami jari-jari yang saling menempel

Pasien : ya Allah bu bidan, kenapa bu kok bisa ini terjadi pada bayi saya
Bidan : saya mengerti ibu pasti tidak menyangka hal ini bisa terjadi pada bayi ibu, perasaan ibu
hancur sekali pasti

Pasien : bu bidan, tolong anak saya bu, saya tidak mau anak saya kenapa napa bu bidan

Bidan : iya bu, saya akan membantu ibu sebisa saya. Apa ibu takut jika suami ibu tidak bisa
menerima keadaan ini?

Pasien : iya bu bidan saya takut suami saya terkejut mendengar hal ini

Bidan : apa harapan ibu terhadap saya dan tim di sini?

Pasien : saya mau bu bidan dan timnya bisa membantu mengatasi kondisi yang terjadi pada bayi
saya bu bidan

Bidan : sebelumnya jika saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah diizinkan bu?

Pasien : boleh bu bidan, apapun itu berapapun biayanya pasti saya setuju bu bidan asal bayi saya
baik-baik saja

Bidan : begini ya bu, untuk permasalahan ini saya tidak memiliki kewenangan sehingga saya perlu
melakukan rujukan kepada tenaga medis yang lebih berwenang menangani kondisi ini apakah ibu
setuju

Pasien : iya bu bidan saya setuju

Bidan : baik bu saya buatkan surat rujukannya terlebih dahulu. Sebelumnya apa ada yang masih
ditanyakan bu

Pasien : tidak ada bu bidan

Bidan : ini surat rujukannya ya bu, ibu silakan datang ke rumah sakit ini menemui dokter ini

Pasien : baik bu bidan, terima kasih. Saya pamit dulu ya bu bidan

Bidan : iya bu
Advice

Bidan : selamat pagi bu as, mari silakan duduk bu

Pasien : pagi bu bidan

Bidan : saya izin menutup pintu terlebih dahulu ya bu supaya privasi pasien saya tetap terjaga

Pasien : iya bu bidan

Bidan : begini ya bu dalam pemeriksaan ini nanti saya perlu menanyakan beberapa pertanyaan
kepada ibu dan saya juga akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui mengenai pasien saya
apakah diizinkan bu?

Pasien : iya bu bidan

Bidan : baik bu, saya izin mengkonfirmasi data diri terlebih dahulu ya bu

Pasien : iya bu bidan

Bidan : benar ini dengan ibu astusi yang berusia 23 tahun bekerja sebagai penulis novel statusnya
sudah menikah alamatnya di jalan pisang ya bu?

Pasien : benar bu bidan

Bidan : baik, ada yang bisa saya bantu bu?

Pasien : begini bu bidan jadi haid saya sekarang itu sudah berantakan bu sudah tidak teratur gitu lo
bu bidan, biasanaya itu saya haid kalau ngga 2 bulan sekali ya 3 bulan sekali bu bidan itu saya kenapa
ya bu bidan

Bidan : sebelumnya apa haid itu teratur?

Pasien : tidak teratur bu bidan

Bidan : ketidakteraturan haid ini sudah berlangsung berapa lama bu?

Pasien : sudah 1 tahun belakangan ini bu bidan

Bidan : sudah lama ya, lalu kalau saya boleh tahu pola tidurnya bagaimana bu?

Pasien : saya tidurnya juga tidak teratur bu karena saya kan bekerja apalagi pekerjaan saya sebagai
penulis novel jadi kadang-kadang ide saya muncul waktu malam kalau ngga ya dini hari bu bidan

Bidan : oh, lalu ibu ada kebiasaan apa akhir-akhir ini? Mungkin kebiasaan minum kopi bu?

Pasien : tidak bu bidan, kebiasaan saya akhir-akhir ini itu merokok bu bidan

Bidan : merokok? Habis berapa bu biasanya dalam satu hari?

Pasien : saya bisa habis 1 pack bu dalam satu hari

Bidan : kalau saya boleh tahu kenapa ibu memiliki kebiasaan merokok? Apa ibu merasa tidak
diuntungkan jika meninggalkan kebiasaan merokok?

Pasien : iya bu bidan, saya itu kalau merokok merasa beruntung sekali karena dengan merokok ide
saya itu mulus gitu lo bu bidan kalau muncul

Bidan : oh, apa jika ibu meninggalkan kebiasaan tersebut ibu jadi merasa tidak nyaman bu?
Pasien : betul bu bidan, saya itu ya kalau tidak merokok mulut saya terasa asam

Bidan : baik, begini ya bu merokok itu kan kebiasaan buruk ya bu apalagi di bungkus rokok itu juga
sudah ditunjukkan betapa bahayanya merokok. Ibu bisa kok mengganti kebiasaan merokok ibu
menjadi kebiasaan yang lain bu misalnya dengan makan permen atau yang lain mungkin bu

Pasien : tapi saya tidak yakin bu bidan

Bidan : kenapa tidak yakin? Masih ada banyak cara bu untuk menghasilkan ide-ide yang kreatif
tanpa merokok

Pasien : terus saya harus melakukan apa bu bidan

Bidan : coba bu dikurangi sedikit demi sedikit dalam konsumsi rokoknya, jangan 1 hari satu pack,
coba dikurangi satu hari jadi setengah pack. Di hari-hari berikutnya juga ikut dikurangi jumlah rokok
yang dikonsumsi ya bu. nanti lama kelamaan pasti terbiasa kok bu

Pasien : benar bu bidan bisa begitu

Bidan : iya di coba dulu pelan-pelan, dipaksa ya bu agar kondisi ibu juga membaik dan
menstruasinya menjadi lancar. Ibu mau kan saya ajak untuk menghilangkan kebiasaan merokok?

Pasien : mau bu bidan, tapi saya coba dulu ya bu bidan

Bidan : iya tidak ada-apa. Tetap semangat ya bu

Pasien : iya bu bidan terima kasih saya pamit dulu bu

Bidan : iya, jangan lupa ya dikurangi konsumsi rokoknya

Pasien : siap bu bidan

Anda mungkin juga menyukai