Anda di halaman 1dari 3

Skenario Pengkajian Keperawatan Spiritual

Pada tanggal 14 Agustus 2019 seorang pasien bernama Nina dirawat di ruang tulip
RSHS dan menderita penyakit Diabetes Melitus (DM). Pasien tersebut mengeluh bahwa
dirinya merasa ketakutan dan cemas akan penyakitnya. akhir-akhir ini pasien tersebut banyak
diam karena selalu memikirkna kondisinya yang tidak kunjung membaik. Penyakit yang
diderita pasien kurang lebih sudah lima tahun, penyakitnya tersebut bermula karena ia suka
mengkonsumsi makanan yang manis dan faktor keturunan dari orang tua.

Pra Orientasi
Perawat: Hari ini saya akan melakukan tindakan pengkajian spiritual kepada pasien yang
bernama Nina berumur 20 tahun. Sesuai dengan data yang ada, pasien ini menderita penyakit
Diabetes Melitus, pasien terlihat murung dan selalu sendirian. Oh iya, ternyata pasien ini juga
mengalami penyakitnya dari ia berumur 15 tahun dan ia beragama islam.

Orientasi
Perawat: Assalamualaikum, boleh saya masuk?
Pasien: Wa’alaikumussalam (Pasien hanya mengangguk)
Perawat: Apakah benar ini dengan Nina?
Pasien: Benar
Perawat: Nina terlihat murung, apakah ada hal yang mengganggu Nina?
Pasien: Engga
Perawat: Baiklah kalau begitu, perkenalkan nama saya Perawat Dwi saya perawat yang
berjaga dari pukul 7 pagi sampai pukul 2 siang nanti. Disini saya akan melakuakan
pengecekan tanda-tanda vital Nina, seperti mengukur tekanan darah Nina sambil mengobrol
dengan Nina. Tujuannya untuk mengetahui kondisi kesehatan Nina saat ini. Waktunya
kurang lebih 30 menit, apakah Nina bersedia?
Pasien: Iya sus bersedia

Fase Keja
PERAWAT MELAKUAKAN TINDAKAN MENGUKUR TTV PASIEN
Perawat: Alhamdulillah pengecekan sudah saya lakukan, hasilnya normal ya Nina, tekanan
darahnya 120/70. Bagaimana tadi malam tidurnya Nina, nyenyak?
Pasien: Engga sus, saya susah tidur, tidur saya tidak nyenyak.
Perawat: Mengapa? Apakah ada hal yang tidak mengenakan?
Pasien: Ada sus
Perawat: Jika ada yang ingin Nina ceritakan, Nina bisa ceritakan kepada saya, insyaAllah
saya akan merahasiakannya. Barangkali dengan Nina menceritakan sesuatu kepada saya,
Nina akan menjadi lebih tenang dan lega.
Pasien: Iya sus, sebenarnya saya merasa sedih karena saya merasa sendirian, orang tua saya
sibuk bekerja
Perawat: Ohiya, Nina sebaiknya menegrti bahwa orang tua Nina bekerja keras untuk
kebaikan Nina. Nina juga jangan merasa sendirian, karena Allah selalu bersama Nina.
Pasien: Iya sus, tapi saya juga ngerasa berbeda dengan teman-teman yang lain. Saya kalau
makan harus disuntik dulu, cita-cita saya juga jadi kehambat karena harus bulak balik ke
rumah sakit.
Perawat: Nina, umur nina masih muda, nina harus terus semangat dan pantang menyerah.
Nina harus percaya bahwa setiap kekurangan pasti ada kelebihan ya. Sebenarnya, bagaimana
pandangan Nina terhadap Allah akan penyakit Nina sa?
Pasien: Saya merasa Allah engga adil sus, saya ngerasa penyakit ini jadi penghalang saya,
Namun saya tahu disisi lain penyakit ini adalah cobaan.
Perawat: Nina diberi penyakit ini karena Allah yakin bahwa nina bisa melewatinya dan
Allah yakin Nina kuat. Lalu, apa yang sampai saat ini dapat menguatkan dan menjadi sumber
kekuatan Nina?
Pasien: Iya sus, insyaAllah saya akan terus bertahan, karena dengan cobaan ini Allah ingin
menjadikan saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi, untuk sumber kekuatan saya cita-cita
dan keluarga saya sus
Perawat: Betul sekali, dan Nina harus inget bahwa penyakit itu bisa jadi penggugur dosa.
Selain itu Nina percaya kan bahwa Allah selalu bersama Nina?
Pasien: Percaya sus
Perawat: Nah, hal apa yang Nina lakukan untuk beribadah kepada Allah?
Pasien: Paling berdoa saja sus, soalnya kalau shalat saya lupa tidak membawa mukena saja
sejadahnya
Perawat: Baik, nanti saya pinjamkan ya, selain itu apakah ada hal lain yang bisa saya atau
perawat lain bantu perihal kebutuhan ibadah Nina?
Pasien: Paling saya ingin diingatkan mengenai waktu shalat sus, soalnya kan saya disini
sendirian.
Perawat: Baik akan saya ingatkan.
Fase Terminasi
Perawat: Tidak terasa ya sudah 30 menit nih kita ngobrolnya. Bagaimana perasaan Nina
sekarang setelah ngobrol-ngobrol sama saya?
Pasien: Saya ngerasa lebih tenang dan lega soalnya dengan saya bercerita beban pikiran saya
ngerasa berkurang. Kedepannya saya akan lebih terbuka kepada orang lain. Terus sekarang
juga saya sudah bisa melaksanakan shalat dan ada yang mengingatkan waktu shalat kepada
saya.
Perawat: Alhamdulillah kalau begitu, setelah kita tadi mengobrol apakah Nina bisa
mengulang kembali kesimpulan dari apa yang kita bicarakan?
Pasien: Iya sus, tadi suster bilang saya harus lebih semangat dan percaya bahwa setiap
kekurangan pasti ada kelebihan. Selain itu penyakit ini juga merupakan cobaan yang dapat
menggugurkan dosa.
Perawat: Alhamdulillah nina bisa mengulang berarti nina paham mengenai apa yang kita
bicarakan ya. Semoga kedepannya bisa lebih semangat lagi ya.
Pasien: Iyaa sus
Perawat: Baik nanti kita akan ketemu lagi pukul 12 siang untuk minum obat. Apabila ada hal
yang ingin Nina ceritakan atau ada hal lain yang dibutuhakan oleh Nina, Nina bisa panggil
saya di ruang perawat atau memencet tombol yang ada disebelah kanan nina. Kalau begitu
saya kembali ke ruangan saya ya. Assalamualaikum
Pasien: Wa’alaikumussalam, terima kasih sus.

Perawat mendokumentasikan hasil dari tindakan

Anda mungkin juga menyukai