DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS JAMBI
SKENARIO KASUS
Ibu Nia datang ke klinik dokter keluarga yang personilnya terdiri dari dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lainnya. Ia tampak sangat cemas, anaknya bernama Evi berusia 2 tahun, demam tinggi
sejak 1 hari yang lalu, perawat melakukan vital sign dengan hasil temperatur 38 c, RR 26x/menit.
Dia berusaha menurunkan demam anaknya dengan memberikan kompres. Tapi panas badan Evi
tidak kunjung turun .
Lo:
1. Personil?
Personil adalah orang-orang atau karyawan/pegawai yang menjalankan atau melayani
pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi/kantor untuk mencapai suatu tujuan tertentu,
dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan.
2. Vital sign?
Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan
untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien yang secara
medis tidak stabil atau memiliki faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan untuk
menilai respon terhadap intervensi.
3. Temperatur?
Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu benda
berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar energi
termisnya, makin besar temperaturnya. Temperatur disebut juga suhu. Suhu menunjukkan
derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda
tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap
atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun
gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin
tinggi suhu benda tersebut.
Tambahan :
Temperatur adalah suatu ukuran dingin atau panasnya keadaan atau sesuatu lainnya. Satuan
ukur dari temperatur yang banyak digunakan di Indonesia adalah °C (derajat Celcius).
Sementara satuan ukur yang banyak digunakan di luar negeri adalah derajat Fahrenheit.
Definisi temperatur sendiri adalah suatu ukuran energi kinetik rata-rata dari suatu molekul.
Jika temperatur tinggi maka energi kinetik rata-ratapun akan besar. (Nurdin Riyanto : 2009)
Arti temperatur sendiri adalah ukuran gerakan molekular yang mempunyai besaran absolut.
4. Kompres?
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang
dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan. Jenis kompres
ada dua yaitu kompres panas dan dingin.
Tambahan :
Kompres adalahkain pembebat dan sebagainya yang dibasahi dengan air dingin (es dan
sebagainya) untuk menyejukkan kepala.
5. Klinik?
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan menyediakan
pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga
kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.
Tambahan :
Klinik adalah suatu fasilitas kesehatan publik kecil yang didirikan untuk memberikan
perawatan kepada pasien luar. Biasanya klinik hanya mengobati penyakit-penyakit ringan
seperti demam dan sebagainya.
STEP 2
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apakah mengompres anak demam dengan air es dapat menurunkan auhu tubuhnya?
2. Penanganan apa yg paling tepat yg harus dilakukan pada anak usia 2 tahun saat demam
tinggi?
3. Apa saja yang harus diperhatikan dan dihindari saat melakukan kompres pada anak?
4. Apakah demam tinggi akan membuat tubuh anak menjadi mengigil?
5. Apakah demam pada anak paling sering diakibatkan oleh dehidrasi?
6. Apakah dengan hasil vital sign pada kasus tsb bisa dikatakan normal?
7. Dibagian tubuh mana saja kompres diberikan kepada anak?
8. Macam macam teknik penurun panas?
9. Selain kompres cara apa lagi yang paling efektif untuk menurunkan panas demam?
10. Hal apa saja yang menyebab kan anak rentan terkena demam?
STEP 3
ANALISIS MASALAH
1. Mengompres anak demam dengan air es amat tidak disarankan karena justru bersifat
kontraproduktif. Pasalnya, air dingin akan menyebabkan pembuluh darah tepi di kulit
mengecil dan memberikan sinyal pada pengaturan suhu di otak bahwa tubuh dingin sehingga
tubuh akan meningkatkan suhu tubuhnya. Jadi, sebaiknya kompres dengan air hangat.
Tambahan :
Bisa, tetapi lebih baik jangan menggunakan es batu atau ice pack pada saat melakukan
kompres untuk menurunkan suhu tubuh. Metode kompres ini haanya dapat menurunkan suhu
tubuh untuk sementara, bukan mengobati penyebab yang memunculkan demam. Oleh karena
itu, demam bisa muncul kembali beberapa waktu setelah kain kompres dilepas.
2. Pastikan suhu ruangan tetap sejuk untuk membuat anak merasa nyaman.
a. Selimuti anak dengan kain yang tipis dan buka jendela agar sirkulasi udara lebih lancar
dan suhu ruangan terasa lebih sejuk.
b. Letakkan handuk kecil yang dibasahi air hangat di dahi anak sebagai kompres.Tidak
disarankan menggunakan air dingin untuk mengompres, karena bisa meningkatkan suhu
tubuh dan membuat anak menggigil.
c. Perbanyak istirahat dan jangan dulu pergi ke luar rumah.
d. Perbanyak memberi anak cairan.
3. a. Jika menggunakan kompres air hangat maka perhatikan kehangatan air tersebut bias atau
tidaknya fitoleransi oleh pasien
b. Kompres air hngat pada bagian tubuh yg tepat seperti kening
c. Pada saat mengkompres gunakan alat yang steril minsalnya handuk atau lap yg bersih,
karna jika menggunakan yang tidak steril kemungkinan akanenimbukkan penyakit baru
yang disebabkan oleh kuman pada alat kompres
4. Benar. Mengigil disebabkan cepatnya kontraksi otot dan relaksasi. Hal itu merupakan salah
satu cara tubuh untuk menghasilkan panas saat tubuh merasa dingin. Mengigil merupakan
salah satu tanda akan adanya peningkatan suhu tubuh atau demam. Penyebab demam antara
lain dapat disebabkan karena infeksi dari kuman, virus, bakteri.
5. Menurut saya tidak. Banyak hal yang dapat memicu demam, seperti dehidrasi, infeksi
saluran kemih, infeksi sinus, abses gigi, dan lain sebagainya. Demam pada anak paling sering
diakibatkan infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Ini terjadi karena penularan
infeksi tersebut terjadi begitu mudahnya, yaitu lewat udara. Misalnya virus flu.
6. Tidak, karena temperatur pada kasus adalah 38C dan RR 26x/menit sedangkan temperatur
normal nya adalah 37,2C dan RR 15-30x/menit
7. Bagian tubuh mana saja kompres diberikan kepada anak yaitu meletakkan kain basah di dahi,
leher, ketiak, atau daerah selangkangan adalah teknik umum yang biasa digunakan untuk
menurunkan suhu tubuh ketika demam. Yang perlu dilakukan hanya mencelupkan kain ke
dalam air biasa (tidak terlalu dingin atau panas), memerasnya, lalu menaruh kain basah
tersebut ke atas kulit. Ingat, jangan menggunakan es batu atau ice pack.
Metode kompres ini hanya dapat menurunkan suhu tubuh untuk sementara, bukan mengobati
penyebab yang memunculkan demam. Oleh karena itu, demam bisa muncul kembali
beberapa waktu setelah kain kompres dilepas.Kompres dengan air hangat dapat membuka
pori-pori, sehingga panas pada tubuh bisa keluar melalui pori-pori tersebut.
Kompres dapat dilakukan selama sekitar 15 menit. Kompres juga tidak efektif jika diletakkan
pada kening maupun kepala anak. Kompres yang benar, yaitu diletakkan pada daerah lipatan
seperti ketiak dan daerah paha.
Kepala kurang efektif karena terhalang tulang tengkorak. Jadi yang efektif di lipatan-lipatan
pembuluh darah besar. Di situ pembuluh darah lewat terjadi penguapan. Tujuannya, agar
panas keluar lewat pori-pori tubuh
8. a. Rendam kaki di air dingin, untuk menurunkan panas, anda bisa mencoba merendam kaki
di air yang dingin setidaknya selama 20 menit.
b. Konsumsi sayur dan buah dengan kandungan air yang tinggi, contohnya : stroberi, jeruk,
semangka, timun, seledri
c. Mengompres dengan Air Hangat
d. Banyak Minum Air Putih
e. Oleskan lidah buaya , sebelum dioleskan masukan lidah buaya ke dalam kulkas agar
dingin
MIND MIPPING
Teknik penurunan
suhu tubuh saat demam
STEP 5
LEARNING OBJEKTIF
Jawaban:
Anak yang mengalami demam dikatakan dalam keadaan febril(febris), dan bila
tidak demam disebut afebrile (afebris). Pada anak yang mengalami peningkatan
suhu ringan kisaran 37,5-38 C,̊ dikatakan mengalami kenaikan suhu atau subfebril
(Sodikin, 2012).
• A. Terapi farmakologi
Berikan obat-obatan sesuai indikasi, antara lain antipiretika: Acetaminophen, atau
ibuprofen. Aspirin dikontraindikasikan karena ada kaitanya antara aspirin dan
sindrom reye (Muscari, 2005). Obat antipiretik dapat dikelompokan dalam empat
golongan, yaitu para aminofenol (paracetamol), derifat asam propionat (ibuprofen
dan naproksen), salisilat (aspirin, salisilamid) dan asam asetik (indimetasin)
(Anonim, 2010).
• Parasetamol
• Ibuprofen
• Aspirin
rasa sakit atau ketidaknyamanan. Menurut penelitian Maling, (2012) bahwa suhu
tubuh pada pasien anak setelah pemberian kompres tepid sponge rata-rata dapat
mengalami penurunan sebesar 1,40 C dalam waktu 20 menit
• Kompres Hangat
dengan handuk yang telah dibasahi air hangat dengan temperatur maksimal 43 ̊C.
Lokasi kulit tempat mengompres biasanya di wajah,
leher, dan tangan. Kompres hangat pada kulit dapat menghambat shivering dan
dampak metabolik yang ditimbulkannya. Selain itu, kompres hangat juga
menginduksi vasodilatasi perifer, sehingga meningkatkan pengeluaran panas
tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi demam
STEP 6
REFERENSI
A. Suhu Tubuh
5 tahun 37 98,6
7 tahun 36,8 98,3
B. Demam
1. Pengertian Demam
Demam merupakan peningkatan pada titik set dimana
suhu tubuh diatur pada tingkat yang lebih tinggi, dapat di
definisikan sebagai suhu diatas 38˚C (Wong, 2004).
Demam dapat didefinisikan dengan suatu keadaan suhu
tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat
pengatur suhu di hipotalamus, yang dipengaruhi oleh IL-1
(Sodikin, 2012). Definisi demam adalah suhu rektal yang
lebih dari 38˚C (100,4˚F). suhu normal dapat berfluktuasi
sepanjang hari, berkisar antara 36,1˚C - 38˚C (97˚F –
100,4˚F). Umumnya suhu tubuh pada anak-anak lebih
tinggi, kemudian menurun hingga pada tingkat dewasa
pada usia 13-14 tahun pada anak perempuan, dan 17-18
tahun pada anak laki-laki (Drawl-Klein
dan Phelps dalam Schwartz, 2005).
2. Tipe Demam
Empat jenis demam yang umum terjadi menurut (Kozier,
2011) adalah demam intermiten, remiten, kambuhan, dan
konstan.
a. Demam intermiten
Suhu tubuh akan berubah-ubah dalam interval yang
teratur, antara periode demam dan periode suhu normal
serta subnormal. Bila demam seperti ini terjadi setiap
dua hari sekali disebut Tersiana dan bila dua hari bebas
demam diantara dua serangan demam disebut
Kuartana. Contohnya sakit malaria.
b. Demam remiten
Terjadi fluktuasi suhu dalam rentang yang luas
(lebih dari 2˚C) dan berlangsung selama 24 jam, dan
selama itu suhu tubuh berada diatas normal.
c. Demam kekambuhan
Masa febril yang pendek selama beberapa hari
diselingi dengan periode suhu normal selama 1-2 hari.
d. Demam konstan
Suhu tubuh akan sedikit berfluktuasi, tetapi tetap
berada diatas suhu normal. Suhu yang meningkat secara
cepat menjadi demam setelah periode normal dan
kembali normal dalam beberapa jam disebut sebagai
fever spike.
3. Penyebab (Etiologi) Demam
Zat yang menyebabkan demam adalah pirogen. Ada 2
jenis pirogen yaitu pirogen eksogen dan endogen. Pirogen
eksogen berasal dari luar tubuh dan berkemampuan untuk
merangsang IL-1. Sedangkan pirogen endogen berasal dari
dalam tubuh dan memiliki kemampuan untuk merangsangg
demam dengan mempengaruhi kerja pusat pengaturan suhu
hipotalamus. Zat-zat pirogen endogen, sepertiinterleukin-1,
tumor necrosis factor (TNF), serta interferon (INF)
(Sodikin, 2012).
a. Penyebab infeksi
(1) Infeksi primer pada saluran kemih atau saluran
pernafasan bawah atau bakterimia akibat
pemasangan kateter intravascular, sinusitis/penyakit
telinga tengah pada pasien yang menggunakan
ventilator.
(2) Luka operasi atau sepsis intraabdomen (tidak selalu
menimbulkan gejala yang jelas), ulkus akibat
tekanan/infeksi kulit.
(3) Diare Clostridium difficile adalah penyebab demam
yang makin sering dijumpai, dalam hal ini yang sering
terkena adalah pasien yang lemah atau berusia sangat
tua dan pasien yang mendapat antibiotic spektrumluas,
khususnya sefaloporin.
c. Pemeriksaan Klinis
(1) Penilaian status imun.
(2) Riwayat baru menjalani pembedahan atau prosedur infasif.
(3) Pemeriksaan pada setiap selang infus dan kateter.
(4) Pemeriksaan obat-obatan, termasuk antibiotic yang
dikonsumsi.
(5) Pemeriksaan penunjang yang penting.
4. Manfaat demam
Demam, bukanlah penyakit primer akan tetapi
merupakan mekanisme fisiologis yang menguntungkan
dalam memerangi (melindungi) terhadap infeksi. Tidak ada
bukti menunjukan bahwa demam merupakan penyakit atau
tidak ada bukti komplikasi neurologis pada jangka panjang
dari demam.
Banyak manfaat yang diperoleh dari adanya demam,
salah satunya adalah mengendalikan infeksi selain dari
manfaat yang sudah disebutkan sebelumnya diatas. Saat
terjadi demam produksi antibody dan proliferasi T lebih
efisien pada suhu tubuh yang lebih tinggi dibandingkan
pada suhu normal. Pada manusia tidak ada manfaat demam
untuk pengendalian infeksi yang konsisten (Sodikin, 2012).
5. Penatalaksanaan Demam
a. Terapi farmakologi
Berikan obat-obatan sesuai indikasi, antara lain
antipiretika: Acetaminophen, atau ibuprofen. Aspirin
dikontraindikasikan karena ada kaitanya antara aspirin
dan sindrom reye (Muscari, 2005).
Obat antipiretik dapat dikelompokan dalam empat
golongan, yaitu para aminofenol (paracetamol), derifat
asam propionat (ibuprofen dan naproksen), salisilat
(aspirin, salisilamid) dan asam asetik (indimetasin)
(Anonim, 2010).
(1) Parasetamol
Parasetamol merupakan metabolit aktif
asetanilid dan fanasetin. saat ini parasetamol
merupakan antipiretik yang biasa dipakai sebagai
antipiretik dan analgesik dalam pengobatan demam
pada anak. Parasetamol juga efektif menurunkan
suhu dan efeksamping lain yang berasal dari
pengobatan dengan sitoksin, seperti inteferon dan
pada pesien keganasan yang menderita infeksi.
(2) Ibuprofen
Ibuprofen adalah suatu derifat asam propionat
yang mempunyai kemampuan antipiretik, analgesik,
anti inflamasi. Seperti anti piretik lain dan NSAID (
non steroid anti inflamatory drug), ibuprofen beraksi
dengan memblok sintesis PGE2 melalui
penghambatan siklooksigenase.
(3) Aspirin
Aspirin sampai dengan tahun 1980 merupakan
antipiretik analgetik yang luas dipakai dalam bidang
kesehatan anak. Sebagai antipiretik/analgetik, aspirin
tidak lagi direkomendasikan. Dosis 10-
15 mg/kgBB memberikan efek antipiretik yang
efektif. Dapat diberikan 4-5 kali / hari karena waktu
paruh didalam darah sekitar 3-4 jam (Anonim,
2010).
b. Terapi nonfarmakologi
(1) Kompres Dingin
Telah lama dikenal pemakaian metode fisik
dalam menurunkan demam. Metode fisik ini
ditujukan untuk meningkatkan pengeluaran panas
baik secara konduksi, konveksi, maupun evaporasi.
Metode yang umum dipakai adalah kompres dingin.
Akan tetapi, keuntungannya dalam terapi demam
belum sepenuhnya dipahami. Kompres dingin
adalah terapi pilihan untuk hipertermia yang
ditandai oleh temperatur inti tubuh melampaui set
poin termoregulasi. Berbeda dengan demam,
shivering, vasokonstriksi kulit dan respon yang
berhubungan dengan perilaku meningkatkan
temperatur inti untuk menjangkau peningkatan set
poin suhu yang diakibatkan oleh kerja pirogen di
pusat termoregulasi. Selama hipertermia, penurunan
produksi panas, vasodilatasi, berkeringat dan respon
perilaku bekerja untuk menurunkan temperatur
tubuh. Jadi, pemakaian kompres dingin pada terapi
hipertermia tidak bertentangan dengan proses yang
ditimbulkan oleh pemakaian terapi yang lain.
Kompres dingin menurunkan temperatur
kulit lebih cepat dari pada temperatur inti tubuh,
sehingga merangsang vasokonstriksi dan shivering.
Shivering mengakibatkan gangguan metabolisme
karena meningkatkan konsumsi oksigen dan
volume respirasi, meningkatkan persentase karbon
dioksida dalam udara ekspirasi dan meningkatkan
aktifitas sistem saraf simpatis. Oleh karena itu,
kompres dingin kurang efektif dalam tatalaksana
demam karena selain kurang nyaman juga
merangsang produksi panas dan menghalangi
pengeluaran panas tubuh ( Susanti, 2012).
(2) Kompres Hangat
Selain kompres dingin, dikenal pemakaian
kompres hangat dalam tatalaksana demam.
Kompres hangat adalah melapisi permukaan kulit
dengan handuk yang telah dibasahi air hangat
dengan temperatur maksimal 43˚C. Lokasi kulit
tempat mengompres biasanya di wajah, leher, dan
tangan. Kompres hangat pada kulit dapat
menghambat shivering dan dampak metabolik yang
ditimbulkannya. Selain itu, kompres hangat juga
menginduksi vasodilatasi perifer, sehingga
meningkatkan pengeluaran panas tubuh. Penelitian
menunjukkan bahwa pemberian terapi demam
kombinasi antara antipiretik dan kompres hangat
lebih efektif dibandingkan antipiretik saja, selain itu
juga mengurangi rasa tidak nyaman akibat gejala
demam yang dirasakan. Pemakaian antipiretik dan
kompres hangat memiliki proses yang tidak
berlawanan dalam menurunkan temperatur tubuh.
Oleh karena itu, pemakaian kombinasi keduanya
dianjurkan pada tatalaksana demam (Susanti, 2012).
Laju hilangnya panas hampr seluruh nya ditentukan oleh dua faktor ,
yaitu kecepatan panas yang dapat di konduksi dari tempat asal panas
dihasilkan , yakni dari dalam inti tubuh kekulit , dan seberapa cepat
panas kemudian dapat dihantarkan inti tubuh kekulit , dan seberapa
capat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit kelingkungan
( Gyton, Arthur C,. Hall, Jhon E: 2006 ) .
c) Berendam di air.
Tidak selalu harus berenang. Kamu bisa mengompres dirimu dengan
handuk yang sudah dibasahi air dingin. Hal itu akan membuat suhu
tubuh perlahan-lahan menurun lewat cara konduksi. Ada kalanya
menurunkan suhu tubuh tersebut dilakukan dengan cara mandi air
hangat.
d) Memasang sesuatu yang dingin ke titik tubuh.
Tubuh memiliki titik-titik tertentu yang mampu menurunkan suhu
tubuhmu. Titik tersebut terletak pada area leher, pergelangan tangan,
hingga dada. Dengan mengompres titik-titik tersebut menggunakan air
maka suhu tubuh bisa menurun. Menurut Medical News Today, itu
disebabkan oleh pembuluh darah yang menjadi lancar.
e) Kurangi bergerak.
Tubuh memproduksi panas ketika bergerak. Untuk di ruangan bersuhu
tinggi, mengurangi pergerakan bisa membuat seseorang merasakan
suhu yang lebih sejuk. Ini sangat berguna ketika kamu berada di
ruangan gym yang panas dan pengap atau di ruang sauna.
f) Menggunakan pakaian yang lebih ringan.
Produksi panas tubuh bisa tertahan oleh pakaian yang kamu kenakan.
Suhu yang terjebak paling mudahnya disebabkan karena kualitas
pakaian yang tebal. Menggunakan kain yang tipis atau alami, seperti
katun, membuat panas tubuh tersebut bisa mudah lepas dan membuat
suhu tubuh lebih mudah dikontrol.
g) Meminum suplemen.
Ada fakta menarik bahwa meminum suplemen bisa menurunkan suhu
tubuh. Sebuah studi pada 2018 menemukan ekstrak tanaman jauh lebih
efektif menurunkan suhu tubuh mereka yang masuk dalam menopause.
Kenaikan suhu tubuh yang tiba-tiba itu dinamakan hot flash dan
umumnya akan dirasakan di area muka, leher dan dada.
DAFTAR PUSTAKA
Pediatri, Sari. 2000. Demam pada Anak. Dikutip 21 April
2020 Dari: file:///C:/Users/WIN10P~1/AppData/Local/Temp/1037-
2360-1-SM.pdf