Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENTULUHAN

DEMAM PADA ANAK


DI POLIKLINIK ANAK (INSKA)
RSUD PANEMBAHANSENOPATI

Di Susun Oleh :

1. RURY IRAWAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2021
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269. Web: www.almaata.ac.id

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KEPERAWATAN MATERNITAS


SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : Demam


Sasaran : Demam pada Anak
Target : 1 orang
Hari / tanggal : senin, 15 Maret 2021
Jam : 17.30
Waktu pertemuan : 30 menit
Tempat : ruang anggrek

I. LATAR BELAKANG
Demam adalah kenaikan suhu tubuh pada seseorang diatas kisaran normal yaitu >
37,5 derajat. Demam pada anak sering kali terjadi karena sistem imunitas yang belum
sempurna sehingga rentan terhadap bakteri dan virus. Penyebab dari deman banyak
sekali pencetusnya, salah satunya karena virus dan bakteri.
Demam pada anak merupakan alasan konsultasi tersering ke dokter anak dan
dokter umum, sekitar 30% dari seluruh total kunjungan. Demam merupakan reaksi
normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman. Walaupun banyak orangtua
memberikan obat penurun panas, perlu ditekankan bahwa tujuan utama obat tersebut
adalah membuat anak merasa nyaman, bukan mempertahankan suhu yang normal.
Orang tua sering kali cemas, ketakutan, gelisah karena anak mereka mengalami
demam dan sehingga langsung di bawa ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
penanganan. Meninjau lebih dalam lagi demam banyak faktor yang membuat anak
demam, salah satunya virus. Penanganan pertama pada anak yang mengalami demam
bisa meningkatkan konsumsi air lebih banyak, kompres air hangat pada bagian ketiak
dan selangkangan. Tetapi banyak orang tua yang terlalu kahawatir tanpa sebelumnya
mengukur suhu tubuh anak langsung dibawa ke rumah sakit dan ternyata hanya demam
biasa.
Demam biasa bisa dilakukan kompres air hangat, konsumsi air lebih banyak dari
biasanya akan dapat membantu menurunkan demam anak. Demam yang harus
diwaspadai adalah jika anak demam disertai kejang, demam 3 hari tidak sembuh
sembuh.

II. TUJUAN
a. Umum
Setelah mengikuti proses pendidikan kesehatan, diharapkan orang tua mampu
memahami tentang demam pada anak
b. Khusus
Setelah mengikuti proses pendidikan, keluarga diharapkan dapat menjelaskan
tentang:
1) demam pada anak secara sederhana
2) hasil identifikasi Bersama penyebab demam pada anak

III. METODE

Diskusi tanya jawab

IV. MEDIA
Leaflet Demam

V. MATERI
Materi (terlampir) :

VI. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Materi Kegiatan


1. Pembukaan 1. Menjelaskan pertemuan dan mengucapkan salam.
(5 Menit) 2. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
pertemuan ini.
3. Menyampaikan waktu dan kontrak waktu yang
akan digunakan dan mendiskusikannya.

2. Proses Isi Materi Penyuluhan


(15 Menit ) 1. Menjelaskan tentang pengertian Demam
2. Menjelaskan penyebab demam
3. Menjelaskan tentang penanganan awal anak demam
3. Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan singkat tentang demam dan
( 5 Menit ) hasil identifikasi kemungkinan penyebab demam
anak.
4. Penutup 1.      Penyuluh mengucapkan terima kasih atas perhatian
( 5 Menit ) peserta.
2.      Mengucapkan salam penutup
Total : 30 menit
Lampiran

MATERI

A. Demam
1. Pengertian
Demam adalah keadaan suhu tubuh di atas suhu normal, yaitu suhu tubuh diatas 38
C. Suhu tubuh adalah suhu visera, hati, otak, yang dapat diukur lewat oral, rektal,
dan aksila. Menurut American Academy of Pediatric (AAP) suhu normal rektal pada
anak berumur kurang dari 3 tahun sampai 38C, suhu normal oral sampai 37,5C. Pada
anak berumur lebih dari 3 tahun suhu normal sampai 37,2C, suhu rektal normal
sampai 37,8C.

2. Penyebab demam
Demam merupakan akibat kenaikan set point (oleh sebab infeksi) atau oleh adanya
ketidakseimbangan antara produksi panas dan pengeluarannya. Demam pada infeksi
terjadi akibat mikro organisme merangsang makrofag atau PMN

3. Pengaturan suhu tubuh


Suhu adalah hasil produksi dari metabolisme tubuh yang siperlukan untuk
kelancaran aliran darah dan menjaga agar reaksi kimia tubuh dapat berjalan dengan
baik (enzim hanya bekerja pada suhu tertentu). Sebagai makhluk yang homeotermik,
anak selalu berusaha mengatur suhu tubuhnya. Suhu tubuh diatur oleh suatu
mekanisme yang menyangkut susunan saraf, biokimia, hormonal. Hipotalamus
menerima informasi suhu tubuh bagian dalam dari suhu darah yang masuk ke otak
dan informasi suhu luar tubuh sari reseptor panas di kulit. Termosat dalam
hipotalamus diatur pada set-point sekitar suhu 37˚C dengan rentan sekitar 1˚C, dan
suhu dipertahankan dengan menjaga keseimbangan pembentkan atau pelepasan
panas. Saraf eferen dari hipotalamus terdiri dari saraf somatik dan saraf autonom,
sehingga hipotalamus dapat mengatur aktifitas otot, kelenjar keringat, peredaran
darah, dan ventilasi paru.
Hipotalamus posterior merupakan pusat pengantur yang bertugas
meningkatkan produksi panas dan mengurangi pengeluaran panas. Bila suhu luar
lebih rendah, pembentukan panas akan dilakukan dengan meningkatkan
metabolisme, dengan mekanisme kontraksi otot/mengigil, pengeluaran panas akan
Lampiran

dikurangi dengan vasokonstriksi pembuluh darah kulit dan pengurangan produksi


keringat. Hipotalamus anterior merupakan pusat pengatur pengeluaran panas.

4. Patofisiologi demam
Secara teoritis kenaikan suhu pada infeksi dinilai menguntungkan, oleh karena
aliran darah makin cepat sehingga makanan dan oksigen makinlancar. Namun kalau
suhu tubuh terlalu tinggi (diatas 38,5 C) pasien mulai merasa tidak nyaman, aliran
darah cepat, jumlah darah untuk mengaliri organ vital (otak, jantung, paru)
bertambah, sehingga volume darah ke ekstermitas dikurangi, akibatnya ujung
kaki/tangan teraba dingin. Demam yang tinggi memacu metabolisme yang sangat
sepat, jantung dipompa lebih kuat dan cepat, frekuensi nafas lebih cepat. Dehidrasi
terjadi akibat penguapan kulit dan paru dan disertai dengan ketidakseimbangan
elektrolit, yang mendorong suhu semankin tinggi.
Kerusakan jaringan akan terjadi bila suhu tubuh lebih tinggi dari 41 C,
terutama pada jaringan otak dan otot yang bersifat permanen. Kerusakan tersebut
dapat menyebabkan kerusakan batang otak, terjadi kejang, koma sampai
kelumpuhan. Kerusakan otak yang terjadi berupa rabdomiolisis dengan akibat
terjadinya mioglobulinemia.

5. Penanganan awal pada demam


1. Ukur suhu tubuh anak menggunakan termometer pada baigan mulut atau ketiak.
2. Bila suhu diatas 38 ˚C berikan obat penurun panas (dapat membeli di apotek)
3. Kompres air hangat pada bagian ketiak dan selangkangan (inguinal) selama 10-
15 menit akan membantu menurunkan panas dengan cara panas keluar lewat
pori-pori kulit melalui proses penguapan.
4. Tidak dianjurkan kompres menggunakan air dingin karena dapat meningkatkan
pusat pengatur suhu (set point) hipotalamus, mengakibatkan badan menggigil
sehingga terjadi kenaikan suhu tubuh.
5. Kompres dingin juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengecil
(vasokonstriksi), yang meningkatkan suhu tubuh, selain itu kompres dingin
mengakibatkan anak merasa tidak nyaman,
6. Perbanyak minum/intake cairan lain seperti (air mineral, susu, Jus, kaldu, Kuah
sayur)
7. Beri pakaian yang tipis agar anak merasa nyaman
Lampiran

6. DEMAM YANG HARUS DIWASPADAI


1. Bila Anak demam disertai dengan kejang
2. Bila Anak demam selama 3 hari belum sembuh
3. Bila anak demam disertai mual muntah
Jika anak mengalami gejala diatas segera dibawa ke pelayanan kesehatan atau
rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
DAFTAR PUSTAKA

1. Management of fever (antipiretics). Dalam: Radli SE, Carroll J, Klein N, penyunting.


Clinical manual of fever in children. Edisi pertama. Spinger: Berlin, 2009, h. 223-250.
2. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penanganan-demam-pada-anak
3. Widjaja. C.M. Mengatasi dan Mencegah Demam pada Balita. Jakarta; Kawan Pustaka
4. Arivin. Keligmen. Behram.1999. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta;EGC

Anda mungkin juga menyukai