FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2022 REVIEW JURNAL
Judul Asli Effectiveness Of Tepid Sponge Compresses And Plaster
Compresses On Child Typhoid Patients with Fevers Penulis Dwi Hastuti, Dewi Ummu Kulsum, Siti Rahmawati Ismuhu, and Oop Ropei Dipublikasiakan IVCN Konferensi Virtual Internasional ke-4 tentang Keperawatan Volume 2021 Abstrak Tifus merupakan penyakit menular yang masih banyak dijumpai di berbagai negara berkembang terutama yang berada di daerah tropis dan subtropis. Demam merupakan manifestasi klinis yang sering menjadi keluhan utama penderitanya. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu kompres tepid sponge dan kompres plester. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas kompres tepid sponge dan kompres plester terhadap perubahan suhu tubuh pada anak usia sekolah dengan demam tifoid di RSUD Cibabat tahun 2017. Metode yang digunakan adalah metode penelitian quasy eksperimen. dengan pendekatan pretest dan post test two design group. Sampel diambil sebanyak 24 orang di bangsal pasien RSUD Cibabat. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu tepid sponge kompres dan kompres plester dengan cara concecutive sampling. Penelitian ini dilakukan selama 20 menit pada setiap intervensi. Analisis data yang digunakan Tes Wilcoxon , uji t dependen, dan MannWithney. Hasil rata-rata suhu tubuh sebelum dan sesudah diberikan kompres tepid sponge adalah 38,75°C dan 38,08°C dengan perbedaan suhu 0,67°C. Sedangkan rata-rata suhu tubuh sebelum dan sesudah diberikan kompres palster adalah 38,80°C dan 38,57°C dengan perbedaan suhu 0,23°C. Hasil uji Mann-Withney menunjukkan bahwa yang berarti kompres tepid sponge bawah lebih efektif menurunkan suhu tubuh pada anak usia sekolah dibandingkan dengan kompres plester. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat merekomendasikan kompres tepid sponge dalam pelaksanaan asuhan keperawatan penurunan suhu tubuh pada pasien demam tifoid. A. LATAR BELAKANG 1. Latar Belakang Pemilihan Jurnal Latar belakang pemilihan jurnal ini ialah sebagai salah satu intervensi yang dapat diberikan pada pasien demam tifoid 2. Latar Belakang Penelitian Dalam Jurnal Demam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella tifoid. Gejala demam tifoid terjadi bila terjadi peningkatan suhu rektal di atas 38°C, menyebabkan anak berisiko mengalami kejang, dan menimbulkan komplikasi. Jadi harus cepat dalam penanganannya. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menurunkan demam adalah kompres tepid sponge dan kompres plester tepid sponge merupakan salah satu alternatif teknik kompres hangat yang efektif dalam menurunkan suhu tubuh. Teknik tepid sponge merupakan kombinasi dari teknik block and wipe. Teknik ini menggunakan blok kompres tidak hanya di satu tempat, tetapi langsung di beberapa tempat yang memiliki pembuluh darah besar, tetapi juga memberikan usapan di beberapa area tubuh. Pemberian kompres blok secara langsung di berbagai tempat akan mempermudah penyampaian sinyal ke hipotalamus dengan lebih kuat. dan pilihan lain untuk sistem kompres baru yang inovatif yang siap pakai, dianggap praktis, dan dijual bebas di apotek untuk menurunkan panas saat anak demam, yaitu kompres plester. kompres plester ini berkhasiat menurunkan suhu tubuh saat mengalami demam. Hanya dengan menempelkan plester kompres yang siap masuk ke tubuh anak, dan memantau suhu tubuh anak secara berkala. B. TUJUAN 1. Tujuan Review jurnal Tujan penulis melakuan review jurnal memberikan penjelasan secara garis besar kepada pembaca tanpa harus membaca jurnal secara keseluruhan dan memudahkan pembaca memahami tujuan peneliti yang ingin disampaikan pembaca dan mendoron penulis untuk tampil lebih baik dilain waktu karena ulasan memberikan saran atau kritik terhadap jurnal yang telah dipublikasiakan serta yang penting sebagai rekomendasi untuk RS intervensi ini dapat diaplikasiakan. 2. Tujuan Penelitian Dalam Jurnal Dalam penelitian ini, mengetahui perbandingan efektivitas kompres tepid sponge dan kompres plester terhadap perubahan suhu tubuh pada anak usia sekolah dengan demam tifoid. C. METODE Meotode dalam penelitian tersebut Metode yang digunakan adalah metode penelitian quasy eksperimen. dengan pendekatan pretest dan post test two design group. D. HASIL Hasil analisis rata-rata penurunan suhu tubuh setelah kompres tepid sponge adalah 38,08°C sedangkan rata-rata penurunan suhu tubuh setelah penerapan kompres plester 38,57°C terdapat perbedaan efektifitas penurunan suhu tubuh pada kompres tepid sponge dan kompres plester. Efektivitas antara kompres tepid sponge dan kompres plester dapat dilihat pada perbedaan rata-rata penurunan suhu tubuh, pada kelompok yang menggunakan kompres tepid sponge rata-rata penurunan suhu sebesar 0,67°C, sedangkan pada kelompok kompres gips sebesar 0,23°C. Hal ini membuktikan bahwa kompres tepid sponge lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh pada pasien demam yang didiagnosis demam tifoid. Perbedaan ini juga disebabkan oleh faktor lain, salah satunya adalah suhu ruangan, dimana suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan ruangan atau lingkungan. E. PEMBAHASAN Pembahasan dari jurnal yang direview ini mengenai efektivitas kompres spons tepid dan kompres plester pada anak penderita tifoid demam. Demam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella thypi. kasus demam di seluruh dunia mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu per tahun. jumlah rawat inap penyakit tipus di RSUD dengan rentang usia 0-1 tahun sebanyak 283 kasus, usia 1-4 tahun sebanyak 778 kasus, usia 5-14 tahun sebanyak 974 kasus, dan usia 15-44 tahun sebanyak 2.256 kasus. Gejala demam tifoid terjadi bila terjadi peningkatan suhu rektal di atas 38°C, menyebabkan anak berisiko mengalami kejang, dan menimbulkan komplikasi. Jadi harus cepat dalam penanganannya. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menurunkan demam adalah kompres tepid sponge dan kompres plester tepid sponge merupakan salah satu alternatif teknik kompres hangat yang efektif dalam menurunkan suhu tubuh. Teknik tepid sponge merupakan kombinasi dari teknik block and wipe. Teknik ini menggunakan blok kompres tidak hanya di satu tempat, tetapi langsung di beberapa tempat yang memiliki pembuluh darah besar, tetapi juga memberikan usapan di beberapa area tubuh. Pemberian kompres blok secara langsung di berbagai tempat akan mempermudah penyampaian sinyal ke hipotalamus dengan lebih kuat. Pemberian tisu juga akan mempercepat pelebaran pembuluh darah tepi yang memudahkan perpindahan panas dari tubuh ke sekitar lingkungan sehingga mempercepat penurunan suhu tubuh menyatakan bahwa rata-rata penurunan suhu tubuh saat mendapatkan terapi tepid sponge adalah 0,97°C dalam waktu 60 menit. Penerapan tepid sponge sebaiknya menyiapkan air hangat saat anak demam dan air yang menyebar ke berbagai bagian tubuh anak bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Ada pilihan lain untuk sistem kompres baru yang inovatif yang siap pakai, dianggap praktis, dan dijual bebas di apotek untuk menurunkan panas saat anak demam, yaitu kompres plester. kompres plester ini berkhasiat menurunkan suhu tubuh saat mengalami demam. Hanya dengan menempelkan plester kompres yang siap masuk ke tubuh anak, dan memantau suhu tubuh anak secara berkala Rata-rata perubahan suhu demam anak sebelum dan sesudah diberikan kompres plester masing-masing adalah 0,6°C dalam waktu 20 menit. Penelitian ini didukung oleh penelitian Fatkularini, Mardi, dan Solechan (2014) bahwa rata-rata penurunan suhu tubuh setelah diberikan plester kompres 0,4°C selama 30 menit. Pembuatan kompres kompres menggunakan hidrogel berbahan dasar poliakrilat. Hidrogel ini telah menjadi bahan dasar pembuatan plester kompres yang banyak digunakan di Indonesia. F. ANALISIS JURNAL 1. Kelebihan Jurnal ini pemaparannya sangat jelas dan lengkap mulai dari latar belakang dan permasalahan penyebab umum dari demam tifoid itu sendiri dan dampak terhadap sistem kesehatan.dalam jurnal ini juga menjelasakan intervensi yang dilakukan terhadap kompres spons tepid dan kompres plester pada anak. Penulisan jurna ini sesuai juga dengan kaidah pembuatan pembuatan jurnal dan mempunyai banyak refesrensi. 2. Kekurangan Adapun kekurangan dari jurnal ini ialah terletak pada populasi pada penelitian ini tidak memberikan keterangan jenis. G. IMPLIKASI KEPERAWATAN Pada jurnal ini dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama perawat Bagi perawat dianjurkan kompres tepid sponge dapat digunakan sebagai implementasi keperawatan self care untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien demam tifoid. H. APLIKASI DI RUMAH SAKIT Bagi pihak rumah sakit sebaiknya menetapkan standar operasional prosedur kompres spon untuk melakukan intervensi asuhan keperawatan pada anak yang mengalami demam khususnya demam tifoid karena terbukti berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh anak. I. HAMBATAN DAN SOLUSI APLIKASI JURNAL a. Hambatan Jumlah jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak dicantumkan hanya memberikan keterangan usia dan jumlah poulasinya. b. Solusi Dalam hal penelitan ini, jika penulis mencantumkan jenis kelamin kita dapat mengetahui apakah proses kompres spons tepid dan kompres plester pada anak penderita tifoid demam akan berbeda dalam penurunan panas. J. KESIMPULAN Hasil penelitian perbedaan efektivitas kompres tepid sponge dan kompres plester terhadap perubahan suhu tubuh pada anak usia sekolah. Pemberian kompres tepid sponge lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh dibandingkan dengan plester kompres dan pemberian kompres tepid sponge dapat di implementasikan oleh orang tua di rumah.