Anda di halaman 1dari 22

STASE KEPERAWATAN MEDIKAH BEDAH

ANALISIS JURNAL

PENGARUH LATIHAN PURSED LIPS BREATHING TERHADAP


PERUBAHAN RR PASIEN PNEUMONIA DI RSUD LAWANG
Pembimbing Akademik: Retno Sumiyarini, M, Med.E.d

DISUSUN OLEH:

BAGUS ANDREAN (203203013)

FIKA ANJANY HUSAINI (203203027)

NURUL LATIFAH (203203054)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2020
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS JURNAL

PENGARUH LATIHAN PURSED LIPS BREATHING TERHADAP


PERUBAHAN RR PASIEN PNEUMONIA DI RSUD LAWANG

Telah disetujui Pada Hari :


Tanggal :

Mahasiswa Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(…..........................…..) (…………… . ………..) (…………………………..)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pneumonia merupakan penyakit yang dapat terjadi pada semua
umur. Salah satu gejala yang terdapat pada pneumonia adalah peningkatan
RR yang disebabkan oleh inflamasi alveoli yang dipengaruhi oleh cairan
yang membuat tubuh sulit untuk mendapatkan oksigen (Azizah, 2018).
Pneumonia merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang
jaringan paru, penyebabnya biasanya virus atau bakteri. Dalam
menentukan penyebab spesifik biasanya sulit ditentukan melalui gambaran
klinis atau gambaran foto dada. Pneumonia merupakan masalah kesehatan
kesehatana di dunia karena angka kematianya tinggi, tidak hanya dinegara
berkembang tetapi juga di Negara maju (Amerika serikat, Kanada, dan
Negara Negara eropa laianya) (Irawan, 2019).
Pada umumnya, Pneumonia diaktegorikan dalam penyakit menular
yang ditularkan melalui udara dengan sumber penularan adalah pneumonia
yang menyebarkan kuman dalam bentuk droplet ke udara pada saat batuk
atau bersin. Untuk selanjutnya kuman penyebab pneumonia masuk ke
saluran pernapasan melalui proses inhalasi (udara yang dihirup) atau
dengan cara penularan langsung, yaitu percikan droplet yang dikeluarkan
oleh penderita batuk, bersin, dan berbicara langsung terhirupoleh orang di
sekitar penderita atau memegang dan menggunakan benda yang telah
terkena sekresi saluran pernapasan penderita (Wibowo, 2018).

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui penanganan pada pasien Pneumonia dengan
perubahan RR
2. Untuk mengetahui apakah ada perubahan pada RR pasien yang
menderita Pneumonia setelah dilakukan tindakan pursed lips breathing
BAB II

RESUME JURNAL

A. Cara Mencari Jurnal


Langkah-langkah dalam mencari jurnal, sebagai berikut:
1. Buka situs pencarian dan masukan keyword jurnal keperawatan pada
pasien pneumonia

2. Download jurnal sesuai pilihan


B. Resume Jurnal
1. Informasi sekilas tentang jurnal
a. Judul Artikel
Pengaruh latihan pursed lips breathing terhadap perubahan RR
pasien pneumonia di RSUD Lawang.
b. Nama Penulis
Rizky Amalia Ulul Azizah, Tri Nataliswati, Ririn Anantasari
c. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Lawang, pada Mei 2017 s/d Juni
2017.
d. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang mengalami
pneumonia di ruang flamboyan RSUD Lawang.
e. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 responden.
2. Resume (IMRAD)
a. Introduction (pendahuluan)
Pneumonia merupakan penyakit yang terjadai pada semua
orang. Salah satu gejala pneumonia adalah peningkatan RR yang
disebakan oleh inflamasi alveoli yang dipenuhi oleh cairan yang
membuat tubuh sulit untuk mendapatkan oksigen. Penyakit
pneumonia merupakan penyebab penyakit kematian nomor 1 di
india, nomor 2 di Nigeria dan diindonesia pada urutan ke 8. Di
Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor 3
setelah penyakit kardiovaskuler (CVD) dan tuberculosis (TBC),
faktor social ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian
(Azizah, 2018).
Berdasarkan prevalensi tahun 2013 sebesar 1,8 persen dan
4,5 persen. Lima provensi yang mempunyai insiden dan prevalensi
pneumonia tertinggi untuk semua umur yaitu Nusa Tenggara
Timur (4.6% dan 10.3%), Papua (2.6% dan 8,2%), Sulawesi
Tengah (2,3% dan 5,7%), Sulawesi Barat (3.1% dan 6.1%), dan
Sulawesi Selatan 2.4% dan 4.8%) (Azizah, 2018).
Penderita pneumonia sering mengalami distress pernapasan
ditandai dengan napas cepat, retraksi dada, napas cuping hidung
dan disertai stridor. Tepai non farmokologi pada pasien pneumonia
yaitu dengan latihan Pursed Lips Breathing. Pursed Lips Breathing
diberikan untuk membantu mengatasi ketidakefektifan bersihan
jalan napas pada pasien dengan pneumonia dengan cara
meningkatkan pengembangan alveolus pada setiap lobus paru
sehingga tekanan alveolus meningkat dan dapat membantu
mendorong secret pada jalan napas saat ekspirasi dan dapat
menginduksi pola napas menjadi normal. Latihan Pursed Lips
Breathing dapat dilakukan pada pasien dengan obstruksi jalan
napas yang parah, dengan menentangkan bibir selama ekspirasi
tekanan napas di dalam dada dipertahankan, mecegah kegagalan
napas dan kollaps, selama dilakukan pursed lips breathing saluran
udara terbuka selama ekspirasi dan akan semakin meningkat
sehingga mengurangi sesak napas dan menurunkan RR (Azizah,
2018).
b. Method (metode penelitian)
Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment
dengan jenis rancangan non equiva-lent control group design.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang
mengalamipneumonia di ruang flamboyan RSUD Lawang. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 30 responden yang dibagi menjadi 2
kelompok control 15 responden dan kelompok perlakuan 15
responden.
Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini yaitu
Pursed lips Breathing dan Variabel terikat (dependen) yaitu
Respiratory rate (RR). Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini dengan menggunakan jam tangan berdetik yang berfungsi untuk
mengukur RR, agar RR terukur secara akurat dan SOP latihan
Pursed lips Breating.
c. Result (hasil penelitian)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan ada pengaruh
latihan pursed lips breating pada pasien pneumonia dimana pada
kelompok perlakuan yang diberikan pursed lips breating ada
perubahan dari sebelum diberikan pursed lips breating dan sesudah
diberikan pursed lips breating yaitu perubahan RR menjadi turun,
15 responden menjadi 10 responden. Hasil uji independen sampel
T-Test perbedaan frekuensi RR kelompok intervensi dan kelompok
control didapatkan hasil nilai value =0,02 < 0,05 yang berarti ada
pengaruh terhadap perubahan RR yang diberikan latihan pursed
lips breating terhadap keleompok intervensi.
Latihan pernapasan dengan pursed lips breating ini
memiliki tahapan yang dapat membantu menginduksi pola
pernapasan lambat, memperbaiki transport oksigen, membantu
pasien mengontrol pernapasan dan juga melatih otot respirasi dapat
juga meningkatkan pertukaran gas O2 dan CO2 terjadi dikapiler
darah, yang disebebkan oleh inflamasi alveoli yang dipengaruhi
oleh cairan yang membuat tubuh sulit mendapatkan oksigen
sehingga pertukaran gas tidak dapat dilakukan dengan maksimal.
Teori yang mendasari hasil pursed lips breating bermanfaat
untuk meningkatkan pengembangan alveolus pada setiap lobus
paru sehingga tekanan alveolus meningkat dan dapat membantu
mendorong secret pada jalan napas saat ekspirasi dan dapat
menginduksi pola napas menjdai normal, penelitina sebelumnya
menurut Sidabutar (2013) yang berjudul Analisis Praktik Klinik
Keperawatan Anak Kesehatan Masyarakat Perkotaan Pada pasien
Pneumonia Di RSUP Fatmawati, Hasil penelitian menunjukan ada
pengaruh yang signifikan Pursed lips breating dengan metode
tiupan lidah terhadap peningkatan status oksigen pasien pneumonia
di Rsup Fatmawati.
d. Discussion (pembahasan)
Dapat disimpulkan bahwa dengan diberikan pursed lips
breating pada pasien pneumonia di kelompok perlakuan selama 10
menit sebanyak 2 kali sehari pagi dan sore dalam waktu 3 hari,
kelompok perlakuan yang perubahan RR di atas normal menurun.
Didapatkan perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian
pursed lips breating pada kelompok perlakuan di RSUD Lawang,
sehingga ada pengaruh pemberian latihan pursed lips breating
terhadap perubahan RR pasien pneumonia Di RSUD Lawang.
BAB III

APLIKASI DAN ANALISIS JURNAL

A. Aplikasi Jurnal pada Kasus


Cara menerapkan terapi pada jurnal yaitu dengan melakukan
pengkajian terlebih dahulu pada pasien lalu mengumpulkan data
fokus sehingga ditemukan diagnosa keperawatan yang tepat lalu
merencanakan tindakan keperawatan, setelah itu mencari tindakan
keperawatan yang sesuai dengan tujuan dan berdasarkan penelitian
terdahulu untuk diterapkan pada kasus kelolaan kelompok. Pasien
yang dipilih untuk diberikan intervensi adalah Ny E sebelum
dilakukan intervensi, kami terlebih dahulu menjelaskan prosedur
tindakan, lamanya tindakan, tujuan tindakan dan menanyakan
kesediaan pasien untuk mengikuti tindakan yang akan kami
berikan. Kami memberikan intervensi selama 3x36 jam dan
didapatkan hasil:
DS: Pasien mengatakan sesak napas dada terasa berat, batuk
berdahak, nyeri ulu hati, Pasien mengatakan sesak bertambah
ketika melakukan aktifitas.
DO: Inspeksi (Dinding dada keduanya simetris, ada pernapasan
cuping hidung), Palpasi (Ekspansi dada kanan dan kiri sama),
Perkusi (terdapat bunyi pekak), Auskultasi (terdengar suara ronki),
TD 111/77 mmHg, Nadi 125 x/menit, RR 38 x/menit, SpO2 85%.
B. Analisis Jurnal

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh


Latihan Pursed Lips Breathing pada pasien pneumonia dimana
pada kelompok perlakuan, yang diberikan Pursed Lips Breathing
ada perubahan dari sebelum diberikan Pursed Lips Breathing dan
sesudah diberikan Pursed Lips Breathing perubahan RR menjadi
turun, 15 responden menjadi 10 responden.
Hasil lain pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada
kelompok kontrol yang respondennya sejumlah 15 orang menjadi
14 orang yang masih mengalami perubahan RR yang belum
normal setelah mendapat perlakuan, Perubahan-perubahan RR
turun tetapi tidak seperti pada kelompok perlakuan yang diberikan
Latihan Pursed Lips Breathing.
Perubahan rata-rata nilai RR pada kelompok control dipengaruhi
oleh obat yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Perubahan RR
lebih berpengaruh apabila diberikan juga terapi non farmakologi,
dan penelitihanya memberikan perlakuan seperti mem-bantu
perawat sehari-hari sesuai dengan terapi yang diberikan dirumah
sakit yang tindakannya tidak berbeda dengan pasien kelompok
perlakuan seperti membantu memberikan terapi obat sesuai
program rumah sakit dan setelah 3 hari peneliti melakukan
pemeriksaan pola pernapasan pada pasien.
Setelah diberikan latihan Pursed Lips Breathing selama 10
menit sebanyak 2 kali sehari pagi dan sore dalam waktu 3 hari,
kelompok intervensi mengalami penurunan jumlah pasien yang
perubahan RR di atas normal. Ada perbedaan antara sebelum dan
sesudah pemberian pursed lips breathing pada pasien pneumonia
di RSUD Lawang.
C. Hubungan Hasil Penelitian dengan Kondisi Dilapangan
Kondisi dilapangan ditemukan pasien mengeluhkan sesak
napas, dada terasa berat, batuk berdahak, nyeri ulu hati, Inspeksi
(Dinding dada keduanya simetris, ada pernapasan cuping hidung),
Palpasi (Ekspansi dada kanan dan kiri sama), Perkusi (terdapat
bunyi pekak), Auskultasi (terdengar suara ronki), TD 111/77
mmHg, Nadi 125 x/menit, RR 38 x/menit, SpO2 85%. Salah satu
masalah yang biasa timbul pada pneumonia adalah meningkatnya
RR yang disebabkan oleh inflamasi alveoli penuh cairan yang
membuat tubuh sulit mendapatkan oksigen.
Terapi yang diberikan pada Ny E adalah dengan latihan
Pursed Lips Breathing. Pursed Lips Breathing diberikan untuk
membantu mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas pada
pasien dengan pneumonia dengan cara meningkatkan
pengembangan alveolus pada setiap lobus paru sehingga tekanan
alveolus meningkat dan dapat membantu mendorong secret pada
jalan napas saat ekspirasi dan dapat menginduksi pola napas
menjadi normal. Latihan Pursed Lips Breathing ini dilakukan pada
pasien dengan obstruksi jalan napas yang parah, dengan
menentangkan bibir selama ekspirasi tekanan napas didalam dada
dipertahankan, mencegah kegagalan napas dan kollaps, selama
dilakukan pursed lips breathing saluran udara terbuka selama
ekspirasi dan akan semakin meningkat sehingga mengurangi sesak
napas dan menurunkan RR. Latihan Pursed Lips Brething
dilakukan selama 3 hari dimana setiap harinya dilakukan 2 latihan
yaitu saat pagi dan sore, setiap kali latihan ini dilakukan selama 10
menit.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis jurnal dengan kondisi dilapangan terjadi
perubahan frekuensi napas pasien yang semula diatas normal, setelah
dilakukan pursed lips breathing menjadi turun mendekati normal
B. Saran
Diharapkan bagi tenaga medis khususnya calon perawat ataupun
perawat klinik agar mencari penelitian-penelitian terbaru lainya terkait
terapi terkait bronkopneumonia.
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, R, A, U., Nataliswati, T. & Anantasari, R. (2018). Pengaruh Latihan


Purset Lips Breathing Terhadap Perubahan RR Pasien Pneumonia di
RSUD Lawang. Jurnal Ners Dan Kebidanan. Vol 5. No 3.

Irwan, R., Reviono & Harsini. Korelasi Kadar Copeptin dan Skor PSI Dengan
Waktu Terapi Sulih Antibiotik Intravena Ke Oral Dan Lama Rawat
Pneumonia Komunitas. Jurnal Respir Indo. Vol 39. No 1.

Wibowo., Putranto R. H., Widianto & Sahir. (2018). Situasi Pneumonia Di


Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Jurnal Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar. Vol 8. No 2.
JNK
JURNAL NERS DAN KEBIDANAN
http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk

Pengaruh latihan Pursed Lips Breathing terhadap


perubahan RR Pasien Pneumonia di RSUD Lawang
1 2 3
Rizky Amalia Ulul Azizah , Tri Nataliswati , Ririn Anantasari
1,2,3
Fakultas Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Malang

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Pneumonia adalah penyakit yang bisa terjadi pada segala usia. Salah satu
Diterima, gejala pneumonia adalah meningkatnya RR yang disebabkan oleh inflamasi
08/10/2018 alveoli penuh cairan yang membuat tubuh sulit mendapatkan oksigen. Tin-
Disetujui, dakan oleh perawat untuk merawat pasien dengan peningkatan RR pneumo-
20/12/2018 nia adalah terapi farmakologi menurut instruki dokter, dan tindakan non far-
makologi untuk menaikkan RR dengan melakukan latihan Pursed Lips Breath-
Di Publikasi, 26/12/2018
ing. Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk mengetahui efek latihan
Kata kunci: Pursed Lips Breathing pada perubahan RR pada pasien pneumonia di ruang
Pursed Lips Breathing Exercise, flamboyan RSUD Lawang. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi
Respiratory Rate, Pneumonia Experimental. Dengn tipe metode Non equivalent Control Group. Jumlah
sampel didapat dari 30 responden, mengambil sampel menggunakan
metode non probability sampling dengan accidental sampling. Peralatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jam analog di grup intervensi dan
grup kontrol. Analisis data dalam pembelajaran ini menggunakan T-Test
Pasangan dan T-Test Individu dengan software SPSS untuk Windows 23.0
dengan level signifikan = 0,05. Hasil menunjukkan bahwa ada efek dari
latihan Pursed Lips Breathing dalam perubahan RR di pasien dengan
pneumonia (nilai 0.02

<0.05). Diharapkan pada petugas kesehatan untuk mengaplika-sikan


intervensi perawatan pursed lips breathing untuk pasien pneumonia.


Correspondence Address:
Poltekkes Kemenkes Malang- East Java, Indonesia P-ISSN : 2355-052X

Email: trinataliswati16@gmail.com E-ISSN : 2548-3811

This is an Open Access article under


The CC BY-SA license
(http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) DOI:
10.26699/jnk.v5i3.ART.p188-194

188
Azizah, Nataliswati, Anantasari, Pengaruh Latihan Pursed Lips Breathing........189

The effect of Pursed Lips Breathing Exercise to the Respiratory Rate Change of
Pneumonia Patients in Flamboyan Room of RSUD Lawang

History Article: Abstract

Received, 08/10/2018 Pneumonia is a disease that can occur at any age. One of the symptoms of
Accepted, 20/12/2018 pneumonia is an increase in respiratory rate caused by inflammation of
Published, 26/12/2018 fluid-filled alveoli that makes the body difficult to obtain oxygen. Treat-
ment by nurses to treat patients with increased respiratory rate pneumonia
Keywords: is pharmacologic therapy according to physician’s instructions, and there
Pursed Lips Breathing Exercise, is Non pharmacologic to improve respiratory rate such as doing Pursed
Respiratory Rate, Pneumonia Lips Breathing Exercises. The purpose of this study was to determine the
effect of Pursed Lips Breathing Exercise to the Respiratory Rate Changes
of Pneumonia Patients in Flamboyan Room of RSUD Lawang. The design
of the study was Quasi Experimental with Nonequivalent Control Group
Design. The sample was 30 respondents taken by non probability sam-
pling by accidental sampling. The instrument used in this study was tick-
ing watches in the intervention group and control group. The data analy-
sis in this study used Paired T-Test and Independent T-Test with software
SPSS for windows 23.0 with significant level = 0,05. The results showed
that there was an effect of Pursed Lips Breathing Exercise to the respira-
tory rate changes in patients with pneumonia ( value 0.02 <0.05). It is
expected that health workers will apply interventions to pursue pursed
lips breathing for pneumonia patients.

© 2018 Journal of Ners and Midwifery


PENDAHULUAN pneumonia, salah satu terapi non farmakologi
Pneumonia merupakan penyakit yang yang diberikan adalah dengan latihan Pursed
dapat terjadi pada semua umur.Salah satu Lips Breathing. Pursed Lips Breathingt
gejala yang terdapat pada Pneumonia adalah diberikan untuk membantu meng-atasi
peningkatan RR yang disebabkan oleh ketidakefektifan bersihan jalan napas pada
inflamasi alveoli yang dipenuhi oleh cairan pasien dengan pneumonia dengan cara
yang membuat tubuh sulit untuk menda- meningkat-kan pengembangan alveolus pada
patkan oksigen (Sidabutar, 2013). Pneumonia setiap lobus paru sehingga tekanan alveolus
meng-infeksi kira-kira 450 juta orang meningkat dan dapat membantu mendorong
pertahun dan terjadi di seluruh penjuru dunia. secret pada jalan napas saat ekspirasi dan
Penyakit ini merupakan penyebab utama dapat menginduksi pola napas menjadi normal
kematian pada semua kelompok yang (Bunner dan Sudarth, 2002). Latihan Pursed
menyebabkan jutaan kematian (7% dari lips breathingjugadapat dilakukan pada pasien
kema-tian total dunia) setiap tahun. penyakit dengan obstruksi jalan napas yang parah,
pneumonia merupakan penyebab kematian dengan menentangkan bibir selama ekspirasi
tekanan napas didalam dada dipertahankan,
nomor 1 di India, nomor 2 di Nigeria dan di
mencegah kegagalan napas dan kollaps,
Indonesia pada urutan ke 8 (Langke, 2015)
selama dilakukan pursed lips breathing
Di Indonesia, pneumonia meru-pakan
saluran udara terbuka selama ekspirasi dan
penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit
akan semakin meningkat sehingga
kardiovaskular (CVD) dan tuberkulosis
mengurangi sesak napas dan menurunkan RR
(TBC), faktor sosial ekonomi yang rendah
(Bakti, 2015). Beberapa hasil penelitian
mempertinggi angka kematian (Misnadiarly,
memperjelas bahwa latihan Pursed lips
2008).
breathingmempengaruhi pola pernapasan
Periode prevalensi tahun 2013 sebesar 1,8
persen dan 4,5 persen. Lima provinsi yang mem-
pasien Emfisema, menurut Astuti (2014) dan
punyai insiden dan prevalensi pneumonia tertinggi meningkatkan status oksigenasi pasien
untuk semua umur adalah Nusa Tenggara Timur Pneumonia, menurut Sidabutar (2013).
(4,6% dan 10,3%), Papua (2,6%dan 8,2%), Sula- Berdasarkan pernyataan tersebut diatas, penu-
wesi Tengah (2,3% dan 5,7%), Sulawesi Barat lis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
(3,1% dan 6,1%), dan Sulawesi Selatan (2,4% dan judul “Pengaruh Latihan Pursed Lips Breathing
4,8%) (RISKESDAS,2013). Terha-dap Perubahan RR Pasien Pneumonia”.

Berdasarkan laporan kabupaten/kota tahun BAHAN DAN METODE


2008 di Jawa Timur terdapat 213.280 kasus
pneu- monia dan 35,10% kasus diantaranya Penelitian ini menggunakan desain Quasy
(74.862 ka- sus) (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Experiment dengan jenis rancanganNon equiva-lent
Timur, 2008), sedangkan data studi pendahuluan Control Group Design.Populasi dalam pene-litian ini
pada tanggal 20 Oktober 2016, di RSUD Lawang, adalah pasien yang mengalami Pneumonia di Ruang
Penderita Pneu-monia termasuk 10 besar Flamboyan RSUD Lawang yang berjumlah 34 orang.
penderita Rawat Inap, terdapat rata-rata 32 Sample dalam penelitian ini berjumlah 30 orang
orang setiap bulan yang men-derita Pneumonia. masing-masing kelompok kontrol 15 orang dan
kelompok perlakuan 15 orang. Variabel bebas
Penderita pneumonia yang dirawat di (independen) dalam penelitian ini yaitu Pursed Lips
rumah sakit sering mengalami distress Breathing dan Respiratory Rate (RR) merupakan
pernapasan yang ditandai dengan napas variabel tergantung (dependen).Penelitian
cepat, retraksi dada, napas cuping hidung dan dilaksana-kan di Ruang Flamboyan RSUD Lawang,
disertai stridor, Sidabutar (2013). Baik terapi pada Mei 2017 s/d Juni 2017.
farmakologi maupun non farmakologi
Instrumen yang digunakan dalam
diberikan untuk membantu pasien
penelitian ini adalah jam tangan berdetik
yang berfungsi untuk mengukur RR, agar
RR Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa rata-

terkukur secara akurat dan SOP latihan Pursed Lips


Brething. Peneliti menen- tukan calon responden rata usia responden pada kelompok perlakuan dan
sesuai kriteria inklusi, kemu- dian menjelaskan kelompok kontrol adalah 44 tahun, dengan
maksud, tujuan, manfaat dan hal yang akan Standart deviasi 14,4 tahun. Usia termuda 20 tahun
dilakukan selama penelitian kepada calon dan usia tertua 65 tahun.
responden. Peneliti meminta kesediaan calon res-
ponden yang bersedia diteliti dengan memberikan
lembar persetujuan (informed consent) pada res-
ponden sebagai tanda bersedia menjadi
responden. Akhirnya didapatkan 15 orang sebagai
kelompok kontrol dan 15 orang sebagai kelompok
perlakuan. Pada kelompok perlakuan peneliti Karakteristik Responden Berdasarkan Ting- kat
melakukan pengukuran RR awal responden dan Pendidikan
didokumen- tasikan, data ini dijadikan data pretest
Tabel 2 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden
kemudian diberikan tindakan latihan Pursed Lips
di Ruang Flamboyan RSUD Lawang Mei-
Brething selama 3 hari dimana disetiap harinya Juni 2017
dilakukan 2 latihan saat pagi dan sore, setiap kali
Kelompok Kelompok
latihan ini dilakukan selama 10 menit.
Usia perlakuan kontrol
Pada kelompok kontrol peneliti melakukan f % f %
pengukuran RR (Respiratory Rate) (Pretest) SD 7 46,6 9 60
selan-jutnya RR pada kelompok kontrol diukur SMP 4 26,6 3 20
kembali setelah hari ke 3 (post test). SMA 2 13,3 2 13,3
S1 2 13,3 1 6,6
Hasil pengukuran kemudian diolah dan di Total 15 100 15 100
analisis dengan menggunakan Paired T- Test
dan Independent T- Test dengan software SPSS Berdasarkan diagram 2 di atas diketahui
for windows 23.0 dengan taraf signifikan = 0,05. bahwa tingkat pendidikan responden kelompok
perlakuan yaitu SD sebanyak 7 orang (46.6%)
HASIL PENELITIAN Sedangkan kelompok kontrol SD sebanyak 9 orang
Data Umum (60%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur


Data Khusus

Tabel 1 Diagram Distribusi Umur Responden di Ruang Pengaruh latihan Pursed Lips Breathing terha- dap
Flamboyan RSUD Lawang Mei-Juni 2017 perubahan RR pada pasien Pneumonia

Variabel NMean SDMinMax Meadian Berdasarkan Tabel 3, Pada kelompok


intervensi perbandingan perubahan RR
Umur 30 44 14,4 20 65 49
kelompok intervensi antara sebelum Latihan
Pursed Lips Breathing dan
Tabel 3 Hasil Uji Paired T- Test perubahan RR Sebelum Dan Sesudah Intervensi Pada Kelompok
Intervensi Serta Sebelum Dan Sesudah Kelompok Kontrol di RSUD Lawang Mei-Juni 2017
Variabel Frekuensi RR N Mean Standart Deviasi Standar Error Value
Pre Intervensi 15 38,5 3,06 0,79 0,000
Post Intervensi 15 22,8 2,99 0,77
Pre Kontrol 15 37,6 4,35 1.12 0,000
Post Kontrol 15 27,7 4,13 1,06
Sumber: Uji Statistik Paired T- Test dengan SPSS 23

setelah Latihan Pursed Lips Breathingdidapatkan Tabel 4 Hasil Uji Independent T- Test perubahan
nilai pvalue = 0,000 < 0,05 yang berarti ada RR kelompok intervensi dan kelompok
perbedaan RR antara sebelum dilakukan kontrol di RSUD Lawang Mei-Juni 2017
intervensi Pursed Lips Breathing.
Respiratory Rate Sig (2 - Tailed)
Pada kelompok kontrol perbandingan antara Kelompok Intervensi dan
0,02
sebelum dan setelah intervensi Pursed Lips
Breathing didapatkan = 0,000 < 0,05 yang berarti Kelompok Kontrol
ada perbedaan RR antara sebelum dilakukan Sumber: Uji Statistik Idependent T- Test dengan SPSS 23
intervensi.
Berdasarkan Tabel 4, Hasil uji analisis merupakan tindakan mandiri perawat dapat
menggu- nakan Independent t- test juga diajarkan kepada pasien untuk dapat
didapatkan data bahwa ada perbedaan yang dilakukan sendiri ketika di rumah sakit karena
bermakna antara kelompok intervensi dan latihan Pursed Lips Breathingmudah
kelompok kontrol dengan nilai value 0,02 < dilakukan, tidak mengeluarkan banyak energi,
0,05. Yang berarti ada pengaruh perubahan singkat, seder-hana serta aman, yang
RR yang diberikan Pursed Lips Breathing pada bermanfaat meningkatkan pengembangan
kelompok intervensi dari pada kelompok paru, dan pernafasan menjadi nor-mal.
kontrol.
Pneumonia dapat menyerang siapa saja baik
anak-anak, balita, remaja, orang dewasa dan usia
PEMBAHASAN
lanjut, Begitu pertahanan tubuh menurun oleh
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sakit, usia tua atau malnutrisi bakteri segera
ada pengaruh Latihan Pursed Lips Breathing pada menyerang. apabila sistem imun kita melemah dan
pasien pneumonia dimana pada kelompok sistem imun tidak dapat melawan mikroba dan
perlakuan, yang diberikan Pursed Lips Breathing mikroba mulai bermutasi terjadilah inflamasi
ada perubahan dari sebelum diberikan Pursed
alveoli yang akan dipenuhi oleh cairan yang
Lips Breathing dan sesudah diberikan Pursed
membuat tubuh sulit untuk mendapatkan
Lips Breathing peru-bahan RR menjadi turun, 15
oksigen.Hal tersebut dikarenakan system biologis
responden menjadi 10 responden.
manusia menurun secara perlahan karena
Teori yang mendasari hasil tersebut terjadinya penurunan elastisitas dinding dada,
(Bunner dan Suddarth, 2002), Pursed Lips perubahan struktur pernafasan dimulai pada orang
Breathing ber-manfaat untuk meningkatkan dewasa pertengahan dan sering dengan ber-
pengembangan alveolus pada setiap lobus tambahnya usia maka elastisitas dinding dada,
paru sehingga tekanan alveolus meningkat elastisitas alveoli, dan kapasitas paru mengalami
dan dapat membantu mendorong secret pada penurunan.Pada penelitian ini, responden
terbanyak berada pada rata rata usia 44 tahun
jalan napas saat ekspirasi dan dapat
dengan standart deviasi 14,4 tahun, usia termuda
menginduksi pola napas menjadi normal 20 tahun dan usia tertua 65 tahun.
dibuktikan dengan penelitian terdahulu oleh
Sidabutar, (2013) dengan judul “Analisis Menurut Sidabutar, 2013, usia
Praktik Klinik Keperawatan Anak Kesehatan merupakan salah satu faktor utama pada
Masyarakat Perkotaan Pada Pa-sien beberapa penyakit, usia dapat
Pneumonia Di Rsup Fatmawati” Hasil peneli- memperlihatkan kondisi kesehatan seseorang.
tian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang Selain usia, status pendidikan juga sebagai
signifi-kan Pursed Lips Breathing dengan salah satu kemungkinan yang mempengaruhi
metode “Tiupan Lidah terhadap peningkatan seseorang terkait perilaku resiko terhadap
status oksigen pasien Pneumonia di Rsup kesehatan. Kemudian, peri- laku seseorang
Fatmawati. Didapatkan hasil penelitian atau masyarakat dalam memanfaat-kan
dengan peningkatan status oksigenasi anak. fasilitas ditentukan oleh pengetahuan salah
Pemberian tindakan aktivitas bermain satu-nya adalah pendidikan, tidak dapat
meniup “tiupan lidah” pada anak yang dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan
mengalami pneumo-nia dapat diaplikasikan seseorang, makin mudah pula ia menerima
oleh perawat untuk pelayanan di rumah sakit. informasi, dan pada akhirnya ma-kin banyak
Selain itu, perawat juga dapat mem- pula pengetahuan yang dimilikinya,
berdayakan orang tua dengan memberikan sebaliknya jika tingkat pendidikan seseorang
pendidik-an kesehatan mengenai masalah rendah itu akan menghambat perkembangan
kesehatan yang dialami anak, dan begitu juga perilakunya terhadap penerimaan informasi.
Pada penelitian ini, khususnya pada kelompok
dengan latihan Pursed Lips Breathinginiyang
perlakuan,lulusan SMA dan sarjana lebih
banyak daripada responden di kelompok kontrol,
sehingga dapat dibuktikan bahwa pendidikan
seseorang dapat mempengaruhi perilaku seseorang
dalam hal pe- ngambilan keputusan terhadap
masalah kesehatan. Latihan pernapasan dengan Pursed Lips
Hasil lain pada penelitian ini menunjukkan Breathing ini memiliki tahapan yang dapat
bahwa pada kelompok kontrol yang respondennya
mem-bantu menginduksi pola pernapassan
sejumlah 15 orang menjadi 14 orang yang masih
mengalami perubahan RR yang belum normal lambat, mem-perbaiki transport oksigen,
setelah mendapat perlakuan, Perubahan- membantu pasien me-ngontrol pernapasan dan
perubahan RR turun tetapi tidak seperti pada juga melatih otot respirasi, dapat juga
kelompok perla-kuan yang diberikan Latihan meningkatkan Pertukaran gas O2 dan CO2
Pursed Lips Breathing. terjadi di kapiler darah, yang disebabkan oleh
PadaTeori Soemantri, (2009) aktifitas dan inflamasi alveoli yang dipenuhi oleh cairan
istirahat juga dapat mempengaruhi dari keadaan yang membuat tubuh sulit untuk mendapatkan
pola pernapasan, kegiatan dapat meningkatkan oksigen sehingga pertukaran gas tidak dapat
laju respirasi dan menyebabkan peningkatan dilakukan dengan maksimal, Penimbunan
suplai serta kebutuhan oksigen tubuh. cairan di antara kapiler dan alveolus
meningkatkan jarak yang harus ditempuh oleh
Perubahan rata-rata nilai RR pada oksigen dan
kelompok control dipengaruhi oleh obat yang karbondioksida (Sida-butar, 2013). Adanya
diberikan oleh pihak rumah sakit. Perubahan fasilitas pengosongan alveoli secara maksimal
RR lebih berpengaruh apabila diberikan juga akan meningkatkan peluang masuknya
terapi non farmakologi, dan penelitihanya oksigen kedalam ruang alveolus, sehingga
memberikan perlakuan seperti mem- bantu proses difusi dan perfusi berjalan dengan baik.
perawat sehari-hari sesuai dengan terapi yang Meningkatnya transfer oksigen ke jaringan
diberikan dirumah sakit yang tindakannya dan otot-otot pernafasan akan menimbulkan
tidak berbeda dengan pasien kelompok suatu metabo-lisme aerob yang akan
perlakuan seperti membantu memberikan menghasilkan suatu energi (ATP). Energi ini
terapi obat sesuai program rumah sakit dan dapat meningkatkan kekuatan otot-otot
setelah 3 hari peneliti melakukan pernafasan sehingga proses pernafasan dapat
pemeriksaan pola pernapasan pada pasien. berjalan dengan baik, (Widiyani, 2015).
Hasil Uji Independent Sample T-Test perbe- Setelah diberikan latihan Pursed Lips
daan frekuensi RR kelompok intervensi dan kelom-
Breathing selama10 menit sebanyak 2 kali
pok kontroldidapatkan hasil nilai value = 0,02 <
0,05 yang berarti ada pengaruh terhadap sehari pagi dan sore dalam waktu 3 hari,
perubahan RR yang diberi latihan Pursed Lips kelompok inter- vensi mengalami penurunan
Breathing terhadap kelompok intervensi. jumlah pasien yang perubahan RR di atas
Hal ini diperkuat dengan teori Hafiizh, normal. Ada perbedaan antara sebelum dan
(2013) Pursed Lip Breathing (PLB) sesudah pemberian pursed lips breathing
meningkatkan tekan-an parsial oksigen dalam pada pasien pneumonia di RSUD Lawang.
arteri (PaO2), yang menye- babkan
penurunan tekanan terhadap kebutuhan
oksigen dalam proses metabolisme tubuh,
sehingga menyebabkan penurunan sesak
nafas dan Respira-tory Rate (RR) atau
frekuensi pernapasan.
general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf), diakses
25 September 2016.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Bakti, KA. (2015). Pengaruh Pursed Lips Breathing
Berdasarkan hasil penelitian dapat Exercise Terhadap Penurunan Tingkat Sesak
disimpulkan bahwa dengan diberikan pursed lips Napas Pada Penyakit Paru Obstruksi Kronik
breathing pada pasien pneumonia di kelompok (PPOK) Di Balai Besar Kesehatan Paru Masya-
perlakuan selama 10 menit sebanyak 2 kali sehari rakat (BBKPM) Surakarta, http://eprints.ums.
pagi dan sore dalam waktu 3 hari, kelompok ac.id/40106/1/NASKAh%20publikasi, diakses 20
perlakuan yang perubahan RR di atas normal
menurun. Didapatkan perbedaan antara sebelum November 2016.
dan sesudah pemberian pursed lips breathing pada Brunner and Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, edisi 8 volume 2. Jakarta : EGC Hafiizh,
kelompok perlakuan di RSUD Lawang, sehingga
ME. (2013). Pengaruh Pursed Lips Breathing
ada pengaruh pem-berian latihan pursed lips
breathing terhadap peru-bahan RR pasien Terhadap Penurunan Respiratory Rate (RR) Dan
pneumonia di RSUD Lawang. Peningkatan Pulse Oxygen Saturation (SPO²) Pada
Penderita ppok, Program Studi Sarjana Fisioterapi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Saran
SurakartaHttp://eprints.ums.ac.id/
Memberikan Latihan Pursed Lips 25567/1/3.halaman_depan.pdf,diakses 22
Breathing tidak hanya ketika pasien dirawat November 2016.
di Rumah Sakit, tetapi juga mengajarkan Langke, L, Ali, RH & Simanjuntak, ML. (2015). Gambaran Foto
Latihan Pursed Lips Breathing kepada Toraks Pneumonia Di Bagian/Smf Radiologi Fk Unsrat /
keluarga untuk bias diaplikasikan di rumah, Rsup Prof. Dr. R. D Kandou,http://
ejournal.unsrat.ac.iddiakses 18 November 2016.
sehingga terapi tersebut akan lebih dira-
sakan manfaatnya, menjadikan dokumen ini Misnadiarly. (2008). Penyakit Infeksi Saluran Napas
sebagai bahan pertimbangan untuk Pneumonia Pada Anak Balita, Orang Dewasa,
Usia Lanjut, Pustaka Obor Populer, Jakarta.
mengembangkan penge-tahuan ilmu
keperawatan, sehingga kepala ruangan bias Dinas Kesehatan Provinsi Kawa Timur.
menginstruksikan perawat ruang agar (2008). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
http://dinkes.
Latihan Pursed Lips Breathing tersebut
jatimprov.go.id/userfile/dokumen/1311839621_
dijadikan sebagai teknik non farmakologis Profil_Kesehatan_Provinsi_Jawa_Timur_2008.pdf
untuk menurunkan RR pasien pneumonia Dinkes Prov. Jatim. 2013. Profil Kesehatan Provinsi
dan hasil penelitian ini diharapkan mampu Jawa Timur Tahun 2013. (Online).
www.depkes.go.id. Diakses 15 Desember 2018.
menjadi sumber data untuk penelitian yang
lebih baik di waktu yang akan datang. Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan Riset
Keperawatan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Soemantri, I. (2008). Asuhan Keperawatan pada
Astuti, LW. (2014). Pengaruh Pursed Lips Breathing pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan,
Terhadap Pola Pernapasan Salemba Medika, Jakarta.
Pada Pasien Dengan Emfisema Di Rumah Sakit Sidabutar, TA. (2013). Analisis Praktik Klinik Kepera-
Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga, watan Anak Kesehatan Masyarakat Perkotaan
http://perpusnwu. Pada Pasien Pneumonia di Rsup Fatmawati,
web.id/karyailmiah/document/3837.pdf, diunduh Depok, http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/
5 documents/4828.pdf, diakses 6 Januari 2017.
November 2016, Widiyani, C. (2015). Pengaruh Pursed Lips Breathing
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemen- Terhadap Arus Puncak Ekspirasi (APE) Pada
trian kesehatan Republik Indonesia (2013), Riset Pasien Bronkitis Kronis Dipoli Spesialis Paru B
Kesehatan Dasar RISKESDAS 2013, (online), Rumah Sakit Paru Jember,http://repository.unej.
(http://www.depkes.go.id/resources/download/ ac.id/bitstream/handle,diakses 27 januari 2017.

Anda mungkin juga menyukai