Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISIS SINTESIS

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN GADAR & KRITIS


PEMBERIAN TINDAKAN SEMI FOWLER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Profesi Ners


Stase Keperawatan Gawat Darurat & Kritis

Disusun Oleh :
DION CHIGRA RAMADHAN
SN221035

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
ANALISIS SINTESIS TINDAKAN SEMI FOWLER TERHADAP
PENURUNAN SESAK NAPAS PADA Tn. S DI RUANG IGD
RSUD KAB. KARANGANYAR

Hari : Kamis
Tanggal : 16-3-2023
Jam : 17.00 WIB
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak napas sudah 2 hari
2. Diagnosa Medis
Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)
3. Diagnosa Keperawatan
Pola napas tidak efektif (D.0005) berhubungan dengan hambatan upaya napas
4. Data Yang Mendukung Diagnosis Keperawatan
DS :
Pasien mengatakan sesak napas sejak 2 hari
DO:
- Tampak menggunakan alat bantu napas nasal kanul
- Pola napas abnormal
5. Dasar Pemikiran
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang
ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya
reversibel, progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi yang abnormal
terhadap partikel dan gas berbahaya (Abidin, 2016).
PPOK adalah penyakit yang dicirikan oleh keterbatasan aliran udara yang tidak
dapat pulih sepenuhnya. Keterbatasan aliran udara biasanya bersifat progresif dan di
kaitkan dengan respon inflamasi paru yang abnormal terhadap partikel atau gas
berbahaya, yang menyebabkan penyempitan jalan nafas, hipersekresi mucus, dan
perubahan pada system pembuluh darah paru. Penyakit lain seperti kistik fibrosis,
bronkiektasis, dan asama yang sebelumnya diklasifikasiakan dalam jenis COPD kini di
klasifikasikan paru kronis, meskipun gejala tupang tindih dengan COPD lain. Merokok
singaret, polusi udara, dan pajanan di tempat kerja (batu bara, katun, biji-bijian padi)
merupakan factor penting yang menyebabkan terjadinya COPD, yang dapat terjadi
dalam rentang waktu 20-30 tahun (Siska K A, 2019).
Posisi adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk memberikan posisi
tubuh dalam meningkatkan kesejahteraan atau kenyamanan fisik dan psikologis.
Aktivitas intervensi keperawatan yang dilakukan untuk pasien gagal jantung
diantaranya menempatkan tempat tidur yang terapeutik, mendorong pasien meliputi
perubahan posisi, memonitor status oksigen sebelum dan setelah perubahan posisi,
tempatkan posisi dalam posisi terapeutik, posisikan pasien dalam kondisi body
aligemnent, posisikan untuk mengurangi dyspnea seperti posisi semi fowler, tinggikan
45̊ atau lebih diatas jantung untuk memperbaiki aliran balik (Muzaki, A. & Yuli A.,
2020).
Mengatur pasien dalam posisi tidur semi fowler akan membantu menurunkan
konsumsi oksigen dan meningkatkan ekspansi paru-paru maksimal serta mengatasi
kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan perubahan membran alveolus.
Dengan posisi semi fowler, sesak nafas berkurang dan sekaligus akan meningkatkan
durasi tidur klien (Melanie, 2014 dalam Muzaki, A. & Yuli A., 2020)
6. Prinsip Tindakan Keperawatan
Untuk melakukan penatalaksaan tindakan posisi semi fowler harus memperhatikan
indikasi dan kontraindikasi terlebih dahulu, adapun beberapa indikasi diberikan
tindakan posisi semi fowler pada pasien COPD yaitu:
a. Indikasi

1) Sesak napas

2) Pola napas abnormal (SDKI, 2016).

b. Kontraindikasi

Pasien yang mengalami multiple fraktur dan mengalami penurunan kesadaran


(loss of consciousness)
7. Analisis Tindakan
Menurut (Melanie, 2014) rencana keperawatan pada diagnosa keperawatan
ketidakefektifan pola nafas adalah pemberian posisi semifowler. Tujuan dari
tindakan memberikan posisi tidur Semi fowler adalah untuk menurunkan konsumsi
oksigen dan meningkatkan ekspansi paru yang maksimal, serta untuk
mengatasi kerusakan pertukaran gasyangberhubungan dengan perubahan membran
kapiler alveolus. Tujuan diberikan posisi semi fowler adalah membantu mengurangi
sesak nafas dan membantu mengoptimalkan RR pada klien.
Menurut (Melanie, 2014) pemberian posisi semi fowler pada klien akan
mengakibatkan peningkatan aliran balik ke jantung tidak terjadi secara cepat. Aliran
balik yang lambat maka peningkatan jumlah cairan yang masuk ke paru berkurang,
sehingga udara di alveoli mampu mengabsorbsi oksigen. Penerapan posisi semi
fowler (posisi duduk 45̊) selama 3x24 jam sesuai dengan SOP membantu mengurangi
sesak nafas dan membantu mengoptimalkan RR pada klien sehingga masalah
ketidakefektifan pola nafas dapat teratasi (Muzaki, A. & Yuli A., 2020)
8. Bahaya Jika dilakukannya tindakan
Tidak ada bahaya/efek samping yang mengarah ke hal negatif terhadap dilakukannya
pemberian terapi nonfarmakologis terapi musik
9. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
a. Berikan oksigen
b. Kolaborasi pemberian terapi inhalasi melalui nebulizer
10. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
• S :
Pasien mengatakan sesak napas sedikit berkurang setelah diberikan oksigen dan
diberikan posisi semi fowler
• O :
- Dispnea cukup menurun
- Frekuensi napas cukup membaik
• A :
Masalah Belum Teratasi

• P :
Lanjutkan intervensi
- Tetap berikan terapi oksigenasi dan posisi semi fowler
11. Evaluasi diri
Pada saat dilakukan pemberian posisi semi fowler sudah sesuai dengan SOP/Tools
yang ada.
12. Daftar pustaka
Abidin, A., Yunus, F., Wiyono, W. H., & Ratnawati, A. (2016). Manfaat Rehabilitasi
Paru dalam Meningkatkan atau Mempertahankan Kapasitas Fungsional dan
Kualitas Hidup Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik di RSUP Persahabatan.
Jurnalrespirologi, 1–13
Muzaki, Ahmad & Yuli Ani. (2020). Penerapan Posisi Semi Fowler Terhadap
Ketidakefektifan Pola Nafas Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF).
Nursing Science Journal (NSJ), Vol. 1 No. 1, Juni 2020 Hal 19-24. Akademi
Keperawatan Pemkab Puworejo.
Melanie, R. (2014). Analisis Pengaruh Sudut Posisi Tidur dan Tanda Vital pada pasien
Gagal Jantung di Ruang Rawat Intensif RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik (Edisi 1). DPD PPNI.
Siska Kristian A, (2019). Asuhan Keperawatan Pasien Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK) Pada Tn. M Dan Tn. J Dengan Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Di Ruang Melati RSUD Dr. Haryoto
Lumajang, Program Studi D3 Keperawatan Kampus Lumajang Fakultas
Keperawatan Universitas Jember.
Yesa, Siska Elviana. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Tn S Dengan ADHF (Acute
Decompecated Heart Failure ) Melalui Latihan Deep Diafragmatic Breathing
Diruangan ICU/ICCU RSUD Dr Achmad Mochtar
Bukittinggi Tahun 2019. Karya Ilmiah Akhir Ners. STIKes Perintis Padang.
Yuniadi Y. Mengatasi Aritmia, Mencegah Kematian Mendadak. eJournal Kedokteran
Indonesia. 2017;5(3).

Anda mungkin juga menyukai