Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI PENYAKIT

PARU OBSTRUKTIF KRONIS DENGAN BERSIHAN


JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF DI RUANG ICU
RSUD Y

Dema Nur Astuti


21017
BAB I

Tujuan
Pendahuluan
01 Latar Belakang 02 Tujuan Umum
Tujuan Khusus

Rumusan Manfaat Penelitian


03 Masalah 04 Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
LATAR BELAKANG
Penyakit paru obstruktif kronik adalah suatu kondisi irreversible yang
menyebabkan penyempitan saluran udara,t peningkatan hambatan aliran
udara dan kehilangan elastisitas paru-paru. Kondisi ini mengakibatkan
udara dan gangguan pertukaran gas, yang menyebabkan munculnya
gejala sesak nafas, batuk dan produksi sputum berlebih. Hal ini akan
menimbulkan masalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Faktor yang
paling signifikan dalam terjadinya PPOK adalah kebiasaan merokok
secara aktif. Sedangkan faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko
terkena PPOK seperti, paparan polusi udara, paparan asap rokok secara
pasif, riwayat keluarga dengan PPOK, dan infeksi saluran pernapasan
(Apriyanto, 2022).
PPOK merupakan faktor utama penyebab masalah kesehatan dan kecacatan,
dengan perkiraan pada tahun 2030 penyebab kematian terbesar ketiga di
seluruh dunia. Saat fungsi paru-paru memburuk dan penyakit
berkembang, risiko hipoksia akan meningkat. Hipoksia jaringan menjadi
kunci terjadinya hipokesmia pada pasien PPOK mengakibatkan
penurunan kualitas hidup, penurunan fungsi otot rangka, dan peningkatan
risiko kematian (Qamila et al., 2019). Pada tahun 2017, menurut data dari
organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) tercatat
sekitar 251 juta orang di seluruh dunia menderita PPOK, dan
diperkirakan sekitar 3,7 orang meninggal akibat dari penyakit ini, PPOK
merupakan penyebab utama kematian kelima di dunia, dan diperkirakan
akan menjadi penyebab utama ketiga kematian di seluruh dunia pada
tahun 2030.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Asuhan Keperawatan Klien yang


mengalami Penyakit Paru Obstruktif Kronik dengan
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang ICU
RSUD Y
TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan asuhan keperawatan pada
pasien di unit perawatan intensif yang mengalami penyakit paru obstruktif kronik dan
bersihan jalan nafas tidak adekuat di RSUD Y.

Tujuan Khusus
● Mengkaji klien yang mengalami Penyakit Paru Obstruktif Kronik dengan Bersihan
Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang ICU RSUD Y.
● Menentukan diagnosa keperawatan pada Klien yang mengalami Penyakit Paru
Obstruktif Kronik dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang ICU RSUD Y.
● Menentukan rencana keperawatan pada Klien yang mengalami Penyakit Paru
Obstruktif Kronik dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang ICU RSUD Y.
● Melakukan tindakan keperawatan pada Klien yang mengalami Penyakit Paru
Obstruktif Kronik dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang ICU RSUD Y.
● Melaksanakan evaluasi pada Klien yang mengalami Penyakit Paru Obstruktif Kronik
dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang ICU RSUD Y.
Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

● Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan pengembangan ilmu


untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam rangka
peningkatan kualitas asuhan keperawatan pada klien yang mengalami
penyakit paru obstruktif kronik di Ruang ICU RSUD Y.
Manfaat Praktis

Perawat
Sebagai sumber pengetahuan dan masukan bagi perawat di RSUD Y tentang
pelaksanaan asuhan keperawatan penyakit paru obstruktif kronik dengan bersihan
jalan napas tidak efektif.
Rumah Sakit
Sebagai bahan evaluasi dan masukan yang diperlukan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan khususnya pada klien yang mengalami penyakit paru obstruktif kronik
Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan referensi guna menambah pengetahuan sebagai acuan bagi
mahasiswa khususnya terkait dengan asuhan keperawatan klien yang mengalami
penyakit paru obstruktif kronik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Dasar PPOK Etiologi
1 Klasifikasi
Patofisiologi
Definisi
Manifestasi Klinis
2
Komplikasi
Konsep Asuhan
Pemeriksaan Penunjang 3 Keperawatan
Penatalaksanaan PPOK
Pengkajian
4 Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Implementasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Definisi

● Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah suatu


kondisi paru-paru yang dapat dicegah dan diobati dengan
adanya pembatasan aliran udara yang persisten dan
cenderung memburuk seiring waktu. Hal ini terkait dengan
adanya respon inflamasi kronik yang berlebihan pada saluran
nafas dan jaringan paru akibat paparan gas atau partikel
berbahaya. penyakit ini ditandai dengan kombinasi obstruksi
pada saluran nafas kecil dan kerusakan pada jaringan paru-
paru, yang bervariasi pada setiap individu. Inflamasi kronik
tersebut menyebabkan gangguan structural antara saluran
nafas kecil (Astriani et al., 2021).
Etiologi

PPOK disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan dan gaya hidup yang


dapat dicegah. Polusi udara dan kebiasaan merokok merupakan faktor
risiko utama dalam kasus PPOK. Selain itu, faktor risiko lainnya
termasuk kondisi ekonomi dan status pekerjaan yang rendah,
lingkungan yang sehat, paparan asap rokok secara pasif, dan
konsumsi alcohol yang berlebihan. Penyebab utama berkembangnya
PPOK dapat dikelompokkan menjadi faktor paparan lingkungan dan
faktor individu.
Komplikasi

● Hipoksemia Kondisi menurunnya kadar


PaO2 < 55 mmHg dengan nilai saturasi
oksigen < 85 %. Pasien akan mengalami
perubahan emosional pada kondisi awal,
kemudian penurunan konsentrasi dan
menjadi pelupa.
Pemeriksaan Penunjang

Spirometri
Tes spirometri ini bertujuan untuk mengukur volume udara
yang dihirup dan dikeluarkan oleh pasien, serta bertujuan
untuk mengetahui apakah paru-paru dapat mengirimkan
oksigen dalam jumlah cukup ke dalam darah. Volume
ekspirasi (FEV1) dalam 1 detik untuk rasio kapasitas vital
(FVC) <0,70 menunjukkan adanya keterbatasan aliran udara
persisten atau tetap. FVC adalah volume maksimal udara
yang dapat dihembuskan setelah menarik nafas sedalam
mungkin sedangkan FEV 1 adalah volume maksimal udara
yang dihembuskan pada detik pertama selama maneuver
FVC.
Klasifikasi

Perkembangan fungsi paru-paru tetap ada sepanjang hidup,


dan PPOK dapat berkembang karena perkembangan paru-
paru yang tidak normal dan/atau percepatan penuaan paru-
paru. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan terminologi,
jadi GOLD menyarankan untuk menggunakan terminologi
berikut:
Patofisiologi

Salah satu penyebab PPOK adalah kebiasaan merokok.


Komponen asap rokok merangsang perubahan pada sel-sel
yang menghasilkan lender di saluran bronkus. Selain itu,
silia yang bertugas melapisi bronkus juga dapat mengalami
kelumpuhan atau disfungsi, serta mengalami perubahan
metaplasi.
Penatalaksanaan

● Penatalaksanaan klien PPOK antara lain (Qamila et al.,


2019):
Edukasi
Pendidikan kesehatan menjadi faktor penting dalam merawat
pasien PPOK agar stabil dalam jangka panjang. Pendidikan
yang diberikan untuk PPOK berbeda dengan Pendidikan
untuk asma. Karena PPOK adalah penyakit kronis yang tidak
dapat disembuhkan dan cenderung 13 memburuk, inti dari
Pendidikan adalah membantu pasien menyesuaikan aktivitas
yang terbatas dan mencegah penurunan fungsi paru yang
lebih cepat.
Konsep Asuhan Keperawatan PPOK

● Asuhan keperawatan adalah pedoman dan titik acuan


pelaksanaan pekerjaan keperawatan sesuai dengan nilai
profesi, etika dan tanggung jawab ketika anda
melakukan keperawatan berkualitas tinggi dari
penilaian ke penilaian harus dilakukan sesuai standar
yang telah ditetapkan kewenangan otoritas lokal, oleh
karena itu diperlukannya standar keperawatan
ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama pada saat
melakukan pekerjaan keperawatan yang disertakan
dalam manual rinci. Oleh karena itu, diperlukan adanya
buku pedoman keperawatan (PAK) dan standar
keperawatan (Tauran & Tunny, 2023)
Pengkajian Kritis

● Identitas
● Riwayat Kesehatan Sekarang
● Riwayat Kesehatan Keluhan Utama
● Riwayat Penyakit Keluarga
Diagnosa Keperawatan

● Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian


klinis mengenai respons klien terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik
yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis
keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons
klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi
yang berkaitan dengan kesehatan (PPNI, 2017).
Berdasarkan Analisa data menurut SDKI (2017)
didapatkan diagnosa prioritas yang sesuai adalah
bersihan jalan nafas tidak efektif (D. 0001).
Intervensi Keperawatan

● Intervensi Keperawatan
● Intervensi keperawatan
pada klien dengan PPOK
● Menurut SIKI (2018)
dan SLKI (2019),
Intervensi Bersihan Jalan
Nafas Tidak Efektif (D.
0001)
Implementasi Keperawatan

Implementasi merupakan tahap dimana rencana intervensi yang telah


disusun dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap ini
dimulai setelah rencana intervensi disusun dan ditujukan pada nursing
orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam
tahap implementasi, tidakan spesifik 26 dilakukan untuk mengubah
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.
Evaluasi Keperawatan
● Evaluasi keperawatan melibatkan
penilaian terhadap keberhasilan proses
dan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dievaluasi
melalui perbandingan antara jalannya
proses dengan rencana yang telah
ditetapkan. sementara itu,
keberhasilan tindakan evaluasi dengan
membandingkan tingkat kemandirian
pasien dalam aktivitas sehari-hari dan
kemajuan kesehatan pasien dengan
tujuan dan kriteria hasil yang telah
direncanakan sebelumnya (Wisudarti
et al., 2016).
BAB III
METODE STUDI KASUS

● Desain Studi Kasus

● Metode penulis adalah studi kasus yang


mendalami dan mendetail tentang kasus-
kasus yang menyangkut asuhan
keperawatan pada pasien penyakit paru
obstruktif kronik dan bersihan jalan nafas
yang tidak adekuat di RSUD Y.
Batasan Masalah

● Di ruang ICU RSUD Y, penulis studi kasus akan


membahas secara detail tentang asuhan keperawatan
pada pasien penyakit paru obstruktif kronik yang
memiliki bersihan jalan nafas tidak efektif.
Partisipan

Dua klien dengan penyakit paru obstruktif


kronik dan bersihan jalan napas yang
tidak memadai menjadi subjek studi kasus
ini.
Waktu dan Lokasi Studi Kasus

Penelitian dilakukan di Ruang ICU RSUD


Y pada bulan Juli 2023, kedua klien di
Ruang ICU selama 3 hari dengan kasus
yang sama yaitu Penyakit Paru Obstruktif
Kronik dengan masalah bersihan jalan
napas tidak efektif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai