PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah penyakit pernapasan dengan salah satu ciri berupa sesak napas yang
timbul akibat dari adanya respon inflamasi kronis yang tinggi pada saluran
napas dan paru yang biasanya bersifat progresif dan persisten. Penyakit
terganggunya pola napas penderita PPOK oleh sebab itu penderita PPOK
1
2
pasien PPOK. Penegakan diagnosis pasien PPOK adalah dengan hasil uji
kapasitas paru. Hal ini disebabkan oleh periode ekspirasi yang memanjang,
dewasa lebih tinggi 20-25% daripada wanita dewasa. Hal ini antara lain
disebabkan oleh perbedaan kekuatan otot pria dan wanita sehingga nilai
kapasitas vital paru juga berbeda yang dipengaruhi oleh karakteristik fisik
The National Institute for Health and Care Excellence (NICE) tahun
FEV1/FVC kurang dari 0,7. Bila FEV1 ≥ 80% maka PPOK hanya dapat
ditegakkan dari gejala klinis berupa sesak atau batuk. Maka berdasarkan
definisi dan kriteria untuk PPOK, dimana rasio FEV1/FVC pada kasus ini
inspirasi maksimal (forced vital capacity, FVC) dan volume udara ketika
second, FEV1), serta rasio dari kedua pengukuran ini. Seseorang dapat
3
didiagnosis PPOK bila rasio FEV1/FVC kurang dari 0,7 atau bila FEV1
dan prevalensi PPOK rata – rata sebesar 1,8%. Prevalensi PPOK tertinggi
memiliki angka kesakitan (35%), diikuti asma bronkial (33%), kanker paru
masing-masing wilayah.
PPOK di provinsi jawa tengah pada tahun 2020 sebesar 1,2% dimana
4
angka ini tidak mengalami pergeseran dari tahun sebelumnya yaitu 1,2%
pada tahun 2018 (Dinkes Surakarta, 2018). Pihak Rumah Sakit Umum
2022 sebanyak 1.184 rawat jalan, dan sekitar 62 rawat inap (RSUP,2019).
arteri dan tanda perfusi ventilasi lainnya. Selain itu akan diperberat dengan
yang lebih baik dari pernapasan sebelumnya yang cepat dan dangkal
bibir. Pursed Lip Breathing dapat membantu periode ekspirasi udara yang
adalah teknik penanganan yang tepat pada pasien PPOK, emfisema, dan
pada pasien PPOK adalah untuk mengatur frekuensi dan pola pernapasan
berkurang.
Breathing, seperti yang dilakukan oleh Yarwin Yari, dkk (2022), bahwa
Pursed Lip Breathing dengan hasil pre test (79,00) dan post test (86,20),
dan Six Minute Walk Test, dan didapatkan hasil bahwa Pursed Lip
pre test (12,86) dan post test (74,71) dibanding dengan Six Minute Walk
Test, dan oleh Astriani, dkk (2020) bahwa terdapat pengaruh peningkatan
jaringan tubuh, serta pengurangan efek sesak napas yang diukur dari hasil
kapasitas vital paru, kelebihan lain tindakan pursed lip breathing adalah
bisa dilakukan tanpa butuh biaya tambahan dan obat-obatan serta dapat
tindakan Pursed Lip Breathing maka perlu dilakukan studi kasus untuk
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
PPOK.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Studi kasus ini diharapkan bisa menjadi sumber referensi dan bahan