W DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF DENGAN DIAGNOSA
MEDIS BRONKEKTASIS TERINFEKSI DI RUNGAN GARDENIS RUMAH
SAKIT KRISTEN MOJOWARNO
Oleh :
2020.01.018
SURABAYA
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan masalah yang ada diatas, maka penulis merumuskan :
1. Bagaimana pengkajian pada Tn.W dengan diagnosa medis Bronkiektasis di
RS Kristen Mojowarno Jombang?
2. Apa saja diagnosa keperawatan pada Tn.W dengan diagnosa medis
Bronkiektasis di RS Kristen Mojowarno Jombang?
3. Apa saja intervensi keperawatan pada Tn.W dengan dianosa medis
Bronkiektasis di RS Kristen Mojowarno Jombang?
4. Bagaimana implementasi keperawatan pada Tn.W dengan diagnosa medis
Bronkiektasis di RS Kristen Mojowarno Jombang?
5. Bagaimana Evaluasi Keperawatan pada Tn.W dengan diagnosa medis
Bronkiektasis di RS Mojowarno Jombang?
1.3 Tujuan
Mengetahui tentang Bronkiektasis dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan Bronkiektasis.
1. Tujuan Umum
untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan Bronkiektasis.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk menggambarkan pengkajian pada Tn.W dengan diagnosa medis
Bronkiektasis di RS Mojowarno Jombang.
2) Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada Tn.W dengan diagnosa
medis Bronkiektasis di RS Mojowarno Jombang.
3) Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada Tn.W dengan diagnosa
medis Bronkiektasis di RS Mojowarno Jombang.
4) Untuk mengetahui Implementasi Keperawatan pada Tn.W dengan
diagnosa medis Bronkiektasis di RS Mojowarno Jombang.
5) Untuk mengetahui evaluasi keperawatan pada Tn.W dengan diagnosa
medis Bronkiektasis di RS Mojowarno Jombang.
3
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Secara teori bronkiektasis adalah dilatasi broaki broakilus kronis yang
mungkin disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk infeksi paru dan
obstruksi bronkus : aspirasi benda asing muntahan dan benda-benda dari
saluran pernapasan atas : dan tekanan akibat tumor, penbuluh darah yang
berdilatas dan pembesaran nodus limfa (bruner dan sudart,2018).
Secara kasus nyata bronkiektasis yang dialami pasien berupa berbagai
keluhan yang dialami pasien, sesak napas hilang timbul dan di sertai batuk
berdahak. Dengan ini dsapat disimpulkan bahwa secara kasus nyata dan
tinjauan teori terdapat persamaan kriteria pada pasien yang mengalami
bronkiektasis.
4.2 Diagnosa
Ada 3 diagnosa yang muncul secara teori, ketidak efektifan bersihan
jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi secret atau sekresi
kental, pola napas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang
menghambatkan ekspansi paru, keletihan berhubungan dengan kondisi
fisiologis. Sedangkan pada kasus nyata terdapat 3 diagnosa diantaranya :
bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan,
pola napas tidak efektif berhubungan dengan upaya napa, keletihan
berhubungan dengan kondisi fisiologis. Jadi dari diagnose teori tidak ada
kesenjangan dengan kasus secara nyata.
4.3 Intervensi
Intervensi yang dilakukan pada kasus secara teori dan kasus nyata tida
terdapat kesenjangan karena pada kasus teori dan kasus nyata mengobserfasi
bersihan jalan napas tidak efektif, pola napas tidak efektif dan keletihan. Jadi
tidak terdapat kesenjangan dalam intervensi kasusnyata dan kasus teori.
4
4.4 Implementasi
Implementasi pada pasien tidak terdapat kesenjangan karena untuk setiap
strategi melaksanakan tindakan yang diberikan dapat dilakukan dengan baik
oleh pasien sehinga masalah keperawatan teratasi.
4.5 Evaluasi
Evaluasi pada pasien berdasarkan teori yaitu pola napas tidak efektif
yang dirasakan sesuai dengan kriteria hasil yang didapatkan.
5
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1) Dari tinjauan kasus yang diuraikan pada kasus sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa kondisi yang mengalami pola napas teratasi.
2) Diagnose keperawatan yang ditemukan pada kasus yaitu ; kebersihan jalan
napas tidak efektif berhungan dengan sekresi yang tertahan, pola napas tidak
efektif berhubungan dengan upaya napas, keletihan berhungan dengan
kondisi fisiologis.
3) Intervensi yang dilakuakn secara teori dan kasus nyata yaitu strategi
pelaksanaan
4) Implementasi yang dilakukan pada pasien suda sesuai antara kasusnyata dan
teori. Untuk masalah yang suda teratasi dan sesuai dengan kriteria hasil yang
dihentikan yaitu : bersihan jalan napas tidak efektif, pola napas tidak efektif
dan keletihan
5) Evaluasi dan tindakan keperawatan yang diberikan telah teratasi sepenuhnya.
1.2 Saran
Sebagai perawat diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan akan proses penyembuhan pasien. Dan untuk
pasien diharapkan untuk tetap mempertahankan kecapaian tindakan yang
diberikan dan menerapkan secara mendiri setiap tindakan nonfarmakologi untuk
mencegah penyakit yang dialami pasien. Sedangkan bagi mahasiswa di harapkan
selalu menambah wawasan mengenai konsep dasar dan tindakan keperawatan
yang dilakukan pada pasien bronkiektasis.
6
7