Anda di halaman 1dari 26

HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI CARE GIVER DAN

EDUKATOR DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT


PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PERUM 2

KOMITE UJI ETIK PENELITIAN

Oleh:

Reyno Jurdan
SR 172110015

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
TAHUN 2020/2021
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

FORMULIR PERMOHONAN UJI ETIK

No. KETERANGAN

1 Nama Peneliti Reyno Jurdan

2 Nama Pembimbing I Ns. Annisa Rahmawati, M. Kep.

3 Nama Pembimbing II Ns. Ns. Tri Wahyuni, S. Kep., M. Kep.

4 NIM SR 172110015

5 Alamat Desa kedukul

6 Telp/ HP 08979541882

7 Email Reynojurdan28@gmail.com

Hubungan Peran Perawat Sebagai Care Giver Dan Edukator Dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita Tb
8 Judul Penelitian Paru Di Puskesmas Perum 2

9 Tanggal Permohonan Uji Etik Agustus 2021


Pontianak, 13 Agustus 2021

(Reyno Jurdan)
FORMULIR APLIKASI

Bagian I: Pernyataan Peneliti Utama

Pernyataan dan tanda tangan peneliti utama


Saya, yang bertanda tangan dibawah ini :
a. Telah membaca dan mengerti peraturan penelitian.
b. Semua individu yang terlibat dalam prosedur penelitian ini mempunyai
kualifikasi, pengalaman/ pelatihan yang memadai untuk melakukan
prosedur yang akan dilakukan pada penelitian ini.
c. Peneliti utama bertanggung jawab atas semua prosedur yang dilakukan
oleh personil yang terlibat dalam penelitian ini.

Pontianak, 13 Agustus 2021


Peneliti

(Reyno Jurdan)
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT &
INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

1. Nama Peneliti : Reyno Jurdan


Nama Pembimbing :a. Ns. Annisa Rahmawati, M. Kep.
b. Ns. Tri Wahyuni, S. Kep., M. Kep.
Judul Penelitian : Hubungan Peran Perawat Sebagai Care Giver Dan
Edukator Dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita Tb Paru Di Puskesmas
Perum 2

2. Subyek : Pasien TB paru yang berada di Puskesmas Perum 2


3. Perkiraan waktu yang akan digunakan untuk menyelesaikan satu
subyek : Kurang lebih 2 minggu
4. Ringkasan usulan penelitian termasuk tujuan dan manfaat dan latar
belakang penelitian :
A. Latar Belakang :
Tuberculosis Paru (TB Paru) ialah penyakit infeksi menular
langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
sangat kerap melanda organ paru dengan sumber penularan merupakan
penderita TB Paru BTA Positif. Sampai saat ini TB Paru masih menjadi
penyakit yang parah di berbagai Negara di dunia. WHO memperkirakan
antara tahun 2002-2020 terdapat sekitar satu miliyar manusia terinfeksi TB
Paru, apabila dihitung pertambahan jumlah penderita TB Paru, akan
meninggal setiap tahun.WHO juga melaporkan bahwa 1/3 penduduk dunia
sudah terinfeksi bakteri tuberkulosis serta 9,6 juta orang sakit karena TB
Paru, 1,5 Juta orang meninggal disebabkan oleh TB Paru (World Health
Organization, 2015).
Hasil studi Kementrian Kesehatan Repubik Indonesia tahun 2018,
menyebutkan bahwa sebesar 1,0% prevalensi Tuberculosis paru klinis
yang tersebar diseluruh Indonesia. Beberapa Provinsi yang di antaranya
memiliki angka Prevalensi di atas angka Nasional yaitu: Provinsi Aceh,
DKI Jakarta, Nusa Tengara Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta,
Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Nusa Tengara Timur,
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT &
INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah dan wilayah timur Indonesia


(Riskesdas, 2018). Angka keberhasilan penyembuhan seluruh
permasalahan TB (success rate) sebesar 89% dari sasaran 85%. Dengan
bertambah lebih dari 90% menggambarkan semakin banyak masyarakat
yang mengidap TB Paru yang menyelesaikan pengobatan sampai tuntas.
Kalimantan Barat pula ialah salah satu Provinsi yang turut ikut serta
dalam pencapaian Indonesia bebas TBC di tahun 2030. Sudah banyak
program dijalankan baik di tingkatan Provinsi maupun di tingkatan
Kabupaten Kota, termasuk perluasan kerjasama dengan berbagai sektor.
Angka peristiwa di Kota Pontianak pada tahun 2018 ada 263 orang yang
terinfeksi. Hingga saat ini TB paru masih jadi permasalahan di Kota
Pontianak yang utama di kecamatan Pontianak Barat (Dinkes kota
Pontianak 2018). Salah satu kota yang ikut andil menyumbangkan data
permasalahan TBC adalah Kota Pontianak. Data ulangan tahun 2018
menunjukkan sebesar 1340 kasus dan pada tahun 2019 sebesar 750 kasus
permasalahan TBC yang terjadi (Dinkes Provinsi, 2018; 2019).
Bersumber pada data tahun 2019 yang peneliti dapatkan di Pukesmas
Perum 2, pasien penderita penyakit (TB paru) pada tahun 2019-2020
sekitar 93 orang dengan jumlah pasien berulang yaitu 6 orang. Orang yang
terinfeksi bakteri TB memiliki resiko 5-15% seumur hidup jatuh sakit.
Penderita TB juga biasanya akan menyebabkan kurangnya nafsu makan
dan mengalami penyusutan berat badan yang disertai dengan demam,
kelelahan dan keringat malam hari. Jika
infeksi tuberkulosis pada paru telah menimbulkan kerusakan pada paru,
akan timbul gejala sesak napas (Data Puskesmas Perum 2, 2019).
Keberhasilan penyembuhan TB Paru sangat dipengaruhi akan
kepatuhan dalam berobat dan permasalahan kepatuhan pasien penyakit TB
Paru banyak dipengaruhi oleh beberapa aspek. Aspek yang bisa
memengaruhi tingkat kepatuhan seseorang untuk meminum obat, yaitu:
usia, pekerjaan, waktu luang, pengawasan, jenis obat, dosis obat,
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT &
INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

pengetahuan, sikap serta penyuluhan dari petugas kesehatan (Danusantoso,


H., 2012).
Yulianti, (2019) menempatkan kepatuhan minum obat pengidap
tuberkulosis dipengaruhi oleh diri serta dukungan keluarga. Penyakit
tuberkulosis memerlukan pengobatan jangka panjang untuk mencapai
kesembuhan, dengan tujuan mengenali hubungan efikasi diri, dukungan
keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pengidap tuberkulosis di
Wilayah Kerja.
Penyembuhan TB paru yang lama kerap membuat penderita bosan
serta memunculkan ketidakpatuhan penderita dalam minum obat
(Siswanto, dkk 2015). Pengidap TB yang menempuh pengobatan baik
patuh maupun tidak patuh dapat mengalami penurunan bermacam fungsi
fisik, sosial, psikologi, maupun lingkungan yang akan berdampak pada
penurunan kualitas hidup kepatuhan penyembuhan, serta untuk
mengetahui kepatuhan penyembuhan tuberculosis (Azalla, dkk 2020).
Tujuan pengobatan pada pengidap tubercolusis tidaklah hanya
memberikan obat saja, akan tetapi pengawasan dan memberikan
pengetahuan tentang kepatuham dalam minum obat sebab pada penyakit
TB membutuhkan waktu yang tidak sebentar yaitu minimal 6 bulan dan
dalam 6 bulan tidak boleh putus minum obat dalam 1 hari. Keberhasilan
penyembuhan tuberkulosis tergantung pada pengetahuan penderita dan
dukungan dari keluarga. Kurangnya upaya dari diri sendiri dan motivasi
dari keluarga untuk memberikan dukungan untuk berobat secara tuntas
akan mempengaruhi kepatuhan penderita untuk mengkonsumsi obat.
Apabila ini dibiarkan, akibat yang akan muncul jika penderita berhenti
minum obat ialah timbulnya bakteri tuberkolosis yang resisten terhadap
obat, jika ini terus menerus terjadi bakteri tersebut terus menyebar
pengendalian obat tuberkulosis akan semakin sulit dilaksanakan dan angka
kematian terus meningkat akibat penyakit tuberculosis (Depkes RI, 2018).
Salah satu srategi pengobatan TB Paru ialah dengan DOTS. Secara
harfiah DOTS diartikan sebagai "pengawasan langsung menelan obat
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT &
INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

jangka pendek oleh pengawas pengobatan" setiap hari. Sejak 2006 WHO
menetapkan 6 program Stop TB paru bersumber pada keberhasilan strategi
DOTS. Program kesembuhan TB paru DOTS menekankan pentingnya
mengamati individu pengidap TB paru supaya mereka mengkonsumsi obat
secara teratur sesuai ketentuan hingga mereka pulih. WHO
merekomendasikan Strategi DOTS secara global untuk menangani TB
paru, karena menghasilkan angka kesembuhan yang tinggi yaitu 95%
(Sari, 2017).
Oleh sebab itu peran perawat sangat berarti dalam penanganan kasus
TB paru, salah satunya peran perawat selaku edukator dan care giver.
Peran perawat educator membantu pasien meningkatkan kesehatannya
dengan memberikan informasi tentang perawatan dan tindakan medis yang
diterima sehingga pasien atau keluarga dapat mengetahui pengetahuan
yang penting bagi pasien atau keluarga. Tidak hanya itu, perawat juga
dapat membagikan pembelajaran kesehatan kepada kelompok keluarga
yang berisiko, kader kesehatan, dan masyarakat (Suryadi, 2013).
Peran perawat care giver dapat diartikan sebagai seperangkat
perilaku yang diharapkan oleh individu sesuai dengan status sosialnya.
Peran yang dijalankan oleh seorang perawat haruslah sesuai dengan
lingkup kewenangan seorang perawat agar bisa memberikan kepuasan
pasien yang bisa dinilai dari keahlian perawat dalam perihal
responsiveness (cepat tanggap), assurance (sikap dalam memberikan
pelayanan), reliability (pelayanan tepat waktu), emphaty (kepedulian dan
perhatian dalam memberikan peran pelayanan) dan tangible (mutu jasa
pelayanan) dari perawat kepada pasien. Peran sebagai pemberi asuhan
keperawatan (care giver) merupakan peran yang paling utama bagi seorang
perawat. Perawat diharapkan sanggup memberikan asuhan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi masalah
keperawatan mulai dari permasalahan fisik, psikologis, sosial, spiritual
(Yuniarti & Julaikah, 2014).
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT &
INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan juga harus


membangun keterampilan dalam pelaksanaan perawatan medis. Perawat
juga dituntut untuk menyelenggarakan asuhan keperawatan sesuai dengan
standar profesi, yang terdiri atas: pengkajian, perencanaan, penetapan
diagnosa keperawatan, evaluasi keperawatan dan melaksanakan tindakan
keperawatan. Tindakan keperawatan yang dimaksud meliputi: pelatihan
dan pengarahan keperawatan, intervensi keperawatan, observasi
keperawatan, sesuai dengan norma asuhan keperawatan yang diformalkan
oleh organisasi profesi (Siswari Yuniarti & Julaikah, 2014).
Sampai saat ini TB paru masih jadi permasalahan yang belum
teratasasi sepenuhnya di Kota Pontianak yang utama di Kecamatan
Pontianak Barat. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti hubungan peran
perawat dalam penanganan TB Paru di Puskesmas Perum 2 peran perawat
sebagai care giver dan edukator.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Begaimanakah “Apakah ada hubungan peran perawat sebagai care giver
dan edukator dengan kepatuhan minum obat penderita TB paru di
Puskesmas Perum 2?”.
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT &
INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara peran perawat
sebagai care giver dan edukator dengan kepatuhan minum obat
penderita TB paru di Puskesmas Perum 2.
2. Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik demografi pasien TB paru di Wilayah
Pukesmas Perum 2
b. Mengidentifikasi peran perawat sebagai care giver dalam mengontrol
kepatuhan pasien TB paru dalam mengkonsumsi Obat TB paru
c. Mengidentifikasi peran perawat educator dalam mengontrol
kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi Obat TB paru
d. Membandingkan peran perawat sebagai care giver dan edukator
yang lebih efektif dalam mengontrol kepatuhan pasien TB paru
mengkonsumsi obat
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
tambahan bagi institusi dan di harapkan dapat dijadikan sebagai bahan
bacaan dalam peningkatan ilmu pengetahuan khusus di keperawatan
Keperawatan Medical Bedah.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan
kepada masyarakat tentang pentingnya kepatuhan minum obat pada
penderita TB Paru. Sehingga masyarakat dapat mengerti dan
memahami pentingnya mengkonsumsi obat pada pasien yang terkena
TB Paru.
3. Manfaat Bagi Peneliti
Dari hasil penelitian ini, penelitian berharap dapat menambah
ilmu pengetahuan tentang Kepatuhan Minum Obat Penderita TB Paru,
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT &
INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

sehinggah dapat memberikan wawasan kepada masyarakat dan juga


peneliti tentang Kepatuhan Minum Obat.

5. Masalah etika :
Bedasarkan Masturoh & Anggita (2018), etika penelitian yaitu :
Prinsip-prinsip petunjuk etika penelitian Semua penelitian yang melibatkan
manusia sebagai subjek harus menerapkan 4 (empat) prinsip dasar etika
penelitian, yaitu :
A. Menghormati atau menghargai subjek (Respect For Person)
Menghormati atau menghargai orang perlu memperhatikan
beberapa hal, diantaranya :
1) Peneliti harus mempertimbangkan secara mendalam terhadap
kemungkinan bahaya dan penyalahgunaan penelitian.
2) Tehadap subjek penelitian yag rentan terhadap bahaya
penelitian maka diperlukan pelindungan.
B. Manfaat (Beneficence)
Dalam penelitian diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang
sebesar-besarnya dan mengurangi kerugian atau risiko bagi subjek
penelitian. Oleh karenanya desain penelitian harus memperhatikan
keselamatan dan kesehatan dari subjek peneliti.
C. Tidak membahayakan subjek penelitian (Non Maleficence)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian harus
mengurangi kerugian atau risiko subjek penelitian. Sangatlah penting
bagi peneliti memperkirakan kemungkinan-kemungkinan apa yang
akan terjadi dalam penelitian sehingga dapat mencegah risiko yang
membahayakan bagi subjek penelitian.
D. Keadilan (Justice)
Makna keadilan dalam hal ini adalah membedakan subjek. Perlu
diperhatikan bahwa penelitian seimbang antara manfaat dan risikonya.
Risiko yang dihadapi sesuai dengan pengertian sehat, yang mencakup:
fisik, mental, dan sosial.
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT &
INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

6. Bila penelitian ini dikerjakan pada manusia, apakah percobaan binatang


juga dilakukan?
Dalam penelitian ini untuk mencari hubungan antara 2 variabel dan
tidak menggunakan penelitian eksperimen. Maka tidak ada percobaan binatang
pada penelitian ini
7. Prosedur perlakuan : frekuensi, interval dan jumlah perlakuan yang
akan diberikan, termasuk dosis dan cara pemberian obat?
Penelitian ini merupakan tindakan nonfarmakologi, jadi tidak menggunakan
obat-obatan. hanya mencari hubungan saja.

8. Bahaya langsung dan tidak langsung yang mungkin terjadi, segera atau
perlahan-lahan dan bagaimana cara pencegahannya?
Tidak ada bahaya secara langsung pada penelitian ini, karena tidak
menggunakan tindakan langsung pada manusia maupun hewan. . Di dalam
penelitian saya, responden hanya mengisi kuesioner, peneliti mengambil data
di puskesmas Prumnas II, dan peneliti datang kerumah pasien, untuk
menayakan point yang ada di kuisioner, akan tetapi untuk pencegahan bahaya
selama pengambilan data berlangsung, baik peneliti maupun responden tetap
menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

9. Pengalaman formal (peneliti sendiri atau orang lain) mengenai


perlakuan yang akan dilakukan
Pengalamannya pada peneliti sendiri yaitu mengenai apa yang akan dilakukan
adalah dengan menyebarkan kuesioner namun sebelumnya memberikan
informed consent terlebih dahulu kepada responden.

10. Bila penelitian ini dilakukan pada penderita, tunjukkan keuntungan-


keuntungannya
Keuntungan yang diperoleh adalah dapat menambah wawasan responden
tentang peran perawat terhadap pasien TB Paru dan kepatuhan mengkomsumi
obat TB.
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT &
INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

11. Bagaimana cara pemilihan penderita atau sukarelawan sehat


Pasien TB paru yang berada di Puskesmas Perum 2
12. Bila penelitian ini dikerjakan pada manusia, jelaskan hubungan antara
responden dengan peneliti :
Pada penelitian ini tidak ada hubungan antara responden dengan peneliti. dan
responden dari penelitian ini adalah pasien TB paru yang berada di
Puskesmas Perum 2
13. Bila penelitian ini dikerjakan pada penderita, jelaskan cara pemberian
tindakan
Dalam penelitian ini tidak menggunakan tindakan karena, hanya memberikan
kuesioner kepada responden. Berikut cara pemberian kuesioner kepada
responden:
a. Peneliti akan memperkenalkan diri kepada calon responden, jika
memenuhi kriteria maka akan dijadikan sebagai responden.
b. Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian yang akan
dilakukan dengan mengisi informed consent.
c. Setelah mendapatkan persetujuan dari responden, peneliti melakukan
penelitian.
d. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden.
e. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, peneliti mengumpulkan
kembali kuesioner untuk dianalisa.

14. Bila penelitian ini menggunakan orang sakit, jelaskan disgnosis dan
nama dokter yang bertanggung jawab merawatnya. Bila menggunakan
orang sehat jelaskan cara pengecekan kesehatannya.
Penelitian ini dilakukan pada responden yang sehat untuk mengetahui
gambaran pengetahuan responden tersebut dengan cara pengisian kuesioner.
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT &
INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

15. Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, termasuk efek samping dan
komplikasi bila ada.
Pada penelitian ini tidak ada efek samping dan komplikasi karena dalam
penelitian ini hanya menggunakan kuesioner untuk mengetahui Hubungan
Peran Perawat Sebagai Care Giver Dan Edukator Dengan Kepatuhan Minum
Obat Penderita Tb Paru Di Puskesmas Perum 2
16. Bila penelitian ini menggunakan subjek manusia, jelaskan bagaimana
cara memberitahu dan mengajak subjek (lampirkan contoh surat
persetujuan penderita dan rincian informasi yang akan diberikan
kepada subjek penelitian). Bila pemberitahuan dan kesediaan subjek
bersifat lisan, atau bila karena sesuatu hal penderita tidak dapat atau
tidak perlu dimintakan persetujuan, berilah alasan yang kuat untuk itu.
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT &
INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

INFORMED CONSENT

PENELITIAN

HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI CARE GIVER DAN


EDUKATOR DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT
PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PERUM 2

Peneliti :

Reyno Jurdan
SR 172110015

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH

PONTIANAK

2020/2021
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan hormat,

Saya Reyno Jurdan Program Studi S1 Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan


Muhammadiyah Pontianak bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan
Antara Peran Perawat Sebagai Care Giver Dan Edukator Dengan Kepatuhan Minum Obat
Penderita TB Paru Di Puskesmas Perum 2”.

Tujuan dalam penelitian ini yaitu Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara peran
perawat sebagai care giver dan edukator dengan kepatuhan minum obat penderita TB paru di
Puskesmas Perum 2.

Segala informasi yang diberikan melalui kuesioner yang telah disusun oleh peneliti
dijamin kerahasiaannya dan peneliti bersedia bertanggung jawab apabila informasi yang
diberikan akan merugikan. Saudara berhak untuk bersedia ataupun menolak menjadi
responden apabila ada pernyataan yang tidak berkenan.

Sehubungan dengan itu, saya memohon kesediaan saudara untuk ikut berpartisipasi
dalam penelitian ini sebagai responden penelitian dengan mengisi kuisioner yang akan
peneliti berikan. Saudara tidak perlu khawatir akan benar atau salah jawaban yang saudara
berikan. Oleh karena itu, berikanlah jawaban yang jujur sesuai dengan apa yang saudara
ketahui dan rasakan. Atas perhatian dan kesediaan saudara, saya mengucapkan terima kasih.

Pontianak, Agustus 2021

Peneliti,

Reyno Jurdan
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN PASIEN TB PARU DI WILAYAH


PUKESMAS PERUM 2

Saya Reyno Jurdan, dari mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak akan


melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Peran Perawat Sebagai Care
Giver Dan Edukator Dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita TB Paru Di
Puskesmas Perum 2”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara peran perawat
sebagai care giver dan edukator dengan kepatuhan minum obat penderita TB paru di
Puskesmas Perum 2. Penelitian ini membutuhkan 93 responden, dengan menggunakan
kuesioner sebagai alat penelitian dimana kuesioner memiliki 6 komponen pertanyaan
mengenai Peran Perawat Sebagai Care Giver, 6 komponen pertanyaan mengenai Peran
Perawat Sebagai Edukator, dan 8 komponen mengenai Kepatuhan Minum Obat Penderita Tb
Paru Di Pukesmas Perum 2. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2021.
A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian
Ibu/saudari dapat mengikuti dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila Ibu/saudari
sudah memutuskan memberikan izin untuk ikut serta dalam penelitian ini, maka
Ibu/saudari diharapkan dapat mengisi dan menandatangani lembar persetujuan.
Bapak/Ibu juga dapat mengundurkan diri dalam penelitian ini jika berubah pikiran atau
tidak berkenan untuk dilakukan penelitian.
B. Prosedur Penelitian.
Apabila Ibu/saudari telah memberikan izin untuk berpatisipasi dalam penelitian ini,
maka akan diminta untuk menandatangani lembar persetujuan sebanyak rangkap dua,
satu untuk Ibu/saudari simpan, dan satu untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah
1. Ibu/saudari akan diminta mengisi kuesioner dengan 6 soal dimana soal tersebut
berkaitan dengan Peran Perawat Sebagai Care Giver
2. Ibu/saudari akan diminta mengisi kuesioner dengan 6 soal dimana soal tersebut
berkaitan dengan Peran Perawat Sebagai Edukator
3. Ibu/saudari akan diminta mengisi kuesioner dengan 8 soal dimana soal tersebut
berkaitan dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita Tb Paru Di Pukesmas Perum 2
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

C. Kewajiban subjek penelitian


Sebagai subjek penelitian, Ibu/saudari berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk
penelitian seperti yang tertulis diatas. Bila ada yang belum jelas, Ibu/saudari dapat
bertanya lebih lanjut kepada peneliti.
D. Risiko dan Efek Samping dan penanganannya.
Penelitian ini tidak mempunyai risiko klinis terhadap responden.
E. Manfaat
Keuntungan yang didapatkan adalah diketahui peran perawat dan keputah pasien
terhadap mengkomsumsi obat TB Paru
F. Kerahasian
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas Ibu/saudari sebagai responden akan
dirahasiakan dan hanya dipergunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian akan
dipublikasikan tanpa indentitas Ibu/saudari.
G. Kompensasi
Peneliti tidak memberikan kompensasi.
H. Pembiayaan
Semua biaya yang terkait dengan penelitian akan ditanggung oleh peneliti tanpa meminta
sedikitpun biaya pada responden.
I. Informasi Tambahan
Ibu/saudari diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas
sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan penjelasan lebih
lanjut dapat menghubungi peneliti.
Reyno Jurdan pada no 08979541882 atau melalui email reynojurdan@gmail.com
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN UNTUK


KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN

Semua penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan oleh Reyno Jurdan, dari
Mahasiswa Stik Muhammadiyah Pontianak tentang “Hubungan Antara Peran Perawat
Sebagai Care Giver Dan Edukator Dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita TB Paru
Di Puskesmas Perum 2”
telah disampaikan kepada saya dan semua pertanyaan telah dijawab oleh peneliti.
Saya mengerti bahwa bila memerlukan penjelasan, dapat menanyakan kepada Zaki Fikri
secara langsung atau lewat telepon pada no HP 08979541882 atau melalui email
reynojurdan@gmail.com

Saya sebagai responden :...................... (kode diisi oleh peneliti)

SETUJU
Untuk berpatisipasi dalam penelitian ini.

Tanggal :............................................................

Tanda tangan responden :............................................................

Nama responden :............................................................

Tanda tangan saksi :............................................................

Nama saksi :............................................................


KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah dijelaskan maksud dan tujuan penelitian ini, maka saya bersedia menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh saudara:

Nama : Reyno Jurdan

NIM : SR 172110015

Alamat : Desa Kedukul, Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak Program


Studi SI Keperawatan dengan judul “Hubungan Antara Peran Perawat Sebagai Care Giver
Dan Edukator Dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita TB Paru Di Puskesmas Perum 2”.
Dengan persetujuan ini, saya tanda tangani dengan sukarela menjadi responden tanpa
paksaan dari pihak manapun.

No. Responden (di isi oleh peneliti)

Pontianak, Agustus 2021

Responden

(………………………)
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

1. Bila penderita ini menggunakan subjek manusia, apakah subjek dapat ganti rugi
bila ada gejala efek samping? Berapa banyak?
Pada penelitian ini tidak ada gejala atau efek samping yang akan terjadi, karena
responden hanya mengisi kuesioner.
2. Bentuk insentif bagi responden :
Pada penelitian ini jika responden telah mengisi kuesioner akan diberikan souvernir/gift
sebagai tanda terima kasih.
3. Penelitian akan dilaksanakan :
Pada bulan Agustus 2021
4. Penelitian dilaksanakan di :
Di wilayah kerja puskesmas Perumnas II
5. Perkiraan biaya penelitian (dan sumber dana) :
Pada penelitian ini memutuhkan dana sekitar Rp 100.000 dan sumber dana berasal dari
dana pribadi.

Pontianak, 13 Agustus 2021

(Reyno Jurdan)

Telah diperiksa dan setuju untuk dilakukan penelitian


KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Reviewer, Komisi Etik Penelitian


STIK Muhammadiyah Pontianak
Ketua,

(……………………………) (..............................................................)

FORM PENILAIAN
PEDOMAN EVALUASI ETIK UNTUK PENELITIAN SUBYEK MANUSIA
NAMA PENELITI :
JUDUL:
N
HAL YA TIDAK
O
1 Apakah metodologi riset yang digunakan sesuai
Apakah informasi yang terdapat di latar belakang memberikan
2 gambaran
hasil-hasil pengamatan dilakukan sebelum penelitian pada manusia?
3 Apakah kriteria inklusi dan eksklusi sesuai?
4 Apakah penelitian melibatkan subyek penderita?
Apakah keterlibatan subyek penelitian secara sukarela dan tidak ada
5
pemaksaan?
6 Apakah jumlah subyek penelitan yang dipakai cukup?
7 Apakah ada menggunakan placebo?
8 Apakah kualifikasi dan pengalaman peneliti sesuai?
9 Apakah fasilitas dan infrastruktur pendukung mencukupi?
10 Penelitian masyarakat
a. Adakah konsultasi masyarakat?
b. Adakah peneliti lokal dilibatkan?
c. Adakah penelitian ini berperan untuk pengembangan penelitian
dan pengobatan
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

d. Adakah manfaat bagi masyarakat lokal?


e. Adakah hasil penelitian diberikan / dibagikan?
11 Apakah sampel darah/jaringan dikirim keluar negeri?
Adakah pengerjaan protokol yang akan dilakukan, sudah
disampaikan kepada subyek penelitian dengan cukup jelas dan
12
subyek menerima protokol dengan
sukarela (informed consent)?
Adakah dalam protokol dijelaskan untung dan rugi adalah seimbang
13 a. Apakah resikonya? Minimal / sedang /berat?
b. Apakah keuntungannya?
Adakah di dalam form infrom consent mengandung hal-hal berikut.
a. Tujuan penelitian
b. Perkiraan keikutsertaan dari subyek penelitian
c. Diskripsi dari prosedur di lampirkan
d. Tanda random untuk pengobatan percobaan
e. Keuntungan bagi subyek penelitian
f. Prosedur dan sumber pengobatan alternatif
g. Perluasan kerahasiaan medik
h. Penjelasan kompensasi dan pengobatan/perawatan pada kasus
14
kecelakaan
i. Kejelasan siapa yang dihubungi jika ada suatu pertanyaan atau
kerugian subyek penelitian karena penelitian adanya
pendampingan terkait jika ada kerugian subyek penelitian karena
penelitian
j. Penjelasan terkait penolakan untuk ikut berperan atau
memutuskan ikatan terus berperan pada suatu
saat, tanpa ada pinalti atau kehilangan keuntungan material
ataupun hak yang telah dijanjikan.
15 Adakah perhatian lain yang diberikan? Jelaskan ……………
…………. ……………. ………….. …………
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

hal-hal yang disarankan ( diperjelas, dimodifikasi, direvisi) :

rekomendasi :
Diterima
perlu modifikasi
Ditolak
alasan penolakan :
Diterima
perlu modifikasi
Ditolak
alasan penolakan :

Lengkapi dan revisi sesuai koreksi

Reviewer,

(……………………)

FORM PENILAIAN
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PEDOMAN EVALUASI ETIK UNTUK PENELITIAN SUBYEK HEWAN


NAMA PENELITI :
JUDUL:
N
HAL YA TIDAK
O
1 Apakah metodologi riset yang digunakan sesuai
Apakah informasi yang terdapat di latar belakang memberikan
2 gambaran
hasil-hasil pengamatan dilakukan sebelum penelitian pada hewan?
3 Apakah kriteria inklusi dan eksklusi sesuai?
4 Apakah jumlah subyek penelitan yang dipakai cukup?
5 Apakah fasilitas dan infrastruktur pendukung mencukupi?
Apakah ada penjelasan mengenai tindakan yang akan diberikan
6
kepada hewan?
7 Apakah pemberian tindakan sesuai dengan protokol yang ditetapkan?
8 Adakah dalam protokol dijelaskan untung dan rugi adalah seimbang
a. Apakah resikonya? Minimal / sedang /berat?
b. Apakah keuntungannya?
apakah ada gambaran jelas mengenai desain percobaan dan prosedur
9
yang digunakan pada masing-masing hewan?
Apakah ada kejelasan antara hubungan keilmuwan dengan penelitian
10
yang dilakukan?
11 Apakah ada risiko kesehatan terhadap peneliti maupun hewan?
Apakah ada penjelasan mengenai ciri hewan yang digunakan dalam
12
penelitian?
Apakah ada penjelasan mengenai jumlah hewan yang digunakan
13
dalam penelitian dalam masing-masing kelompok percobaan?
14 Apakah ada cara pengganti yang tidak menggunakan hewan?
15 Adakah di dalam protokol mengandung hal-hal berikut.
a. Apakah hewan yang telah digunakan dapat digunakan pada
penelitian yang lain?
b. Apakah prosedur yang digunakan dapat menimbulkan sakit
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

atau bahaya?
c. Apakah ada langkah yang digunakan dalam mengurangi/
meminimalkan sakit atau bahaya?
d. Apakah ada kejelasan mengenai pengawasan hewan yang
digunakan selama penelitian?
Adakah perhatian lain yang diberikan? Jelaskan ……………
16
…………. ……………. ………….. …………

hal-hal yang disarankan ( diperjelas, dimodifikasi, direvisi) :

rekomendasi :
Diterima
perlu modifikasi
Ditolak
alasan penolakan :
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT & INOVASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Diterima
perlu modifikasi
Ditolak
alasan penolakan :

Pontianak,............................................

Reviewer,

(...........................................................)

Anda mungkin juga menyukai