Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TINDAKAN

STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS

DISUSUN OLEH :
Finishi Zarrahida F.A
071202044

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2021
ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS

1. Diagnosa Medis : Efusi Pleura

2. Diagnosa Keperawatan : Pola Napas Tidak Efektif


Ds : Pasien mengatakan nafasnya terasa sesak
Do : Pengembangan dada tidak simetris
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 30 x/menit
CRT : 2 detik
GCS : 15

3. Tindakan Keperawatan Gawat Darurat & Kritis


Penggunaan Posisi High Fowler Pada Pasien Efusi Pleura untuk mengurangi sesak
nafas dan meningkatkan oksigenasi

4. Patofisiologi Diagnosa Keperawatan


Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatpenumpukan cairan dalam
pleura berupa transudate atau eksudat diakibatkan terjadinya ketidak
seimbangan antara produksi dan absorpsi di kapiler dan pleura viseralis
Dalam keadaan normal tidak ada rongga kosong antara pleuraparietalis dan
pleura viceralis, karena di antara pleura tersebut terdapat cairan antara 1–20 cc yang
merupakan lapisan tipisserosa dan selalu bergerak teratur.Cairan yang sedikit
inimerupakan pelumas antara kedua pleura, sehingga pleura tersebut mudah bergeser
satu sama lain. Di ketahui bahwa cairan diproduksi oleh pleura parietalis dan
selanjutnya di absorbsi tersebutdapat terjadi karena adanya tekanan hidrostatik pada
pleuraparietalis dan tekanan osmotic koloid pada pleura viceralis. Cairan kebanyakan
diabsorbsi oleh system limfatik dan hanya sebagiankecil diabsorbsi oleh system
kapiler pulmonal. Hal yang memudahkan penyerapan cairan yang pada pleura
viscelaris adalah terdapatnya banyak mikrovili disekitar sel – sel mesofelial. Jumlah
cairan dalam rongga pleura tetap. Karena adanyakeseimbangan antara produksi dan
absorbsi. Keadaan ini bisaterjadi karena adanya tekanan hidrostatik sebesar 9 cm H2o
dan tekanan osmotic koloid sebesar 10 cm H2o. Keseimbangan tersebut dapat
terganggu oleh beberapa hal, salah satunya adalah infeksi tuberkulosa paru.

5. Analisa Tindakan Keperawatan


Keadaan yang dapat disebabkan efusi pleura antara lain penyakit infeksi,
sistemik, keganasan, obat-obatan, trauma, dan setelah tindakan operasi. Dengan
berbagai keluhan utama penderita seperti sesak napas, batuk tidak produktif, dan
lainnya. Pada penderita efusi pleura keluhan semakin meningkat saat aktivitas, hal ini
tergantung dari tingkatan lesinya
Upaya untuk menurunkan angka kematian akibat sistem pernapasan
memerlukan penangan yang mendasar. Penanganan dasar yang diperlukan berupa
pengamatan pada penderita sesak nafas berupa peningkatan usaha napas melalui
peningkatan RR dan penggunaan otot-otot bantu pernapasan guna memenuhi deman
doksigen di dalam tubuh. Salah satu tindakan keperawatan yang penting adalah
positioning yang bertujuan untuk meningkatkan ekspansi paru sehingga mengurangi
sesak
Posisi high fowler adalah posisi dimana tempat tidur di posisikan dengan
ketinggian 60-90° bagian lutut tidak di tinggikan.. Kemiringan menggunakan gravitasi
membantu mengembangkan dada dan mengurangi tekanan abdomen dan diafragma. Pada
saat gravitasi terjadi akan menarik diafragma ke bawah serta memungkinkan ekspansi
dada dan ventilasi paru yang lebih besar. Posisi ini dibantu penopang sandaran yang
sering digunakan dua bantal yang diletakkan di punggung dan kepala
Tujuan tindakan pemberian posisi yang efektif pada penderita sesak nafas adalah
untuk menurunkan konsumsi O2 dan ekspansi paru yang maksimal, serta
mempertahankan kenyamanan. Kestabilan pola napas ditandai dengan pemeriksaan fisik
berupa frekuensi pernapasan yang normal, tidak terjadi ketidakcukupan oksigen
(hipoksia), perubahan pola napas dan obstruksi jalan napas
Persiapan alat :
1. Tempat tidur
2. Bantal 2-4
Prosedur Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Menaikkan pasien (Pasien kooperatif)
- Perawat berdiri di sebelah kanan pasien
- Meminta pasien untuk menekuk kedua lutut
- Tangan kanan perawat dibawah ketiak dan tangan kiri dibelakang
punggung pasien dan pergelangan tangan kiri menyangga leher pasien
- Menganjurkan pasien untuk mendorong badannya ke belakang dan
menompang badan dengan kedua tangan
-
6. Efek Samping
Pemilihan posisi untuk penderita dengan masalah pernapasan sangat penting
untuk memfasilitasi pernapasan yang adekuat. Terdapat berbagai macam posisi tidur
mulai dari supine, pronasi, lateral dan fowler. Oleh karena itu pemilihan posisi yang
tepat dan prosedur yang benar sangat menentukan keberhasilan intervensi
keperawatan yang dilakukan.

7. Referensi
Peate, M. N ( 2015 ). Dasar-dasar Patofisiologi Terapan Edisi 2.Jakarta:
Bumi Medika
Alvian Pristy Windiramadhan ( 2020 ) Observasi Penggunaan Posisi High
Fowler Pada Pasien Efusi Pleura Di Ruang Perawatan Penyakit Dalam Fresia 2
Rsup Dr.Hasan Sadikin Bandung : Studi Kasus. Jurnal Perawat Indonesia, Volume 4
No 1, Hal 329-338, Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai