Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“FISIOTERAPI DADA”

Dosen pembimbing :Ana Zakiyah s.,kep.Ns.,M.Kes

DI Sususn Oleh :

Kelompok 6

1. Ika Febiola

2. Sintia Anggun Irmawati

3. Chrisna Aditya Romadhoni

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


2020
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................
1.3 Tujuan Di buatnya Makalah ....................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Fisioterapi dada ...............................................................................................................
2.2 Tujuan Fisioterapi dada ...................................................................................................
2.3 indikasi dan kontraindikasi Fisioterapi dada .................................................................

2.4 Jenis – jenis Fisioterapi ...................................................................................................

2.5 Prosedur Tindakan……………………………………………………………………..

BAB 3
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................
3.2 Saran ......................................................................................................................................

3.3 daftar pustaka ......................................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

.1.1 Latar Belakang

Respirasi merupakan proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan
(penafasan dalam) dan yang terjadi di dalam paru-paru (pernafasan luar) (Long, 1996). Dengan
bernafas setiap sel dalam tubuh menerima persediaan oksigennya dan pada saat yang sama
melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hidrogen dari
jaringan, memungkinkan setiap sel sendiri-sendiri melangsungkan proses metabolismenya, yang
berarti pekerjaan selesai dan hasil buangan dalam bentuk karbon dioksida dan air dihilangkan
(Hidayat, 2004).

Gangguan sistem respirasi merupakan gangguan yang menjadi masalah besar di dunia
khususnya Indonesia diantaranya adalah penyakit pneumonia, TBC, dan asma. Menurut laporan
WHO pada tahun 2006, Indonesia merupakan negara dengan tingkat kejadian pneumonia
tertinggi ke-6 di seluruh dunia (Kompasiana, 2015). Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) pada tahun 2001, pneumonia merupakan urutan terbesar penyebab kematian
pada balita. Pneumonia dapat mengenai anak di seluruh dunia, bila diumpamakan kematian anak-
anak di seluruh dunia akibat pneumonia, maka setiap jam, anak-anak sebanyak 1 pesawat jet
penuh (230 anak) meninggal akibat pneumonia, yang mencapai hampir 1 dari 5 kematian balita di
seluruh dunia. Insiden pneumonia di negara berkembang adalah 10-20 kasus/100 anak/tahun (10-
20%) (Kompasiana, 2015).

Berbagai gangguan pernafasan dan kondisi tirah baring yang lama dapat menyebabkan
penumpukan sekret yang berlebihan di saluran nafas sehingga dapat menyebabkan terganggunya
sistem pertukaran gas dalam tubuh. Fisioterapi merupakan suatu cara atau bentuk pengobatan
untuk mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam (Fisioterapi
Indonesia, 2012). Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas,
dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi
penderita sehingga didapatkan efek pengobatan (Fisioterapi Indonesia, 2012).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada makalah ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud fisioterapi dada?

2. Apa tujuan fisioterapi dada?

3. Apa indikasi dan kontraindikasi fisioterapi dada?


4. Apa saja jenis-jenis fisioterapi dada?

5. Bagaimana prosedur tindakan dari jenis fisioterapi dada?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian fisioterapi dada.

2. Mengetahui tujuan fisioterapi dada.

3. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi fisioterapi dada.

4. Mengetahui jenis-jenis fisioterapi dada

5. prosedur tindakan dari jenis fisioterapi dada


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 FISIOTERAPI DADA

Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ
tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antaralain listrik,
sinar, air, panas, dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannyadisesuaikan dengan batas
toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada
fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun
kronis. Fisioterapi dada ini walaupuncaranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam
upaya mengeluarkan sekretdan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang
terganggu. Jadi tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah mengembalikan dan memelihara
fungsi otot-otot pernafasan dan membantu membersihkan sekret dari bronkus dan untuk mencegah
penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret. Fisioterapi dada ini dapatdigunakan
untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan
restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit paru restriktifkarena kelainan parenkim paru
seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik.Fisioterapi dada ini meliputi rangkaian :
postural drainage, perkusi, dan vibrasi ontraindikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak
seperti kegagalan jantung, status asmatikus,renjatan dan perdarahan masif, sedangkan kontra indikasi
relatif seperti infeksi paru berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan
kemungkinan adanyakeganasan serta adanya kejang rangsang

2.2 TUJUAN FISIOTERAPI DADA


Tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah:
1. Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan
2. Membantu membersihkan sekret dari bronkus
3. Untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret
4. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru
5. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup
6. Mengeluarkan sekret dari saluran pernapasan.
Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru
obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan
penyakit paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang
mendapat ventilasi mekanik. Fisioterapi dada ini meliputi rangkaian : postural drainage,
perkusi, dan vibrasi.
Kontra indikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan jantung, status
asmatikus, renjatan dan perdarahan masif, sedangkan kontra indikasi relatif seperti infeksi paru
berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya
keganasan serta adanya kejang rangsang.

2.3 INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI FISIOTERAPI DADA

Indikasi fisioterapi dadaterdapat penumpukan sekret pada saluran napas yang dibuktikan dengan
pengkajian fisik, X Ray, dan data klinis, Sulit mengeluarkan atau membatukkan sekresi yang terdapat
pada saluran pernapasan.

Kontraindikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan jantung, status asmatikus,
renjatan dan perdarahan masif, sedangkan kontraindikasi relatif seperti infeksi paru berat, patah tulang iga
atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya keganasan serta adanya kejang
rangsang. Fisioterapi dada direkomendasikan untuk klien/pasien yang memproduksi sputum lebih dari
30cc/hari atau memiliki riwayat atelektasis dengan x-ray dada. Perkusi kontraindikasi pada klien/pasien
dengan kelainan perdarahan.

2.4 JENIS FISIOTERAPI DADA

1. Clapping/ Perkusi Dada


Pengertian
Perkusi atau disebut clapping adalah tepukkan atau pukulan ringan pada
dinding dada klien menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti mangkuk,
tepukan tangan secara berirama dan sistematis dari arah atas menuju kebawah.Selalu
perhatikan ekspresi wajah klien untuk mengkaji kemungkinan nyeri. Setiap lokasi
dilakukan perkusi selama 1-2 menit.

(ilustrasi tangan saat melakukan clapping)


Cupping adalah menepuk-nepuk tangan dalam posisi telungkup.
Clupping menepuk-nepuk tangan dalam posisi terbuka.
Tujuan untuk menolong pasien mendorong / menggerakkan sekresi didalam paru-
paru yang diharapkan dapat keluar secara gaya berat, dilaksanakan dengan menepuk
tangan dalam posisi telungkup.
Tujuan:
Perkusi dilakukan pada dinding dada dengan tujuan melepaskan atau
melonggarkan secret yang tertahan.
Indikasi Klien Yang Mendapat Perkusi Dada
Perkusi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural drainase, jadi
semua indikasi postural drainase secara umum adalah indikasi perkusi.

3 Vibrasi
Pengertian
Vibrasi adalah kompresi dan getaran kuat secara serial oleh tangan yang
diletakan secara datar pada dinding dada klien selama fase ekshalasi
pernapasan.Vibrasi dilakukan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara
ekspirasi sehingga dapat melepaskan mucus kental yang melekat pada bronkus dan
bronkiolus. Vibrasi dan perkusi dilakukan secara bergantian.

(ilustrasi vibrasi pada fisioterapi dada)


Vibrasi dilakukan hanya pada waktu pasien mengeluarkan nafas. Pasien disuruh
bernafas dalam dan kompresi dada dan vibrasi dilaksanakan pada puncak inspirasi dan
dilanjutkan sampai akhir ekspirasi. Vibrasi dilakukan dengan cara meletakkan tangan
bertumpang tindih pada dada kemudian dengan dorongan bergetar. Kontra indikasinya
adalah patah tulang dan hemoptisis.
Tujuan
Vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi dan
melepaskan mukus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan perkusi.
Indikasi Klien Yang Mendapat Vibrasi
Kontra indikasinya adalah patah tulang dan hemoptisis yang tidak diobati.
4 Postural Drainase
Postural drainase adalah pengaliran sekresi dari berbagai segmen paru dengan
bantuan gravitasi. Postural drainase menggunakan posisi khusus yang memungkinkan
gaya gravitasi membantu mengeluarkan sekresi bronkial. Sekresi mengalir dari
bronkiolus yang terkena ke bronki dan trakea lalu membuangnya dengan membatukkan
dan pengisapan.

(ilustrasi posisi postural drainase)


Tujuan postural drainase adalah menghilangkan atau mencegah obstruksi bronkial
yang disebabkan oleh akumulasi sekresi. Dilakukan sebelum makan (untuk mencegah
mual, muntah dan aspirasi ) dan menjelang/sebelum tidur.
2.5 PROSEDUR TINDAKAN (SOP / STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
1. Perkusi
a. Persiapan Alat :
1) Handuk (jika perlu)
2) Peniti (jika perlu)
3) Tempat sputum
b. Prosedur Pelaksanaan:
1) Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti perkenalkan diri
perawat, pastikan identitas klien, jelaskan prosedur dan alasan tindakan, cuci
tangan.
2) Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau pakaian tipis untuk
mencegah iritasi kulit dan kemerahan akibat kontak langsung.
3) Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi
4) Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk.
5) Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secara cepat
untuk menepuk dada.
6) Perkusi pada setiap segmen paru selama 1-2 menit.
7) Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah cedera
seperti mamae, sternum,kolumna spinalis, dan ginjal.
8) Cuci tangan

2. Vibrasi
a. Persiapan Alat: sama seperti pada perkusi.
b. Prosedur Pelaksanaan:
1) Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti perkenalkan diri
perawat, pastikan identitas klien, jelaskan prosedur dan alasan tindakan, cuci
tangan.
2) Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area dada yang akan
didrainase, satu tangan di atas tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama
dan ekstensi. Cara lain tangan bisa diletakkan secara bersebelahan.
3) Anjurkan klien tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi
4) Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan serta siku lalu
getarkan, gerakkan ke arah bawah.Perhatikan agar gerakan dihasilkan dari otot-otot
bahu.Hentikan gerakan jika klien inspirasi.
5) Vibrasi selama 3 - 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang terserang.
6) Setelah setiap kali vibrasi ,anjurkan klien batuk dan keluarkan sekresi ke tempat
sputum.
7) Cuci tangan
3. Postural Drainase
a. Persiapan Alat:
1) Bantal ( 2 atau 3 buah)
2) Tisue
3) Segelas Air hangat
4) Sputum Pot
b. Prosedur Pelaksanaan:
1) Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti perkenalkan diri
perawat, pastikan identitas klien,jelaskan prosedur dan alasan tindakan, cuci tangan.
2) Pilih area tersumbat yang akan didrainase berdasarkan pada pengkajian semua
bidang paru, data klinis dan gambaran foto dada. Agar efektif, tindakan harus
dibuat individual untuk mengatasi spesifik dari paru yang tersumbat.
3) Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat. Bantu klien
untuk memilih posisi sesuai kebutuhan. Ajarkan klien untuk mengatur postur, posisi
lengan dan kaki yang tepat. Letakkan bantal sebagai penyangga dan kenyamanan.
Posisi khusus dipilih untuk mendrainase setiap area yang tersumbat.
4) Minta klien mempertahankan posisi selama 10-15 menit.
Pada orang dewasa, pengaliran setiap area memerlukan waktu. Anak-anak,
prosedur ini cukup 3-5 menit.
5) Selama 10-15 menit drainase pada posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada atau
gerakan iga di atas area yang didrainase.Memberikan dorongan mekanik yang
bertujuan memobilisasi sekresi pada jalan napas.
6) Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk. Tampung
sekresi yang dikeluarkan dalam sputum pot. Jika klien tidak bisa batuk, harus
dilakukan pengisapan. Setiap sekresi yang dimobilisasi ke dalam jalan napas harus
dikeluarkan melalui batuk atau pengisapan sebelu klien dibaringkan pada posisi
drainase selanjutnya.Batuk akan sangat efektif bila klien duduk dan membungkuk
ke depan.
7) Minta klien istirahat sebentar, bila perlu.
Periode istirahat sebentar di antara drainase postural dapat mencegah kelelahan dan
membantu klien menoleransi terapi dengan lebih baik.
8) Minta klien minum sedikit air.
Menjaga mulut tetap basah sehingga membantu ekspetorasi sekresi.
9) Ulangi langkah 3 hingga 8 sampai semua area tersumbat yang dipilih telah
terdrainase. Setiap tindakan tidak lebih dari 30-60 menit. Drainase postural
digunakan hanya untuk mengalirkan area yang tersumbat dan berdasarkan pada
pengkajian individual.
10) Ulangi pengkajian dada pada setiap bidang paru.
Memungkinkan anda mengkaji kebutuhan drainase selanjutnya atau mengganti
program drainase.
11) Cuci tangan.
Mengurangi transmisi mikroorganisme.

BAB III

3.1 KESIMPULAN.

Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu
organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada
fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut
maupun kronis. Fisioterapi dada ini dapatdigunakan untuk pengobatan dan pencegahan
pada penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan
neuromuskuler dan penyakit paru restriktifkarena kelainan parenkim paru seperti fibrosis
dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik.

3.2 SARAN
Kita harus mampu mempelajari fisiotrapi dada ini, karena ini sangat kita butuhkan untuk
pengobatan dan juga bisa sebagai pencegah pada penyakit paru. Kritik dan saran yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan makalah ini dan
menjadikan makalah ini sebagai sarana yang dapat mendorong para mahasiswa dan
mahasiswi berfikir aktif dan kreatif.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11032005/FISIOTERAPI_DADA

https://www.academia.edu/9053462/Fisioterapidadadanbatukefektif_131007230103_phpapp01

https://www.kompasiana.com/rizkadrachayu/54f94e0da3331135028b4e54/fisioterapi-dada

https://id.scribd.com/doc/220619145/FISIOTERAPI-DADA-docx

https://www.kompasiana.com/rizkadrachayu/54f94e0da3331135028b4e54/fisioterapi-
dada#:~:text=Kontraindikasi%20fisioterapi%20dada%20ada%20yang,keganasan%20serta
%20adanya%20kejang%20rangsang.

Anda mungkin juga menyukai