Disusun oleh:
A.Doni Saputra
Dosen Pembimbing ;
dr.Hj.Mientje Oesmaini, MM
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan
sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang
kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula
yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di
dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya
karbon dioksida keluar.
b. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai
berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya
tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang
dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya
karbon dioksida keluar.
a. Faringitis, faringitis adalah peradangan yang terjadi pada faring. “Faringitis (bahasa Latin: pharyngitis), adalah
suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan (pharynx). Kadang juga disebut
sebagai radang tenggorok” (Wikipedia, 2016). Menurut wikipedia, terdapat dua jenis radang tenggorokan,
yaitu akut dan kronis yang dijelaskan sebagai berikut:
- Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang disertai
demam dan batuk.
- Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak disertai
nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.
http://dokita.co/blog/apa-itu-laringitis/
Gambar 2.4 Laringitis
b. Laringitis, laringitis adalah peradangan membran mukosa yang melapisi laring dan disertai edema pita suara.
“Laringitis adalah inflamasi laring. Hal tersebut merupakan suatu kondisi medis yang ditandai dengan
peradangan pada laring (pita suara), yang menyebabkan suara sesak dan hilagnya suara” (Wikipedia, 2016).
Menurut wikipedia, ada dua tipe laringitis yaitu laringitis akut dan laringitis kronis yang dijelaskan sebagai
berikut:
- Laringitis akut hanya berlangsung beberapa hari sedangkan laringitis kronis dapat bertahan hingga lebih dari
3 minggu.
- Laringitis akut sering terjadi setelah infeksi saluran
napas atas akut dan hampir semuanya sembuh
dengan cepat. Sedangkan laringitis kronik lebih
umum terjadi saat musim dingin dan sering terjadi
setelah flu biasa atau influenza.
https://www.seedoc.co/is-there-a-link-between-sinusitis-and-rhinitis/
Gambar 2.5 Sinusitis
c. Sinusitis, sinusitis adalah peradangan pada membran mukosa sinus.
“Sinusitis adalah peradangan, atau pembengkakan, dari jaringan yang melapisi sinus. Biasanya sinus berisi
udara, tetapi ketika sinus tersumbat dan berisi cairan, kuman (bakteri, virus, dan jamur) dapat berkembang dan
menyebabkan infeksi” (Wikipedia, 2016). Menurut wikipedia, sinusitis dibagi atas berbagai jenis sebagai
berikut:
1. Sinusitis akut: Sebuah kondisi mendadak seperti gejala seperti pilek, hidung tersumbat dan nyeri wajah yang
tidak hilang setelah 10 sampai 14 hari. Sinusitis akut biasanya berlangsung 4 minggu atau kurang.
2. Sinusitis subakut: Sebuah peradangan yang berlangsung 4 sampai 8 minggu.
3. Sinusitis kronis: Suatu kondisi yang ditandai dengan gejala radang sinus yang berlangsung 8 minggu atau
lebih.
4. Sinusitis berulang: Beberapa serangan dalam setahun.
http://www.internetbillboards.net/wp-content/uploads/allergies.jpg
Gambar 2.6 Rhinitis
d. Rhinitis, rhinitis adalah suatu inflamasi yang timbul pada membran mukosa hidung. “Rhinitis adalah
peradangan dan iritasi yang terjadi di membran mukosa di dalam hidung” (Alodokter, 2016). Menurut
alodokter, rhinitis secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu rhinitis alergi dan rhinitis nonalergi yang
dijelaskan sebagai berikut:
- Rhinitis alergi atau yang disebut juga hay fever disebabkan oleh alergi terhadap unsur seperti debu,
kelupasan kulit hewan tertentu, dan serbuk sari.
- Rhinitis nonalergi tidak disebabkan oleh alergi tapi kondisi seperti infeksi virus dan bakteri
e. Tonsilitis dan abses peritonsilar
• Tonsilitas adalah peradangan pada tonsil dan kriptanya. “Radang amandel (bahasa Inggris: tonsillitis) adalah
infeksi pada amandel yang kadang mengakibatkan sakit tenggorokan dan demam” (Wikipedia, 2016).
• Abses peritonsilar adalah infeksi yang terjadi di atas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum mole.
“Abses Peritonsiler adalah penimbunan nanah di daerah sekitar tonsil (amandel). Abses peritonsiler
merupakan komplikasi dari tonsilitis” (Doktersehat, 2016).
Untuk penyakit infeksi saluran pernapasan bawah, menurut Manurung, Suratun, Krisanty, dan Ekarini
(2009:93—138) yaitu pneumonia, tuberkulosis paru, bronkhitis, dan abses paru.
erk
https://medlineplus.gov/ency/images/ency/fullsize/19680.jpg
Gambar 2.8 Pneumonia
a. Pneumonia, pneumonia adalah proses peradangan pada parenkim paruparu, yang biasanya dihubungkan
dengan meningkatnya cairan pada alveoli. “Radang paru-paru atau pneumonia adalah kondisi inflamasi pada
paru, utamanya memengaruhi kantung-kantung udara mikroskopik yang dikenal sebagai alveolus” (Wikipedia,
2016). Menurut alodokter, pada pengidap pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung
saluran pernapasan dalam paru-paru akan membengkak dan dipenuhi cairan.
b. Tuberkulosis Paru (TBC), Tuberkulosis (TBC) paru adalah suatu penyakit infeksi yang menyerang paru-paru.
Menurut alodokter, Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit menular
yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar kedua di dunia. Indonesia sendiri termasuk lima besar negara
dengan jumlah pengidap TB terbanyak
di Asia Tenggara dengan jumlah pengidap yang mencapai 305.000 jiwa pada tahun 2012.
http://obatbronkitis.com/
Gambar 2.10 Bronkitis
c. Bronkitis, bronkitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus. “Bronkitis adalah suatu peradangan
pada cabang tenggorok (bronkus) (saluran udara di dalam paru-paru)” (Wikipedia, 2016). Selain itu, wikipedia
juga menyebutkan bahwa bronkitis biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi
pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada
usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
d. Abses paru, abses paru adalah suatu lesi nekrotik setempat pada parenkim paru yang berisi pus (nanah).
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, abses merupakan kumpulan pus (nanah) yang terletak
dalam satu kantung yang terbentuk dalam jaringan yang disebabkan oleh suatu proses infeksi oleh bakteri,
parasit atau benda asing lainnya. Jadi, abses paru merupakan keadaan dimana terdapat pus (nanah) di dalam
paru-paru.
2.3 Faktor Penyebab Terjadinya Gangguan Pernapasan Manusia
Marunung, Suratun, Krisanty, dan Ekarini (2009:71—83) menjelaskan tentang penyebab suatu
penyakit/gangguan saluran pernapasan atas sebagai berikut :
a. Faringitis
Faringitis disebabkan oleh streptokokus hemolitik, stafilokokus, bakteri, dan virus.
b. Laringitis
Etiologi laringitis antara lain : virus, bakteri, perluasan infeksi rhinitis.
Selain itu, laringitis dapat juga disebabkan oleh:
- Suhu udara yang dingin
- Perubahan temperatur tiba-tiba.
- Pemajanan terhadap debu.
- Bahan kimia
- Asap/uap
- Penggunaan pita suara berlebihan
- Merokok berlebihan
c. Sinusitis
Etiologi sinusitis antara lain : streptokokus pneumoniae, stapilokokus aureus, haemofilus influenza, infeksi
gigi, dan komplikasi rhinitis.
d. Rinitis
Etiologi rinitis :
Infeksi saluran pernapasan atas
Penggunaan dekongestan secara terus menerus, oral kontrasepso, kokain, dan anti hipertensi.
Benda asing yang masuk ke dalam hidung.
Deformitas struktural
Neoplasma dan massa
e. Tonsilitis dan Abses Peritonsilar
Etiologi tonsilitis : tonsilitis disebabkan oleh streptokokus grup A.
Etiologi abses peritonsilar : terjadi setelah infeksi tonsilitis.
Marunung, Suratun, Krisanty, dan Ekarini (2009:94—138) menjelaskan tentang penyebab suatu
penyakit/gangguan saluran pernapasan atas sebagai berikut :
a. Pneumonia
Penyebab pneumonia adalah bakteri, virus, mikroplasma, jamur, dan protozoa.
b. Tuberkulosis Paru (TBC)
TB Paru disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang. Kuman terdiri dari
asam lemak, sehingga kuman lebih tahan asam dan tahan terhadap gangguan kimia dan fisis.
c. Bronkitis
Terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhi timbulnya bronkitis, yaitu: rokok, infeksi, dan polusi. Selain itu
terdapat pula hubungannya dengan faktor keturunan dan status sosial.
d. Abses Paru
Timbulnya abses paru sering disebabkan oleh radang paru-paru akibat nekrosi bakteri, seperti kuman
stapilokokus aureus dan klebsiela oneumoniae. Bakteri juga dapat timbul sebagai hasil pembususkan emboli.
2.4. SYSTEM KARDIOVASKULER
Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Fungsi Utama dari an
sesuai tujuan atau tempatnya.
Jantung
Jantung berbentuk kerucut terletak dalam rongga toraks diantara kedua paru, bagian rior
menghadap sternum. Jantung
dium yang membungkus jantung seperti
embuluh darah dan selaput ini kemudian
melekat ke tulang dada serta lang
belakang (spinal column).
Jantung terbagi atas 4 ruangan. Bagian
atas disebut atrium kiri dan kanan serta bagian bawah jantung disebut ventrikel kiri dan dan
ventrikel kiri dan kanan disebut
septum.
Atrium Kanan
Terdapat 3 lubang besar pada dinding atrium kanan ini, yaitu:
Vena Cava Superior, masuk dibagian bawah pada dinding posterior.
Katub Atrioventricular, berfungsi untuk menahan darah kembali ke atrium dextra. Sinus
Coronarius, sebuah vena yang membawa darah dari dinding jantung.
Ventrikel Kanan
Pada dinding ventrikel kanan terdapat tonjolan yang disebut muskulus papilaris. Dari
tonjolan ini berjalan serat fibrous yang disebut Corda Tendinea. Corda Tendinea ini menyokong dan
mencegah katub mengarah masuk ke atrium kanan saat ventrikel kanan
is.
Atrium Kiri
Atrium Kiri relatif lebih kecil dibanding Atrium Kanan tetapi
dindingnya lebih tebal.
empat vena pulmonalis, masing – masing dua dari tiap paru
masuk ke atrium kiri ini. Tidak ada katub pada lubang ini. Katub
Atrioventricular yang menghubungkan atrium kiri dan ventrikel
kiri disebut katub mitralis (terdiri dari dua daun).
Ventrikel Kiri
Rongga ventrikel kiri berbentuk oval, sedang ventrikel
kanan berbentuk bulan sabit. Ukurannya juga relatif lebih
disebabkan dindingnya yang lebih tebal. Terdapat 4 tipe katub
yang mengatur aliran darah dari jantung:
1. Katub Tricuspidalis, mengatur aliran darah dari atrium kanan ke
ventrikel kanan.
2. Katub Pulmonalis, mengatur aliran darah ventrikel kanan ke
arteri pulmonalis, kemudian darah ke paru – paru untuk
mengambil oksigen.
3. Katub Mitralis, mengatur darah yang kaya oksigen dari paru
melalui atrium kiri ke ventrikel kiri.
4. Katub Aorta, mengatur jalan keluar darah yang kaya oksigen dari
ventrikel kiri ke aorta yang selanjutnya dialirkan ke seluruh
bagian dari tubuh termasuk jantung sendiri.
Arteri coronaria
Arteri Coronaria berfungsi mengantarkan darah yang
kaya akan oksigen ke semua organ jantung. Jadi, Arteri Coronaria
membentuk cabang – cabang yang lebih kecil. Cabang cabang
yang lebih besar terletak di seputar permukaan jantung,
sedangkan cabang – cabang yang lebih kecil masuk kedalam otot
jantung. Bila kerak kolesterol menumpuk pada dinding
pembuluh darah arteri coronaria ini, aliran darah ke otot jantung
akan tersumbat. Akibatnya
daerah otot jantung yang cabang A. Coronarianya tersumbat
akan rusak atau mati. Daerah yang mengalami kerusakan ini
disebut myocardial infarction.
9
Vena ini merupakan salah satu dari dua vena yang membawa darah
yang mengandung
banyak CO2 dari seluruh tubuh menuju ke jantung, Darah vena –
vena dari kepala dan tubuh
bagian atas bersatu kedalam vena cava superior yang selanjutnya
akan masuk kedalam atrium
kanan.
Aorta
Aorta merupakan pembuluh darh terbesaaar dalam
tubuh kita, berdiameter hampir sebesar jempol tangan.
Pembuluh darah ini membawa darah yang kaya O2 dari ventrikel
kiri yang akan dialirkan ke seluruh bagian tubuh.
Musculus Papilaris
Musculus ini dihubungkan dengan katup tricuspidalis di
ventrikel kanan dan katub mitralis di ventrikel kiri oleh chorda
tendinea. Konstraksi dari otot ini akan membuka katub – katub
ini, sebaliknya jika relaksasi akan menutup katub – katub ini.
10
Chorda Tendinea
Suatu tendon yang menghubungkan m. Papilaris dan
tricuspidalis di ventrikel kanan dan katub mitralis di ventrikel kiri.
Bentuknya mirip tali – tali senar.
Katub Tricuspidalis
Katub ini memisahkan atrium kanan dengan ventrikel
kanan. Katub ini akan membuka sehingga darah yang trkumpul
diatrium kanan dapat masuk ke ventrikel kanan dan akan
menutupbegitu ventrikel kanan kontraksi u/ mencegah darah
kembali ke atrium kanan.
Katub Mitralis
Katub ini memisahkan atrium kiri dengan ventrikel kiri dia
akan membuka agar darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel
kiri. Begitu penuh ventrikel kiri akan kontraksi dan katup ini akan
menutup u/ mencegah darah kembali ke atrium kiri.
Katub Pulmonalis
Katub ini memisahkan ventrikel kanan dengan a.
Pulmonalis ketika ventrikel kanan kontraksi, katub ini akan
membuka sehingga darah dari ventrikel kanan yang banyak
mengandung CO2 dapat mengallir masuk ke paru. Katub ini akan
menutup ketikaventrikel relaksasi u/ mencegah darah kembali
masuk ke jantung.
Katub Aorta
Katub ini memisahkan ventrikel kiri dengan aorta. Akan
membuka ketika ventrikel kiri kontraksi u/ mengalirkan darah
yang kaya O2 ke seluruh dan akan menutup ketika ventrikel
relaksasi, u/ mencegah darah kembali ke jantung.
11
Vaskuler
Sistem vaskuler terdiri dari 3 tipe pembuluh darah yaitu arteri,
vena dan kapiler.
arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa
darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi
pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.
Sistem sirkulasi
mempertahankan hidup . Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen
semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida .
sangat penting dalam
Vena
12
berkas-berkas longitudinal, sel fibroblas tampak
diantaranya. Sel-sel otot polos juga sering tampak pula.
Vasa vasorum adalah pembuluh darah kecil yang
memberikan pasokan metabolitmetabolit untuk sel-sel di
tunika adventitia dan tunika media pembuluh-pembuluh
darah besar, apakah itu vena besar maupun arteri besar,
karena lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberi
makanan oleh difusi langsung dari aliran darah.
Kapiler
Fungsi utama pembuluh darah kapiler adalah untuk
memungkinkan terjadinya pertukaran antara karbon dioksida,
oksigen, air, nutrisi, dan beberapa zat-zat yang lainnya. Pembuluh
darah kapiler juga berfungsi untuk menghubungkan antara
venula dengan arteriol, sehingga aliran darah tidak mengalami
gangguan di dalam tubuh.
Pembuluh darah kapiler berfungsi secara kapiler bad atau
berfungsi dalam kelompok yang merupakan jaringan jalinan
kapiler. Kapiler memiliki ukuran mikroskopik, namun masih dapat
terlihat walaupun hanya sesekali saja.
Seperti ketika sesorang sedang tersipu malu, pipinya akan
berubah warna menjadi kemerahmerahan karena pembuluh
darah kapiler mengalami reaksi dan hal ini dapat terjadi karena
sebagian dinding arteri hanya memiliki ketebalan setebal satu sel
saja.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :
1. Sistem pernapasan adalah sistem di dalam tubuh manusia
yang mengatur masuknya gas oksigen (O2) dari atmosfer
dan keluarnya gas karbo dioksida (CO2) dari dalam tubuh.
2. Penyakit/gangguan pernapasan manusia bermacam-macam.
Manurung, Suratun, Krisanty, dan Ekarini (2009:71—83) menyebutkan,
penyakit infeksi pada saluran pernapasan atas yaitu faringitis, laringitis,
sinusitis, dan tonsilitis. Untuk penyakit infeksi saluran pernapasan bawah,
menurut Manurung, Suratun, Krisanty, dan Ekarini (2009:93—138) yaitu
pneumonia, tuberkulosis paru, bronkhitis, dan abses paru.
3. Faktor penyebab gangguan sistem pernapasan bisa dari
bakteri, virus, jamur, kuman, kebiasaan hidup, maupun
lingkungan.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diperoleh saran-saran berikut ini:
1. Bagi orang tua atau dewasa, terutama laki-laki, mulai dibiasakan untuk
mengurangi mengonsumsi rokok, lebih baik lagi jika berhenti merokok.
Dengan begitu dapat mengurangi resiko terkena penyakit/gangguan
pernapasan.
2. Bagi orang tua yang sudah mempunyai anak, diharapkan dapat menjaga
anak dari lingkungan sekitar. Misalnya, di ruangan yang berdebu dan di
jalanan yang dominan dengan asap kendaraan bermotor dengan memakai
masker.
3. Bagi setiap individu, dibiasakan selalu menjaga kebersihan di
lingkungannya agar tetap bersih dan nyaman.
14
DAFTAR RUJUKAN
15
16