Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HUMAN TRAFFICKING

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Jiwa II yang dibina oleh:
Ns. Andi Surya Kurniawan., M. Kep.

Disusun oleh:
Nurul Istiqomatul Khoiriyah (161 431 420 1034)
Amelia Prameswari Pitaloka (171 431 420 1002)
Ariska Febiandini (171 431 420 1003)
Rohmat Bali Edy (171 431 420 1020)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “Makalah Human Traffacking” tanpa
halangan apapun. Selama proses penyusunan tugas ini kami banyak memperoleh
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Pihak-pihak
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ns. Andi Surya Kurniawan., M.Kep. selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Jiwa yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan
bimbingan dalam menyusun makalah.
2. Bapak dan Ibu dosen STIKES Maharani Malang yang telah memberikan
berbagai ilmu dan keterampilan kepada kami sebagai bekal masa depan.
3. Orang tua kami yang selalu mendoakan dan mendukung.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa
di STIKES Maharani Malang. Kami menyadari bahwa tiada hal yang sempurna di
dunia ini. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Malang, 11 November 2019

(Kelompok 5)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................. 3
2.1 Definisi Trafficking Human ..................................................................... 3
2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Trafficking ................................................. 3
2.3 Bentuk Dan Modus Dari Trafficking ....................................................... 3
2.4 Dampak/ Pengaruh Human Trafficking ................................................... 5
2.5 Pencegahan/ Penanggulangan Korban Trafficking .................................. 5
2.6 Pelayanan Bagi Korban Trafficking ......................................................... 6
BAB III TELAAH JURNAL ................................................................................ 7
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 10
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10
4.2 Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Korban perdagangan manusia (human trafficking) semakin memprihatikan,
ini merupakan isu yang harus disosialisasikan. Sebab, tidak banyak orang
mengetahui dan menyadari akan adanya human trafficking ini. Ada beberapa hal
yang dapat dikategorikan sebagai perdagangan manusia , seperti bekerja tanpa
bayar dan yang paling populer ialah eksploitasi seksual.
Indonesia merupakan salah satu negara terbesar terjadinya korban human
traffcking dengan mayoritas korban adalah wanita yang diperdagangkan untuk
tujuan dipekerjakan sebagai buruh atau untuk eksploitasi seksual dan anak yang
menjadi diskriminasi.
Faktor kemiskinan dan pendidikan yang rendah yang cenderung membuat
anak susah untuk mengatakan “tidak”,orang tua yang berpendidikan rendah dengan
desakan ekonomi mebuat mereka bersedia melakukan apa saja, untuk
meningkatkan taraf hidupnya termasuk menjual anak mereka sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi Trafficking Human?
2. Apa saja faktor penyebab terjadinya Trafficking?
3. Apa saja bentuk dan modus dari Trafficking?
4. Apa saja dampak/ pengaruh Human Trafficking?
5. Bagaimana pencegahan/ penanggulangan korban Trafficking?
6. Apa saja pelayanan bagi korban Trafficking?
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada korban Trafficking?

1.3 Tujuan
1. Mengatahui definisi Trafficking Human
2. Mengetahui faktor penyebab terjadinya Trafficking
3. Mengetahui bentuk dan modus dari Trafficking
4. Mengetahui dampak/ pengaruh Human Trafficking

1
5. Mengetahui pencegahan/ penanggulangan korban Trafficking
6. Mengetahui pelayanan bagi korban Trafficking
7. Mengetahui asuhan keperawatan pada korban Trafficking

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan adanya penulisan makalah ini, diharapkan dapat menambah wawasan
pembaca mengenai trafficking dalam menangani masalah meningkatnya human
trafficking, dan juga dapat mengetahui pelayanan yang dapat diberikan dalam
menangani masalah trafficking tersebut. Serta dapat memberikan tindakan nyata
sebagai bentuk rasa simpati terhadap korban Human Traffacking.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Trafficking Human


Trafficking merupakan perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan
atau penerimaan seseorang dengan ancaman atau kekerasan atau bentuk-bentuk lain
dari pemaksaan, penculikan, penipuan dan kebohongan yang merupakan wujud dari
penyalahgunaan kekuasaan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan agar
bisa memperoleh persetujuan dari seseorang yang berkuasa atas orang lain dengan
cara mengeksploitasi. ( pasal 3 protokol PBB).

2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Trafficking


1) Ekonomi yang rendah menyebabkan anak anak dipekerjakan pada saat usia
mereka dibawah umur.
2) Kesamaan budaya merupakan pemikiran yang sama dalam memperkerjakan
anak mereka pada saat usia muda untuk menunjang perekonomian keluarga
3) Peran orang tua yang mendorong perkawinan, biasanya dipedesaan para orang
tua ingin menikahkan anaknya diusia muda. Hal tersebut akan menyebabkan
perempuan akan dibeli dengan uang, pada akhirnya akan mengakibatkan
terjadinya tindakan kekerasan pada para perempuan.
4) Minimnya tingkat pendidikan dan informasi, bukan hanya dipedesaan, di
perkotaan pun banyak masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan rendah,
sehingga mereka mudah tertipu atau dibujuk oleh sindikit pidana.

2.3 Bentuk Dan Modus Dari Trafficking


A. Bentuk-bentuk trafficking :
1) Pelacuran dan eksploitasi seksual,hal ini tidak hanya terjadi pada orang
dewasa, tetapi pada anak juga sering terjadi yaitu (fedopilia).
2) Menjadi buruh migran legal maupun ilegal. Misalnya imigran pekerja
indonesia yang di pekerjakan di arab atau negara-negara lainnya,tetapi
mereka di eksploitasi dengan kekerasan dan pekerjaan dan bayaran yang
minim atau bahkan tidak di bayar sama sekali

3
3) Adopsi anak
Keluarga modern yang enggan mendapatkan keturunan dari hasil
pernikahan menjadi rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk
mengadopsi anak. Kebutuhan adopsi massal itulah yang menyebabkan
lahirnya para penjual bayi, calo-calo anak dan segenap jaringannya
4) Pekerja rumah tangga
Pembantu rumah tangga yang bekerja baik di luar maupun di dalam wilayah
Indonesia dijadikan korban kedalam kondisi kerja yang dibawah paksaan,
pengekangan dan tidak diperbolehkan menolak bekerja. Mereka bekerja
dengan jam kerja yang panjang, upah yang tidak dibayar
5) Sebagai penari atau pengantin pesanan
Terjadi karena tingginya mahar yang diminta oleh pihak perempuan,
sementara laki-laknya tidak mampu secara ekonomi untuk memenuhinya
sedangkan usia mereka lebih dari cukup untuk menikah. Maka salah satu
caranya adalah dengan membeli perempuan dari luar negeri untuk
dinikahinya karena tidak perlu memberikan mahar yang besar dan lebih mau
menuruti apa maunya si laki-laki.
6) Pengemis
7) Industri pornografi
8) Pengedaran obat terlarang narkoba

B. Modus Trafficking
Dalam menjalankan operasinya, para trafficker sering menggunakan modus
berupa iming-iming. Di antara modus-modusnya antara lain yaitu:
1) Tawaran Kerja
Salah satu modus human trafficking yang sering dilakukan adalah
penawaran kerja ke luar pulau atau luar negeri dengan gaji tinggi. Pelaku
biasanya mendatangi rumah calon korbannya dan saat pemberangkatan juga
tanpa dilengkapi surat keterangan dari pemerintah desa setempat. Modusnya
adalah para calo atau perantara memberi iming-iming bagi para korban
dengan menawarkan bekerja di mall dan salon dengan gaji besar.

4
Selanjutnya korban diserahkan pada germo yang kemudian dipekerjakan
secara paksa sebagai wanita penghibur di tempat-tempat hiburan malam.
2) Bius
Modus ini menggunakan kekerasan, cara modus ini berawal dari penculikan
terhadap korban, kemudian pelaku membiusnya dengan suntikan ataupun
dengan alat yang lain yang digunakan untuk membius. Kemudian korban
dibawa dan dipertemukan dengan sang bos. Setelah itu korban diserahkan
jaringan lainnya untuk dibawa ke negara lain tanpa membawa paspor untuk
dipekerjakan secara paksa sebagai pekerja seks.

2.4 Dampak/ Pengaruh Human Trafficking


1) Fisik
Anak memiliki penyakit yang ditimbulkan oleh trafficking tersebut, misalnya
pada eksploitasi seksual anak terjangkin penyakit HIV/AIDS.
2) Psikolog
Selama mereka diberlakukan kekerasan serta ancaman-ancaman yang membuat
mereka tidak mampu mendapat pertolongan dari luar, mereka pada akhirnya
menekan masalah sendiri, tidak jarang dari mereka akhirnya menjadi depresi
atau bahkan mengalami gangguan kejiwaan.

2.5 Pencegahan/ Penanggulangan Korban Trafficking


Beberapa perundang-undangan yang terkait dengan traffcking yaitu UU
nomor 35 tahun 2014 (bahwa di berikan perlindungan khusus pada anak yang
menjadi korban penculikan, penjualan, atau perdagangan dilakukan upaya melalui
pengawasan, perlindungan, pencegahan, perawatan dan rehabilitasi).
3 strategi penanggulangan traffcking yang di lakukan pemerintah :
 Korban traffcking harus di lindungi
 Pelaku harus di hukum berat
 Mengembangkan jejaring kelembagaan dengan aliansi global untuk
menghapus trafficking.
Hukum internasional terkait traffecking yaitu CRC mengharuskan bahwa
negara pihak mengambil semua tindakan nasional, bialteral, dan multilateral yang

5
perlu untuk mencegah penculikan, penjualan, atau perdagangan anak atau tujuan
apapun atau dalam bentuk apapun. Protokol ini juga mengharuskan negara pihak
memidana perdagangan orang, termasuk setiap orang yang membantu atau
membiayai perdagangan orang, dan untuk menjatuhkan hukuman yang
mencerminkan beratnya pelanggaran tersebut, tindakan lebih lanjut di haruskan
untuk :
 Melindugi identitas dan privasi korban perdagangan orang
 Memperkenalkan tindakan untuk membantu para korban yang terlibat
dalam proses kejahatan
 Menyediakan bagi para korban bantuan sosial dan rehabilitasi termasuk
bantuan berupa tempat tinggaldan makanan

2.6 Pelayanan Bagi Korban Trafficking


Penanganan pada setiap permasalahan psikologis individu wujudnya
dengan mengadakan konseling bagi korban trafficking yang dibentuknya lembaga-
lembaga konsultasi dan disusul merebak nya jurnal, buku,hasil penelitian yang
berfokus pada kasus-kasus konseling.
Munculnya rumah-rumah perlindungan trauma centered ( RPTC)
merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan dan perlindungan awal dan
pemulihan kondisi traumatis yang dialami oleh korban tindak kekerasan RPTC
merupakan organisasi pemerintah yang menjadi patner IOM. Pada 3 agustus 2014
RPTC dinsosnakertans kabupaten cilacap sudah memberikan pelayanan sosial bagi
KTK –PM secara terpadu dan sistematis dengan pelayanan sebagai berikut :
a) Pelayanan perlindungan sosial meliputi: Layanan informasi dan advokasi,
kemudian layanan rumah perlindungan dan shelter unit
b) Pemulihan traumatik yang meliputi layanan rehabilitasi psikososial dan
spritual dan layanan resosialisasi dan rujukan

6
BAB III
TELAAH JURNAL

Judul : Motif, Dampak Psikologis dan Dukungan Pada Korban


Perdagangan Manusia di Nusa Tenggara Timur
Peneliti : Indra Yohanes Kiling, Beatriks Novianti Kiling
Penerbit : Universitas Nusa Cendana, Kupang
Tahun Terbit : 2019

Masalah

Perdagangan manusia beroperasi dengan subur di daerah yang


membutuhkan banyak pekerjaan dan yang masih marak dengan prostitusi, salah
satunya di daerah NTT yang masih marak terjadinya kasus human trafficking

Maraknya perdagangan manusia yang terjadi di NTT membutuhkan campur


tangan para ahli untuk memberikan dukungan, baik secara hukum, sosial, maupun
psikologis kepada para korban yang telah kembali di NTT (survivor atau
penyintas).

Metode Penelitian

Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 5 orang perempuan, 3


diantaranya menjadi korban perdagangan manusia sejak berusia anak – anak.,
dengan modus yaitu penwaran kerja diluar NTT. Desain penelitian yang digunakan
yaitu penelitian kualitatif, dan pengambilan data melalui observasi dan wawancara

7
Analisis dan Hasil

1. Motif Bekerja di Luar NTT

A. Faktor Ekonomi, rata – rata partisipan mengungkapkan bahwa alasan utama


untuk bekerja diluar NTT yaitu tertarik akan gaji yang besar dan masa
kontrak yang dirasakan partisipan menjamin kehidupan.
B. Keluarga, masyarakat NTT memiliki rasa kekeluargaan yang sangat erat.
Alasan keluarga ini berkaitan dengan membantu serta menyenangkan
anggota keluarga.
C. Social, dalam hal ini partisipan ingin meniru kesuksesan tetangga atau
saudara yang pulang merantau, serta ingin melihat dunia selain NTT
sehingga dapat meningkatkan derajat social.
D. Paksaan, dalam hal ini partisipan menyatakan penolakan akan hal tersebut,
tetapi mendapat tekanan dari perekrutnya, sedangkan partisipan merasa
tidak berdaya untuk melakukan penolakan, yang akhirnya mau tidak mau
harus menyetujui hal tersebut.

2. Dampak Psikologis Terhadap Korban Perdagangan Orang


A. Perilaku untuk selalu patuh. Partisipan memaknai hidup mereka harus kerja,
kerja dan kerja. Perilaku ini tetap terbawa bahkan setelah mereka bekerja di
Kupang.
B. Merasa sedih yang berkepanjangan, perasaan ini menunjukkan gejala
depresi pada partisipan, walaupun tidak dikonfrmasi oleh partisipan karena
pemahaman yang terbatas
C. Perasaan malu, disebabkan oleh merasa tidak membawa banyak uang bagi
partisipan yang tidak terlibat dalam prostitusi. Membawa banyak uang
dianggap sebagai indicator kesuksesan merantau. Selain itu rasa malu yang
mendalam dimaknai oleh partisipan yang dijadikan PSK karena masalah
harga diri dan pandangan masyarakat yang negative terhadap eks PSK.

3. Dukungan yang Dipersepsi


Partisipan 1 dan 2 telah mendapatkan dukungan, ketika kabur dari
perusahaan sempat diungsikan ke sebuah rumah aman sebelum dipulangkan ke

8
NTT. Partisipan 3, 4, 5 memperoleh dukungan dari Amanat Penderitaan Rakyat
(AMPERA) NTT beserta dinsos provinsi NTT
Dukungan yang mereka dapatkan berupa sesi sharing, konseling, kegiatan
– kegiatan yang menyenangkan. Peran keluarga sebagai penyedia dukungan
social kurang dibahas oleh partisipan, meskipun keluarga memiliki tugas yang
penting dalam dukungan tersebut

Diskusi

Berdasarakan penemuan dalam penelitian ini, motif yang mendorong untuk


bekerja di luar NTT yaitu karena motif ekonomi, keluarga, social serta paksaan.
Pada kelima keadaan partisipan yang menjadi korban human trafficking , banyak
sekali yang berlatar belakang sosio-ekonomi yang rendah.

Pemerintah setemapt maupun aktivitis dari LSM serta ormas mulai


menggalakkan program preventif seperti sosialisasi maupun peningkatan kapasitas
ekonomi masyarakat desa. Agar efektif, keluarga menjadi titik utama dalam upaya
preventif sehingga mampu berperan sebagai pelindung dari perdagangan manusia.
Selain usaha preventif diperlukan intervensi psikologis untuk membantu korban
agar dapat beradaptasi dengan lingkungan setelah pengalaman buruk yang dialami,
khususnya pada perilaku maladaptive yang ditunjukkan pada partisipan. Dalam
penelitian ini, partisipan telah dilindungi oleh paying hukum , tetapi kurang
mendapat penanganan psikologis yang intensif.

Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian, dapat dilihat bahwa motif ekonomi, keluarga,


sosial, serta paksaan menjadi motif utama yang mendorong wanita untuk menjadi
TKW ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia. Penelitian ini juga
mendapati bahwa rasa sedih dan tak berdaya, rasa malu, serta perilaku kerja yang
maladaptif merupakan beberapa dampak psikologis jangka panjang yang dirasakan
oleh korban perdagangan manusia di NTT.

9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Traffcking merupakan,pengiriman, penampungan, penerimaan seseorang
dengan ancaman, pemaksaan,penculikan dan kebohongan dengan cara
mengeksploitasi untuk memperoleh persetujuan menggunakan orang yang
berkuasa yang meliputi adopsi, pemekerjaan, motif eksploitasi seks dan
transplantasi organ.

4.2 Saran
1. Untuk Masyarakat
Masyarakat seharusnya mempunyai anggapan harus melaporkan kepada
pihak kepolisian apabila terjadi traffcking.
2. Untuk Pemerintah
Pemerintah harus mengeluarkan tentang regulasi khusus mengenai
perdagangan perempuan dan anak selain keppres no 88 tahun 2002
mengenai penghapusan perdagangan perempuan dan anak. Pemerintah juga
harus melakukan sosialisai.
3. Untuk Mahasiswa
membantu program pemerintah dalam menjalankan sosialisi terhadap
trafficking dan membantu korban dalam hal psikologisnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Yohanes Kiling, Indra, dkk. 2019. Motif, Dampak Psikologis dan Dukungan
Pada Korban Perdagangan Manusia di Nusa Tenggara Timur.
Kupang : Universitas Nusa Cendana

Syafaat, Rachmad. 2009. Dagang Manusia-Kajian Trafficking terhadap


Perempuan dan Alternatif Pemecahannya. Jakarta: PT. Alumni

Sumardi. Mulyanto. 2007. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali

Ollenburge, Jane. 1996. Sosiologi Wanita. Jakarta: Rineka Cipta

Http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_manusia

11

Anda mungkin juga menyukai