Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Jiwa II yang dibina oleh:
Ns. Andi Surya Kurniawan., M. Kep.
Disusun oleh:
Nurul Istiqomatul Khoiriyah (161 431 420 1034)
Amelia Prameswari Pitaloka (171 431 420 1002)
Ariska Febiandini (171 431 420 1003)
Rohmat Bali Edy (171 431 420 1020)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “Makalah Human Traffacking” tanpa
halangan apapun. Selama proses penyusunan tugas ini kami banyak memperoleh
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Pihak-pihak
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ns. Andi Surya Kurniawan., M.Kep. selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Jiwa yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan
bimbingan dalam menyusun makalah.
2. Bapak dan Ibu dosen STIKES Maharani Malang yang telah memberikan
berbagai ilmu dan keterampilan kepada kami sebagai bekal masa depan.
3. Orang tua kami yang selalu mendoakan dan mendukung.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa
di STIKES Maharani Malang. Kami menyadari bahwa tiada hal yang sempurna di
dunia ini. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
(Kelompok 5)
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengatahui definisi Trafficking Human
2. Mengetahui faktor penyebab terjadinya Trafficking
3. Mengetahui bentuk dan modus dari Trafficking
4. Mengetahui dampak/ pengaruh Human Trafficking
1
5. Mengetahui pencegahan/ penanggulangan korban Trafficking
6. Mengetahui pelayanan bagi korban Trafficking
7. Mengetahui asuhan keperawatan pada korban Trafficking
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
3) Adopsi anak
Keluarga modern yang enggan mendapatkan keturunan dari hasil
pernikahan menjadi rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk
mengadopsi anak. Kebutuhan adopsi massal itulah yang menyebabkan
lahirnya para penjual bayi, calo-calo anak dan segenap jaringannya
4) Pekerja rumah tangga
Pembantu rumah tangga yang bekerja baik di luar maupun di dalam wilayah
Indonesia dijadikan korban kedalam kondisi kerja yang dibawah paksaan,
pengekangan dan tidak diperbolehkan menolak bekerja. Mereka bekerja
dengan jam kerja yang panjang, upah yang tidak dibayar
5) Sebagai penari atau pengantin pesanan
Terjadi karena tingginya mahar yang diminta oleh pihak perempuan,
sementara laki-laknya tidak mampu secara ekonomi untuk memenuhinya
sedangkan usia mereka lebih dari cukup untuk menikah. Maka salah satu
caranya adalah dengan membeli perempuan dari luar negeri untuk
dinikahinya karena tidak perlu memberikan mahar yang besar dan lebih mau
menuruti apa maunya si laki-laki.
6) Pengemis
7) Industri pornografi
8) Pengedaran obat terlarang narkoba
B. Modus Trafficking
Dalam menjalankan operasinya, para trafficker sering menggunakan modus
berupa iming-iming. Di antara modus-modusnya antara lain yaitu:
1) Tawaran Kerja
Salah satu modus human trafficking yang sering dilakukan adalah
penawaran kerja ke luar pulau atau luar negeri dengan gaji tinggi. Pelaku
biasanya mendatangi rumah calon korbannya dan saat pemberangkatan juga
tanpa dilengkapi surat keterangan dari pemerintah desa setempat. Modusnya
adalah para calo atau perantara memberi iming-iming bagi para korban
dengan menawarkan bekerja di mall dan salon dengan gaji besar.
4
Selanjutnya korban diserahkan pada germo yang kemudian dipekerjakan
secara paksa sebagai wanita penghibur di tempat-tempat hiburan malam.
2) Bius
Modus ini menggunakan kekerasan, cara modus ini berawal dari penculikan
terhadap korban, kemudian pelaku membiusnya dengan suntikan ataupun
dengan alat yang lain yang digunakan untuk membius. Kemudian korban
dibawa dan dipertemukan dengan sang bos. Setelah itu korban diserahkan
jaringan lainnya untuk dibawa ke negara lain tanpa membawa paspor untuk
dipekerjakan secara paksa sebagai pekerja seks.
5
perlu untuk mencegah penculikan, penjualan, atau perdagangan anak atau tujuan
apapun atau dalam bentuk apapun. Protokol ini juga mengharuskan negara pihak
memidana perdagangan orang, termasuk setiap orang yang membantu atau
membiayai perdagangan orang, dan untuk menjatuhkan hukuman yang
mencerminkan beratnya pelanggaran tersebut, tindakan lebih lanjut di haruskan
untuk :
Melindugi identitas dan privasi korban perdagangan orang
Memperkenalkan tindakan untuk membantu para korban yang terlibat
dalam proses kejahatan
Menyediakan bagi para korban bantuan sosial dan rehabilitasi termasuk
bantuan berupa tempat tinggaldan makanan
6
BAB III
TELAAH JURNAL
Masalah
Metode Penelitian
7
Analisis dan Hasil
8
NTT. Partisipan 3, 4, 5 memperoleh dukungan dari Amanat Penderitaan Rakyat
(AMPERA) NTT beserta dinsos provinsi NTT
Dukungan yang mereka dapatkan berupa sesi sharing, konseling, kegiatan
– kegiatan yang menyenangkan. Peran keluarga sebagai penyedia dukungan
social kurang dibahas oleh partisipan, meskipun keluarga memiliki tugas yang
penting dalam dukungan tersebut
Diskusi
Kesimpulan
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Traffcking merupakan,pengiriman, penampungan, penerimaan seseorang
dengan ancaman, pemaksaan,penculikan dan kebohongan dengan cara
mengeksploitasi untuk memperoleh persetujuan menggunakan orang yang
berkuasa yang meliputi adopsi, pemekerjaan, motif eksploitasi seks dan
transplantasi organ.
4.2 Saran
1. Untuk Masyarakat
Masyarakat seharusnya mempunyai anggapan harus melaporkan kepada
pihak kepolisian apabila terjadi traffcking.
2. Untuk Pemerintah
Pemerintah harus mengeluarkan tentang regulasi khusus mengenai
perdagangan perempuan dan anak selain keppres no 88 tahun 2002
mengenai penghapusan perdagangan perempuan dan anak. Pemerintah juga
harus melakukan sosialisai.
3. Untuk Mahasiswa
membantu program pemerintah dalam menjalankan sosialisi terhadap
trafficking dan membantu korban dalam hal psikologisnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Yohanes Kiling, Indra, dkk. 2019. Motif, Dampak Psikologis dan Dukungan
Pada Korban Perdagangan Manusia di Nusa Tenggara Timur.
Kupang : Universitas Nusa Cendana
Http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_manusia
11