Anda di halaman 1dari 10

SOP BERMAIN

PADA ANAK USIA TODDLER

A. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan

merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain

tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya

makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai

variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.


Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,

kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya,

perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan

dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada

disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain

juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya

sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan

cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat

kesempatan bermain.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 35 menit, anak diharapkan

setelah mengikuti permainan ini anak akan merasa relaks dan dapat

menstimulasi perkembangan anak.


2. Tujuan Instruksional Umum Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain yaitu mewarnai satu (1) kali

diharapkan anak mampu :


1. Mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam membedakan warna.
2. Mengembangkan kemampuan motorik halus anak dalam memegang
crayon/pensil warna.
3. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak dalam hal
mewarnai.
4. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang
tepat pada anak
5. Mengembangkan kemampuan komunikasi anak supaya bisa
berkomunikasi dengan perawat serta bersosialisai dengan teman-
temannya.
C. KRITERIA ANAK (SASARAN)
Peserta yang mengikuti terapi bermain ini adalah anak usia pra sekolah (3-5

tahun) yang sedang menjalani perawatan di bangsal anak, dengan kesadaran

compos mentis, dan keadaan umum baik.


D. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN
1. Waktu dan Tempat :
a. Hari/Tanggal : Selasa, 19 November 2019
b. Waktu : 10.00 WIB s/d Selesai
c. Tempat : Ruang Aster RSMS
d. Sasaran : Anak usia pre school usia 3-5 Tahun
e. Tema : Mewarnai gambar
f. Jumlah anak : 6 Anak
2. Alat – alat yang diperlukan :
a. Kertas bergambar (Gambar yang tersedia : Mobil, Helo kitty, Bunga, Ikan)
b. Pensil warna/crayon
c. Hadiah sebagai reinforcement bagi anak
d. Karpet
e. Jam / pengukur waktu

3. Metode kegiatan :
a. Memberikan stimulasi pada anak sebelum memulai permainan misal dengan
menanyakan soal warna-warna
b. Diskusi dan tanya jawab
4. Mekanisme kegiatan :
Difasilitasi oleh fasilitator dan dilaksanakan berdasarkan aturan permainan
yang telah ditentukan
5. Struktur pembagian tugas :
a. Leader : Munif Nur Secha
Tugas : Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi bermain

sebelum kegiatan dimulai, Menjelaskan Kegiatan ,mampu memotivasi

anggota untuk aktif dalam proses kegiatan bermain. Mampu memimpin

Terapi bermain dengan baik dan tertib.


b. Moderator : Aditya Wahyu K
Tugas : Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang

aktivitas anak dan mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.


c. Fasilitator 1 : Puput Irna Aqdia
Tugas : Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung, memotivasi

anak yang kurang aktif, membantu leader memfasilitasi peserta untuk

berperan aktif dan memfasilitasi peserta


d. Fasilitator 2 : Nuning Rahayu
Tugas : Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung, memotivasi

anak yang kurang aktif, membantu leader memfasilitasi peserta untuk

berperan aktif dan memfasilitasi peserta


e. Observer : Evelyna Romadhon
Tugas : Mengobservasi jalannya proses kegiatan, mencatat perilaku verbal

dan non verbal anak selama kegiatan berlangsung.

6. Setting tempat

Keterangan

: Fasilitator
: Pasien
: Observer
: Moderator
7. Proses Pelaksanaan
: Leader

NO. WAKTU KEGIATAN PESERTA


1. 5 Menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari 3. Memperhatikan
terapi bermain
4. Kontrak waktu anak dan 4. Memperhatikan
orang tua
2. 30 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tata cara 1. Memperhatikan
pelaksanaan terapi bermain
mewarnai kepada anak
2. Memberikan kesempatan 2. Bertanya
kepada anak untuk bertanya
jika belum jelas
3. Membagikan kertas 3. Antusias saat
bergambar dan crayon menerima peralatan
4. Fasilitator mendampingi 4. Memulai untuk
anak dan memberikan mewarnai gambar
motivasi kepada anak
5. Menanyakan kepada anak 5. Menjawab
apakah telah selesai pertanyaan
mewarnai gambar
6. Memberitahu anak bahwa
waktu yang diberikan telah 6. Mendengarkan
selesai
7. Memberikan pujian terhadap
anak yang mampu mewarnai
gambar sampai selesai
Evaluasi : 7. Memperhatikan
1. Memotivasi anak untuk
menyebutkan apa yang Menceritakan dan
diwarnai Gembira
2. Mengumumkan nama anak
yang dapat mewarnai dengan
contoh : Membagikan reward
kepada seluruh peserta
3. 5 Menit Terminasi:
1. Memberikan motivasi dan 1. Memperhatikan
pujian kepada seluruh anak
yang telah mengikuti
program terapi bermain
2. Mengucapkan terima kasih 2. Gembira
kepada anak dan orang tua
3. Mengucapkan salam penutup 3. Menjawab salam

E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 3 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang bangsal anak
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sesuai dengan tugas masing-
masing
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar.
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar.
d. Selama proses kegiatan berlangsung anak berperan aktif dalam kegiatan.
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
f. Setelah ikut terapi bermain diharapkan anak semakin relaks dan nyaman

sehingga dapat mengurangi sedikit sakit yang dideritanya


3. Evaluasi Hasil
a. Anak dapat bekerja sama dengan baik, sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan.
b. Anak dapat membedakan warna.
c. Anak dapat mengembangkan kemampuan motorik halus seperti memegang
crayon/pensil warna.
d. Anak dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak dalam
hal mewarnai yang disukai dan sesuai.
e. Anak dapat bersosialisai dengan teman-temannya.
F. ATURAN PERMAINAN

1. Siapkan alat – alat.


2. Dekatkan pada anak – anak.
3. Ajarkan cara mewarnai.
4. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dan memberikan tepuk
tangan serta memberikan hadiah setelah selesai permainan.
5. Memotivasi bagi anggota yang kurang aktif.
MATERI TERAPI BERMAIN

A. PENGERTIAN
Dunia anak adalah dunia bermain, melalui kegiatan bermain, semua aspek

perkembangan anak ditumbuhkan sehingga anak-anak menjadi labih sehat

sekaligus cerdas. Saat bermain, anak-anak mempelajari banyak hal penting,

sebagai contoh dengan bermain bersama teman dan orang tua, anak akan lebih

lebih terasa empatinya , mereka juga bisa mengatasi penolakan dan dominasi,

serta bisa mengelola emosi.


Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan

tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Permainan adalah stimulasi yang sangat

tepat bagi anak. Usahakan memberi variasi permainan dan sangat baik jika

orangtua ikut terlibat dalam permainan, yaitu melalui kegiatan bermain sehingga

daya pikir anak terangsang untuk mendayagunakan aspek emosional, sosial, serta

fisiknya. Bermain juga dapat meningkatkan kemampuan fisik pengalaman dan

pengetahuannya, serta berkembang keseimbangan mental anak.


Sedangkan menurut klasifikasi bermain merupakan permainan

keterampilan(skill play). Permainan ini akan menimbulkan keterampilan anak,

khususnya motorik kasar dan halus. Misalnya, anak akan terampil akan

memegang benda-benda kecil, memindahkan benda dari satu tempat ke tempat


lain dan anak akan terampil dalam menyocokan gambar sesuai dengan

imajinasinya. Jadi keterampilan tersebut diperoleh melalui pengulangan kegiatan

permainan yang dilakukan. Pada permainan ini anak diajarkan mewarnai gambar
B. FUNGSI BERMAIN
Fungsi bermain pada anak yaitu:
1. Membuang ekstra energi
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan

organ-organ
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang

hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar

anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan

kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

C. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain aktif. Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak

sendiri. Contoh : bermain sepak bola.


2. Bermain pasif. Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan

aktivitas (hanya melihat) Contoh : memberikan support.


D. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
1. Tahap perkembangan
Setiap perkembangan mempunyai potensi/keterbatasan dalam permainan.

Anak 3 tahun alat permainannya berbeda dengan anak 5 tahun.


2. Status kesehatan
Pada anak yang sedang sakit kemampuan psikomotor/kognitif terganggu.

sehingga ada saat dimana anak sangat ambisius pada permainannya dan ada

saat dimanaanak sama sekal tidak punya keinginan untuk bermain.


3. Jenis kelamin
Pada saat usia pre school biasannya anak laki-laki tidak mau bermain

dengan anak perempuan, mereka sudah bisa membentuk komunitas sendiri,

dimana anak wanita bermain sesama wanita dan anak laki-laki bermain

dengan sesama laki-laki. Tipe dan alat permainan pun berbeda, misalnya

anak laki-laki suka main bola, pada anak perempuan suka bermain boneka.
4. Lingkungan
Lokasi dimana anak berada, sangat mempengaruhi pola permainan anak.

Dikota-kota besar jarang sekali yang bermain layang-layang, paling mereka


bermain game karena memang jarang ada tanah lapang untuk bermain,

berbeda dengan didesa yang masih banyak terdapat tanah-tanah kosong.


5. Alat permainan yang cocok
disesuaikan dengan tahap perkembangannya sehingga anak menjadi

senang dan menggunakannnya.


F. BENTUK- BENTUK PERMAINAN ANAK PRE SCHOOL
Alat permainan yang dianjurkan :
1. Alat olah raga
2. Alat masak
3. Alat menghitung
4. Sepeda roda tiga
5. Boneka tangan.
6. Mobil.
7. Kapal terbang.
8. Kapal laut

G. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN


1. Tahap eksplorasi, merupkan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan, setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap

perminan.
3. Tahap bermain sungguhan, anak sudah ikut dalam perminan.
4. Tahap melamun, merupakan tahapan terakhir anak membayangkan

permainan berikutnya
G. KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI BERMAIN
Karakteristik dan Klasifikasi Dari Bermain adalah sebagai berikut :
1. Solitary play
Bermain sendiri walaupun disekitarnya ada orang lain. Misalnya:

pada bayi dan toddler, dia akan asik dengan mainannya sendiri tanpamenghir

aukan orang-orang yang ada disekitarnya.


2. Parelel play
Bermain sejenis, anak bermain dengan kelompoknya, pada masing-

masing anak mempunyai mainan yang sama tetapi tidak ada interaksi

diantara mereka, mereka tidak ketergantungan antara satu dengan

yanglainnya. misalnya, masing-masing anak punya bola, maka dia

akan bermain dengan bolanya sendiri tanpa menghiraukan bola temannya.Bis

anya terjadi pada usia pre school.


3. Associative play
Bermain dalam kelompok, dalam suatu aktivitas yang sama tetapi masih

belum terorganisasir, tidak ada pembagian tugas,

mereka bermain sesuai keiginannya. Misalnya; anak bermain hujan-hujanan

diteras rumah, dan berlari-lari. Hal ini banyak dialami pada anak pre school.
4. Cooperative play
Anak bermain secara bersamaan-sama, permainan sudah terorganisir dan

terencana, didalamnya sudah ada aturan mainan misalnya : anak bermain

kartu, petak umpet, terjadi pada usia scholl dan adolescent.


5. Social afektive play
Anak mulai belajar memberikan respon melalui orang dewasa dengan

cara merajuk/berbicara sehingga anak menjadi senang dan tertawa.


6. Sense of pleasure play
Anak dapat kesenangan dari suatu obyek di sekelilingnya misalnya;

anak bermain pasir, air sehingga anak tertawa bahagia.


7. Skill play
Memperoleh keterampilan sehingga anak akan melaksanakannya secara

berulang-ulang. Misalnya: anak bermain sepeda- sepedaan dan dia sedikit

mulai merasa bisa, maka dia akan berusaha untuk mencoba lagi.
8. Dramatik play
Melakukan peran sesuai keinginannya atau dengan apa yang dia lihat dan

dia dengar, sehingga anak akan membuat fantasi dari permainan itu.

Misalnya; anak pernah berkunjung kerumah sakit waktu salah satu

tetangganya sakit, dia melihat perawat dan dokter, sesampainya di rumah dia

berusaha untuk memerankan dirinya sebagai seorang perawat maupun

dokter, sesuai dengan apa yang dia lihat dan dia terima tentang peran

tersebut.
H. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada

keterampilan yang lebih majemuk.


4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
Daftar Pustaka
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan
Bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Suriadi, SKp, MSN dan Yuliani, Rita, Skp, M.Psi. 2006. Asuhan Keperawatan
pada Anak. Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya
Wong, Donna L. 2009. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Dari internet:

Rozalia, Apriani. 2012. Pre-planning. Diunduh dari: http://rozaliaapriani-


amond.blogspot.com/2012/02/pre-planning.html. Diunduh tanggal 12
November 2019

https://www.academia.edu/37014401/SKRIPSI_PENGARUH_TERAPI_MEWAR
NAI_GAMBAR_TERHADAP_KECEMASAN_ANAK_PRASEKOL
AH_4_-5_TAHUN_DI_RSU_SARIMUTIARA_MEDAN_2015
diakses pada tanggal 12 November 2019

https://dokumen.tips/documents/lp-terapi-bermain.html diakses pada tanggal 12


November 2019

Anda mungkin juga menyukai