Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI BERMAIN PADA USIA TODDLER

A. Latar Belakang
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman
traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi.
Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan
control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan
menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak,
tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada
anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang
dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan
aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan
cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan
media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi,
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan
dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
Untuk itu dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang dialami akan
terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakit akan dapat dialihkan (distraksi) pada
permainannya dan terjadi proses relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup
untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila
dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain pada anak 1-3 tahun selama 30 menit, anak diharapkan bisa
mengekspresikan perasaaannya dan menurunkan kecemasannya, merasa tenang selama
perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa merasa
nyaman selama dirawat dirumah sakit, serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak yang
normal atau sehat.
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :
1. Bisa merasa tenang selama dirawat.
2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
3. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat
4. Gerakan motorik halus pada anak lebih terarah
5. Kognitifnya berkembang
6. Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang dirawat diruang yang sama
7. Ketakutan dan kejenuhan selama dirawat di rumah sakit menjadi berkurang.
8. Mengembangkan nilai dan moral anak dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
9. Mengembangkan bahasa, anak mengenal kata-kata baru.
10. Melatih sosial emosi anak.

C. Pelaksanaan Kegiatan
a. Jenis Program Bermain
1. Menggambar
2. Membedakan warna gambar

b. Karakteristik Bermain
1. Anak dapat menggambar yang diinginkan
2. Anak dapat membedakan warna gambar dengan benar

c. Karaketristik Peserta
1. Usia 1-3 tahun
2. Jumlah peserta min.2 anak dan didampingi oleh orang tua
3. Keadaan umum mulai membaik
4. Klien dapat duduk
5. Peserta kooperatif

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


a. Hari/Tanggal : Senin, 30 September 2019
b. Waktu : 09.00 WIB s/d selesai
c. Tempat : Ruang Mawar RSUD Pasar Rebo
d. Metode : Demonstrasi dan praktek
e. Alat-alat yang digunakan (Media)
1. Menggambar
a) Buku gambar/kertas bergambar
b) Crayon
2. Membedakan warna gambar
a) Buku Gambar/kertas bergambar

E. Organisasi dan Uraian Tugas


a. Struktur organisasi
Leader : Vira Bunga Agustin
Fasilitator 1 : Indah sari
Fasilitator 2 : Desy Puspita sari
Observer : Okta Dianti Sukma
b. Uraian Tugas
1. Leader
a) Menjelaskan tujuan bermain
b) Mengarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok
c) Menjelaskan aturan bermain pada anak
d) Mengevaluasi perasaan setelah pelaksanaan

2. Co Leader
a) Membantu ketua dalam mengorganisasi anggota.

3. Fasilitator
a) Menyiapkan alat-alat permainan
b) Memberi motivasi kepada anak untuk mendengarkan apa yang sedang dijelaskan.
c) Mempertahankan kehadiran anak
d) Mencegah gangguan/hambatan terhadap anak baik luar maupun dalam.

4. Observer
a) Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan non verbal.
b) Mencatat seluruh proses yang dikaji dan semua perubahan prilaku,
c) Mencatat dan mengamati peserta aktif dari program bermain

F. Strategi Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Bermain Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam
a. Leader membuka kegiatan dengan
2. Mendengarkan
mengucapkan salam. 3. Memperhatikan
b. Leader memperkenalkan pembimbing 4. Memperhatikan
c. Leader memperkenalkan nama terapis yang
lain.
d. Leader menjelaskan tujuan dari permainan
e. Kontrak waktu
2 15 menit Pelaksanaan :
a. Leader dibantu oleh co leader dan fasilitator
1. Berpindah posisi
untuk mengatur posisi duduk setiap terapis
2. Menerima kertas
dengan dua orang pasien anak 3. Menjawab
b. Fasilitator membagikan kertas bergambar dan
4. Mewarnai gambar
pensil warna kepada pasien.
c. Fasilitator mengajak dan memotivasi klien
(anak) untuk mengungkapkan warna apa yang
ada pada kertas.
d. Memulai mewarnai gambar didampingi oleh
fasilitator.
e. Leader dan co leader memberi semangat pada
anak selama proses mewarnai
f. Fasilitator memotivasi anak untuk dapat
memilih warna yang disukainya
g. Apabila anak tidak mau
aktif,melibatkan orang tua atau pendamping anak
untuk membantu anak mewarnai gambar yang
telah diberikan.
3 5 menit Evaluasi : Beri pertanyaan
a. Menanyakan kepada anak tentang pemilihan
warna yang telah dilakukan untuk mewarnai
gambarnya
b. Menanyakan tentang perasaan anak setelah
diberi bermain mewarnai
4 5 menit Terminasi : 1. Memperhatikan
a. Leader 2. Memberi salam
menutupacarapermainandenganmemberikan
reward kepadaseluruhpeserta
b. Salam penutup

H. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. Media yang digunakan berupa macam-macam warna kertas, kertas gambar, crayon,dll.
2. Tempat yang disediakan untuk bermain telah disediakan
3. SAP telah dibuat
4. Melakukan koordinasi dengan perawat ruangan dan dosen dalam mempersiapkan terapi
5. Telah melakukan kontrak waktu terapi bermain dengan CI ruangan Anak.
b. Evaluasi proses
Terapi bermain berlangsung selama 30 menit dan diikuti oleh anak-anak berusia 1-3 tahun

c. Evaluasi hasil
1. Dari 2 anak 80% anak mengikuti instruksi yang diberikan
2. Dari 2 anak 65% anak mampu membedakan warna berdasarkan gambar dengan benar
3. Dari 2 anak 65% anak mampu mewarnai kertas gambar dengan bagus.

LAMPIRAN
MATERI

A. Pengertian Bermain
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak
disadari.(wholey and Wong,1991).
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk memperoleh
kesenangan.(Foster,1989)
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock).
Jadi kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir.

B. Kategori Bermain
a. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri. Contoh : bermain sepak bola.
b. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya melihat) Contoh :
memberikan support.

C. Ciri-Ciri Bermain
a. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
b. Selalu ada timbal balik interaksi
c. Selalu dinamis
d. Ada aturan tertentu
e. Menuntut ruangan tertentu

D. Klasifikasi Bermain Menurut Isi


a. Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk
permainan,misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,dengan bermain anak
diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
b. Sense of pleasure play
Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada disekitarnya,dengan bermain dapat
merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir.
c. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak akan
melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
d. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu

E. Menurut Karakteristik Sosial


a. Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang bermai
disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Todler.
b. Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing mempunyai mainan yang
sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung,
biasanya dilakukan oleh anak preischool Contoh : bermain balok
c. Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas yangsma tetapi belum
terorganisasi dengan baik,belum ada pembagian tugas,anak bermain sesukanya.
d. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana dan ada
aturan tertentu. Bissanya dilakukanoleh anak usia sekolah Adolesen

F. Fungsi Bermain
a. Perkembangan Sensori Motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,misalnya meraih pensil.
b. Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)
c. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
d. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam
kelompok.
e. Kesadaran Diri(Self Awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain.
f. Perkembangan Moral
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan dengan aturan
kelompok. Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
g. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak misalnya :
marah,takut,benci.
h. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat mengatakan secara verbal,
misalnya : melukis,menggambar,bermain peran.

G. Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain


a. Tahap perkembangan,tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan
b. Status kesehatan,anak sakit→ perkembangan psikomotor kognitif terganggu
c. Jenis kelamin
d. Lingkungan → lokasi,negara,kultur.
e. Alat permainan → senang dapat menggunakan
f. Intelegensia dan status social ekonomi

H. Tahap Perkembangan Bermain


a. Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
b. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan.
c. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan.

d. Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.

I. Karakteristik Bermain Sesuai Tahap Perkembangan Toddler


TODLER ( 2-3 TAHUN )
1. Mulai berjalan,memanjat,lari
2. Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
3. Senang melempar,mendorong,mengambil sesuatu
4. Perhatiannya singkat
5. Mulai mengerti memiliki “ Ini milikku ….”
6. Karakteristik bermain “Paralel Play”
7. Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
8. Senang musik/irama

Mainan Untuk Toddler


1. Mainan yang dapat ditarik dan didorong
2. Alat masak
3. lilin
4. Boneka,Blockies,Telepon,gambar dalam buku,bola,dram yang dapat dipukul, krayon,kertas.

J. Bermain Di Rumah Sakit


a. Tujuan
1. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
2. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
3. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
b. Prinsip
1. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
3. Kelompok umur sama
4. Melibatkan keluarga/orang tua.
c. Upaya Perawatan Dlm Pelaksanaan Bermain
1. Lakukan saat tindakan keperawatan
2. Sengaja mencari kesempatan khusus
d. Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan
1. Alat bermain
2. Tempat bermain
e. Pelaksanaan Bermain Di Rs Dipengaruhi Oleh :
1. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat,fasilitas kebijakan RS,kerjasama Tim dan keluarga
2. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain.

Anda mungkin juga menyukai