Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

SATUAN ACARA BERMAIN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak


Dosen Pengampu : Ns. Metia Ariyanti., S.Kep.,Ners.,M.Kep.,Sp.An

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Tingkat 2-C

Sindy Rahayu P17320118

Muhamad Iqbal P17320118

Shinta Devanti P17320118098

Erika Nada P17320118

Roni Akhirudin P17320118111

Nuril Basaroh P17320118

JURUSAN D3 KEPERAWATAN BANDUNG


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2020

SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)


Pokok Bahasan : Terapi Bermain
Sub Pokok Bahasan : Terapi bermain pada anak sakit yang dirawat di rumah sakit dengan
bermain playdough
Sasaran : Anak berusia 3 tahun
Waktu : 30 menit
Tanggal : 17 Maret 2020
Tempat : Ruang Melati RS Otten 32
1. Latar Belakang
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan terapi bermain selama 30 menit, peserta terapi bermain
dapat mencapai tugas perkembangan secara optimal sesuai tahap perkembangan
meskipun dalam keadaan sakit.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain, peserta terapi bermain di harapkan :
a. Mampu membuat bentuk dari cetakan play dought
b. Mengalihkan perhatian anak saat sakit
c. Membuat suasana senang dan gembira
d. Mampu berinteraksi dengan tenaga kesehatan
3. Jenis Program Bermain
Playdough
4. Karakteristik Peserta
a. Anak berusia todler (1-3 tahun)
b. Anak yang dirawat di ruang melati RS Otten 32
c. Anak berjenis kelamin laki-laki
d. Anak yang suhu tubuhnya 36℃-37℃
5. Analisis Tugas Perkembangan
a. Aspek Kognitif
b. Aspek Afektif
c. Aspek Psikomotor
6. Metode
Merubah bentuk playdough menggunakan alat pendukung
7. Media
a. Playdough
b. Alat pendukung merubah bentuk
c. Tissue
8. Langkah-langkah terapi bermain
No Jenis Kegiatan Waktu Respon
1. Pembukaan terapi bermain : 5 menit Menjawab salam
a. Menyiapkan peserta dan dan memperhatikan
ruangan perawat
b. Menyiapkan alat/media
c. Salam pembuka
d. Meperkenalkan diri dan
peserta diajak untuk
berkenalan
2. Kegiatan inti terapi 20 menit Peserta
a. Anak di posisikan memperhatikan
untuk duduk dengan penjelasan yang
leader dan fasilitator diberikan dan
b. Menjelaskan cara mengikuti petujuk
bermain, alat yang yang diberikan serta
digunakan berpartisipasi aktif
c. Anak diajarkan cuci dalam terapi
tangan sebelum dan bermain playdough
sesudah bermain
d. Memulai kegiatan
dengan memberi
contoh terlebih dahulu
(mendemonstrasikan
kepada peserta
bermain)
e. Memberikan
playdough dan alat
pendukung merubah
bentuk kepada anak
f. Leader mengajak anak
untuk mengubah
bentuk playdought
sesuai dengan
keinginannya dan
didampingi oleh
fasilitator
g. Leader mengajak anak
untuk menyebutkan
benda yang sudah
dibentuknya
h. Memberikan reward
atau pujian atas
keberhasilan anak
membuat bentuk dari
playdough dan
membangkitkan
motivasi jika anak
belum bisa membentuk
playdough dengan baik

3. Penutup terapi bermain : 5 menit Peserta menjawab


a. Menyimpulkan hasil terapi salam penutup
bermain dengan tersenyum
b. Kontrak untuk pertemuan
selanjutnya
c. Ucapan terima kasih atas
kerjasama selama terapi
bermain
d. Salam penutup
9. Setting Tempat

I.

Keterangan :
= Leader = Co-Leader
= Observer = Klien.
= Fasilitator
= pembimbing

Catatan : Setting tempat disesuaikan dengan kondisi anak dan mengikut sertakan
peserta tambahan

10. Evaluasi
a. Kriteria
1) Anak dapat mengikuti proses bermain playdough
2) Anak dapat mengubah bentuk playdough sesuai keinginan
3) Anak maun diajak bicara oleh perawat dan tidak takut lagi bertemu perawat
4) Anak merasa senang dan tersenyum gembira
5) Anak dapat tenang sewaktu dilakukan tindakan keperawatan
b. Prosedur
1) Secara observasi : mengobservasi peserta yang cepat dan benar mengikuti
terapi bermain atau kurang aktif dalam mengikuti terapi bermain
2) Coba sekarang bentuk playdough menjadi bentuk benda (sesuai contoh)
11. Lampiran
1. Pengertian bermain
Bermain, menurut Smith and Pellegrini (2008) merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan dengan cara-cara
menyenangkan, tidak diorientasikan pada hasil akhir, fleksibel, aktif, dan positif.
Hal ini berarti, bermain bukanlah kegiatan yang dilakukan demi menyenangkan
orang lain, tetapi semata-mata karena keinginan dari diri sendiri. Oleh karena itu,
bermain itu menyenangkan dan dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan
bagi pemainnya.
2. Karakteristik dan jenis permainan usia todler
Bermain merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan sekaligus memiliki
unsur pendidikan bagi anak. Sejalan dengan definisi sederhana ini, bermain
memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut
a Motivasional. Bermain dilakukan atas motivasi intrinsik dari seorang anak
atau berdasarkan keinginan sendiri serta untuk kepentingan sendiri.

b Emosional. Bermain adalah kegiatan yang melibatkan emosi-emosi positif


pada diri seorang anak. Hal ini tercermin seperti ketika meluncur dari
tempat yang tinggi secara berulang-ulan tanpa rasa takut.
c Fleksibilitas. Kegiatan bermain biasanya ditandai dengan mudahnya
melakukan permainan yang berbeda-beda atau beralih dari satu permainan
ke permainan dengan menyenangkan.
d Enjoyable. Aktivitas bermain lebih mengutamakan proses bermain, tanpa
memperhatikan hasil akhir dari bermain. Anak bermain dengan tanpa harus
memperhatikan prestasi apa yang akan didapat apabila ia dapat melakukan
hal tersebut. Mereka cenderung terpusat pada proses bermain, seperti anak
bisa memasang gambar sesuai dengan bentuknya.

3. Pengertian bermain playdough


Playdough adalah adonan mainan atau plastisin yang merupakan bentuk
modern dari mainan tanah liat (lempung). Playdough mudah dimainkan dan
disukai anak-anak dan balita. Dengan menggunakan playdough, anak-anak dapat
mengekspresikan kreativitas mereka melalui kreasi tiga dimensi.
4. Manfaat bermain playdough
Permainan playdough memiliki manfaat bagi anak yaitu Menurut Jutmika
(2012:84) diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Melatih kemampuan sensorik. Salah satu cara anak mengenal sesuatu
adalah melalui sentuhan. Dengan bermain playdough, ia belajar tentang
tekstur dan cara menciptakan sesuatu.
b. Mengembangkan kemampuan berpikir. Bermain playdough bisa mengasah
kemampuan berpikir anak. Latihlah dengan member contoh cara bermain
dan menciptakan sesuatu dengan playdough.
c. Self esteem. Permainan playdough adalah permainan yang tanpa aturan
sehingga berguna mengembangkan kemampuan imajinasi dan kreativitas
anak.
d. Mengasah kemampuan berbahasa. Meremas, berguling membuat bola, dan
berputar adalah beberapa kata yang sering didengar anak saat bermain
playdough. Gunakan kata-kata untuk mendeskripsikankegiatan bermain
playdough.

5. Cara membuat playdogh


Adapun cara membuat playdough adalah:

 Bahan yang digunakan

 5 gelas tepung terigu


 1 sdm Garam halus
 1 sdm minyak goreng
 Air secukupnya
 pewarna makanan
 Alat yang dibutuhkan:

 Berbagai cetakan
 Pisau plastik
 Baskom
 Cara membuat playdough:
 Campurkan terigu dan garam dalam sebuah baskom yang cukup besar dan
Aduk dengan tangan sampai tercampur.
 Beri air pada campuran bahan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk
sampai menjadi adonan yang lembut dengan tekstur halus dan tidak lengket.
 Beri minyak goreng, lalu adonan diolah lagi sehingga didapatkan adonan
yang benar-benar lembut.
 Bagi adonan sesuai jumlah warna .
 Ambil satu bagian diberi beberapa tetes pewarna lalu diaduk lagi sampai
warna merata. Lakukan hal yang sama terhadap yang lainnya.

6. Cara bermain playdough


Cara bermain dengan media Playdough dalam meningkatkan kemampuan
mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan :

 Pilihlah sebuah tema yang akan dimainkan.


 Buatlah rencana/sekenario.
 Sediakan media, alat yang diperlukan.
 Guru memberikan instruksi pada anak untuk membuat angka 0-9.
 Guru memberikan kebebasan kepada anak untuk membuat bentuk lain
 Guru memberikan kesempatan pada anak untuk mengurutkan angka yang
dibuat.
 Guru memberikan kesempatan kepada anak menghitung bentuk benda yang
dibuat.
 Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk mengelompokan benda, dan
mencocokan bilangan pada papan bilangan.

Anda mungkin juga menyukai