Anda di halaman 1dari 8

PRE PLANNING

TERAPI BERMAIN ANAK

Topik : Melakukan terapi bermain pada anak usia pra sekolah


Sub Topik : Melakukan permainan memasukkan bola dalam keranjang
Tempat : Ruang Anggrek Kelas II & III
Waktu : Rabu 2 Januari 2019 Pukul 10.30 WIB

A. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TUM)
a. Mengurangi kecemasan, kejenuhan pada anak selama menjalani proses
hospitalisasi serta menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak
usia pra sekolah.
b. Menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak toodler
2. Tujuan Istruksional Khusus (TUK)
a. Menyalurkan energi anak.
b. Dapat beradaptasi terhadap stress karena penyakit dan dirawat.
c. Mengembangkan aktifitas dan kreativitas melalui pengalaman
bermain.
d. Untuk melanjutkan tumbuh kembang anak.
e. Mempertahankan dan meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.

B. PERENCANAAN
1. Jenis Program Bermain
Bermain bola plastik dengan mengambil dan memasukkan ke dalam
wadah yang disediakan
2. Karakteristik Permainan
a. Solitary Play : Dalam permainan ini anak berinteraksi dengan teman
yang lain tetapi tidak terorganisasi karena tidak ada yang memimpin
permainan dan tujuan permainan tidak jelas.

Stikes Karya Husada Semarang - Pre Planning Terapi Bermain Anak 1


b. Paralel Play : Anak bermain kelompok sebagai proses identifikasi
terhadap peran aktif dalam kelompok.
3. Karakteristik peserta
Usia : > 1-3 tahun
Jumlah peserta : orang
Keadaan umum : baik
Posisi : Berdiri atau duduk
Pasien : Kooperatif
4. Sasaran : Anak usia toodler
5. Metode : Mengambil dan memasukkan ke dalam wadah yang disediakan
6. Alat-alat yang digunakan : Bola plastik
7. Setting tempat

Keterangan :

: Leader

: Observer

: Fasilitator

: Pasien

8. Pengorganisasian
a. Leader : Alif Maerza Dewangga
b. Observer : Devi Rahma Dani W dan Bambang
Margono
c. Fasilitator & dokumentasi: Daruti Uswatun Khasanah, Imam
Hardiansyah, Deni Riana

Stikes Karya Husada Semarang - Pre Planning Terapi Bermain Anak 2


d. Pelaksana : Andika Oktavian Senja, Putri Kurnia
Sandy, Tri Joko Sulistyo, Agus Setyo Nugroho, Ali Musfiqin
9. Uraian Tugas
Tugas yang harus dilakukan dalam terapi bermain ini antara lain :
a. Mengkoordinir pelaksanaan program bermain.
b. Mengadakan kontrak dengan pasien dan keluarga.
c. Meminta izin dengan Kepala Ruangan.
d. Memfasilitasi proses bermain.

C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Pra kegiatan
a. Menyiapkan tempat/ruangan
b. Menyiapkan alat-alat
c. Menyiapkan peserta
2. Kegiatan
a. Anak dianjurkan mengambil bola plastik yang telah disediakan.
b. Kemudian anak diminta memasukkan bola ke dalam wadah bak/ember
bola yang di taruh di depannya dengan mencocokkan warna bola dan
embernya.
c. Anak diberikan kebebasan dalam memilih warna bola sesuai dengan
daya kreativitas dan imajinasi mereka minimal 2 kali.
d. Kemudian diajarkan cuci tangan 6 langkah.
e. Memberikan bantuan/arahan jika diperlukan.
3. Langkah-langkah
a. Tahap orientasi, dilakukan dalam waktu 5 menit.
1) Salam terapeutik, validasi perasaan klien saat ini.
2) Menjelaskan maksud dan tujuan.
3) Menegaskan kembali kontrak waktu yaitu 30 menit.
b. Tahap pelaksanaan, dilakukan dalam waktu 20 menit.
a. Mengambil dan memasukkan salah satu bola pilihan klien ke
dalam wadah yang disediakan

Stikes Karya Husada Semarang - Pre Planning Terapi Bermain Anak 3


b. Mencuci tangan dengan sabun di wastafel yang disediakan
c. Tahap terminasi, dilakukan dalam waktu 5 menit.
1) Menanyakan perasaan klien setelah memasukkan bola.
2) Memberikan reinforcement positif atas keberhasilan klien.

D. EVALUASI
Setelah melakukan terapi bermain, dievaluasi dalam hal :
1. Struktur
a. Media disediakan
b. Kontrak waktu dengan pasien dan orang tua
2. Proses
a. Anak tidak takut
b. Orang tua mendampingi anak
3. Hasil
a. Anak mengembangkan motorik halus dan menghasilkan sebuah usaha
untuk bergerak aktif.
b. Anak dapat mengambil, memindahkan dan memasukkan bola ke
dalam wadah yang disediakan
c. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik.
d. Anak merasa senang.
e. Anak tidak takut lagi dengan petugas / perawat.
f. Orang tua dapat mendampingi anak sampai selesai.
g. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas
bermain

Stikes Karya Husada Semarang - Pre Planning Terapi Bermain Anak 4


LAMPIRAN MATERI

A. Pendahuluan
Bermain merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu kesenangan
tanpa memikirkan hasil akhir, yang dilakukan seara spontan dan tanpa paksaan
dari orang lain untuk memenuhi kepuasan fisik, emosi, sosial dan
perkembangan mental sehingga anak dapat mengekpresikan perasaannya
(takut, kesepian, fantasi dan kreativitasnya).
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa
menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi,
memberikan kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak
(Anggraini, 2004).
Bermain tidak dapat dipisahkan dari dunia anak, melalui bermain anak
akan belajar tentang dunia dan kehidupannya serta berhubungan dengan orang
lain. Dengan bermain anak akan menemukan kekuatan dan kelemahannya
sendiri, minat dan cara menyelesaikan masalah dalam permainan. Bermain
merupakan unsur yang penting bagi anak untuk perkembangan fisik, mental,
sosial dan emosional.
B. Anak Usia Toodler ( >1-3 Tahun)

Stikes Karya Husada Semarang - Pre Planning Terapi Bermain Anak 5


Anak usia toodler menunjukkan karakteristik khas, yaitu banyak bergerak,
tidak bisa diam, dan mulai mengembangkan otonomi dan kemampuannya
untuk dapat mandiri. Oleh karena itu, dalam melakukan permainan, anak lebih
bebas, spontan, dan menunjukkan otonomi baik dalam memilih mainan
maupun dalam aktivitas bermainnya. Anak mempunya rasa ingin tahu yang
besar. Oleh karena itu, sering kali mainnya dibongkar-pasang, bahkan
dirusaknya. Untuk itu harus diperhatikan keamanan dan keselamatan anak
dengan cara tidak memberikan alat permainan yang tajam dan menimbulkan
perlukaan.
Jenis permainan yang tepat dipilih untuk anak usia toodler adalah solitary
play dan paralel play. Pada anak usia 1 sampai 2 tahun, lebih jelas anak
melakukan permainan sendiri dengan mainannya sendiri, sedangkan pada usia
lebih dari 2 hingga 3 tahun, anak mulai dapat melakukan permainan secara
paralel karena sudah bisa berkomunikaksi dalam kelompoknya walaupun
belum begitu jelas karena kemampuan berbahasa belum begitu lancar. Jenis
permainan alat yang tepat diberikan adalah boneka, kereta api, truk, sepeda
roda tiga, alat memasak, alat menggambar, bola, pasir, tanah liat, dan lilin
warna-warni yang dapat dibentuk benda berbagai macam.

Stikes Karya Husada Semarang - Pre Planning Terapi Bermain Anak 6


DAFTAR PUSTAKA

Anggani, Sudono, Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Usia
Dini, Grafindo, Jakarta, 2004.

Donna L. Wong, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta, 2004.

Immanuella F.Rachmani, Esthi Nimitha Lubis, Cherry Riadi Lukman.


Optimalkan tumbuh kembang otak dengan 50 permainan mencerdaskan anak.
Penerbit: PT Aspirasi Pemuda . Jakarta: 2004

Narendra, Sularso, dkk, Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja, Sagung Seto,
Jakarta, 2002.

Yupi Supartini, S.Kp, MSc. Konsep dasar keperawatan anak. Penerbit; EGC.
Jakarta. 2004

Stikes Karya Husada Semarang - Pre Planning Terapi Bermain Anak 7


Stikes Karya Husada Semarang - Pre Planning Terapi Bermain Anak 8

Anda mungkin juga menyukai