A. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TUM)
a. Mengurangi kecemasan, kejenuhan pada anak selama menjalani proses
hospitalisasi serta menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak
usia pra sekolah.
b. Menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak toodler
2. Tujuan Istruksional Khusus (TUK)
a. Menyalurkan energi anak.
b. Dapat beradaptasi terhadap stress karena penyakit dan dirawat.
c. Mengembangkan aktifitas dan kreativitas melalui pengalaman
bermain.
d. Untuk melanjutkan tumbuh kembang anak.
e. Mempertahankan dan meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.
B. PERENCANAAN
1. Jenis Program Bermain
Bermain bola plastik dengan mengambil dan memasukkan ke dalam
wadah yang disediakan
2. Karakteristik Permainan
a. Solitary Play : Dalam permainan ini anak berinteraksi dengan teman
yang lain tetapi tidak terorganisasi karena tidak ada yang memimpin
permainan dan tujuan permainan tidak jelas.
Keterangan :
: Leader
: Observer
: Fasilitator
: Pasien
8. Pengorganisasian
a. Leader : Alif Maerza Dewangga
b. Observer : Devi Rahma Dani W dan Bambang
Margono
c. Fasilitator & dokumentasi: Daruti Uswatun Khasanah, Imam
Hardiansyah, Deni Riana
C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Pra kegiatan
a. Menyiapkan tempat/ruangan
b. Menyiapkan alat-alat
c. Menyiapkan peserta
2. Kegiatan
a. Anak dianjurkan mengambil bola plastik yang telah disediakan.
b. Kemudian anak diminta memasukkan bola ke dalam wadah bak/ember
bola yang di taruh di depannya dengan mencocokkan warna bola dan
embernya.
c. Anak diberikan kebebasan dalam memilih warna bola sesuai dengan
daya kreativitas dan imajinasi mereka minimal 2 kali.
d. Kemudian diajarkan cuci tangan 6 langkah.
e. Memberikan bantuan/arahan jika diperlukan.
3. Langkah-langkah
a. Tahap orientasi, dilakukan dalam waktu 5 menit.
1) Salam terapeutik, validasi perasaan klien saat ini.
2) Menjelaskan maksud dan tujuan.
3) Menegaskan kembali kontrak waktu yaitu 30 menit.
b. Tahap pelaksanaan, dilakukan dalam waktu 20 menit.
a. Mengambil dan memasukkan salah satu bola pilihan klien ke
dalam wadah yang disediakan
D. EVALUASI
Setelah melakukan terapi bermain, dievaluasi dalam hal :
1. Struktur
a. Media disediakan
b. Kontrak waktu dengan pasien dan orang tua
2. Proses
a. Anak tidak takut
b. Orang tua mendampingi anak
3. Hasil
a. Anak mengembangkan motorik halus dan menghasilkan sebuah usaha
untuk bergerak aktif.
b. Anak dapat mengambil, memindahkan dan memasukkan bola ke
dalam wadah yang disediakan
c. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik.
d. Anak merasa senang.
e. Anak tidak takut lagi dengan petugas / perawat.
f. Orang tua dapat mendampingi anak sampai selesai.
g. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas
bermain
A. Pendahuluan
Bermain merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu kesenangan
tanpa memikirkan hasil akhir, yang dilakukan seara spontan dan tanpa paksaan
dari orang lain untuk memenuhi kepuasan fisik, emosi, sosial dan
perkembangan mental sehingga anak dapat mengekpresikan perasaannya
(takut, kesepian, fantasi dan kreativitasnya).
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa
menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi,
memberikan kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak
(Anggraini, 2004).
Bermain tidak dapat dipisahkan dari dunia anak, melalui bermain anak
akan belajar tentang dunia dan kehidupannya serta berhubungan dengan orang
lain. Dengan bermain anak akan menemukan kekuatan dan kelemahannya
sendiri, minat dan cara menyelesaikan masalah dalam permainan. Bermain
merupakan unsur yang penting bagi anak untuk perkembangan fisik, mental,
sosial dan emosional.
B. Anak Usia Toodler ( >1-3 Tahun)
Anggani, Sudono, Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Usia
Dini, Grafindo, Jakarta, 2004.
Narendra, Sularso, dkk, Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja, Sagung Seto,
Jakarta, 2002.
Yupi Supartini, S.Kp, MSc. Konsep dasar keperawatan anak. Penerbit; EGC.
Jakarta. 2004