KELOMPOK 3
A. Latar Belakang
Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan
tahap perkembangan. Usia prasekolah merupakan masa kritis dalam tahap
perkembangan. Pada tahap ini anak telah mampu menggunakan simbol- simbol yaitu
menggunakan kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan terjadi, termasuk
kemampuan anak dalam belajar mengendalikan, memanipulasi lingkungan seperti
kemampuan adaptasi terhadap hospitalisasi yang dipengaruhi oleh lamanya dirawat di
rumah sakit, dukungan dan fasilitas. dari keluarga, pengalaman hospitalisasi
sebelumnya, rekreasi dan aktivitas bermain anak.
Hospitalisasi merupakan masalah yang dapat menyebabkan terjadinya kecemasan
bagi anak. Dengan demikian berarti menambah permasalahan baru yang bila tidak
ditanggulangi akan menghambat pelaksanaan terapi di rumah sakit. Pemberian terapi
bermain ini dapat menunjang tumbuh kembang anak dengan baik. Pada kenyataannya
tidak semua anak dapat melewati masa kanak-kanaknya dengan baik, ada sebagian yang
dalam proses tumbuh kembangnya mengalami gangguan kesehatan. Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut diatas, kami melakukan terapi bermain di rumah sakit
khususnya di ruang perawatan anak, sehingga diharapkan asuhan keperawatan dapat
menunjang proses penyembuhan dan dapat menunjang tumbuh kembang anak selama di
Rumah Sakit.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan
suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan
kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional
dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar karene dengan
bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak
serta suara.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain diharapkan dapat membantu tumbuh kembang anak
tetap optimal dan mengurangi kecemasan akibat hispitalisasi.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan stimulasi motorik kasar dan halus pada anak
b. Dapat mewarnai dan memainkan bola yang dimiliki
c. Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang di rawat di
ruang yang sama
d. Mampu berinteraksi dengan tenaga kesehatan
e. Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak sehingga dapat mempercepat
proses kesembuhan anak.
C. Perencanaan
1. Jenis permainan
Terapi bermain bola dan mewarnai pada anak usia prasekolah (2-6) tahun.
2. Media
Kertas gambar
Pensil warna
Bola warna-warni
Keranjang
3. Metode
Metode demonstrasi, dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada anak
dalam proses terapi bermain.
4. Kriteria Peserta
Anak usia prasekolah (2-6 tahun)
Keadaan umum baik
Peserta kooperatif
Klien dapat berdiri dan berjalan sendiri
5. Setting tempat
Tempat : Ruang Bermain Dahlia RSUD Sawerigading
Setting :
Sebelum bermain berikan contoh dahulu kepada anak
Buat anak duduk membentuk sebuah lingkaran
Permainan 1 : Fasilitator memberikan kertas bergambar yang telah disediakan
pada masing-masing anak, kemudian leader membimbing anak untuk
mewarnainya
Permainan 2 : Memberikan bola kepada anak dan membimbing anak untuk
memasukkan bola ke dalam keranjang
Selama jalannya permainan semua fasilitator wajib membimbing masing-
masing anak untuk mewarnai gambar
Setelah leader selesai membimbing anak mewarnai gambar, semua fasilitator
mengecek semua kertas gambar yang telah diwarnai anak
Berikan reward positif pada semua anak yang telah menyelesaikan tugas
untuk mewarnai gambarnya.
D. Denah Permainan
Ledaer :
Co Leader :
Fasilitator :
Observer :
Anak :
E. Waktu
Hari : Selasa
Tanggal : 12 November 2021
Waktu : 09.30
F. Pengorganisasian
Pembagian tugas :
1. Leader/pemandu :
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain, yaitu membuka dan
menutup kegiatan ini
2. Co Leader :
Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain dalam
terapi bermain.
3. Observer :
Memfasilitasi pelaksanaan terapi bermain; mengobservasi, mengamati, dan mencatat
jalannya terapi bermain.
4. Fasilitator :
Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap peserta dalam
terapi bermain.
G. Strategi Pelaksanaan
4. 5 menit Terminasi:
1. Memberikan motivasi dan pujian Memperhatikan
kepada seluruh anak dan orang tua Gembira
yang telah mengikuti program
terapi bermain
2. Mengucapkan terima kasih kepada Mendengarkan
anak dan orang tua
3. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Pre planning disiapkan, sudah di konsulkan dan disetujui pembimbing sehari
sebelum pelaksanaan. Kontrak waktu dengan klien dilakukan sehari sebelum
pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
a. Rencana pelaksanaan kegiatan sesuai yaitu 30 menit.
b. Klien yang diberikan terapi bermain adalah An. umur 2-6 tahun, keadaan umum
baik, posisi bermain duduk di karpet ruang bermain.
c. Terapi dapat dilakukan sesuai yang telah direncanakan
d. Pengampu melakukan terapi bermain sesuai dengan yang telah direncanakan.
e. Peserta antusias mengikuti terapi bermain ini.
f. Pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
3. Evaluasi Hasil
a. Anak merasa aman dan nyaman
b. Mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
c. Anak dapat menyatakan perasaan senang
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, E. (2018). Satuan Acara Pembelajaran (SAP) Terapi Bermain Mewarnai pada Anak
Usia Prasekolah (2–6 tahun) di Ruang Cempaka RST Dr Asmir Salatiga. Surakarta :
STIKes Kusuma Husada
Aziz, A. (2013). Laporan Terapi Bermain Anak di Poliklinik Anak RSD. Dr. Soebandi.
Universitas Muhammadiyah Jamber