Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STASE KEPERAWATAN ANAK PROGRAM PROFESI NERS 12


TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SKOLAH
“ MEWARNAI”

Disusun Oleh :
Kelompok 29

1. Angesti Dyah Triyani (SN201090)


2. Septiana Lestari (SN201205)
3. Okta Fiyaniti (SN201187)
4. Avinda Rahtasia Marsudiarto (SN201097)
5. Ina Febriyanti (SN201142)
6. Nur Aeni Khasanah (SN201184)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
JL. JAYA WIJAYA NO. 11 KADIPIRO SURAKARTA
TELP. (0271) 857723 FAX. (0271) 857724
SAP TERAPI BERMAIN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Latar Belakang
Bermain merupakan kegiatan anak – anak yang dilakukan berdasarkan
keinginan dari anak untuk mengatasi kecemasan, stress, dan adaptasi baru di
lingkungan yang baru. Fungsi dari bermain adalah untuk perkembangan
sensoris dan motorik, perkembangan intelektual, perkembangan sosial,
perkembangan kesadaran diri serta juga kreativitas dari anak (Wong dalam
Heri Saputro, 2017). Menurut Suryanti (2011) salah satu permainan yang bisa
dilakukan kepada anak pra sekolah yaitu dengan mewarnai gambar, hal ini
karena sesuai tahap perkembangan anak mulai menyukai dan mengenal warna
yang ada di sekitarnya.
Kegiatan bermain merupakan salah satu upaya untuk mengurangi
kecemasan anak selama masa hospitalisasi. Program bermain di lakukan
secara sukarela untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan sehingga anak
akan menemukan kekuatan ataupun kelemahannya sendiri, minatnya, dan
cara menyelesaikan tugas-tugas dalam bermain (Hartini dkk, 2018).
Berdasarkan hasil dari pengamatan di Ruang Anggrek RSUD Salatiga
di dapatkan hasil bahwa terdapat kurang lebih 5 anak usia pra sekolah (3-5
tahun) dan kami sengaja menentukan terapi bermain yang spesifik tentang
bermain mewarnai gambar, karena aktivitas terapi bermain ini dapat di
sesuaikan dengan kondisi anak selama sakit dan tempat dapat di sesuaikan
dengan keterbatasan sarana maupun prasarana yang ada di RSUD Salatiga.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah di lakukan tindakan terapi bermain 1 x 45 menit, diharapkan
kreatifitas dan imajinasi anak bisa berkembang dengan baik.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengurangi kecemasan anak selama masa hospitalisasi.
b. Untuk mengespresikan perasaan pada anak usia pra sekolah
C. Jenis Permainan
Mewarnai

D. Media
a. Kertas gambar
b. Pensil warna atau Spidol warna

E. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Implementasi
d. Diskusi

F. Peserta
Anak usia prasekolah (3-5 tahun)

G. Setting Tempat

Leader

Observer Anak fasilitator

Orang tua
H. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/tanggal : Rabu, 16 April 2020
2. Waktu : 10.00 WIB
3. Tempat : Taman Bermain Anak

I. Pengorganisasian
1. Leader : Angesti Dyah Triyani
Tugas :
a. Memimpin jalanya acara
b. Membuka pertemua
c. Mengatur setting tempat
d. Menutup kegitan terapi bermain

2. Fasilitator : Okta Fiyaniti, Avinda Rahtasia Marsudiarto, Ina Febriyanti,


Nur Aeni Khasanah
Tugas :
a. Memberi petunjuk dan fasilitas supaya terapi bermain
berlangsung dengan baik
b. Mendampingi anak-anak dalam proses mewarnai

3. Observer : Septiana Lestari


Tugas :
a. Mengobservasi jalanya acara
b. Memberi penilaian
c. Memberi saran dan kritik setelah acara selesai
d. Mengevaluasi dan umpan balik kepada leader
J. Rencana pelaksanaan
No Kegiatan Waktu Subyek Terapi
1. Persiapan 5 menit 1. Melakukan kontrak waktu
kepada orang tua sebelum di
mulai
2. Mempersiapkan alat bermain
3. Mempersiapkan pasien dan
orang tua
4. Mempersiapkan ruangan
2. Proses 30 menit 1. Menyampaikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan terapi
bermain kepada orang tua
4. Menjelaskan mengenai alat
bermain dan aturan main
5. Membagikan alat kepada pasien
(anak)
6. Mempersilahkan anak
melakukan terapi bermain
(mewarnai)
7. Mengamati kegiaan anak
3. Penutup 10 menit 1. Mengevaluasi kegiatan bermain
2. Memberikan reward atas karya
anak
3. Menyimpulkan hasil terapi
kepada orang tua
4. Mengucapkan terima kasih atas
peran serta anak dan orang tua
5. Meutup acara dan memberi
salam
K. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) 50% pasien anak usia 3-6 tahun mengikuti terapi bermain mewarnai
b) Terapi aktivitas diselenggarakan tepat waktu di ruang bermain
2. Evaluasi Proses
a) Semua peserta mengikuti dari awal sampai akhir acara
b) Semua peserta aktif dan antusias mewarnai gambar buah - buahan
3. Evaluasi Hasil
a) 50% peserta menyelesaikan mewarnai gambar buah – buahan sesuai
dengan waktu yang disepakati
b) 50% peserta anak mampu bersosialisasi dengan anak-anak lainnya

L. Daftar Hadir
No Nama Anak Nama Orang Tua

M. Daftar Pustaka
Hartini, Sri. Biyanti Dwi Winarsih, dkk. 2018. Terapi Bermain pada Anak Pra
Sekolah untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Saat Hospitalisasi di RSUD
Kudus. Jurnal Pengabdian Kesehatan STIKES Cendekia Utama Kudus
P-ISSN 2614-3593 E, ISSN 2614-3607, Vol. 1, No. 1, Januari 2018.
Suryanti. (2011). Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai dan Origami Terhadap
Tingkat Kecemasan Sebagai Efek Hospitalisasi Pada Anak Usia Pra
Sekolah di RSUD dr. R. Goetheng Tarunadibrata Purbalingga. Jurnal
Kesehatan Samodra Ilmu
LAMPIRAN

A. Definisi
Mewarnai sebagai suatu permainan yang nondirective memberikan
kesempatan anak untuk bebas berekspresi dan sangat therapeutic (sebagai
permainan penyembuh atau therapeuticplay). Mengekpresi feelingnya dengan
mewarnai gambar, berarti memberikan pada anak suatu cara untuk
berkomunikasi (Whaley & Wong, 2009 dalam Hartini dkk 2018). Ketika
seorang anak belajar mewarnai, akan terjadi sebuah aktivitas atau sebuah
proses pembelajaran yang mencakup indera penglihatan, pikiran, mental dan
fisik anak.
Mewarnai gambar adalah salah satu permainan yang cocok untuk
dilakukan anak usia pra sekolah, dimana anak mulai menyukai dan mengenal
warna serta mengenal bentuk-bentuk benda di sekelilingnya (Suryanti, 2011).
Mewarnai gambar buah-buahan adalah salah satu cara memberikan edukasi
pada anak pra sekolah mengenai makanan sehat, dimana anak usia pra
sekolah mengalami tumbuh kembang yang pesat sehingga membutuhkan zat
gizi yang baik (Hartono, 2017).

B. Fungsi
Salah satu fungsi bermain tersebut merupakan nilai terapeutik, terapi
bermain sangat sesuai dalam penerapannya pada anak selama proses
hospitalisasi atau perawatan di rumah sakit. Masa hospitalisasi ini anak
merupakan tahap yang paling menentukan terhadap proses penyembuhan
selama perawatan dan pengobatan di rumah sakit.

C. Manfaat
manfaat dari bermain untuk mengoptimalkan perkembangan anak, di
antaranya :
1. Learning by planning. Bermain bagi anak dapat menyeimbangkan motorik
kasar dan motoik halus . Secara tidak langsung, permainan merupakan
perencanaan psikologis bagi anak untuk mencapai kematangan dan
keseimbangan di masa perkembangannya.
2. Mengembangkan otak kanan. Melalui permainan, fungsi kerja otak kanan
dapat dioptimalkan karena bermain dengan teman sebaya seringkali
menimbulkan keceriaan bahkan pertengkaran. Hal ini sangat berguna
untuk menguji kemampuan diri anak dalam menghadapi teman sebaya ,
serta mengembangkan perasaan realistis anak akan dirinya
3. Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak. Bermain dapat menjadi
sarana anak untuk belajar menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial.
4. Belajar memahami nilai memberi dan menerima. Bermain bersama teman
sebanya bisa membuat anak belajar memberi dan berbagi, serta belajar
memahami nilai take and give dalam kehidupannya sejak dini.
5. Sebagai ajang untuk berlatih merealisasikan rasa dan sikap percaya diri
(self confidence), mempercayai orang lain (trust to people),kemampuan
bernegosiasi (negotiation ability) dan memecahkan masalah (problem
solving). Ragam permainan dapat mengasah kemampuan bersosialisasi,
kemampuan bernegosiasi, serta memupuk kepercayaan diri anak untuk
diakui di lingkungan sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai