1. Studi Kasus
Dismenorea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan
terjadi selama menstruasi. Dismenore yang tidak ditangani dengan benar
dapat menganggu aktivitas sehari-hari karena lemah, gelisah, atau depresi,
bendungan haid dirongga panggul, kram hebat yang menyertai keluarnya
sebuah gumpalan bekuan dari rahim, gangguan di rongga panggul akan
mengakibatkan berbagai gangguan didaerah tersebut dan kontraksi rahim
yang hebat (Indrawati & Desni, 2019).
Menurut World HealthOrganization (WHO) dalam penelitian
Sulistyorini(2017),Angka kejadian dismenore cukup tinggi diseluruh
dunia.Rata-rata insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara
16,8 –81%. Rata-rata di negara-negara Eropa dismenore terjadi pada 45-
97% wanita. Dengan prevalensi terendah di Bulgaria (8,8%) dan tertinggi
mencapai 94% di negara Finlandia. Prevalensi dismenore tertinggi sering
ditemui pada remaja wanita, yang diperkirakan antara 20-90%. Sekitar 15%
remaja dilaporkan mengalami dismenore berat. Di Amerika Serikat,
dismenore diakui sebagai penyebab paling sering ketidakhadiran di sekolah
yang dialami remaja putri. Selain itu, juga dilakukan survey pada 113
wanita Amerika Serikat dan dinyatakan prevalensi sebanyak 29-44%, paling
banyak pada usia 18-45 tahun (Sulistyorinin, 2017).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 30 - 40% dari jenis
perawatan kesehatan dunia adalah pengobatan konvensional modern, dan
sisanya diklasifikasikan sebagai terapi komplementer dan alternatif.
Menurut penelitian sebelumnya, fenomena ini tampaknya disebabkan oleh
peningkatan minat pada terapi non-farmasi seperti yoga, praktik meditasi
Zen, suplemen kesehatan, dan terapi alami (Kim, 2020).
Terapi komplementer dan alternatif telah dievaluasi secara negatif
oleh beberapa profesional medis karena keamanannya belum terbukti secara
ilmiah. WHO menekankan bahwa aturan pertama dari perawatan kesehatan
adalah "tidak membahayakan" pasien. Efek terapi komplementer dan
alternatif untuk dismenore menstruasi telah dipelajari secara aktif dalam
akupunktur, terapi aroma, yoga, dan pengobatan herbal Cina. Namun
demikian, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian sebelumnya, kualitas
pelaporan keamanan sangat buruk dalam uji coba untuk dismenore primer
(Kim, 2020).
3. Screening jurnal
a. Pencarian jurnal melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/myncbi/
b. Kata kunci yang dimasukan adalah dysmenorrhea
4. Analisis Jurnal
a. Judul penelitian
Quality Of Safety Reporting For Complementary And Alternative Therapies For
Dysmenorrhea
b. Penulis
Sang-Dol Kim
f. Metodologi penelitian
Uji coba terkontrol penelitian secara acak yang diterbitkan hingga 25
Agustus 2019 tanpa batasan bahasa.
g. Hasil penelitian
Secara keseluruhan, tidak ada laporan kerugian dalam RCT untuk
dismenore primer, penjelasan telah dijelaskan dengan baik dalam jurnal
terapi komplementer dan alternatif. Temuan ini akan berfungsi sebagai
panduan yang tepat untuk menilai kualitas keamanan untuk para peneliti
terapi pelengkap dan alternatif lebih lanjut untuk dismenore primer.
k. Manfaat penelitian yang didapat pada jurnal ini bagi keperawatan dasar
profesi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai panduan yang tepat untuk
menilai kualitas keamanan terapi bagi para peneliti terapi pelengkap dan
alternatif lebih lanjut pada kasus dismenore primer
m. Daftar Pustaka
(Septiana Lestari)