Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE

DI KUTOHARJO - KALIWUNGU KENDAL

OLEH:
KLARA MITA APRILIYANI
2008037

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
2020 / 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan/topik : Pendidikan Kesehatan Pada Diare


Sub topik : Pencegahan dan Penanganan Dini Diare pada Anak
Sasaran : Ibu L dan Anak F
Tempat : Rumah Ibu L - Kutoharjo Kaliwungu
Hari/tanggal : Kamis, 10 Juni 2021
Jam : 17.00 s/d 17.50 - (50 menit)
Pelaksana : Klara Mita Apriliyani, S,Kep (mahasiswa)

A. Tujuan Instruksional umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan tentang diare diharapkan ibu dan anak mengetahui dan
mengerti tentang pencegahan dan penanganan dini diare pada anak.

B. Tujuan Instruksional khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan tentang diare tentang pencegahan dan penanganan dini
diare pada anak, diharapkan ibu dan anak mampu:
1. Mampu menyebutkan pengertian diare
2. Mampu menyebutkan penyebab diare
3. Mampu menyebutkan tanda dan gejala diare
4. Mampu menyebutkan pencegahan diare
5. Mampu membuat larutan oralit sebagai penanganan dini

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

D. Media dan Alat


1. Flipchart/lembar balik
2. Gelas
3. Gula
4. Garam
5. Air mineral
6. Sendok

E. Materi
1. Pengertian Diare
2. Penyebab diare
3. Tanda gejala diare
4. Pencegahan diare
5. Penanganan pertama pada diare (larutan oralit)

E. Strategi penyuluhan
KEGIATAN MEDIA/
TAHAP WAKTU KEGIATAN PENYULUH
AUDIEN ALAT
Pembukaan 5 menit - Salam dan perkenalan Mendengarkan -
- Apersepsi
- Menjelaskan tujuan
Inti 35 menit - Menyampaikan materi Mendengarkan Lembar
1. Pengertian Diare balik
2. Penyebab diare
3. Tanda gejala diare
4. Pencegahan diare Gelas
5. Penanganan diare Sendok
- Melakukan demonstrasi Air
pembuatan oralit mineral
- Memberi kesempatan bertanya Gula
- Menjawab pertanyaan Garam
Penutup 10 menit - Melakukan evaluasi Menjawab -
- Menyimpulkan materi
- Salam dan berpamitan
G. Setting Tempat

penyuluh

meja peraga untuk membuat larutan oralit

Ny. L An. F audiens

H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. SAP sudah disusun dan dikonsultasikan
b. Media sudah disiapkan
c. Kontrak sudah dilakukan
d. Tempat sudah dipersiapkan
2. Evaluasi proses
a. Waktu pelaksanaan sesuai rencana
b. Audience (2 orang) hadir tepat waktu
c. Audience (2 orang) mengikuti kegiatan sesuai kontrak
d. Audience (2 orang) aktif bertanya
3. Evaluasi hasil
a. Audience (2 orang) dapat menjelaskan ulang tentang pengertian diare dengan
benar
b. Audience (2 orang) dapat menyebutkan 4 dari 6 penyebab diare
c. Audience (2 orang) dapat menyebutkan 4 dari 6 tanda gejala diare
d. Audience (2 orang) dapat menyebutkan 3 dari 4 pencegahan diare
e. Audience (2 orang) dapat menyebutkan 4 dari 6 penanganan diare
f. Audience (2 orang) dapat mendemontrasikan cara membuat larutan oralit
sederhana dengan benar
I. Daftar pustaka
Bambang Subagyo dan Nurtjahjo Budi Santoso. Diare Akut . Mohammad Juffrie,dkk. Buku
Ajar Gastroenterologi-Hepatologi jilid I Jakarta : UKK Gastroenterologi-
Hepatologi IDAI 2012; 87-121
Brunner & Suddarth, (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2.
Jakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.

J. Lembar pertanyaan
-
-

K. Lampiran materi
1. Pengertian Diare
Diare adalah pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk. (SDKI DPP
PPNI, 2016)
Diare adalah kondisi yang didefinisikan oleh peningkatan frekwensi defekasi (lebih dari
3kali sehari), peningkatan jumlah feses (lebih dari 200g per hari) dan perubahan
konsistensi (cair) (Brunner dan Suddart, 2014).
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
berlangsung kurang dari satu minggu (Subagyo, Bambang dan Nurtjahjo, 2012)

2. Penyebab diare
Etiologi diare menurut Brunner dan Suddart (2014):
a. Faktor infeksi : Bakteri (Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus
(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).
b. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-anak).
c. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, protein.
d. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran
dimasak kurang matang.
e. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.
f. Medikasi tertentu, formula untuk pemberian makanan melalui selang, gangguang
metabolisme dan endokrin, deficit sfingter anal, sindrom Zollinger-Ellison, ileus
paralitik, AIDS, dan obstruksi usus.

3. Tanda gejala diare


Tanda dan Gelaja diare menurut Brunner dan Suddart (2014) :
a. Peningkatan frekwensi defekasi dan kandungan cairan dalam feses
b. Kram abdomen, distensi, gemuruh di usus (borborigmus), anoreksia dan rasa haus,
kontraksi anus dan nyeri serta mengejan yang tidak efektif (tenemus) setiap kali
defekasi.
c. Feses cair, yang mengindikasikan penyakit pada usus kecil
d. Feses semi padat, lunak yang disebakan oleh gangguan pada usus besar
e. Terdapat lender, darah, dan nanah dalam feses, yang menunjukan kolitis atau
inflamasi
f. Cipratan minyak pada cairan toilet, yang merupakan diagnosis insufisiensi pancreas
dan diare nokturnal, yang merupakan manifestasi neuropatik diabetik.

4. Pencegahan diare (Subagyo, Bambang dan Nurtjahjo, 2012) :


a. Selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Anak harus diajarkan untuk
mencari tangan, sedangkan bayi harus sering dilap tangannya.
b. Jaga kebersihan makanan, minuman dan tempat tinggal
c. Berikan ASI eksklusif minimal 6 bulan karena mengandung antibodi untuk bayi
d. Berikan imunisasi lengkap pada anak.

5. Penanganan pertama pada diare (larutan oralit)


a. Anak diberikan cairan lebih dari biasanya
b. Anak tidak boleh dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tapi hindari sayuran
karena serat sulit untuk dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diare
c. Hindari buah-buahan kecuali pisang dan apel karea mengandung kaolin, pektin,
kalium yang berfungsi untuk memadatkan tinja serta menyerap racun.
d. Untuk anak yang masih menyusu, tetap berikan asi
e. Beri cairan oralit dengan cara memasukkan bubuk oralit kemasan kecil ke dalam air
matang satu gelas belimbing atau bubuk oralit kemasan besar ke dalam air matang
satu liter atau lima gelas belimbing.jangan lupa mencuci tangan sebelum membuat
larutan oralit
f. Jika tidak mempunyai bubuk oralit dapat dibuat di rumah dengan cara :
- sediakan satu gelas air matang ( sebanyak 200 cc )
- masukkan gula pasir sebanyak satu sendok the
- masukkan garam dapur yang halus seperempat sendok the
- aduklah merata
g. Bila tidak ada oralit, dapat menggunakan air sayur, air tajin atau air kelapa.
(Subagyo, Bambang dan Nurtjahjo, 2012)

Anda mungkin juga menyukai