Anda di halaman 1dari 14

Kematian ibu atau kematian maternal

Adalah
kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam
42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak
tergantung pada tempat atau usia kehamilan.
Rumah sakit dan dokter membedakan tipe
kematian ibu dalam 2 kelompok :

1. Kematian langsung,
yang dikaitkan dengan penyebab obstetric
dan penyelenggara layanan kesehatan.

2. Tidak langsung
yang dikaitkan dengan kondisi yang sudah
dialami dan kematian bukan disebabkan oleh
tindakan penyelenggara layanan kesehatan,
misalnya malaria, anemia, HIV/AIDS, dan
penyakit kardiovaskular.
Secara global 80% kematian ibu tergolong
pada kematian langsung,

Pola penyebab langsung di mana-mana


sama, yaitu perdarahan (25%, biasanya
perdarahan pascapersalinan), sepsis (15%),
hipertensi dalam kehamilan (12%), partus
macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman
(13%), dan sebab-sebab lain (8%).
Penyebab Utama Kematian Ibu di
Indonesia

Penyebab kematian ibu secara umum, yaitu :


a. Perdarahan
b. Eklampsia (KEJANG)
c. Aborsi
d. Sepsis (PERADANGAN INFEKSI)
a. Perdarahan yang bertanggung jawab atas
sekitar 28% kematian ibu, sering tidak dapat
diperkirakan dan terjadi tiba-tiba.

b. Eklampsia merupakan penyebab nomor 2,


yaitu sebanyak 13% kematian ibu.
c. Aborsi tidak aman merupakan penyebab dari
11% kematian ibu.

d. Sepsis, kontributor 10% kematian ibu di


Indonesia.

Resiko kematian ibu dapat ditambah dengan


adanya anemia, penyakit infeksi seperti malaria,
TBC, hepatitis atau HIV/AIDS.
PERAN TENAGA KESEHATAN TERAMPIL
SEBAGAI PENOLONG PERSALINAN

Pola kematian ibu menunjukkan perlunya


pelayanan emergensi obstetric dan neonatal
serta tersedianya tenaga kesehatan terampil
sebagai penolong persalinan.
1. Reorientasi Kategori Pelayanan
Presalinan
Pengalaman negara yang telah berhasil mengendalikan
AKI memberikan pelajaran tentang 3 hal yakni :
1. Para penentu kebijakan dan para pengelola sadar betul
bahwa ada masalah, dan masalah tersebut dapat diatasi,
sehingga diambil keputusan untuk segera bertindak.

2. Memilih strategi yang sederhana saja, bukan hanya


asuhan antenatal, tetapi juga asuhan professional saat
dan pascapersalinan .

3. Yakin bahwa akses semua pelayanan secara finansial


dan geografis tersedia untuk seluruh penduduk.
2. Mendekatkan Pelayanan yang Aman
pada Ibu

Konsepnya adalah persalinan yang


membutuhkan kedekatan dengan tempat dan
cara ibu itu hidup, dekat dengan budayanya.
Namun, pada saat yang sama tenaga profesional
terampil tersedia dan setiap saat dapat berbuat
sesuatu bilamana terjadi komplokasi.
3. Jika Ada Komplikasi

Sebagian kecil ibu dan bayi baru lahir mengalami


masalah yang memerlukan penanganan lebih
kompleks.
Oleh karena itu itu, perlu rumah sakit back up
untuk membantu menangani masalah atau
komplikasi yang terjadi.
4. Jangan Lupakan Masa Nifas

Masa nifas masih potensial mengalami


komplikasi, Kematian ibu masih dapat
terjadi pada masa ini karena perdarahan
atau sepsis, serta kematian bayi baru
lahir.
Umumnya kita menganjurkan agar ibu
memeriksakan diri 6 minggu pasca
persalinan itu lebih baik
KESIMPULAN
Kematian ibu atau kematian maternal adalah
kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam 42
hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak
tergantung pada tempat atau usia kehamilan.

Penyebab kematian ibu secara umum yaitu


perdarahan, eklampsia, komplikasi aborsi dan
sepsis.

Resiko kematian ibu dapat ditambah dengan adanya


anemia, penyakit infeksi seperti malaria, TBC,
hepatitis atau HIV/AIDS.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai