TERAPI BERMAIN
“SENI MELIPAT KERTAS ORIGAMI POP UP
CARD” PADA PASIEN ANAK USIA PRA SEKOLAH
DI RUANG HERBRA
RSU DR. SOETOMO SURABAYA
OLEH :
1. Frida Indriani (131131022)
2. Firdy Afry L (131131023)
3. Hadiyati Ruslinda (131131024)
4. Christina A (131131025)
1. Latar Belakang
Anak yang masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan
pengalaman traumatik pada anak, yakni ketakutan dan ketegangan atau stress
hospitalisasi. Stres ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya perpisahan
dengan orang tua, kehilangan kontrol dan perlakuan tubuh akibat tindakan invasif
yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya pada anak akan menimbulkan berbagai
reaksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak
kooperatif terhadap aktifitas sehari-hari serta menolak tindakan keperawatan yang
diberikan.
RSU Dr. Sutomo merupakan rumah sakit rujukan yang memfasilitasi
pemeriksaan anak lebih modern dan beragam jenisnya juga merupakan penyebab
stress bagi anak, orang tua atau pengasuh anak yang mendampinginya untuk
dilakukan pemeriksaan. Dalam hal ini rumah sakit juga memfasilitasi dan berupaya
ke arah positif sehingga anak merasa nyaman, dapat beradaptasi dengan lingkungan
rumah sakit, begitu juga orang tua/pengasuh yang mendampingi anak. Upaya yang
dilakukan adalah meminimalkan pengaruh negatif dari hospitalisasi yaitu melakukan
kegiatan "Play Therapy Program". Manfaat Play Therapy Program dalam
penanganan anak yang dirawat di rumah sakit maka akan memudahkan anak
menyatakan rasa kecemasan dan ketakutan lewat permainan, mempercepat proses
adaptasi di rumah sakit, anak dapat berkumpul dengan teman sebayanya di rumah
sakit sehingga tidak merasa terisolir, anak mudah diajak bekerja sama dengan
metode pendekatan proses keperawatan di rumah sakit.
Karena pentingnya manfaat Play Therapy Program dalam penanganan anak sakit
dan perawat harus mampu melaksanakan hal ini maka rencana penerapan terapi
bermain terhadap anak usia sekolah berupa seni melipat kertas origami yang
berfungsi untuk meningkatkan perkembangan anak baik kognitif, afektif, motorik
dan sosial anak yang dirawat di ruang hebra RSU Dr. Sutomo ini perlu segera
dilaksanakan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti terapi bermain stress hospitalisasi pada anak berkurang
sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak selain itu juga untuk
mempertahankan perkembangan anak.
b. Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia pra sekolah
2. Melatih meningkatkan kognitif anak dalam pemilihan bentuk yang tepat
dalam melipat kertas origami pop up card
3. Dapat meningkatkan kemampuan sosial, afektif dan bahasa anak yaitu
berinteraksi sesama teman
5. Antisipasi hambatan
a. Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan
b. Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga kesehatan
lainnya.
c. Jadwal terapi bermain disesuaikan (tidak pada waktu jam untuk istirahat)
d. Melakukan kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi anak selama
program terapi
1. 5 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan Leader
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari terapi
bermain
4. Kontrak waktu dengan anak dan
orang tua
2. 25 menit Pelaksanaan :
1. Mengatur posisi anak Leader dan Fasilitator
2. Membagikan kertas Fasilitator
3. Mengajak dan memotivasi
klien (anak) untuk membuat
pop up card dari kertas yang
tersedia
4. Memulai melipat kertas
didampingi oleh fasilitator.
5. Memberi semangat pada Leader
anak selama proses melipat
kertas
6. Memotivasi anak untuk Fasilitator
dapat memilih warna kertas
yang disukainya
3. 10 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kepada anak
tentang pemilihan bentuk
sesuai pola dan warna kertas
yang telah dilakukan
2. Menanyakan tentang
perasaan anak setelah diberi
terapi bermain melipat
kertas origami pop up card
4. 5 menit Terminasi :
1. Menutup acara permainan Leader
dengan memberikan reward
kepada seluruh peserta
2. Salam penutup
8. Peserta
Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien di Ruang perawatan Herbra
yang memenuhi kriteria :
- Usia pra sekolah (yang berusia 4-6 tahun) sebanyak 6-8 orang.
- Tidak mempunyai keterbatasan fisik
- Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga
- Pasien kooperatif
10. Pengorganisasian
Jumlah leader 1 orang, fasilitator 2 orang dan 1 orang observer dengan susunan
sebagai berikut:
Pembimbing Klinik : Sri Yuniarti, SST
Pembimbing Pendidikan : Kristiawati, S. Kep., M Kep., Sp.An
Leader : Frida Indriani, S.Kep
Fasilitator : Christina A, S. Kep, S.Kep
Hadiyati Ruslinda, S.Kep
Observer : Firdy Afry Liesyanto
SETTING
Keterangan:
= Anak/ orang tua
= Leader
= Observer
= fasilitator
= meja
12. Evaluasi
a) Evaluasi Struktur
Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai
Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan
Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain
dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan
dilaksanakan.
b) Evaluasi Proses
Leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan
Respon anak baik selama proses bermain berlangsung
Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung
Anak mau dan dapat menyusun kertas dengan baik didampingi oleh
fasilitator
Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain
Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan
baik
Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-
masing
c) Evaluasi Hasil
Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
Anak dapat melakukan pemilihan warna sesuai dengan yang
disukainya
Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir
Pasien / anak ikut berpartisipasi aktif dalam terapi bermain dan dapat
menyelesaikan proses melipat kertas hingga selesai
MATERI KONSEP BERMAIN
Motorik Halus : Sudah bisa menggunakan gunting dengan lancar, sudah bisa
menggambar kotak, menggambar garis vertical maupun horizontal, belajar
membuka dan memasang kancing baju.
- Usia 5 tahun
Motorik Kasar : Berjalan mundur sambil berjinjit, sudah dapat menangkap
dan melempar bola dengan baik, sudah dapat melompat dengan kaki secara
bergantian.
Pertumbumbuhan Fisik :Berat badan meningkat 2,5 kg/ tahun, tinggi badan
meningkat 6,75 – 7,5 cm/ tahun.
Disini peran seorang ayah sudah mulai berjalan, harus ada hubungan
yang harmonis antara ayah, ibu dan anak yang tujuan akhirnya adalah untuk
memantapkan identitas diri anak. Orang tua dapat melatih diri anak untuk
mengintegrasikan peran – peran sosial dan tanggung jawab sosial. Pada tahap
ini pula kadang – kadang anak tidak dapat mencapai tujuan atau kegiatan
yang lebih disebabkan karena keterbatasan kemampuannya. Akan tetapi jika
ada tuntutan lingkungan, semisal dari orang tua sendiri ataupun orang lain
yang terlalu tinggi, maka akan dapat mengakibatkan anak merasa
aktivitasnya/ imajinasinya buruk dan tahap berikutnya anak akan merasa
kecewa dan bersalah.
Nama Anak Menilai Kemampuan Kognitif Menilai Kemampuan Kemampuan sosial, afektif dan bahasa Nilai Total
Motorik Halus
Mendengarkan Memahami Ketepatan Kemampuan Kerapian Kemampuan Sikap ketika Kemampuan
peraturan untuk memilih menyusun menyusun berinteraksi berinteraksi menceritakan
permainan menjalankan warna kertas sesuai kertas dengan bentuk kertas
melipat kertas permainan kertas bentuk teman yang dibuat
pop up card melipat
kertas pop
up card
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Keterangan :
Penilaian dilakukan dengan memberikan nilai maksimal 3 dan minimal 1
3 = sangat baik
2 = cukup baik
1 = kurang baik
LEMBAR OBSERVASI
TERAPI BERMAIN MELIPAT KERTAS
KERJASAMA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN
TIM TERAPI BERMAIN RUANG HERBRA RSUD DR.SOETOMO
SURABAYA 10 FEBRUARI 2012