Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

THINGS THAT GIVE ME ALIFT


DI RUANG ANGGREK RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO
SRAGEN

OLEH :
1. EVI YUNITA SAFITRI ( J 230 125 021 )
2. JOKO WANENG P. ( J 230 125 060 )
3. ASYKARI INDAH S. ( J 230 123 094 )

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

0
THINGS THAT GIVE ME ALIFT
A. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak
bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak
seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak
memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan
perkembangan emosinya.
Hospitalisasi pada anak merupakan salah satu masalah yang dapat
menyebabkan trauma atau kecemasan yang efeknya dapat mengganggu tugas
perkembangan anak. Meskipun anak berada di rumah sakit masih tetap
diperlukan stimulasi tumbuh kembang untuk membantu anak tetap mampu
menyelesaikan tugas perkembangannya sehingga tidak mengganggu proses
tumbuh kembang anak selanjutnya. Bermain adalah cara alamiah bagi anak
mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak disadari. Selama menjalani
masa perawatan di rumah sakit, seorang anak mempunyai tugas
perkembangan yang harus dia selesaikan sesuai dengan usia
perkembangannya (Wong, 2006).
Terdapat dua cara untuk mengatasi masalah stressor pada anak yaitu
koping yang berfokus pada emosi dan oping yang berfokus pada masalah.
Kedua strategi koping tersebut terdapat 4 model yaitu information seeking,
direct action, indirect action, and intraphysic process. Direct action lebih
sering digunakan untuk mengatasi masalah anak agar dapat mengidentifikasi
masalah dan dapat menghilangkan atau mengurangi ketegangan menggunakan
aktivitas motorik. Untuk menurunkan stress pada anak, mengekspresikan
marah dan frustasi diperlukan permainan yang mencakup aktivitas motorik
(Hart, et al, 1992).
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan
salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah
kecemasan anak dalam melakukan perawatan di rumah sakit. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa di dalam perawatan pasien anak, terapi

1
bermain merupakan suatu kegiatan di dalam melakukan asuhan keperawatan
yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan
dan perkembangan anak selanjutnya (Wong, 2004).
Ruang Anggrek RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen merupakan ruang
dimana pasien yang dirawat merupakan pasien bayi dan anak yang sedang menjalani
pengobatan. Berdasarkan hasil observasi kelompok, rata rata anak yang
dirawat diruang sering takut kepada perawat yang melakukan tindakan
keperawatan serta merasa tertekan ketika harus mendapatkan tindakan
invasif, sehingga anak langsung cemas yang ditunjukan dengan sikap anak
berusaha menghindari perawat, merengek, menangis atau berteriak
memanggil orang tuanya. Sehingga sangatlah diperlukan suatu terapi
permainan yang dapat mengurangi tingkat stress dan kecemasan pada anak
yang sedang dirawat di rumah sakit. Melihat dari beberapa penjelasan diatas
maka kelompok tertarik untuk melaksanakan terapi bermain yang berjudul
“things that give me a lift”. Harapannya setelah anak mengikuti terapi
bermain “things that give me a lift” anak mampu mengurangi tingkat
kecemasan dan stress hospitalisasi, selain itu “things that give me a lift” juga
merupakan permainan sebagai sebuah sarana untuk mengidentifikasi perasaan
dengan cara mendiskusikaan objek, seseorang dan tempat yang membuat
anak-anak merasa senang, menuliskan diposter hal-hal yang membuat anak
merasa senang dan menempelkannya di kamar anak (Hart, et all, 1992).

B. TUJUAN
1. Untuk mengurangi tingkat kecemasan dan kejenuhan pada anak selama
dirawat di rumah sakit.
2. Untuk membantu anak mengekspresikan perasaan yang selalu membuat
senang

C. KARAKTERISTIK PESERTA
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria inklusi
a. Anak usia 5 – 10 th

2
b. Laki-laki atau perempuan
c. Suhu tubuh 36ºC -37ºC
d. Tidak bedrest
2. Kriteria eksklusi
a. Terpasang alat-alat invasive seperti NGT, kateter, infus pump, dll.
b. Anak dalam masa program kemoterapi.
3. Daftar anak yang akan mengikuti terapi bermain
No. Nama Umur Keadaan umum Diagnosa
1. An. tahun Baik, kesadaran
CM
2. An. tahun Baik, kesadaran
CM
3. An. tahun Baik, kesadaran
CM
D. MEDIA
Media yang dibutuhkan pada terapi bermain ini adalah sebagai berikut:
1. Kertas gambar / kertas asturo
2. spidol
3. Lem
4. Gunting
5. Kertas karton
6. Sampel balon

E. METODE
Langkah-langkah terapi bermain adalah sebagai berikut :
1. Mengajak anak untuk mendiskusikan tentang kejadian, orang, benda atau
tempat. Daftar hal – hal yang telah didiskusikan
2. Mengajak anak anak untuk meniru bentuk balon pada kertas gambar /
kertas asturo dan gunting bentuk tersebut
3. Mengajak anak untuk menuliskan satu kejadian, benda, orang, atau tempat
yang menyenangkan pada bentuk balon tersebut
4. Memberi label pada kertas karton “things that give me a lift”
5. Mengajak anak anak untuk menyusun bentuk balon tersebut pada kertas
karton sedikit bertumpuk dengan lem.

3
6. Membuat gamabar tali pada balon dikertas karton tersebut.

F. JENIS PERMAINAN
Jenis permainannya adalah things that give me a lift. Permainan ini
dilakukan pada anak usia 5-10 tahun. Dengan rasio pasien : perawat adalah 5 :
1 Lama waktunya 60 menit.

G. PENGOORGANISASIAN
1. Leader : Asykari Indah
Tugas :
a. Membuka acara
b. Menjelaskan tentang peraturan bermain
c. Memimpin jalannya permainan
d. Memberi semangat kepada peserta
e. Menciptakan suasana menjadi meriah
f. Mengambil keputusan
2. Fasilitator 1 : Joko Waneng
Tugas :
a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberikan semangat dan motivasi kepada pasien
d. Memfasilitasi pasien
3. Fasilitator 2 : Evi Yunita Safitri
Tugas :
a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberikan semangat dan motivasi kepada pasien
d. Memfasilitasi pasien

H. SETTING TEMPAT
Keterangan :

4
: leader
: fasilitator 1, 2
: pasien

Hari/tanggal : Kamis, 9 Maret 2017


Waktu : 10.00 s/d 10.40 WIB
Tempat : Ruang Anggrek

I. RENCANA PELAKSANAAN
No. Kegiatan Waktu Keterangan Penanggung
Jawab
1. Persiapan: 5 menit Menjawab salam
1. Membuka salam dan memperhatikan
2. Memperkenalka
n diri
3. Menjelaskan
tujuan
2. Proses: 30 Mengajak anak
1. Menjelaskan menit bermain bersama
cara bermain sesuai dengan
2. All about me prosedur
dan Caterpillar
name plaque
3. Mengajak anak
bermain
3. Penutup 5 menit Memperhatikan
1. Mengevaluasi dan menjawab
2. Mengucapkan salam
salam

J. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan SAP
b. Kesiapan materi
c. Kesiapan alat dan bahan

5
d. Peserta hadir diruang terapi bermain
e. Permainan dilakukan diruang terai bermain diruang Anggrek RSUD Dr.
Soehadi Prijonegoro

2. Evaluasi proses
a. Peserta bersedia hadir mengikuti terapi bermain
b. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai
c. Peserta antusias dan berperan aktif untuk mengikuti terapi bermain
d. Kebutuhan bermain anak terpenuhi

3. Evaluasi hasil
a. Dapat menjalani jalannya terapi bermain
b. Dapat menjalankan perannya sesuai tugas

K. SARAN
1. Bagi Ruangan
a. Memfasilitasi ruangan anak dengan gambar – gambar tempel yang
menarik sehingga membuat anak tidak bosan pada saat menjalani
perawatan
b. Memfasilitasi ruangan anak dengan menyediakan ruangan khusus
untuk terapi bermain

DAFTAR PUSTAKA

Anggani, Sudono. 2008. Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan
Usia Dini. Jakarta: Grafindo.

Wong, Donna L.. 2006. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

6
Narendra, Sularso, dkk. 2008. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta:
Sagung Seto.

LAMPIRAN
TERAPI BERMAIN

7
8
9

Anda mungkin juga menyukai